Judul Skripsi : Pengaruh Latihan Interval Anaerob dan Power Lengan terhadap Peningkatan Kecepatan Renang 100 Meter Gaya Bebas
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kecepatan renang dipengaruhi oleh kualitas otot yang dimiliki perenang. Untuk memperoleh hasil kecepatan renang yang maksimal tentunya diperlukan power lengan dan juga dari semua kelompok otot yang mendukung gerakan renang. Dari sekian banyak kelompok otot yang berperan dalam gerakan renang yang paling dominan yaitu otot lengan, bahu, perut dan tungkai. Oleh karena itu pemberian latihan khusus pada otot tersebut perlu mendapat perhatian yang lebih, dengan tidak mengesampingkan latihan bagi kelompok otot pendukung lainnya. Ada berbagai macam metode latihan yang dapat diterapkan dalam melatih power, diantaranya dengan metode latihan interval anaerob jarak tempuh renang 25 meter dan 50 meter (Fox, E.L, Bowers R.W., 1992:302). Karena dengan metode latihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan power, kecepatan, daya ledak serta elastisitas otot.
Mencari bibit atlet yang ditekankan pada anak yang berusia 8 sampai 12 tahun, diharapkan akan menghasilkan prestasi yang maksimal. Untuk dapat meningkatkan usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi yang harus dilakukan secara sistematik dan komprehensif. Penggunaan sistem energi anaerob pada program latihan renang 100 meter melalui berbagai variasi jarak tempuh dengan durasi waktu interval kerja yang telah ditentukan dan penyusunan durasi waktu selama interval istirahat yang telah ditetapkan, serta rasio kerja-istirahat yang telah ditetapkan perlu dilakukan pengkajian keakuratan dalam penyusunan program latihan. Aktivitas-aktivitas latihan interval anaerob yang telah tersusun tersebut di atas diperlukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh latihan “interval anaerob” pada berbagai variasi jarak tempuh terhadap kecepatan renang 100 meter gaya bebas pada perkumpulan renang putra Tirta Dharma dan Almagari Surakarta.
B. Rumusan Masalah
- Adakah perbedaan pengaruh antara latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter, 50 meter dan kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas?
- Adakah perbedaan peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas antara perenang yang memiliki power lengan tinggi dan rendah ?
- Adakah pengaruh interaksi antara latihan interval anaerob dan power lengan terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas ?
C. Kajian Teori
Latihan Interval Anaerob
“Training” dan “conditioning” sering diartikan sama, akan tetapi masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda. “Conditioning” adalah proses latihan yang bertujuan terutama pada pengembangan potensi energi tanpa penekanan pada keterampilan atau penampilan latihan, sedangkan “training” (latihan) adalah proses latihan yang menyangkut keduanya baik pengembangan potensi energi maupun penampilan dari keterampilan (Smith, N.J, 1983:184).
Power Lengan
Berdasarkan sistem energinya, renang gaya bebas merupakan olahraga gerak cepat yang didalamnya didominasi oleh unsur kondisi fisik yang disebutpower. Menurut Sajoto (1995:8) power adalah daya ledak otot (muscular power) kemampuan seseorang untuk mempergunakan power lengan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya ledak otot = power lengan (force) x kecepatan (velocity).
Peningkatan Kecepatan Renang 100 Meter Gaya Bebas
Inti dari prestasi renang jarak pendek atau renang cepat 100 meter adalah terletak pada kecepatan renang atau renang secepat-cepatnya. Dalam membahas prestasi renang 100 meter faktor kecepatan tidak dapat dipisahkan. Dalam kegiatan olahraga terutama pada renang kecepatan sebagai kemampuan untuk bergerak dengan kemungkinan kecepatan yang paling cepat. Kecepatan ini secara meyakinkan menyumbang dalam prestasi renang cepat (sprints).
D. Metodelogi Penelitian Skripsi
Penelitian ini menggunakan metode ekperimen. Rancangan penelitian ini menggunakan desain faktorial 3 x 2.
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perenang putra perkumpulan renang Tirta Dharma dan Almagari Surakarta, berjumlah 36 perenang.
Teknik pengambilan sampel dengan purposive random sampling. Teknik analisis datanya menggunakan ANAVA.
Sebelum menguji dengan ANAVA Rancangan 3 x 2, terlebih dulu digunakan uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan ? = 0,05 %) dan Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan ? = 0,05 %).
E. Kesimpulan
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter, 50 meter dan kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas. Pengaruh latihan interval anaerob kombinasi jarak tempuh renang 25-50 meter lebih baik dari pada latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter dan 50 meter terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas.
2. Ada perbedaan peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yang signifikan antara perenang yang memiliki power lengan tinggi dan rendah. Hasil peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas pada perenang yang memiliki power lengan tinggi lebih baik dari pada perenang yang memiliki power lengan rendah.
3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara latihan interval anaerob dan power lengan terhadap kecepatan renang 100 meter gaya bebas.
- Kelompok perenang yang memiliki power lengan rendah memiliki peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yang besar jika dilatih dengan latihan interval anaerob jarak tempuh 25 meter.
- Kelompok perenang yang memiliki power lengan tinggi memiliki peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas yang lebih baik jika dilatih dengan latihan interval anaerob jarak tempuh 50 meter.
Leave a Reply