Judul Skripsi : Penerapan CTL (Contextual Teaching And Learning) dengan Metode Proyek dan Metode Eksperimen Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Kreativitas
A. Latar Belakang Masalah
Metode eksperimen (Paul Suparno, 2007:77)’: “Adalah suatu metode atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas dengan cara membagi tugas untuk meneliti suatu masalah”. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, membahasnya dengan kelompok, dan menyusun laporan. Dalam metode eksperimen ini diharapkan siswa mampu menemukan sesuatu hal yang baru yang di dapat dari mengkonstruksi dari hasil kerja mereka di laboratorium. Dengan demikian metode eksperimen lazim disebut dengan metode laboratorium.
Metode proyek dan eksperimen menuntut siswa memiliki sikap ilmiah dan kreativitas, dikarenakan baik metode proyek maupun metode eksperimen menuntut siswa mampu mencari, meneliti, memecahkan masalah menggunakan teknik pemecahan masalah, mampu berkomunikasi dengan teman dan guru, dan mengkomunikasikan hasil laporan. Diharapkan prestasi belajar siswa baik yang menggunakan metode proyek maupun eksperimen akan lebih baik, ditunjang dengan sikap ilmiah dan kreativitas yang tinggi dibanding dengan sikap ilmiah dan kreativitas yang rendah. Sistem koloid merupakan hal yang sangat penting dan biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu penggunaan metode proyek dan metode eksperimen merupakan pembelajaran kontekstual yang cocok untuk diterapkan dalam mengajarkan materi pokok sistem koloid serta memperhatikan sikap ilmiah dan kreativitas perlu diteliti.
B. Perumusan Masalah
- Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran metode proyek dengan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode eksperimen pada materi pokok sistem koloid?
- Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dengan siswa yang mempunyai sikap ilmiah rendah dalam mempelajari materi pokok sistem koloid?
- Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas tinggi dengan siswa yg memiliki kreativitas rendah dalam mempelajari materi pokok sistem koloid?
C. Landasan Teori
CTL (Contextual Teaching and Learning)
Menurut Sugiyanto(Modul PLPG, 2007:1) Pembelajaran kontekstual adalah: “konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri”. Sistem CTL adalah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks keseharian mereka, yaitu konteks keadaan pribadi, sosial dan budaya. Untuk mencapai tujuan ini, sistem tersebut meliputi komponen berikut: membuat keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerjasama, berpikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk tumbuh berkembang, mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian autentik.
Metode Proyek
Metode proyek merupakan suatu metode instruksional yang melibatkan penggunaan alat dan bahan yang diusahakan oleh siswa secara perseorangan atau kelompok kecil siswa, untuk mencari jawaban terhadap suatu masalah dengan perpaduan teori-teori dari berbagai bidang studi. Konsep dan karakteristik pembelajaran berbasis proyek adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan pembelajar dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan pebelajar bekerja secara otonom mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata.
Metode Eksperimen
Paul Suparno (Paul Suparno, 2006:77) mengungkapkan bahwa “secara umum pengertian eksperimen atau sering disebut metode laboratorium karena percobaannya biasanya dilakukan di laboratorium. Biasanya metode eksperimen untuk menemukan teori atau hukum”. Dalam hal ini seakan-akan teori atau hukum belum ditemukan, dan siswa diminta untuk menemukan. Dengan metode eksperimen dimaksudkan bahwa guru dan siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil proses itu.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII SMK Warga Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, sejumlah enam kelas.
Sampel penelitian ditentukan dengan teknik cluster random sampling. Kelompok eksperimen I diperlakukan dengan metode metode proyek dan kelompok eksperimen II diperlakukan dengan metode eksperimen. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar kognitif, angket untuk sikap ilmiah, kreativitas dan prestasi belajar afektif, lembar observasi untuk prestasi belajar psikomotor.
Analisis data penelitian menggunakan ANOVA dengan desain faktorial 2x2x2 dengan bantuan softwareminitab 15.
E. Kesimpulan
1. Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning menggunakan metode proyek dan eksperimen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor siswa pada materi sistem koloid. Prestasi belajar siswa dengan metode proyek memberikan hasil yang lebih baik dibanding dengan metode eksperimen dengan rerata untuk prestasi kognitif, afektif dan psikomotorik adalah: 81,73; 146,19; 78,13; dan 77,95; 151,38; 75,13.
2. Sikap ilmiah siswa tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor siswa pada materi sistem koloid. Namun memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar afektif. Baik dalam metode proyek maupun metode eksperimen sangat diperlukan adanya sikap ilmiah setiap siswa. Pada kedua metode ini mampu mendorong sikap ilmiah siswa baik yang memiliki sikap ilmiah tinggi maupun rendah dapat meningkat terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik. Sedangkan terhadap prestasi afektif tidak berpengaruh dikarena respon siswa dengan sikap ilmiah tinggi akan lebih baik dibanding respon siswa dengan sikap ilmiah rendah.
3. Kreativitas siswa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor siswa pada materi sistem koloid. Akan tetapi pada prestasi belajar afektif tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Leave a Reply