HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Contoh Proposal Kesehatan – Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kepatuhan Minum Tablet Besi

Contoh Proposal Kesehatan - Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia dengan Kepatuhan Minum Tablet Besi

Contoh proposal kesehatan dengan judul pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan minum tablet besi (fe) di puskesmas pajangan bantul daerah istimewa yaogyakarta sengaja kami upload dan bisa anda copas sebagai acuan dalam menyusun proposal anda jika ada keterkaitan dengan judul ini. Tidak hanya judul ini yang ada di katalog situs kami, namun kami juga masih memiliki banyak judul proposal kesehatan lainnya dengan studi kasus yang beragam. Referensi yang kami miliki berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di seluruh Indonesia dan masih terbilang up to date. Jadi jika anda berminat untuk mendapatkan contoh proposal kesehatan jangan khawatir, kami siap melayani anda. Silakan menghubungi kantor kami untuk mendapatkan informasi lebih lengkapnya.

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN MINUM TABLET BESI (FE) DI PUSKESMAS PAJANGAN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YAOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Anemia pada kehamilan merupakan maslaah nasional dan internasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia dikenal dengan istilah “potential danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak) (Manuaba, 1998).

Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki angka kematian ibu (AKI) yang 307 per 100.000 kelahiran hidup hal ini berarti setiap tahun ada 13.778 kematian ibu atau setiap 2 jam ada dua ibu hamil, bersalin, nifas, yang meninggal karena berbagai penyebab (Azwar, 2005). Laporan dari seluruh dunia menyebutkan bahwa frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, terutama di negara-negara berkembang, yaitu sekitar 10 – 20 persen (Mochtar, 1998). Bahkan fakta (2000) menyebutkan, diperkirakan lebih dari 50 persen wanita hamil di seluruh dunia menderita anemia. Salah satu indikator tingkat kesehatan yang penting dan menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia adalah masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2003).

Kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Indonesia masih jauh dari keadaan yang diharapkan karena besarnya jumlah ibu dan bayi yang meninggal. Dari sekitar 5 juta kehamilan pertahun sekitar 20.000 kehamilan berakhir dengan kematian ibu. Kejadian bayi lahir mati dan bayi baru lahir yang mati juga sering terjadi (angka kematian neonatal 25 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1997). Akibatnya, Indonesia memiliki angka kematian ibu (AKI) yang tertinggi diantara negara-negara di ASEAN, yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997. (Departemen Kesehatan RI, 2001).

Prevalensi anemia ibu hamil menjadi meningkat dari 55,2 persen pada tahun 1992 menjadi 60,2 persen pada April 1999 dan menurun kembali 59,2 persen pada November 1999. Perubahan terjadi karena penyebaran umur kehamilan agak berbeda, dari data yang ada ditemukan adanya kecenderungan semakin tua kehamilan semakin rendah kadar Hb-nya (Soeida, 2002).

Menurut WHO kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20 – 89 persen dengan menetapkan Hb 11 gr persen sebagai dasarnya. Angka anemia di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi, yakni 63,5 persen sangat berbeda jauh dengan Amerika yang hanya enam persen (Saifuddin, 2000).

Tingginya pravelensi anemia besi pada ibu hamil memberikan kontribusi terhadap masih tingginya angka kematian ibu (AKI). Menurut SKRT 1999, AKI di Yogyakarta sebesar 110/100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut masih jauh dari target yang ingin dicapai pada akhir tahun 2004, yakni sekitar 65/100.000 kelahiran hidup.

Anemia ibu hamil dapat dicegah dengan pemberian tablet Fe. Namun pemberian tablet Fe ini sulit dikonsumsi oleh ibu hamil dan hal ini menyebabkan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dibandingkan dengan ibu hamil tidak anemia sedikit memahami manfaat tablet Fe, karena ibu hamil tidak anemia mempunyai pengetahuan yang baik sehingga dengan kesadaarannya ibu hamilpun dapat mengkonsumsi tablet Fe (WHO, 2002).

Manfaat pemberian suplemen tablet Fe dihambat oleh 2 faktor penting : (1) efek samping terhadap saluran gastro intestinal akibat pemberian tablet Fe secara oral, dan (2) kesulitan dalam memotivasi penderita yang tidak menganggap dirinya sakit dan ketidaksadaran pada wanita bahwa selam hamil mereka membutuhkan zat Fe. Kedua kendala tersebut mengakibatkan ketidakpatuhan  terhadap pengobatan, hal yang merupakan tantangan bagi pendidik bidang kesehatan (De Maeyers, 1993).

Ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dilaporkan oleh beberapa peneliti hasilnya bervariasi, ini disebabkan oleh faktor-fakor tertentu yang berpengaruh terhadap kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian Rifadi dkk (1996) melaporkan bahwa rendahnya kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe disebabkan timbul perasaan ingin muntah, timbul mual dan pusing-pusing. Kebosanan minum tablet Fe dan rendahnya dukungan atau bentuk kepedulian lingkungan sekitar ibu hamil terutama kepedulian anggota keluarga, khususnya peran suami juga merupakan salah satu faktor penyebab ibu menjadi tidak patuh.

Berbagai upaya di bidang kesehatan khususnya pada kehamilan utnuk menurunkan frekuensi anemia ini, salah satunya adalah melalui penyuluhan-penyuluhan dan pemberian zat Fe secara teratur dan peningkatan gizi di setiap daerah. Pengobatan anemia ini relativ mudah bahkan murah sehingga semua ibu hamil dapat mengkonsumsinya. Namun setelah dilihat, hasilnya belum begitu memuaskan. Ini dapat dilihat dari pravelensi anemia yang masih saja tinggi, baru 20 persen yang tercakup di dalamnya (Departemen Kesehatan RI, 2002).

Di Kabupaten Bantul, terutama Kecamatan Pajangan masih tercatat prevelensi anemia yang tinggi. Dari laporan terakhir hasil pemuktahiran data anemia ibu hamil di Kabupaten Bnatul tahun 2006 tercatat dari 250 ibu hamil di Kecamatan Pajangan terdapat 103 ibu hami menderita anemia, sehingga dapat diketahui pravelensi anemia ibu hamil di Pajangan yaitu 64,5 persen. Angka tersebut msih diatas angka rerata prevelensi anemia nasional yaitu 40,1 persen berdasarkan SKRT tahun 2001.

Dari latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia dengan Kepatuhan Minum Tablet Fe. Tempat yang peneliti ambil adalah Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengemukakan perumusan masalah yang dapat diajukan sebagai berikut :

“Apakah Ada Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia dengan Kepatuhan Minum Tablet Fe” di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia dengan Kepatuhan Minum Tablet Fe di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta.

Tujaun Khusus

  1. Mengetahui tingkat kepatuhan minum tablet Fe terhadap ibu hamil di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta
  2. Mengetahui tingkat pengetahuan anemia terhadap ibu hamil di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta
  3. Mengetahui tingkat pengetahuan dan tingkat kepatuhan di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta
  4. Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta
  5. Mengetahui sikap dan kepatuhan di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta

Manfaat Penelitian

Untuk Instansi

Untuk menambah informasi mengenai hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia dengan Kepatuhan Minum Tablet Fe.

Untuk Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta

Sebagai informasi dalam menyusun perencanaan di kelurahan dan proses penanggulangan dan penurunan anemia ibu hamil serta peningkatan minum tablet Fe serta anemia ibu hamil di Puskesmas Pajangan Bantul Yogyakarta.

Incoming search terms:

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?