Gambaran dari Keberdayaan UMKM
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
Dalam perekonomian Indonesia UMKM merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah telah diatur dalam payung hukum. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Menurut Rahmana (2008), beberapa lembaga atau instansi bahkan memberikan definisi tersendiri pada Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), Badan Pusat Statistik (BPS), Keputusan Menteri Keuangan No 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994. Definisi UKM yang disampaikan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Pemberdayaan UMKM
Dalam rangka pemberdayaan UMKM di Indonesia, Bank Indonesia (2011) mengembangkan filosofi lima jari/ Five finger philosophy, maksudnya setiap jari mempunyai peran masing-masing dan tidak dapat berdiri sendiri serta akan lebih kuat jika digunakan secara bersamaan.
- Jari jempol, mewakili peran lembaga keuangan yang berperan dalam intermediasi keuangan, terutama untuk memberikan pinjaman/pembiayaan kepada nasabah mikro, kecil dan menengah serta sebagai Agents of development (agen pembangunan).
- Jari telunjuk, mewakiliregulator yakni Pemerintah dan Bank Indonesia yang berperan dalam Regulator sektor riil dan fiskal, Menerbitkan ijin-ijin usaha, Mensertifikasi tanah sehingga dapat digunakan oleh UMKM sebagai agunan, menciptakan iklim yang kondusif dan sebagai sumber pembiayaan.
- Jari tengah, mewakili katalisator yang berperan dalam mendukung perbankan dan UMKM, termasuk Promoting Enterprise Access to Credit (PEAC) Units, perusahaan penjamin kredit.
- Jari manis, mewakili fasilitator yang berperan dalam mendampingi UMKM, khususnya usaha mikro, membantu UMKM untuk memperoleh pembiayaan bank, membantu bank dalam hal monitoring kredit dan konsultasi pengembangan UMKM.
- Jari kelingking, mewakili UMKM yang berperan dalam pelaku usaha, pembayar pajak dan pembukaan tenaga kerja.
Sentra UKM
Konsep pemberdayaan UMKM melalui pendekatan ”Sentra” diartikan sebagai model perkuatan, pengembangan dan penumbuhan UMKM yang dilakukan melalui pengelompokkan berdasar jenis usaha. Hal ini didasari pada pemikiran bahwa model pembinaan UMKM secara massal dinilai sangat tidak efektif, dan terkesan menghabiskan anggaran. Permasalahan yang dihadapi UMKM sangat rumit dan komplek, sehingga sangat tidak tepat jika pola pembinaan terhadap UMKM dilakukan secara massal. Karena itu perlu dilakukan pendekatan yang spesifik dan tepat sasaran oleh konsultan ahli bisnis yang profesional.
Sentra UMKM, adalah pengelompokan jenis usaha yang sejenis (minimal 20 UMKM) dikelompokkan dalam satu wilayah tertentu, kepada mereka diberikan sentuhan pembinaan dan perkuatan oleh konsultan ahli sebagai pendamping yang dikenal dengan sebutan Business Development Service (BDS). Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM.
Sentra UMKM dan BDS merupakan satu kesatuan yang saling menunjang dan melengkapi. Karena itu pembentukan sentra UMKM harus disertai dengan tersedianya BDS yang memadai dan kompeten. Idealnya anggota sentra UMKM harus bergabung dalam satu wadah koperasi sentra, sehingga semua keperluan untuk memperlancar proses produksi barang dan jasa dapat dipenuhi dari koperasi.
Kunci keberhasilan dari pendekatan ini terletak pada sinerginya antar lembaga Pembina termasuk pemerintah, dengan UMKM, serta adanya jaringan bisnis yang baik antar UMKM itu sendiri. Untuk itu diperlukan kerja sama yang intensip dari ketiga komponen tersebut, dalam rangka mensinergikan dan mempercepat akselerasi tumbuhnya sentra-sentra UMKM.
Teori-teori dari Gambar Model Teori Keberdayaan UMKM
Permasalahan UKM
UMKM sebenarnya memiliki potensi sangat besar, namun masih menghadapi keterbatasan dalam mengembangkan kapasitas dan akses sumberdaya produktif. Permasalahan pokok yang dihadapi UMKM adalah: Pertama, rendahnya produktivitas, yang disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran.
Kedua, keterbatasan akses permodalan. Keadaan itu bagi UMKM amat menyulitkan untuk meningkatkan kapasitas usaha ataupun mengembangkan produk-produk yang bersaing. Meskipun pemerintah telah memberikan solusi melalui kebijakan berbagai skim kredit murah dan mudah, namun hal tersebut sulit terjangkau oleh UMKM.
Ketiga, penguasaan teknologi, manajemen, informasi dan pasar; relatif masih jauh dari memadai, sedangkan untuk memenuhi keperluan tersebut, memerlukan biaya yang besar apalagi untuk dikelola secara mandiri oleh UMKM. Untuk mewujudkan maksud tersebut, maka pemerintah perlu menggagas strategi pemberdayaan UMKM yang tepat melalui pendekatan sentra dan BDS.
Tujuan pemberdayaan UMKM
Menurut Bab II Pasal 4 dan Pasal 5 UU No.20/2008 tentang UMKM,prinsip dan tujuan pemberdayaan UMKM adalah sbb :
- Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang,berkembang,dan berkeadilan
- Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan mandiri
- Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah,penciptaan lapangan kerja,pemerataan pendapatan,pertumbuhan ekonomi,dan pengentasan kemisikinan
- Kriteria-kriteria UMKM
Prinsip pemberdayaan UMKM
Menurut Bab II Pasal 4 dan Pasal 5 UU No.20/2008 tentang UMKM,prinsip dan tujuan pemberdayaan UMKM adalah sbb :
- Penumbuhan kemandirian,kebersamaan,dan kewirausahaan UMKM untuk berkarya dengan prakarsa sendiri
- Mewujudkan kebijakan public yang transparan,akuntabel,dan berkeadilan
- Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi UMKM
- Peningkatan daya saing UMKM
- Penyelenggaraan perencanaan,pelaksanaan,dan pengendalian secara terpadu
Contoh Tesis yang membahas tentang Teori Keberdayaan UMKM
Contoh Tesis 1 : Upaya Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) Industri Krupuk Rengginang (Studi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto)
Industri Kecil Kerupuk Rengginang yang terdapat di Desa Sawahan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto merupakan satu dari beberapa bidang usaha yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Intervensi pemerintahan dalam mengembangkan industri kecil sangat diperlukan mengingat hambatan terbesar industri ini adalah mahalnya bahan baku dan tidak adanya paguyupan yang bergerak di sektor ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto, Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mojokerto dalam memberdayakan Pengusaha Rengginang adalah dengan memberikan bantuan alat penunjang produksi, kemudahan pengurusan perizinan, pelatihan keterampian, serta pemasaran produk. Dalam pemberdayaan oleh Dinas Perindustrian dan perdagangan ini secara positif sangat didukung karena merupakan pelestarian makanan tradisional banyak serta melimpahnya tenaga kerja. Hambatan dalam pengembangan usaha kerupuk rengginang adalah mahalnya harga bahan baku, serta tidak adannya kelompok usaha atau paguyuban.
Contoh Tesis 2 : Strategi pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah di UKM Center FEUI = The development strategy of micro, small and medium enterprises in UKM Center FEUI
Tesis ini membahas mengenai Strategi Pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yakni UKM Center FEUI. Dengan pendekatan kualitatif, pengumpulan data melalui studi literatur, wawancara dan observasi serta penarikan informan dengan purposif sampling. Hasil penelitian ini menggambarkan Strategi pemberdayaan UMKM yang dilakukan UKM Center FEUI, seperti langkahlangkah yang ada di dalamnya: need assessment, implementasi, monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ada seperti keterbatasan dana, keterbatasan jumlah SDM, serta kurangnya komitmen anggota binaan dalam melaksanakan strategi pemberdayaan tersebut. Namun, dari permasalahan tersebut, UKM Center FEUI bersama binaannya berupaya untuk mengatasinya dengan melakukan beberapa solusi.
Contoh Tesis 3 : Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah dalam Pengolahan Hasil Ikan di Desa Tambak Oso Kecamatan Waru Sidoarjo
Penelitian ini didasarkan pada masalah adalah kurang adanya pelatihan mengenai pengembangan kelompok usaha kecil pada masyarakat di Desa Tambak Oso. Untuk mengembangkan potensi masyarakat yang lebih maksimal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif diskriptif. Dalam penelitian ini teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini seperti pengamatan, wawancara Mendalam, serta Dokumen. analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara kualitatif ini dapat memperoleh keteraturan dan sistematis yang ketiganya saling berkaitan yaitu meliputi: Reduksi Data,Penyajian Data Penarikan Kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil pemberdayaan usaha kecil dalam pengolahan dari hasil ikan pada Desa Tambak Oso yang dilakukan melalui pengembangan produksi dan pengadaaan sarana dan prasarana untuk pelaku usaha kecil dalam pengembangan dan peningkatan hasil produksi yang dilakukan oleh dinas-dinas terkait manfaatnya sangat dirasakan oleh kelompok usaha kecil menengah yang tergabung dalam kelompok Mina Sekar.
Contoh Tesis 4 : Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Luwu Utara
Hasil penelitian menunjukan: Pertama, upaya pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara hanya berpedoman pada peraturan perundangan nasional. Namun dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa indikator yang belum dilaksanakan seperti menumbuhkan iklim usaha melalui dukungan kelembagaan dan melindungi usaha dari persaingan yang tidak sehat. Kedua, faktor yang mempengaruhi pemberdayaan UMKM di Kabupaten Luwu Utara meliputi faktor penghambat dan pendukung. Faktor penghambat yakni kemasan produk yang kurang bisa bersaing, kurangnya kemampuan yang dimiliki sumber daya manusia, keterbatasan anggaran, akses jalan di wilayah terpencil yang sulit di jangkau dan kurangnya kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Adapun faktor yang menjadi pendukung yakni sumber daya manusia yang telah terlatih, bantuan modal dan peralatan, kebijakan pemerintah dan kekayaan sumber daya alam.
Contoh Tesis 5 : Evaluasi Program Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) “Garda Emas” (Studi Kasus UMKM Penghasil Sandal di Kecamatan Bogor Selatan)
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan pelaksanaan program Garda Emas dengan sasaran UMKM; (2) membandingkan profil UMKM penghasil sandal antara yang tidak ikut program Garda Emas dengan yang ikut program Garda Emas; (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan UMKM penghasil sandal, baik yang tidak ikut program Garda Emas maupun yang ikut program Garda Emas. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bogor Selatan dengan pertimbangan Kecamatan Bogor Selatan merupakan salah satu sentra penghasil sandal. Pengambilan data dilaksanakan mulai dari bulan Maret sampai Mei 2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan untuk menggambarkan pelaksanaan program Garda Emas di Kota Bogor dengan sasaran UMKM dan membandingkan profil UMKM penghasil sandal adalah analisis deskriptif dan tabulasi silang sederhana, sedangkan uji rata-rata dua sampel kecil independen digunakan untuk menyimpulkan apakah UMKM penghasil sandal yang ikut program Garda Emas lebih baik dari UMKM penghasil sandal yang tidak ikut program Garda Emas ditinjau dari penerimaan dan pendapatannya. Analisis regresi linear berganda, digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan UMKM penghasil sandal baik yang tidak ikut program Garda Emas maupun UMKM penghasil sandal yang ikut program Garda Emas.
Pemberdayaan UMKM dilakukan dengan menumbuhkan dan mengembangkan sektor usaha kecil. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan pembukaan akses-akses usaha kecil ke pasar yang lebih luas atau introduksi usaha baru yang layak dan menguntungkan. Masyarakat yang ingin ikut dalam program Garda Emas dapat menyusun sebuah proposal sederhana. Dalam proposal tersebut, masyarakat sudah mencantumkan usaha apa yang akan dilakukan, berapa dana/modal yang dibutuhkan dan dimana tempat menjualnya. Kemudian Tim Kerja akan melakukan survey untuk mengecek dan melakukan studi kelayakan. Jika usaha tersebut layak, masyarakat tersebut akan mendapatkan bantuan permodalan dan pembinaan berkala dalam usahanya. Dalam survey tersebut Tim Kerja akan memberi masukan-masukan seperti introduksi usaha baru ataupun usaha yang sama namun terdapat suatu inovasi-inovasi baru yang menarik. Sedangkan untuk mengembangkan sektor usaha kecil, dilakukan dengan memperkuat dan meningkatkan akses permodalan, manajemen usaha, teknologi, pemasaran dan standarisasi kualitas produk.
Contoh Tesis 6 : Pemberdayaan Masyarakat untuk Usaha Kecil dan Mikro (Pengalaman Empiris di Wilayah Surakarta Jawa Tengah)
Implementasi kebijakan dalam rangka strategi pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan UKM tidak bisa secara parsial hanya bidang ekonomi permodalan saja, namun juga harus berorientasi secara keseluruhan atas kebutuhan UKM baik secara individu maupun kelompok termasuk mendasarkan pada potensi sumberdaya manusianya. Dengan melibatkan secara partisipatif dan lebih bersifat bottom up ternyata partisipasi UKM untuk pemberdayaan diri mereka sendiri akan berhasil dan pada gilirannya secara integral akan mampu memberikan dampak perkembangan bagi perekonomian wilayah.
Contoh Tesis 7 : Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah di Night Market Ngarsopuro oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Surakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan UMKM di Night Market Ngarsopuro Kota Surakarta yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta. Untuk mengetahui pemberdayaan yang dilakukan untuk UMKM dalam meningkatan kualitas UMKM dan faktor kendala pemberdayaan UMKM Night Market Ngarsopuro. Pemberdayaan mempunyai tiga tahapan penyadaran, pengkapasitasan dan pemberian daya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta dan Night Market Ngarsopuro. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling, penulis mengumpulkan data dengan wawancara mendalam dan dokumentasi. Dalam hal uji validitas data penulis menggunakan teknik trianggulasi data dari nara sumber yang dibandingkan dengan informasi dari narasumber yang lain. Sedangkan analisis data dilakukan dengan teknik analisis interaktif.
Dalam tahap penyadaran, penyelenggaraan kegiatan pelatihan latihan UMKM diberikan sosialisai tentang pentingnya pelatihan tersebut bagi UMKM. Dalam tahap pengkapasitasan dengan kegiatan pelatihan latihan bahasa inggris, internet marketing dan kerajinan tangan secara bagi UMKM di kota Surakarta dan membentuk paguyuban. Dalam tahap pemberian daya disediaka tempat pameran dagang yang di peruntukkan bagi UMKM dalam bentuk Night Market Ngarsopuro dan mengikuti pameran dagang. Dinas Koperasi dan UMKM juga memberikan bantuan modal kepada UKM dalam bentuk bantuan lunak. Kedala pemberdayaan diantaranya adalah Permasalahan waktu atau jadwal dari Pemberdayaan UMKM yang diselengarakan dinas ketidaksesuaian data dari UMKM di Night Market Ngarsopuro.
Diperlukan program yang dikhususkan untuk Night Market Ngarsopuro mengingat Night Market Ngarsopuro icon Kota Surakarta. Dibutuhkannya komunikasi dan koordinasi dua arah yang berkala antara Dinas Koperasi, Paguyuban Pengurus dan UMKM Night Market Ngarsopuro.
Contoh Tesis 8 : Analisis Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Penelitian ini didasarkan pada fenomena yang terjadi yaitu jumlah keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Mojokerto semakin meningkat dan kontribusi terhadap PDRB terus meningkat serta berbagai peran strategis dimiliki oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah, namun Usaha Mikro Kecil dan Menengah juga dihadapkan berbagai permasalahan yang bersumber dari kelemahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah itu sendiri. Maka dari itu perlu adanya pemberdayaan dari pemerintah daerah untuk menjadi usaha yang tangguh, mandiri, berdaya saing tinggi, dan tumbuh berkembang secara berkelanjutan serta mampu berperan dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasilpenelitianinimenunjukkanbahwa pemberdayaan yang dilakukan pemerintah daerah seperti permodalan, pelatihan, pemasaran, sarana prasarana, dan iklim usaha yang kondusif dapat mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, menjadikan usaha yang tangguh, mandiri, berdaya saing tinggi, berkembang secara berkelanjutan, dan memberikan andil dalam perekonomian daerah.
Contoh Tesis 9 : Analisis Fungsi Pemberdayaan Dan Pengembangan UMKM di Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bengkulu
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sektor usaha yang telah terbukti berperan penting dalam mengatasi akibat dan dampak dari krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia di tahun 1997. Disisi lain, sektor UMKM juga telah mampu memberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu pemerintah melakukan pemberdayaan dan pengembangan bagi UMKM untuk menanggulangi kemiskinan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui fungsi pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan pada penelitian ini yaitu Kabid UMKM, Kasi pengembangan dan restrukturisasi usaha kecil, Staff Bidang UMKM, serta 3 pelaku UMKM yang ada di Kota Bengkulu. Aspek penelitian yang digunakan diambil dari Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bengkulu, aspek penelitian meliputi pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengembangan usaha permodalan dan kelembagaan usaha kecil, pelaksanaan pengembangan wirausaha baru di Kota Bengkulu, pengupayaan peningkatan tampilan hasil produk dan perizinan bagi usaha kecil, dan memfasilitasi para pelaku UMKM. Hasil penelitian yang pertama yaitu melalui program KUR dan SAMISAKE. Program tersebut membantu pelaku usaha dalam hal permodalan yang menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh pelaku usaha. Yang kedua melalui program pelatihan manajemen, pelatihan ini bermaksud untuk menanamkan jiwa usaha kepada pelaku usaha yang baru memulai usahanya. ketiga yaitu program pengemasan produk, Bidang Usaha Kecil melakukan pelatihan kemasan produk untuk mendukung dan membantu pelaku usaha dalam hal penjualannya. Terakhir yaitu bantuan peralatan untuk produksi yang berasal dari Kementerian. Maksudnya disini untuk membantu pelaku usaha untuk memperbanyak dan mempercepat produksinya, karena masih menggunakan peralatan tradisional. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan, bahwa fungsi pemberdayaan dan pengembangan UMKM di Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bengkulu berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan berjalannya dengan baik keseluruhan program untuk memberdayakan dan mengembangkan UMKM yang ada di Kota Bengkulu, keseluruhan program yang dilaksanakan oleh Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bengkulu sangat terasa manfaatnya untuk kelangsungan usaha para pelaku UMKM yang ada di Kota Bengkulu.
Contoh Tesis 10 : Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Melalui Program CSR PT Indocement (Studi Kasus Di Blok Kebon Gedang Desa Ciwaringin Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM) merupakan kelompok yang telah mempunyai usaha meskipun skalanya kecil ataupun mikro. UMKM punya potensi untuk tumbuh besar sehingga mampu menyerap tenaga kerja tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Untuk itu dibutuhkan pemberdayaan pada kelompok usaha ini agar tumbuh dengan baik. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Indocement yang berada di Palimanan-Cirebon adalah suatu perusahaan besar yang bergerak dibidang industri semen, CSR Indocement ada pada tahun 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana proses, manfaat, dan dampak pemberdayaan UMKM Batik Tulis melaui Program CSR oleh PT.Indocement terhadap ekonomi pengrajin Batik Tulis. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode observasi,wawancara mendalam, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data model Miles dan Huberman yang terdiri atas data reduction, data display, dan conclusion drawing. Validasi data menggunakan triangulasi dan member checking. Trianggulasi adalah proses penguatan bukti dari individu-individu yang berbeda, jenis data, dalam deskripsi dan tema-tema dalam penelitian kualitatif. Member checking adalah suatu proses dimana peneliti menanyakan pada seorang atau lebih partisipan dalam studi untuk mengecek keakuratan dari keteranagn tersebut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pengrajin batik tulis Ciwaringin mendapatan manfaat pemberdayan UMKM melalui permodalan, sarana prasarana, dukungan pemasaran, dukungan non materil,serta selalu mengingatkan pengrajin tentang tujuan utama pada setiap kegiatan yang dilaksanakan, dan dampak pemberdayaan memiliki positif negative. dampak positif yang di proleh pengrajin menpunyai penghasilan, mempunyai ketrampilan lebih, mempunyai koprasi sebagai wadah bagi pengrajin dapat mengembangkan usaha bersama. dan dampak negatif pun tak luput dari antara pengrajin yang dipicu oleh kecemburuan sesame pengrajin. untuk mencegah konflik antar pengrajin sesekali diadakan training motivasi, bertujuan agar pengrajin mendapat pemahaman pentingnya membangun kebersamaan, serta menghindari persaingan antar pengrajin yang tidak sehat.
Leave a Reply