Judul Tesis: Analisis Perbedaan Kinerja Siswa pada Tes Membaca dan Menyimak Bahasa Inggris Berdasarkan Jenis Kelamin
A. Latar Belakang
Pengetesan bahasa merupakan hal yang penting dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Sebuah penilaian resmi dilakukan oleh suatu institusi pendidikan secara sistematis untuk mengetahui performa subjek dan menjamin kualitas proses pendidikan dan peserta didik sesuai tujuan yang diharapkan. Dalam pemelajaran bahasa, dilaksanakannya sebuah tes merupakan suatu hal yang penting karena dengan tes kita dapat melihat beberapa keuntungan seperti mengetahui seberapa jauh siswa memahami apa yang sudah dipelajari. Tes juga dapat menjadi motivator untuk pelajar, karena dengan adanya tes tersebut mereka mengetahui tingkat kemampuan mereka sehingga diharapkan mereka terdorong untuk terus meningkatkan kemampuan mereka itu.
Tes bahasa memiliki banyak bentuk seperti tes kemahiran (proficiency test), tes prestasi (achievement test), tes diagnostik (diagnostic test), tes penempatan (placement test), tes seleksi (selection test), dan lain-lain. Tes prestasi (achievement test) merupakan salah satu alat ukur yang dilakukan di akhir program pemelajaran untuk mengetahui sejauh mana siswa mencerap ilmu yang diajarkan selama proses belajar. Di Indonesia, salah satu bentuk tes prestasi adalah Ujian Nasional (UN). Pemerintah Indonesia telah mengatur penyelenggaraan penilaian pendidikan nasional ini dengan UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidijan Nasional. Pasal 46 ayat 1 menyatakan “Dalam rangka melakukan pembinaan satuan pendidikan, pemerintah melakukan penilaian setiap satuan pendidikan secara berkala.”
B. Rumusan Masalah Penelitian
- Bagaimanakah karakteristik berdasarkan jenis kelamin dari butir tes UN bahasa Inggris SMA?
- Apakah butir-butir tes UN bahasa Inggris SMA secara statistik signifikan mengandung DIF berdasarkan jenis kelamin?
- Apakah penyebab butir-butir tes UN bahasa Inggris SMA berfungsi berbeda pada kedua kelompok jenis kelamin?
C. Tinjauan Pustaka
Tes Membaca
Heaton mengatakan bahwa materi tes membaca sangat berhubungan dengan tipe bahan ajar membaca yang digunakan pengajar untuk latihan mengembangkan ketrampilan membaca. Banyak materi yang dapat diujikan melalui tes membaca ini seperti menarik kesimpulan untuk mengetahui makna kata, mengerti informasi eksplisit dan implisit, mengerti hubungan antar kalimat, membuat prediksi, menggunakan teknik skimming dan scanning untuk mencari informasi detil maupun umum, dan lain-lain. Hal menarik yang dikatakan Heaton adalah pemelajar yang menguasai teknik ketrampilan membaca dalam bahasa pertama terlebih dahulu akan sukses dalam tes membaca dalam bahasa kedua atau asing.
Perbedaan Kinerja Laki-Laki dan Perempuan dalam Tes Membaca dan Menyimak
Suatu penelitian pada awal tahun 2012 yang dilakukan oleh National Literacy Trust, sebuah organisasi yang peduli mengenai kesetaraan dan pengembangan pendidikan di Inggris ini menemukan bahwa anak laki-laki di Inggris memiliki prestasi yang kurang baik dibandingkan anak perempuan dalam mata pelajaran membaca. Untuk itu, dibangunlah sebuah joint venture antara All- Party Parliamentary Literacy Group dan National Literacy Trust yang dinamakan The Boys’ Reading Commision guna menginvestigasi penyebab masalah ini dan memberi solusi terbaik melalui pendekatan-pendekatan dan dukungan kepada siswa laki-laki di Inggris.
Prinsip Keadilan Tes
Sebelum menyelenggarakan suatu tes, ada beberapa faktor yang harus diperiksa kembali untuk menegakkan prinsip ini. Kerangka keadilan tes yang diusung oleh Kunnan (2004) ini dapat menjadi tonggaknya:
- Kesahihan dan keandalan.
- Tidak adanya bias dalam hal: isi maupun bahasa yang menyinggung suatu kelompok, kerugian yang disebabkan oleh latar belakang peserta tes, dan standar yang berbeda.
- Akses tes: pendidikan, keuangan, geografis, akses pribadi (fisik), dan peralatan.
D. Metodelogi Penelitian
Objek penelitian ini adalah (1) respon siswa jurusan IPA dan IPS peserta tes UN Bahasa Inggris SMA tahun 2011 di Kota Depok, Jawa Barat dan (2) perangkat tes UN Bahasa Inggris (D4) tahun 2011 yang terdiri dari 5 paket yaitu P12, P25, P39, P46, dan P54.
Sampel diambil secara stratified sampling.
Butir soal UN Bahasa Inggris tahun 2011 ini berbentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban. Terdapat 5 set soal UN namun butir soal sama, hanya urutannya saja yang diacak.
Teknik Analisis Data dalam penelitian ini yaitu Butir tes secara keseluruhan berjumlah 50, yang terdiri dari 15 butir soal menyimak dan 35 butir soal membaca.
Dengan bantuan program komputer IRTLRDIF, data diolah untuk melihat butir-butir yang dicurigai memiliki DIF. Langkah pertama menggunakan metode AO (All-Other) untuk menyaring (screening) butir-butir yang terbebas dari DIF.
E. Kesimpulan
Melihat hasil analisis statistik, dari 50 butir soal tes Ujian Nasional Bahasa Inggris SMA Paket 12 Tahun 2011 terdapat 6 butir soal (nomor 10, 11, 14, 18, 41, 49) yang secara signifikan mengandung DIF berdasarkan jenis kelamin. Angka ini menunjukkan persentase sebesar 10%. Dari keenam butir tes itu, 3 butir soal (nomor 10, 11, 18) lebih menguntungkan siswa laki-laki, dan 3 butir soal (nomor 14, 41, 49) lebih menguntungkan siswa perempuan. Jika diamati lebih lanjut, secara umum penyebab adanya DIF pada butir soal cenderung berasal dari topik teks yang lebih diakrabi oleh salah satu kelompok, baik yang terlihat dari soalnya, maupun dari pilihan jawabannya, serta panjang dan bentuk soal (stem) dan pilihan jawaban (distractor) itu sendiri (kata/frasa, gambar, dan lain-lain).
Hal yang perlu diingat adalah tidak selalu performa siswa laki-laki dalam menjawab soal ujian nasional bahasa Inggris ini di bawah perempuan. Dengan memperhatikan kurva karakteristik butir, beberapa butir memiliki kurva yang nonuniform. Hal ini berarti walaupun pada beberapa butir siswa perempuan lebih unggul, siswa laki-laki yang kemampuannya semakin tinggi memiliki probabilitas menjawab benar lebih tinggi daripada siswa perempuan.
Contoh Tesis Perbedaan Kinerja
- Analisis Perbedaan Kinerja Siswa pada Tes Membaca dan Menyimak Bahasa Inggris berdasarkan Jenis Kelamin
- Analisis Perbedaan Variabel Instrumen Penilaian Kinerja Tehnis Keperawatan Rumah Sakit X dengan Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS Tahun 2011
Leave a Reply