1.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja pegawai dinas kesehatan kabupaten Alor. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
- apakah terdapat pengaruh dari factor kepemimpinan secara parsial terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas kesehatan kabupaten Alor?
- apakah terdapat pengaruh dari factor komunikasi secara parsial terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas kesehatan kabupaten Alor?
- apakah terdapat pengaruh dari factor iklim organisasi secara parsial terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas kesehatan kabupaten Alor?
- apakah terdapat pengaruh dari factor motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas kesehatan kabupaten Alor?
- apakah terdapat pengaruh dari faktpr kepemimpinan, komunikasi, iklim organisasi dan motivasi secara simultan terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas kesehatan kabupaten Alor?
Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Adapun variabel independen dalam model ini adalah dari depenennya adalah kinerja pegawai. Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, diggunakan uji t. di lain pihak untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan, digunakan uji F. sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang ditentukan dengan menggunakan teknik proposional sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka, dokumentasi, kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, komunikasi dan iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai di lingkungan dinas kesahatan kabupaten Alor, dan satu-satunya variabel yang mempunyai pengaruh signifikan adalah variabel motivasi kerja. Hal ini terbukti dari p value yang signifikan pada ? = 0,05.
2. Kondisi Biofisik Lahan Serta Arahan Teknik Konservasi Tanah dan Air Pada Beberapa Embung di Nusa Tenggara Timur
Abstrak
Degradasi lahan dan kerusakan lingkungan semakin memicu defisit air terutama pada musim kemarau. Diperlukan upaya perbaikan lingkungan melalui penerapan teknologi konservasi tanah dan air sesuai kondisi biofisik lahan untuk mengurangi laju erosi dan degradasi lahan, memperlambat laju aliran pemukaan, dan meningkatkan cadangan air tanah. Penelitian bertujuan untuk mengkarakterisasi kondisi biofisik lahan, mengidentifikasi teknik konservasi tanah dan air eksisting serta memberikan arahan alternatif teknik konservasi tanah dan air guna mengurangi erosi dan degradasi lahan sehingga meningkatkan produktivitas lahan serta mengembangkan model pengelolaan air melalui panen hujan dan aliran permukaan guna mengantisipasi banjir dan kekeringan. Karakterisasi wilayah penelitian dilakukan melalui identifikasi sumberdaya tanah dan air, identifikasi kebutuhan air, dan kondisi teknik konservasi tanah dan air eksisting guna menyusun arahan alternatif teknik konservasi tanah dan air sesuai karakteristik biofisik lahan. Pengembangan model pengelolaan air melalui panen hujan dan aliran permukaan untuk mengantisipasi banjir dan kekeringan dilakukan melalui: pembangunan dam parit untuk mengatasi banjir dan kekeringan, pembuatan bangunan penampung air untuk keperluan domestik, dan evaluasi kesesuaian bangunan panen hujan dan aliran permukaan berupa dam parit dan embung besar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: teknologi panen hujan dan aliran permukaan berupa dam parit dan embung dapat mengatasi permasalahan kekurangan air untuk keperluan domestik, ternak, dan pertanian sedangkan alternatif teknik konservasi tanah dan air yang dapat diterapkan antara lain: pengelolaan bahan organik, pemberian mulsa yang disebar dipermukaan tanah, penanaman strip lamtoro/gamal mengkikuti kontur, pembuatan guludan permanen diperkuat dengan rumput pakan+lamtoro/gamal.
3. Analisis Durasi Proyek Jalan dengan Penggabungan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus Pada Ruas Jalan dalam Kota Lewoleba -Kabupaten Lembata- Provinsi Nusa Tenggara Timur)
Abstrak
Dengan semakin pesatnya pembangunan di Indonesia, khususnya di Lewoleba Ibukota kabuapten Lembata Provinsi Nusa Tenggara timur yang disebabkan karena adanya perubahan status kota Lewoleba dari Ibukota kecamatan menjadi Ibukota Kabupaten semenjak pemberlakuan otonomi daerah tahun 1999, baik yang dilaksanakan oleh dunia usaha maupun oleh pemerintah, jasa-jasa yang diperlukan dalam industri konstruksi, baik konsultan, kontraktor maupun pemasok semakin dibutuhkan. Sistem manajemen proyek sangat perlu diterapkan dan diperhitungkan secara matang karena hal ini berhubungan dengan biaya yang digunakan dan waktu yang diperlukan serta mutu yang dihasilkan.
Perkembangan moneter yang semakin kritis pada saat ini memunculkan gagasan untuk meneliti pengendalian waktu dan biaya pada proyek pembangunan jalan dalam kota Lewoleba kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur. Data yang diperlukan yaitu waktu dan biaya yang ada dalam dokumen kontrak. Pada perhitungan durasi proyek dengan menggunakan penggabungan metode Critical Path Method (CPM) dan Project Evaluation and Review Technique (PERT), di dapat:
1) Paket I : Durasi tidak optimal, dari 175 HK naik menjadi 180 HK
2) Paket II : Durasi tidak optimal, dari 128 HK naik menjadi 135 HK
3) Paket III : Durasi optimal, dari 100 HK turun menjadi 99 HK
4) Paket IV : Durasi tidak optimal, dari 70 HK naik menjadi 99 HK
5) Paket V : Durasi tidak optimal, dari 68 HK naik menjadi 76 HK
6) Paket VI : Durasi tidak optimal, dari 64 HK naik menjadi 75 HK
7) Paket VII : Durasi tidak optimal, dari 60 HK naik menjadi 62 HK
8) Paket VIII : Durasi tidak optimal, dari 73 HK naik menjadi 106 HK
Dari 8 (delapan) paket proyek jalan dalam Kota Lewoleba yang diteliti didapat hanya 1 (satu) yaitu paket III yang durasinya paling optimal dan ada efisiensi cost.
4. Analisis Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja Aparatur pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Propinsi Nusa Tenggara Timur
Abstrak
Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mngenai pemimpin menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti dimana pemimpin memegang peranan kunci dalam memformulasikan dan mengimplementasikan strategi organisasi. Hal ini mengindikasikan bahwa paradigma kepemimpinan adalah sesuatu yang sangat dinamis dan memiliki kompleksitas yang tinggi. Keberhasilan maupun kegagalan dari suatu organisasi, akan selalu dikaitkan dengan pemimpin atau dengan kata lain kepemimpinan merupakan unsur kunci dalam menentukan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepemimpinan yang diterapkan dalam upaya meningkatkan kinerja aparatur dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mendukung dan menghambat kepemimpinan yang diterapkan dalam upaya peningkatan kinerja aparatur pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor pemyataan responden terhadap variabel kepemimpinan, dari 5 indikator yaitu Instruksi 55,08 (kategori sedang), indikator KonsuJtasi 68,35 (kategori tinggi), partisipasi partisipasi 70,31 (kategori tinggi), Delegasi 67,95 (kategori tinggi), dan indikator pengendalian 69,14 (kategori tinggi). Sedangkan untuk variabel kinerja aparatur dari 5 Indikator yaitu Kualitas Kerja, 67,97 (kategori tinggi), Indikator Kecakapan, 68,98 (karegori tinggi), Indikator Inisiatif, 66,12 (kategori tinggi), Indikator Kemampuan, 68,70 (kategori tinggi), dan Indikator Komunikasi, 70,42 (kategori tinggi).
Berdasarkan basil analisis di atas, maka dapat disimpulkan bahwa skor pemyataan responden terhadap beberapa indikator kepemimpinan, umumnya berada pada klasifikasi tinggi, kecuali indikator instruksi yang berada pada kategori sedang. Sedangkan Kinerja Aparatur terhadap efektifitas pemahaman tugas dan tingkat kualitas pelayanan aparat terhadap masyarakat dapat disimpulkan tinggi (baik).
4. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Mahasiswa: Studi Kasus pada Universitas Katolik Widya Mandiri Kampus Lewoleba
Abstrak
Globalisasi membawa dampak yang besar pada seluruh bidang pembangunan termasuk bidang pendidikan. Kondisi ini menuntut para pengelola lembaga pendidikan semakin profesionalisme untuk menciptakan keunggulan kompetitif agar dapat bersaing dalam iklim dan cara yang wajar sehingga tidak merugikan lembaga pendidikan yang bersangkutan, pemerintah dan masyarakat. Universitas Katolik Widya Mandira sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang ada di Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur diharapkan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan harapan mahasiswanya.
Dengan memberikan pelayanan yang berkualitas maka diharapkan tercipta kepuasan bagi para mahasiswa. Apabila mahasiswa merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan maka akan tercipta loyalitas mahasiswa. Namun dalam upaya menciptakan kepuasan mahasiswa masih terdapat beberapa permasalahan yang seringkaIi menimbulkan ketidakpuasan para mahasiswa antara lain; aspek pelayanan administrasi akademik, serta terbatasnya sarana dan prasarana penunjang pendidikan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa. Responden penelitian ini adalah para mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira Kampus Lewoleba. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling di mana tiap anggota sampel tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, sedangkan metode penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling di mana penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu yakni responden adalah mahasiswa aktif pada Universitas Katolik Widya Mandira Kampus Lewoleba.
Penentuan responden berdasarkan convenience sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data angket tertutup dengan menggunakan suatu pertanyaan dengan semantic differensial scale 1 – 10. Analisis hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, dengan uji normalitas, uji reliabilitas dan uji validitas. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukan bahwa nilai t hitung sebesar 7,664 dan t tabel sebesar 1,667 pada taraf signifikansi 5%, dengan derajat kebebasan (df) = 68. Oleh karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak, dengan demikian maka H1 diterima. Artinya ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan mahasiswa. Kesimpulan penelitian membuktikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Artinya semakin tinggi derajat kualitas pelayanan maka semakin tinggi derajat kepuasan pelanggan. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pelayanan secara signifikan meningkatkan kepuasan pelanggan.
5. Pengaruh Motivasi dan Disiplin terhadap Produktivitas Pegawai Dinas PPO Provinsi NTT
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu keadaan yang menunjukan menurunnya produktivitas kerja pegawai pemerintah daerah di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur. Persoalan pokok yang dijadikan sasaran penelitiannya adalah menganalisis pelaksanaan pemberian motivasi dan penegakan disiplin serta mengukur besarnya hubungan pengaruh kegiatan tersebut terhadap produktivitas pegawainya. Tolak ukur untuk mengetahui pemberian motivasi didasarkan pada pemenuhan kebutuhan harapan/expectancy, kebutuhan nilai/value, dan pertautan/instrumentally.
Dalam menegakan disiplin yang menjadi objek kajian adalah meliputi disiplin terhadap keteraturan kerja, disiplin terhadap prosedur kerja, disiplin terhadap perintah kerja dan disiplin terhadap pengendalian diri, sedangkan dalam meneliti produktivitas kerja tolak ukurnya terdiri dari kualitas kerja pegawai dan kuantitas kerja pegawai. Untuk mengetahui seberapa besar keeratan hubungan antara variabel digunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan perhitungan koefesien korelasi spearman brown. Untuk menjelaskan apakah korelasinya signifikan atau tidak, dengan menggunakan perhitungan regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat produktivitas kerja pegawai pada dinas PPO Provinsi NTT berkolerasi positif dengan pelaksanaan pemberian motivasi dan penegakan disiplin kerja pegawainya. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel X1 (motivasi) dan variabel X2 (disiplin kerja) mempunyai hubungan pengaruh terhadap variabel y (produktivitas pegawai) atau variabel, yang mana variabel produktifitas kerja pegawai 46,8% ditentukan oleh pemberian motivasi dan disiplin kerja pegawainya.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini membuktikan bahwa motivasi dan disiplin kerja ternyata secara signifikan berpengaruh terhadap produktivitas pegawai Dinas PPO Provinsi NTT yang kemudian akan menunjang pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing dalam rangka peningkatan pelayanan pendidikan di Provinsi NTT.
6. Analisis Implementasi Kebijakan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Tenaga Pendidik dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan di Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur
Abstrak
Kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang diletakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Alor tahun 2004-2009 merupakan langkah stralegis dalam rangka peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat dan percepatan pembangunan daerah. Kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) mencakup kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur daerah dan kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi muda (pelajar dan mahasiswa). Kebijakan publik peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur daerah termasuk kualitas tenaga pendidik di Kabupaten Alor telah sejalan dengan arah kebijakan pembangunan pendidikan nasional dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.
Kebijakan publik ini dalam tataran teori analisis kebijakan sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh Thomas R. Dye yang mengatakan bahwa kebijakan publik dipandang sebagai
- tindakan pemerintah,
- pengalokasian nilai-nilai masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah, dan
- rancangan program-program yang dikembangkan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan.
Selanjutnya, kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur daerah di bidang pendidikan di Kabupaten Alor juga sejalan dengan regulasi di bidang pendidikan yang mengamanatkan agar pemerintah dan pemerintah daerah memiliki kebijakan untuk meningkatkan standar kualifikasi dan standar kompetensi tenaga pendidik, baik melalui pendidikan lanjutan (S1 dan S2) maupun pendidikan dan latihan (Diklat), bimbingan teknis(Bimtek), workshop teknis fungsional bidang pendidikan serta kegiatan-kegiatan pengembangan profesi tenaga pendidik. Dalam menganalisa permasalahan peletakan kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Alor tahun 2004-2009, menggunakan metode penelitian deskripsi kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka (dokumen-dokumen publik) dan wawancara dengan para pembuat kebijakan, pelaksana kebijakan serta unsur tenaga pendidik di Kabupaten Alor yang dilakukan selama dua bulan yakni bulan Februari hingga Maret 2009.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa kebijakan publik peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) telah diformulasikan dalam bentuk produk hukum daerah (Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Alor). Kebijakan publik ini juga telah sesuai dengan harapan-harapan masyarakat kabupaten Alor, serta telah diterjemahkan dalam bentuk program program kerja pemerintah daerah kabupaten Alor tahun 2004-2009. Walau demikian, khususnya upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) tenaga pendidik di Kabupaten Alor belum secara konsisten dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Alor. Diharapkan Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Alor dapat menjadikan kebijakan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) aparatur daerah dalam proses pembangunan daerah tahun 2009-2014. Dengan komitmen dan disertai kerja keras pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas suumber daya manusia (SDM) aparatur daerah, maka akan berpengaruh pada percepatan pembangunan daerah serta peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat kabupaten Alor termasuk peningkatan mutu pendidikan. Terima kasih.
7. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Mutiara Harappan Kalabahi Kabupaten Alor
Abstrak
Kajian ini dilakukan untuk menjawab dua pokok permasalahan sebagai berikut:
- seberapa kuat pengaruh gaya kepemimpinan tranformasional terhadap motivasi kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Mutiara harappan Kalabahi?
- Bagaimanakah pengaruh gaya kepemimpinan tranformasional terhadap memotivasi kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Mutiara harappan Kalabahi?
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian adalah:
- menganalisis besaran pengaruh gaya kepemimpinan tranformasional terhadap motivasi kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Mutiara harappan Kabupaten Alor.
- mendeskripsikan gaya kepemimpinan tranformasional dan pengaruhnya terhadap motivasi kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Mutiara harappan Kabupaten Alor.
Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu: gaya kepemimpinan tranformasional sebagai veriabel bebas (independent variable) dan motivasi kerja karyawan sebagai variabel terikat (dependent variable). Populasi sebagai universum dalam penelitian ini berjumlah 31 orang. Karena jumlah populasi relatif sedikit, maka seluruhnya dijadikan sebagai anggota sampling diluar direktur utama yaitu sebanyak 30 orang.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dikembangkan menggunakan format skala Likert. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: diduga ada hubungan yang signifikan dari gaya kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja pada Perusahaan Daerah Mutiara Harappan Kalabahi Kabupaten Alor. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan rumus regresi, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan uji t.
Penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis dilakukan menggunakan ketentuan bahwa terima Ha: bi ≠atau sebaliknya menerima H0: bi ≠0. Temuan penelitian menunjukkan bahwa
- instrumen penelitian yang digunakan memiliki tingkat validitas yang tinggi sebab, setiap dimensi yang terdapat dalam variabel gaya kepemipinan maupun variabel motivasi kerja karyawan pada Perusahaan Daerah Mutiara Harappan Kalabahi bertanda positif dimana koefisien korelasi r ↓0 pada taraf signifikansi a = 0,05.
- Analisis reliabilitas instrumen gaya kepemimpinan transformasional mencapai 0,826 sedangkan reliabilitas instrumen motivasi kerja mencapai 0,692, sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen kedua variabel yang diteliti memiliki tingkat keajegan yang tinggi.
- Gaya kepemimpinan tranformasional memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap motivasi kerja karyawan Perusahaan Daerah Mutiara Harappan Kalabahi Kabupaten Alor. Hal ini dibuktikan dengan besaran koefisien determinasi (r2) sebesar 0,298.
Berdasarkan temuan-temuan penelitian ini, maka dapat direkomendasikan beberapa saran sebagai berikut:
- Perusahaan Daerah Mutiara Harappan Kalabahi Kabupaten Alor perlu dikembangkan lebih lanjut melalui pola pengelolaan yang lebih memadai dengan berfokus pada gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja sehingga dapat meningkatkan pendapatannya guna mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Alor.
- Perlu dilakukan penelitian yang sejenis dalam rangka mengkonfirmasi seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan tranforrnasional terhadap motivasi kerja karyawan pada perusahaan-perusahaan swasta diberbagai kabupaten lainnya di Nusa Tenggara Timur.
- Perlu dilakukan studi perbanding pengaruh gaya kepemimpinan tranformasional terhadap motivasi kerja karyawan pada instansi pemerintah maupun swasta.
- Pendekataan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini belum mampu mengungkap keseluruhan esensi gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja, sehingga perlu dilaksanakan penelitian lanjutan dengan menggunakan pendekatan kualitatif agar dapat menggali secara lebih mendalam esensi permasalahan yang ada.
8. Analisis Implementasi Kebijakan PNPM-Generasi Sehat Cerdas (GSC) dalam Pengentasan Kemiskinan di Kecamatan Larantuka
Abstrak
Kebijakan publik dilakukan oleh pemerintah, bagaimana mengerjakannya, mengapa perlu dikerjaan dan perbedaan apa yang dibuat yang diikuti oleh serangkaian prinsip untuk menghadapi hambatan sambil mencari peluang untuk mewujudkan sasaran yang diinginkan. PNPM-Generasi Sehat Cerdas rnerupakan salah satu output dari kebijakan publik yang dalam tahapan implementasi kebijakan publik berada pada tataran Nasional, Propinsi, Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan atau Desa. Sebagai salah satu produk pemberdayaan PNPM Generasi Sehat Cerdas juga diimplementasikan di Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur-Propinsi Nusa Tenggara Timur. Dari hasil kajian berdasarkan data penelitian di Kecamatan Larantuka ditemukan bahwa dari 2 obyek penelitian yaitu di Desa Mokantarak dan Kelurahan Ekasapta ditemukan bahwa PNPM-Generasi Sehat Cerdas dapat membantu mengatasi kemiskinan. Variabel penelitian masing-masing yaitu variabel komunikasi, variabel sumberdaya, variabel disposisi dan variabel struktur birokrasi menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Kecamatan Larantuka.
Signifikasi itu terlihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan infonnan sebanyak 20 orang yang masing-masing tersebar 10 informan di desa Mokantarak dan 10 informan di Kelurahan Ekasapta. Dua kondisi lingkungan yang berbeda mempengaruhi tingkat keberhasilan implementasi yang tertuang dalam program PNPM-GSC.
Variabel Komunikasi menunjukan bahwa baik di Desa Mokantarak maupun di Kelurahan “Ekasapta dapat menjalankan komunikasi dengan baik dengan implementor program. Variabel sumberdaya menunjukan bahwa kedua Desa Mokantarak dan Kelurahan Ekasapta menerima program berdasarkan petunjuk teknis (JUKNIS) yang diarakan oleh implementor. Variabel Disposisi di Desa Mokantarak dan Kelurahan Ekasapta masing-masing ditemukan bahwa adanya komitmen dari pemerintah sebagai pelaku untuk masa yang akan datang. Variabel struktur birokrasi menunjukan adanya evaluasi yang dilakukan secara berkala yang terjadi di desa Mokantarak dan Kelurahan Ekasapta bahkan diharapkan program PNPM-GSC tetap ada untuk waktu yang akan datang. Empat variabel di atas berpengaruh terhadap pengentasan kemiskinan di desa Mokantarak dan di kelurahan Ekasapta.
Dengan demikian dalam penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa sinergisitas peran pemerintah berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat sebagai pemanfaat program.
9. Kajian Modal Kerja Usaha Mikro Kecil dalam Rangka Peningkatan Efisiensi Usaha di Lewoleba Kabupaten Lembata provinsi NTT
Abstrak
Studi ini menganalisis efisiensi penggunaan modal kerja (working capital) usaha mikro kecil sektor industri di kota Lewoleba-Kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yakni menjelaskan variabel modal kerja yang dioperasikan perhari dibandingkan dengan modal kerja yang dibutuhkan berdasarkan volume penjualan. Alat uji One sampel test dilakukan untuk mengetahui apakah selisih modal kerja yang di operasikan dengan modal kerja yang dihitung berdasarkan volume penjualan adalah sama. Menggunakan sampel 18 perusahaan dari 92 populasi pada periode 2009.
Dalam penelitian ini modal kerja sangat dipengaruhi oleh perputaran modal kerja. Perputaran modal kerja ditentukan oleh unsur-unsur pembentuk modal kerja yakni perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. Penelitian ini menemukan bukti bahwa hanya 2 perusahaan atau 11,11% yang mengoperasikan modal kerja lebih kecil dari kebutuhan modal kerja yang seharusnya berdasarkan penjualan, sedangkan sisanya 16 perusahaan atau 88,89% mengoperasikan modal kerja berlebihan. Kesimpulan bahwa 88,89% usaha mikro kecil sektor industri di Lewoleba tidak efisien dalam mengoperasikan modal kerja.
10. Bidang Keilmuan Efektifitas Struktur Organisasi UPBJJ UT Kupang
11. Konsep-konsep Dasar Kewirausahaan/ Entrepreneurship
12. Pendidikan Perbankan Syariah di Indonesia dalam Perspektif Peningkatan Kualitas Sumberdaya Insani
Abstrak
Industri jasa perbankan syariah di Indonesia berkembang pesat selama dekade terakhir dan telah terbukti mampu bertahan pada saat terjadi krisis ekonomi dimana banyak bank konvensional terguncang dan gulung tikar. Fenomena ketahanan perbankan syariah terhadap krisis ekonomi di berbagai negara terhadap krisis ekonomi yang melanda dunia menunjukkan bahwa perbankan syariah terbukti mampu bertahan terhadap gejolak ekonomi. Perbankan syariah dalam menjalankan fungsinya dalam menghimpun dan menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat memiliki tanggung jawab untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagaimana halnya perbankan konvensional. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan syariah telah mendorong tumbuhnya jumlah kantor dan perluasan wilayah pelayanan perbankan syariah di Indonesia. Trend pertumbuhan jumlah kantor bank syariah telah mendorong permintaan akan tenaga kerja perbankan syariah yang sampai saat ini masih belum didukung oleh jumlah lulusan perguruan tinggi program studi perbankan syariah.
Kata kunci: Perbankan Syariah, Sumberdaya Insani.
13. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai di Bangka Tengah
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bangka Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survey. Subjek penelitian adalah seluruh seluruh pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berdinas di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Bangka Tengah . Metode sampling yang digunakan adalah metode sample jenuh atau sensus dimana keseluruhan populasi dijadikan sampel peneltian. Tiga tahap digunakan dalam melaksanakan penelitian yaitu identifikasi indikator melalui proses eliminasi, ekstrasi indikator analisis faktor dan analisis regresi binari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 75 indikator penelitian mula-mula hanya terseleksi sebanyak 13 indikator penelitian yang dapat dikelompokkan menjadi 4 faktor yaitu faktor desain internal. Analisis regresi binari keempat faktor tersebut mengenai pengaruhnya terhadap kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Bangka Tengah adalah sebesar 82,8% sedangkan 17,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
Kesimpulan penelitian adalah tidak seluruh variabel-ariabel yang digunakan dalam penelitian.
Leave a Reply