1. Eksperimentasi Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project ( MMP ) yang Dimodifikasi pada Pembelajaran Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa Kelas X SMA Negeri di Kabupaten Cilacap
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
- apakah hasil belajar peserta didik yang diberi model Missouri Mathematics Project (MMP) yang dimodifikasi unsur -unsur Student Teams Achievement Divisions (STAD) lebih baik daripada peserta didik yang diberi model Missouri Mathematics Project (MMP) dan konvensional, dan apakah peserta didik yang diberi model Missouri Mathematics Project (MMP) lebih baik daripada peserta didik yang diberi model konvensional.
- apakah hasil belajar peserta didik yang mempunyai gaya kognitif reflektif lebih baik daripada peserta didik yang mempunyai gaya impulsif.
- manakah di antara model pembelajaran MMP yang dimodifikasi, MMP dan Konvensional yang menghasilkan hasil belajar yang lebih baik jika ditinjau dari gaya kognitif reflektif- impulsif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain faktorial 3×2.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2011 sampai dengan Juni 2011 dengan populasi peserta didik kelas X SMA Negeri di Kabupaten Cilacap. Sampel penelitian diperoleh dengan gabungan stratified random sampling dan cluster random sampling. Banyak anggota sampel untuk kelompok eksperimen 1 (penyajian materi dengan model MMP modifikasi) sebanyak 80 yang berasal dari kelas X-B SMA N 3 Cilacap sejumlah 24 peserta didik, kelas X-8 SMA N 1 Kroya sejumlah 28 peserta didik dan kelas X-F SMA N Sampang sejunlah 28 peserta didik. Kelompok eksperimen 2 (dengan model MMP) sebanyak 76 peserta didik berasal dari kelas X-A SMA N 3 Cilacap sejumlah 24 peserta didik, kelas X-5 SMA N 1 Kroya sejumlah 25 peserta didik dan kelas X-E SMA N Sampang sejunlah 27 peserta didik dan kelompok kontrol (penyajian materi dengan model pembelajaran konvensional) sebanyak 75, berasal dari kelas X-D SMA N 3 Cilacap sejumlah 23 peserta didik, kelas X-6 SMA N 1 Kroya sejumlah 25 peserta didik dan kelas X-D SMA N Sampang sejunlah 27 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan tes pilihan ganda. Validitas instrumen tes menggunakan validitas isi dan reliabilitas tes digunakan uji KR-20. Uji prasyarat analisis data menggunakan uji Lilliefors untuk uji normalitas dan uji Bartlett untuk uji homogenitas. Analisis data dengan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Hasil analisis dua jalan dengan taraf signifikansi = 5%, menunjukkan
- ada pengaruh penggunaan model pembelajaran terhadap hasil belajar matematika pada peserta didik kelas X materi perbandingan dan fungsi trigonometri (Fa= 16,103 > 3,00 = F(0,05;2;225)),
- ada pengaruh gaya kognitif peserta didik terhadap hasil belajar matematika pada siswa kelas X materi perbandingan dan fungsi trigonometri (Fb = 54,090 > 3,84=F(0,05;1;225)) dan
- Ada interaksi antara model pembelajaran dan gaya kognitif peserta didik pada peserta didik kelas X materi perbandingan dan fungsi trigonometri (Fab = 3,4148 > 3,00=F(0,05;2;225)).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
- model pembelajaran MMP modifikasi menghasilkan hasil belajar matematika yang lebih baik daripada model pembelajaran MMP dan konvensional serta model MMP menghasilkan yang lebih baik daripada model konvensional pada peserta didik kelas X untuk materi perbandingan dan fungsi trigonometri
- hasil belajar matematika peserta didik yang memiliki tipe gaya kognitif reflektif lebih baik daripada peserta didik yang bertipe impulsif.
- Pada pembelajaran dengan model MMP modifikasi, peserta didik bergaya reflektif hasil belajarnya lebih baik dengan yang bergaya impulsif. Demikian juga untuk pembelajaran dengan model MMP. Sedangkan untuk pembelajaran konvensional, peserta didik yang bergaya reflektif hasil belajarnya sama dengan yang impulsif. Pada peserta didik bergaya reflektif, model pembelajaran MMP modifikasi dan MMP hasil belajarnya sama, model MMP modifikasi lebih efektif daripada konvensional, dan model MMP lebih efektif daripada konvensional. Pada peserta didik bergaya impulsif, pembelajaran dengan MMP modifikasi, MMP maupun konvensional hasil belajarnya sama.
2. Eksperimentasi Model Problem Based Learning (PBL) dan Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) Ditinjau dari Sikap Siswa terhadap Matematika pada Materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten Belitung Tahun Pelajaran 2014/2015
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari sikap siswa terhadap matematika. Model pembelajaran yang dibandingkan adalah model PBL, model pembelajaran kooperatif tipe MMP, dan model pembelajaran langsung.
Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental semu dengan populasi siswa kelas VII SMP di Kabupaten Belitung tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel menggunakan stratified cluster random sampling. Diperoleh sampel berjumlah 285 siswa dengan rincian 95 siswa dikelas eksperimen 1, 96 siswa dikelas eksperimen 2, dan 94 siswa di kelas kontrol. Instrumen penelitian ini adalah tes prestasi belajar matematika dan angket sikap siswa terhadap matematika. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh simpulan sebagai berikut.
- Model PBL menghasilkan prestasi lebih baik daripada model pembelajaran MMP maupun model pembelajaran langsung. Model pembelajaran MMP menghasilkan prestasi lebih baik daripada dengan model pembelajaran langsung.
- Siswa dengan sikap tinggi terhadap matematika mempunyai prestasi lebih baik daripada siswa dengan sikap sedang terhadap matematika.
- Siswa dengan sikap sikap sedang terhadap matematika mempunyai prestasi lebih baik daripada siswa dengan sikap rendah terhadap matematika.
- Pada model pembelajaran PBL, siswa dengan sikap tinggi terhadap matematika mempunyai prestasi yang sama baiknya dengan sikap sedang terhadap matematika. Siswa dengan sikap tinggi terhadap matematika mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sikap rendah terhadap matematika. Siswa dengan sikap sedang terhadap matematika mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya dengan sikap rendah terhadap matematika.
- Pada model pembelajaran MMP, siswa dengan sikap tinggi terhadap matematika mempunyai prestasi yang sama baiknya dengan sikap sedang terhadap matematika. Siswa dengan sikap tinggi terhadap matematika mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada sikap rendah terhadap matematika. Siswa dengan sikap sedang terhadap matematika mempunyai prestasi belajar yang sama baiknya dengan sikap rendah terhadap matematika. (3c)
- Pada model pembelajaran langsung, siswa dengan sikap tinggi, sedang dan rendah terhadap matematika menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama baiknya.
- Pada sikap tinggi terhadap matematika, model PBL menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya dengan model pembelajaran MMP, model PBL menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran langsung dan model pembelajaran MMP menghasilkan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung.
- Pada sikap sedang terhadap matematika, siswa yang dikenai model PBL, model pembelajaran MMP dan model pembelajaran langsung mempunyai prestasi yang sama baiknya.
- Pada sikap rendah terhadap matematika, siswa yang dikenai model PBL, MMP dan langsung mempunyai prestasi yang sama baiknya.
Kata kunci: PBL, MMP, Sikap Siswa Terhadap Matematika
Leave a Reply