1.Pembelajaran Fisika dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Abstrak dan Aktivitas Siswa (Studi Kasus pada Materi Kinematika Gerak Lurus untuk Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Ngawi
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi, kemampuan berpikir abstrak, aktivitas siswa dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasinya terdiri dari siswa kelas X SMAN 2 Ngawi tahun pelajaran 2011/2012. Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu Kelas X A dan X B dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpulan data kemampuan berpikir abstrak dan prestasi kogitif digunakan metode tes. Untuk data aktivitas siswa dan prestasi afektif digunakan metode angket. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi tiga jalan desain faktorial 2x2x2 dengan sel tak sama.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :
- Terdapat pengaruh pembelajaran dengan inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi kognitif dan afektif;
- Terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif. Namun tidak terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi afektif;
- Terdapat pengaruh aktivitas tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif, Namun tidak terdapat pengaruh aktivitas tinggi dan rendah terhadap prestasi afektif;
- Tidak terdapat interaksi pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi dengan kemampuan berpikir abstrak terhadap prestasi kognitif dan afektif;
- Tidak terdapat interaksi pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi dengan aktivitas siswa terhadap prestasi kognitif dan afektif;
- Tidak terdapat interaksi kemampuan berpikir abstrak dengan aktivitas siswa terhadap prestasi kognitif dan afektif;
- Tidak terdapat interaksi pembelajaran inkuiri terbimbing menggunakan metode eksperimen dan demonstrasi kemampuan berpikir
2. Pembelajaran Tipe Giving Question and Getting Answer dengan Group Resume Ditinjau dari Aktivitas Siswa
Abstrak
Tujuan penelitian untuk mengetahui :
- perbedaan pembelajaran tipe GQGA dengan GR terhadap prestasi belajar siswa.
- perbedaan tingkat aktivitas belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah dalam meningkatkan prestasi belajar Biologi.
- interaksi antara pembelajaran tipe GQGA dan GR dengan tingkat aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar Biologi pada konsep Transportasi Tumbuhan.
Penelitian dilaksanakan Bulan Januari sampai dengan Pebruari 2009, menggunakan metode eksperimen, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN I Pare tahun pelajaran 2008/2009. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling dengan jumlah dua kelas, kelas VIII-D diberi pembelajaran tipe GR, sedangkan kelas VIII-F menggunakan pembelajaran tipe GQGA. Teknik pengumpulan data didapatkan dari tes prestasi belajar siswa, dan data yang diperoleh dianalisis dengan teknik ANAVA dua jalan frekuensi sel tidak sama yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hasil penelitian didapatkan : skor rata-rata yang menggunakan pembelajaran tipe GR adalah 17,8 sedangkan skor rata-rata yang menggunakan pembelajaran tipe GQGA adalah 15,8 , dengan rentangan skor nilai 0–25. Dari analisis data diperoleh : 1) Ada perbedaan yang signifikan pemberian pembelajaran tipe GQGA dan GR terhadap tingkat prestasi belajar, F hitung = 25.0544 , F table = 3.92. 2) terdapat perbedaan yang signifikan tingkat aktivitas belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar siswa, F hitung = 12.0763 , F table = 3.92. 3) terdapat interaksi antara aktivitas belajar siswa dengan pembelajaran tipe GQGA dan GR terhadap prestasi belajar siswa, F hitung = 5.6633 , F table = 3.92.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa :
- Pembelajaran tipe GR lebih bagus daripada pembelajaran tipe GQGA terhadap prestasi belajar Biologi. Dengan kata lain terdapat perbedaan prestasi belajar Biologi yang signifikan antara yang mengikuti pembelajaran tipe GR dengan pembelajaran tipe GQGA.
- Terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar Biologi. 3) Ada interaksi pembelajaran tipe GQGA, GR dan tingkat aktivitas belajar siswa terhadap hasil prestasi belajar Biologi. Implikasi penelitian adalah pembelajaran tipe GR sangat baik untuk kelas yang siswanya heterogen dan sangat cocok untuk siswa yang aktivitas belajarnya rendah. Sedangkan pembelajaran tipe GQGA sangat baik untuk siswa yang aktif sehingga dapat mengoptimalkan kreativitas siswa lebih baik dalam memecahkan suatu masalah.
Kata kunci ; pembelajaran, Group Resume (GR), Giving Quetion and Getting Answer (GQGA), aktivitas
3. Pendekatan Keterampilan Proses Melalui Metode Inkuiri Terbimbing dan Eksperimen Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Aktivitas Siswa
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh penggunaan keterampilan proses melalui metode inkuiri terbimbing dan eksperimen terhadap prestasi belajar siswa; Pengaruh kemampuan awal siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa; Pengaruh aktivitas siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa; Interaksi antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode inkuiri terbimbing dan eksperimen dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar siswa; Interaksi antara penggunaan pendekatan keterampilan proses melalui metode inkuiri terbimbing dan eksperimen dengan aktivitas siswa terhadap prestasi belajar siswa; Interaksi antara kemampuan awal siswa dan aktivitas siswa terhadap prestasi belajar siswa; Interaksi antara pendekatan keterampilan proses melalui metode inkuiri terbimbing dan eksperimen, kemampuan awal siswa dan aktivitas siswa terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 2 Sindangagung tahun pelajaran 2010/2011, sejumlah 4 kelas. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas. Teknik pengumpulan data kemampuan awal dan prestasi belajar kognitif digunakan metode tes, sedangkan aktivitas siswa dan prestasi belajar afektif digunakan metode angket. Instrumen diujicobakan di SMP Negeri 1 Garawangi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Terdapat pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing dan eksperimen terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; Terdapat pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi kognitif dan afektif; Terdapat pengaruh aktivitas siswa tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan eksperimen serta tinggi rendahnya kemampuan awal terhadap prestasi belajar baik kognitif maupun afektif; Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan eksperimen serta tinggi rendahnya aktivitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif maupun afektif; Tidak ada interaksi antara tinggi rendahnya kemampuan awal serta tinggi rendahnya aktivitas siswa terhadap prestasi belajar baik kognitif maupun afektif; Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran inkuiri terbimbing dan eksperimen, tinggi rendahnya kemampuan awal dan tinggi rendahnya aktivitas siswa terhadap prestasi belajar baik kognitif maupun afektif.
Leave a Reply