1. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 2008/2009
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya hubungan antara :
- penguasaan kosakata dan kemampuan membaca pemahaman;
- prestasi belajar bahasa Indonesia dan kemampuan membaca pemahaman;
- penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia secara bersama-sama dengan kemampuan membaca pemahaman.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa SDN kelas V Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi yang berjumlah 672 siswa. Sampel berjumlah 107 diambil secara cluster random sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pada kelompok wilayah yang dipilih secara acak. Instrumen untuk mengumpulkan data adalah dengan tes penguasaan kosakata, tes kemampuan membaca pemahaman dan nilai prestasi belajar bahasa Indonesia, yang berupa nilai raport tahun sebelumnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa korelasi regresi dengan signifikansi 0,01.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
- ada hubungan positif yang sifnifikan antara penguasaan kosakata dan kemampuan memabaca pemahaman dengan r hitung sebesar 0,69 lebih besar dari r tabel 0,230, taraf signifikan 1%, dengan harga F sebesar 95,42 %, besar sumbangannya 47,6 %
- ada hubungan positif antara prestasi belajar bahasa Indonesia dan kemampuan membaca pemahaman r hitung sebesar 0,679 lebih besar dengan r tabel 0,230 dengan taraf signifikansi 1% dengan harga F sebesar 89,090, besar sumbangannya 45,9 %
- ada hubungan positif antara penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia dengan kemampuan membaca pemahaman r hitung sebesar 0,789 lebih besar dari r tabel 0,230 dengan taraf signifikansi 1% dengan harga F sebesar 85,822 %, besar sumbangannya 62,3%.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama penguasaan kosakata dan prestasi belajar bahasa Indonesia memberi sumbangan yang berarti kepada kemampuan membaca pemahaman sebesar 62,3 %. Ini menujukkan bahwa kedua variabel tersebut dapat menjadi prediktor yang baik bagi kemampuan membaca pemahaman. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan bahwa guru yang mengajar pelajaran bahasa Indonesia perlu lebih memotivasi penguasaan kosakata untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
2. Penerapan Model Think-Pairs-Square Bermedia Tradisi Rasulan untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Nilai Kearifan Lokal (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X OC SMKN 2 Wonosari 2013/2014)
Abstrak
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dimulai dari bulan agustus sampai dengan bulan oktober 2013, bertempat di SMK Negeri 2 Wonosari. Adapun subyek penelitian ini adalah siswa kelas X OC (teknik otomotif kelas c) dengan jumlah siswa 32 anak. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap nilai kearifan lokal dan tes kompetensi untuk mengetahui prestasi belajar sejarah. Prosedur penelitian yang digunakan adalah prosedur penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 3 siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual berupa video tradisi rasulan terbukti secara signifikan dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah dan pemahaman siswa terhadap nilai kearifan lokal pada Kelas X OC Tahun Pelajaran 2013/2014. Peningkatan dapat dilihat dari nilai ketuntasan kelas pada tes kompetensi siklus i sebesar 59,38% atau 19 siswa mencapai nilai ketuntasan. Sedangkan pemahaman siswa terhadap nilai kearifan lokal sebesar 37,50% atau sebanyak 12 siswa mencapai nilai ketuntasan. Siklus ii ketuntasan kelas pada tes kompetensi sebesar 71,87% atau sebanyak 12 siswa mencapai nilai ketuntasan, sedangkan ketuntasan kelas tes pemahaman siswa mencapai 75% atau sebanyak 26 siswa telah mencapai nilai ketuntasan. Siklus iii ketuntasan kelas pada tes kompetensi sebesar 96,88% atau sebanyak 31 siswa mencapai nilai ketuntasan, sedangkan ketuntasan kelas tes pemahaman siswa mencapai 100% atau seluruh siswa telah mencapai nilai ketuntasan
Kata kunci: Think-Pairs-Square, tradisi rasulan, nilai kearifan lokal.
3. Pengembangan Media Film Dokumenter dalam Pembelajaran IPS Berbasis Konstruktif-Kolaboratif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Budaya Lokal di SMK Negeri 3 Kudus
Abstrak
Penelitian ini bertujuan :
- Mendeskripsikan media pembelajaran IPS yang selama ini dilaksanakan,
- Mendeskripsikan desain hasil pengembangan media film dokumenter berbasis konstruktif-kolaboratif dalam pembelajaran IPS,
- Mengetahui bagaimana efektivitas media film dokumenter berbasis konstruktif-kolaboratif dalam pembelajaran IPS di SMK Negeri 3 Kudus.
Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan (R n D). Penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian pengembangan yang terdiri dari 7 tahap, yaitu:
- perencanaan,
- pengembangan produk awal,
- uji coba awal,
- revisi hasil uji coba awal,
- uji lapangan operasional,
- revisi produk akhir, dan
Berdasarkan pengamatan di lapangan penelitian ini berbasis kontruktif-kolaboratif sehingga mengadopsi model ADDIE. Uji efektivitas kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan desain non-equivalent control group, yang dianalisis menggunakan SPSS 18 untuk hasil belajar kognitif dan pemahaman budaya lokal menggunakan T-Test.
Hasil penelitian ini adalah :
- Media pembelajaran IPS yang digunakan berupa pemberian modul IPS dan diskusi. Pemahaman siswa tentang budaya lokal masih kurang sehingga siswa membutuhkan media pembelajaran IPS yang komunikatif,
- Proses pengembangan media pembelajaran ini mempunyai jumlah total 56 bila dirata-rata 4,30 dan bila di konversikan berdasarkan skala 5 maka keseluruhan dinyatakan baik dan layak diterapkan dalam proses pembelajaran dengan revisi sesuai saran dari ahli pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan selama pembelajaran di kelas, dilakukan diskusi mengenai pengertian budaya lokal, terlihat siswa antusias tentang materi budaya lokal.Kumpulan media film dokumenter yang dibuat oleh siswa dianggap layak oleh ahli media.
- Efektifitas media film dokumenter dalam pembelajaran IPS berbasis kontruktivis-kolaboratif terbukti efektif meningkatkan hasil belajar kognitif dengan nilai signifiknsi 0,000 dan pemahaman budaya lokal dengan nilai 0,000 berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai postest kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
Kata Kunci: film dokumenter, kontruktif-kolaboratif, hasil belajar kognitif, pemahaman budaya lokal
4. Pengembangan Media Komik Berbasis Babad Kadhiri untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SMA terhadap Nilai-Nilai Sejarah Lokal
Abstrak
Pengembangan media komik berbasis Babad Kadhiri telah dikembangkan sebagai media yang efektif dalam pembelajaran sejarah.penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang dapat direalisasikan dalam praktik.
Tujuan penelitian ini adalah:
- menganalis penggunaan media pembelajaran sejarah di SMA kota Kediri,
- mengembangkan media komik yang berbasis Babad Kadhiri,
- menilai keefektifan penggunaan media komik berbasis Babad Kadhiri untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA terhadap nilai-nilai sejarah lokal.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D) yang diadaptasi dengan desain pengembangan ADDIE (analysis, design, developmenment, implementation, evaluate).populasi penelitian ini adalah sma di kota kediri diantaranya sma pawyatan daha dipilih sebagai kelompok eksperimen dan SMA Negeri 3 Kediri dipilih menjadi kelompok kontrol.instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi, wawancara dan tes prestasi.uji coba intrumen tes prestasi meliputi validitas dan realibilitas butir soal.
Langkah pengembangan media komik berbasis Babad Kadhiri meliputi :
- analisis kebutuhan,
- desain media,
- pengembangan media,
- implementasi,
- evaluasi, dan dilanjutkan dengan melakukan uji validasi oleh tim ahli materi maupun ahli media serta uji efektivitas media.
Berdasarkan hasil uji efektivitas media komik berbasis Babad Kadhiri menunjukan hasil yang baik dan signifikan. Hasil ini berdasarkan analisis uji efektivitas hasil post test kelas eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Pernyataan tersebut dibuktikan berdasarkan analisis uji t. Dari uji t diperoleh thitung= -8,884 dengan signifikansi 5%. Karena hasil uji thitung< 0,05 maka h0 diterima.maka dengan demikian dapat simpulkan bahwa pengembangan media komik berbasis babad kadhiri efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA terhadap nilai-nilai sejarah lokal.
5. Profil Pemahaman Siswa terhadap Luas dan Keliling Bangun Datar yang Digunakan dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kecerdasan Emosional (Penelitian Pada Kelas VII MTsN Ketanggung Kabupaten Ngawi Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)
Abstrak
Luas dan keliling bangun datar merupakan salah satu materi dalam pembelajaran matematika kelas VII di tingkat SMP/MTs. Dalam sistem pembelajaran matematika di Indonesia pada umumnya belum menekankan pada pemecahan masalah, melainkan pada hal-hal prosedural. Siswa dilatih menghafal rumus, tetapi kurang memahami dan menguasai penerapannya dalam memecahkan suatu masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil pemahaman siswa kelas VII MTs, terhadap luas dan keliling bangun datar yang digunakan dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari tingkat kecerdasan emosional.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dan dilakukan di kelas VII MTsN Ketanggung Ngawi. Subjek penelitian terdiri dari 3 orang siswa yang dipilih secara purposife yaitu 1orang siswa dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi, 1orang siswa dengan tingkat kecerdasan emosional sedang dan 1 orang siswa dengan tingkat kecerdasan emosional rendah. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik angket, hasil tes tertulis dan wawancara berbasis tugas. Validitas data dilakukan dengan triangulasi waktu. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang bertujuan untuk mencari dan mengumpulkan data secara langsung dari sumber data, dan Insrumen bantu dalam penelitian ini adalah Instrumen angket kecerdasan emosional, lembar tugas pemahaman siswa, dan pedoman wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
(1).siswa dengan kecerdasan emosional tinggi masuk pada taraf pemahaman relasional, karena memenuhi semua indikator pemahaman pada taraf pemahaman instrumental dan memenuhi sebagian besar dari indikator pemahaman pada taraf pemahaman relasional, siswa mengerti proses dalam menyelesaikan masalah matematika dan tahu alasan dalam megerjakan perhitungan secara algoritma, siswa belum mencapai pada taraf pemahaman formal, karena siswa belum mampu dalam membuktikan dengan cara lain, dan tidak dapat menafsirkan dengan konsep luas yang lain.
(2). siswa dengan kecerdasan emosional sedang masuk pada taraf pemahaman relasional, diketahui siswa kurang hati-hati dalam merubah ukuran luas, dan belum mampu dalam menyajikan konsep luas dan keliling secara representatif, tetapi sebenarnya siswa mampu melakukan perhitungan yang berhubungan dengan luas dan keliling bangun datar, Siswa ini juga memenuhi dari indikator pemahaman pada taraf pemahaman instrumental, dan memenuhi sebagian besar dari indikator pemahaman pada taraf pemahaman relasional,
(3). siswa dengan kecerdasan emosional rendah masuk pada taraf pemahaman instrumental, karena diketahui bahwa siswa dapat memenuhi indikator pemahaman pada taraf instrumental, dan kurang sempurna dalam indikator pemahaman pada taraf pemahaman relasional, siswa tidak mengerti alasan mengapa dia mengerjakan perhitungan tersebut, siswa hanya dapat mengerjakan soal bentuk rutin, dan tidak dapat menyajikan konsep luas dan keliling secara representatif.
Kata kunci: pemahaman siswa , memecahkan masalah, kecerdasan emosional.
Leave a Reply