HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Pengaruh Praktik CSR Rumah Sakit terhadap Kepuasan Pengalaman Melahirkan

Latar Belakang Masalah

Kepuasan ibu saat melahirkan sangat krusial. Pengalaman persalinan yang positif bukan hanya berdampak pada kesejahteraan psikologis ibu dan ikatan ibu-bayi, tetapi juga memengaruhi pemulihan pasca melahirkan. Kepuasan ibu juga terkait dengan kebijakan penggantian biaya rumah sakit, sehingga rumah sakit terdorong untuk meningkatkan mutu pelayanan maternitas.

Jasa Pembuatan Skripsi, Tesis, Disertasi

Jasa Pembuatan Skripsi, Tesis, Disertasi

Ibu yang puas cenderung menyebarkan pengalaman positif dari mulut ke mulut. Hal ini penting dalam komunitas yang erat, karena akan memengaruhi ibu lain dalam memilih rumah sakit untuk persalinan. Artinya, kepuasan pasien menjadi faktor strategis baik secara klinis maupun finansial.

Tuntutan global menuju layanan kesehatan berkelanjutan. Tren internasional, khususnya dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs), menekankan pentingnya layanan kesehatan yang adil, ramah lingkungan, dan berpusat pada pasien. Rumah sakit kini dituntut tidak hanya fokus pada aspek medis, tetapi juga keberlanjutan lingkungan dan etika pelayanan.

Penerapan CSR di sektor kesehatan. Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di rumah sakit mulai berkembang, meliputi:

  • Desain hijau (pencahayaan alami, ventilasi sehat, material ramah lingkungan).
  • Nutrisi berkelanjutan (makanan organik/lokal, kemasan ramah lingkungan).
  • Manajemen limbah & daur ulang.
  • Pelatihan staf tentang kesadaran lingkungan.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa praktik CSR ini meningkatkan kepercayaan, loyalitas pasien, dan kepuasan.

 

Tinjauan Teori

Grand Theory:

Teori Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR)

Teori CSR pada dasarnya berangkat dari pandangan bahwa perusahaan—termasuk rumah sakit—tidak hanya memiliki tanggung jawab ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan. Konsep ini berkembang dari gagasan Carroll’s CSR Pyramid yang menekankan empat lapisan tanggung jawab: ekonomi, legal, etis, dan filantropis. Dalam konteks rumah sakit, CSR diterjemahkan sebagai komitmen institusi kesehatan untuk menyediakan layanan ramah lingkungan, etis, serta berorientasi pada kesejahteraan pasien dan komunitas.

Dengan CSR sebagai grand theory, penelitian ini menekankan bahwa keberlanjutan lingkungan (seperti desain ruang bersalin hijau, nutrisi berkelanjutan, dan manajemen limbah) bukan sekadar tambahan, melainkan bagian integral dari praktik organisasi rumah sakit. Teori ini menegaskan bahwa organisasi yang konsisten menjalankan CSR akan mendapatkan kepercayaan, loyalitas, dan kepuasan dari pengguna jasanya. Hal ini penting karena rumah sakit tidak semata-mata dilihat sebagai penyedia layanan medis, tetapi juga sebagai institusi sosial yang memiliki dampak luas terhadap masyarakat.

CSR sebagai teori besar juga menjadi dasar argumentasi bahwa keberlanjutan dan etika organisasi mampu memengaruhi kepuasan pasien secara emosional maupun psikologis. Bagi ibu yang melahirkan, pengalaman persalinan bukan hanya proses medis, melainkan peristiwa sosial dan emosional yang sensitif. Kehadiran CSR yang kuat memberikan jaminan bahwa rumah sakit tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga peduli terhadap nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.

Middle Theory:

Teori Pemasaran Jasa – Bauran 3P (Service Marketing Mix)

Pada level menengah, penelitian ini menggunakan teori bauran pemasaran jasa yang diperkenalkan oleh Booms & Bitner, yang kemudian dikembangkan dalam konteks pelayanan kesehatan. Bauran ini menambahkan tiga elemen penting dalam pemasaran jasa, yaitu Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses), dan People/Personal Interaction (Interaksi Pribadi). Ketiga aspek ini diyakini menjadi indikator utama kepuasan pasien dalam pengalaman layanan kesehatan.

Dalam penelitian ini, bauran 3P dipakai untuk mengukur kepuasan ibu terhadap pengalaman melahirkan. Personal Interaction meliputi hubungan interpersonal dengan bidan, perawat, atau dokter, yang mencerminkan aspek empati, komunikasi, dan profesionalisme. Process menggambarkan alur dan kualitas prosedur medis yang dijalankan, termasuk ketersediaan peralatan dan layanan tambahan. Sementara itu, Physical Evidence terkait dengan bukti nyata berupa kebersihan ruang, kenyamanan fasilitas, dan aspek fisik lainnya yang menyertai pengalaman persalinan.

Teori ini memberikan dasar bahwa kepuasan pasien tidak hanya dipengaruhi oleh hasil medis, tetapi juga oleh kualitas layanan non-medis yang dirasakan secara langsung. Dengan mengaitkan CSR pada ketiga aspek 3P ini, penelitian berusaha menunjukkan bagaimana praktik ramah lingkungan rumah sakit dapat beresonansi dengan pengalaman subjektif ibu dalam melahirkan. Sehingga, middle theory ini menjadi jembatan antara konsep besar CSR dengan indikator praktis kepuasan pasien.

Applied Theory (Operasional):

Teori Kepuasan Pasien dan Kesejahteraan Ibu

Pada tataran praktis, penelitian ini juga mengacu pada teori kepuasan pasien yang berakar dari psikologi konsumen dan layanan kesehatan. Teori ini menyatakan bahwa kepuasan muncul ketika ada kesesuaian antara harapan pasien dengan kenyataan yang mereka alami selama menerima layanan. Dalam kasus ibu melahirkan, kepuasan tidak hanya dilihat dari kelancaran proses persalinan, tetapi juga dari rasa dihargai, aman, nyaman, dan diperlakukan secara manusiawi.

Kepuasan ibu melahirkan juga dikaitkan dengan teori kesejahteraan pasca persalinan. Teori ini menekankan bahwa pengalaman persalinan yang positif berdampak pada kesehatan mental ibu, ikatan emosional dengan bayi, serta kualitas pemulihan pasca melahirkan. Dengan demikian, kepuasan ibu merupakan outcome penting yang harus dijaga oleh rumah sakit. Implementasi CSR diharapkan mampu meningkatkan kepuasan ini melalui perbaikan interaksi, proses pelayanan, dan kualitas lingkungan rumah sakit.

Dengan menggunakan teori kepuasan pasien sebagai kerangka operasional, penelitian ini menekankan pentingnya mengukur pengalaman subjektif ibu dalam dimensi yang konkret. Skala Likert yang digunakan untuk mengukur 3P menjadi cara untuk menerjemahkan teori ini ke dalam indikator terukur. Hal ini memungkinkan penelitian untuk tidak hanya mengkaji CSR pada level konseptual, tetapi juga menghubungkannya langsung dengan pengalaman nyata pasien.

Pengaruh Praktik CSR Rumah Sakit terhadap Kepuasan Pengalaman Melahirkan

Pengaruh Praktik CSR Rumah Sakit terhadap Kepuasan Pengalaman Melahirkan

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, teori, dan model 3P (Personal Interaction, Process, Physical Evidence), hipotesis yang diajukan adalah:

  1. H1: Praktik CSR rumah sakit berpengaruh positif terhadap kepuasan ibu secara keseluruhan.

  2. H2: Praktik CSR rumah sakit berpengaruh positif terhadap kepuasan ibu pada dimensi Personal Interaction (interaksi dengan tenaga medis).

  3. H3: Praktik CSR rumah sakit berpengaruh positif terhadap kepuasan ibu pada dimensi Process (alur pelayanan persalinan).

  4. H4: Praktik CSR rumah sakit berpengaruh positif terhadap kepuasan ibu pada dimensi Physical Evidence (bukti fisik/kebersihan dan fasilitas).

  5. H5: Faktor demografi (usia, pendidikan, jumlah kelahiran sebelumnya) ikut memengaruhi tingkat kepuasan ibu terhadap pengalaman melahirkan

 

Teknik Pengambilan Sampel

  • Populasi: Ibu yang melahirkan di beberapa rumah sakit besar di Jakarta.

  • Sampel adalah ibu yang melahirkan dalam 1 tahun terakhir.

  • Teknik sampling: Convenience sampling melalui penyebaran kuesioner daring via kanal institusional. Sekitar 60% dari ibu yang dihubungi bersedia berpartisipasi.

  • Kriteria inklusi: Ibu yang sudah melahirkan dalam 12 bulan terakhir, bersedia memberikan informed consent, dan mampu mengisi kuesioner secara mandiri.

 

Teknik Analisis Data

  • Statistik deskriptif: digunakan untuk menggambarkan karakteristik demografi responden (usia, pendidikan, paritas) dan distribusi skor kepuasan.

  • Uji reliabilitas: Cronbach’s Alpha untuk mengukur konsistensi internal instrumen kepuasan (hasil ? > 0.92 untuk setiap dimensi 3P).

  • Analisis inferensial:

    1. Korelasi Pearson : menguji hubungan antar variabel CSR dengan kepuasan ibu.

    2. Hierarchical Multiple Regression Analysis : menguji pengaruh CSR (Personal Interaction, Process, Physical Evidence) terhadap kepuasan, dengan kontrol variabel demografi (usia, pendidikan, jumlah kelahiran sebelumnya).

    3. Independent sample t-test : membandingkan kepuasan ibu antara rumah sakit dengan CSR tinggi vs CSR rendah.