HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Jasa Pembuatan Tesis Pembelajaran IPA

1. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran IPA Tematik Terpadu Kelas V di SD Negeri 3 Jepang Pakis Kecamatan Jati Kabupaten Kudus

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

  • evaluasi konteks pelaksanaan pembelajaran IPA tematik terpadu kelas V.
  • evaluasi input pelaksanaan pembelajaran IPA tematik terpadu kelas V.
  • evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran IPA tematik terpadu kelas V.
  • evaluasi produk pelaksanaan pembelajaran IPA tematik terpadu kelas V.

 

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan di SD Negeri 3 Jepang Pakis Kecamatan Jati Kudus. Nara sumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru kelas 5 SD Negeri 3 Jepang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

 

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

  • Konteks pelaksanaan pembelajaran IPA tematik di SDN 3 Jepang Pakis mengacu pada kebijakan pemerintah. Kebijakan tersebut adalah diberlakukannya kurikulum 2013 di semua sekolah di seluruh Indonesia. Dalam kurikulum 2013, pembelajaran dilaksanakan secara tematik terpadu dimana siswa akan memperoleh pengetahuan dan ketrampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta didik. Hal itu sesuai dengan tujuan pembelajaran tematik.
  • Input pelaksanaan pembelajaran IPA tematik di SD N 3 Jepang Pakis meliputi kurikulum, guru, siswa, sumber belajar dan media belajar. Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 2013 yang pembelajarannya dilaksanakan secaratemaik terpadu. Kondisi guru masih mengalami kesulitan dalam memahami pelaksanaan pembelajaran tematik namun setelah mengikuti kegiatan pelatihan kemampuan guru semakin meningkat. Siswa sudah bisa mengikuti pembelajaran tematik hal itu terbukti dari antusias siswa saat mengikuti pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan hanya buku paket. Media yang digunakan kurang bervaraitif.
  • Proses pelaksanaan pembelajaran IPA Ttematik di SD N 3 Jepang Pakis terdiri dari dua tahapan yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan pembelajaran diawali dengan pengkajian silabus, pengembangan tema dan sub tema, pemetaan kompetensi dasra pada tema, format pemetaan KD dalam tema serta mengembangkan RPP. Pelaksanaan pembelajaran IPA tematik terdiri dari tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Dimana pelakasanaannya mengacu pada RPP yang telah dibuat sebelumnya.
  • Produk pembelajaran IPA di SD Negeri 3 Jepang Pakis dilakukan dalam bentuk evaluasi proses dan evaluasi hasil. Penilaian yang dilakukan oleh guru kelas terdiri dari 3 teknik yaitu penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Penilaian sikap meliputi rasa ingin tahu, percaya diri dan peduli terhadap lingkungan dan budaya sekitar. Penilaian pengetahuan meliputi tes tertulis. Penilaian keterampilan meliputi unjuk kerja siswa.

 

Kata kunci: evaluasi pembelajaran tematik, konteks, input, proses, product

 

 

2. Hubungan Antara Dukungan Layanan Pembelajaran dan Kompetensi Guru Dengan Kinerja Guru dalam Pembelajaran IPA di SMP Negeri Kota Salatiga

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan :

  • dukungan layanan pembelajaran dengan kinerja guru dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri Kota Salatiga;
  • dukungan kompetensi guru dengan kinerja guru dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri Kota Salatiga;
  • dukungan layanan pembelajaran, dan kompetensi guru dengan kinerja guru dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri Kota Salatiga.

 

Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah semua guru IPA dari 10 sekolah SMP Negeri Kota Salatiga tahun ajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 87 guru. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 71 guru. Penentuan sampling penelitian ini dengan teknik proporsional random sampling. Dalam penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan instrumen yang berbentuk angket. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis linier berganda.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

  • Terdapat Hubungan Dukungan Layanan Pembelajaran secara signifikan dengan Kinerja Guru IPA SMP Negeri Kota Salatiga hal ini ditunjukkan dengan nilai rhitung > rtabel : 0,518 > 0,235;
  • Terdapat hubungan kompetensi guru dengan kinerja guru dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri Kota Salatiga hal ini ditunjukkan dari nilai rhitung > rtabel : 0,647 > 0,235;
  • Terdapat hubungan dukungan layanan pembelajaran dan kompetensi guru dengan kinerja guru dalam pembelajaran IPA di SMP Negeri Kota Salatiga, karena besarnya r hitung (0,684) > rtabel (0,235) dan nilai Fhitung adalah 29,878 dengan signifikasi 0,000

 

3. Integrasi Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA SMP Berbasis Problem Based Learning pada Materi Getaran dan Gelombang

 

Abstrak

Implementasi Permendiknas nomor 41 tahun 2007 adalah pengembangan perangkat pembelajaran dan pemilihan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Perencanaan pembelajaran yang sistematis dapat dihadirkan dalam susunan perangkat pembelajaran yang saling terpadu dengan yang lainnya sebagai contoh bagi guru untuk merencanakan pembelajaran dengan baik. Penelitian pengembangan ini bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran IPA Fisika berbasis problem based learning terintegrasi pendidikan karakter untuk siswa SMP kelas VIII yang berkualitas dan mengetahui pencapaian hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Produk penelitian pengembangan ini adalah silabus, RPP, modul, dan lembar penilaian kognitif, afektif, serta psikomotor yang tercetak dan media pembelajaran animasi yang termuat dalam CD.

 

Sampel pengembangan meliputi sampel validasi produk sejumlah 9 validator, sampel uji coba terbatas sejumlah 8 siswa, dan sampel uji coba diperluas sejumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi silabus, RPP, lembar observasi sekolah, keterlaksanaan pembelajaran, karakteristik siswa, angket respon siswa, penilaian kognitif, psikomotorik, dan afektif. Uji coba diperluas dengan one group pretest-posttest design. Data hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t dua sampel berpasangan menggunakan program SPSS Statistik 18, data hasil belajar psikomotorik dan afektif siswa dianalisis dengan melihat rata-rata pencapaian setiap aspek penilaian.

 

Kesimpulan penelitian pengembangan adalah :

  • pengembangan perangkat pembelajaran IPA Fisika SMP berbasis problem based learning terintegrasi pendidikan karakter dapat dilakukan menggunakan beberapa metode Research and Development salah satunya oleh Borg & Gall yang dimodifikasi dengan membatasi langkah penelitian yang dapat menghasilkan suatu produk yang divalidasi dan diuji coba,
  • kualitas produk perangkat pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan nilai dengan kategori sangat baik sehingga layak digunakan, dan
  • pencapaian hasil belajar secara kognitif siswa setelah mengikuti proses pembelajaran mengalami peningkatan, aspek indikator psikomotor tertinggi adalah mengecek alat bahan di laboratorium dan membawa perlengkapan belajar, serta aspek karakter yang paling tinggi adalah jujur, rasa ingin tahu, disiplin, dan kerja keras.

 

4. Keefektifan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri 1 Bae UPTD Pendidikan Kecamatan Bae Kudus

 

Abstrak

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  • Keefektifan perencanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri 1 Bae,
  • Keefektifan Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri 1 Bae,
  • Keefektifan evaluasi Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Bae.

 

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif-naturalistik. Dalam penelitian mengambil data Sekolah Dasar Negeri 1 Bae.

 

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan datanya, teknik tersebut meliputi:

  • Wawancara mendalam (indepth interviewing),
  • Observasi Partisipan,
  • Mencatat dokumen (content analysis).

 

Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Pemeriksaan data dilakukan dengan cara pengujian validitas, dependabilitas dan konfirmabilitas. Teknik analisis data dengan data reduction, data display, dan conclution drawing.

 

Hasil penelitian menunjukkan Keefektifan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Negeri 1 Bae yang terjadi di dalam kelas meliput i:

  • Perencanaan guru dalam pembelajaran yang efektif yang meliputi sarana sumber belajar, buku-buku pelajaran sebagai literatur, sumber informasi untuk acuan, pelatihan atau penataran sebagai pembekalan tentang pembejaran yang efektif, pedoman yang jelas dan otentik
  • Pelaksanaan guru dalam Proses Pembelajaran efektif yang meliputi: pembukaan pembelajaran dengan memberi pertanyaan motivasi belajar dan pre- test, penyajian pembelajaran dengan menggunakan teknik dan prosedur belajar kelompok Berpikir Berenam Berpasangan, Jigsaw, Bercerita Berenam Berpasangan yang dapat membangkitkan semangat belajar dan kerja sama siswa dalam belajar, menciptakan suasana belajar yang interaktif, kreatif, dan bertanggung jawab, saling ketergantungan, mandiri, dan akhir pembelajaran,
  • Evaluasi hasil Belajar guru dalam pembelajaran dengan teknik penilaian menggunakan tes dan non tes dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Alat evaluasi tes yaitu: lisan, tertulis, perbuatan, dan non test yaitu: observasi, pengamatan dan temu wicara. Tes diberikan untuk mengetahui prestasi siswa. Non tes diberikan untuk mengetahui sikap siswa dalam belajar, baik kelompok, individual maupun kelas. Dalam keefektifan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Bae terdapat peningkatan kualitas pembelajaran Ilmu Pengeyahuan Alam. Kendala yang dialami antara lain: kurangnya kebiasaan menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang benar, kurangnya kebiasaan belajar kelompok, kurangnya sumber belajar, kurangnya fasilitas belajar.

 

 

5. Model Pembelajaran IPA Berbasis Terapi Bermain untuk Meningkatkan Perilaku Kooperatif Anak Tuna Grahita di SLB C Tingkat SD

 

Abstrak

Latar Belakang: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pelajaran wajib di SDLB yang berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

 

Tujuan:

  • Mengetahui bagaimana pembelajaran IPA di SLB C Ponorogo tingkat SD saat ini.
  • Mengetahui bagaimana prosedur model pembelajaran IPA berbasis terapi bermain untuk anak SLB C tingkat SD.
  • Mengetahui efektifitas pembelajaran IPA berbasis terapi bermain terhadap peningkatan perilaku kooperatif. Metode: Jenis penelitian ini adalah pengembangan yang menggunakan metode eksperimen.

 

Sample yang dipakai 10 siswa untuk uji terbatas, 21 siswa untuk uji luas dan 34 siswa untuk uji lapangan. Instrumen: Instrumen penelitian ini peneliti, kuisioner, pengembangan model pembelajaran. Analisis data menggunakan analisis deskripsi dan analisa menggunakan Wilcoxon test.

 

Hasil:

  • Hasil belajar IPA mengalami peningkatan yang positif, siklus awal terbukti hasil belajar IPA berada pada kategori rendah, pada siklus terakhir berada pada kategori tinggi.
  • Model pembelajaran MATAHARI ini menitik beratkan pada harapan pada peserta didik agar memiliki penalaran secara ilmiah, mampu bersikap kooperatif, dan mampu melakukan komunikasi melalui kegiatan unjuk diri sehingga mampu mengimplementasikan beberapa nilai-nilai karakter diantaranya, saling menghargai, kreatif, memupuk rasa percaya diri.
  • Efektifitas model pembelajaran Matahari juga dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pola perilaku kooperatif pada anak tuna grahita dan hasil belajar IPA. Kesimpulan: Model pembelajaran Matahari siswa mampu belajar IPA dengan baik, dan hasil kerjanya memenuhi kriteria penilaian IPA

 

 

6. Pembelajaran IPA dengan Metode Demonstrasi Menggunakan Media Animasi dan Tiga Dimensi Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Gaya Belajar Siswa

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  1. Pengaruh penggunaan media animasi dan media tiga dimensi terhadap prestasi belajar.
  2. Pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar.
  3. pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar.
  4. Interaksi antara media animasi dan media tiga dimensi dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar.
  5. Interaksi antara media animasi dan media tiga dimensi dengan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar.
  6. Interaksi antara kemampuan awal dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar.
  7. Interaksi antara media animasi dan media tiga dimensi dengan kemampuan awal dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar.

 

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas viii mts negeri cibingbin kabupaten kuningan tahun pelajaran 2010/2011, sejumlah 5 kelas. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling. Kelas eksperimen 1 menggunakan media animasi dan kelas eksperimen 2 menggunakan media tiga dimensi. Teknik pengumpulan data untuk prestasi belajar dan kemampuan awal menggunakan metode tes sementara gaya belajar menggunakan metode angket. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava desain faktorial 2x2x2.

 

Berdasarkan hasil pengolahan data disimpulkan :

  • terdapat pengaruh penggunaan media animasi dan tiga dimensi terhadap prestasi belajar siswa,
  • terdapat pengaruh kemampuan awal rendah dan tinggi terhadap prestasi belajar siswa,
  • terdapat pengaruh gaya belajar audio dan visual terhadap prestasi belajar,
  • tidak terdapat interaksi antara media dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar,
  • tidak terdapat interaksi antara media dan gaya belajar terhadap prestasi belajar,
  • tidak terdapat interaksi antara kemampuan awal dan gaya belajar terhadap prestasi belajar,
  • tidak terdapat interaksi antara media, kemampuan awal dan gaya belajar terhadap prestasi belajar.

 

 

7.  Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Sains menggunakan Metode Eksperimen Bebas Termodifikasi dan Eksperimen Terbimbing Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Motivasi Belajar Siswa (Pokok Bahasan Limbah dan Pemanfaatan Limbah

 

Abstrak

Pembelajaran IPA (Biologi) yang ideal adalah siswa tidak hanya belajar produk saja, tetapi juga harus belajar proses, sikap, dan teknologi sehingga siswa benar-benar memahami sains secara utuh sebagaimana hakikat dan karakteristik sains khususnya IPA Biologi. Untuk itu dalam pembelajaran IPA perlu penerapan pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses sains menggunakan metode eksperimen.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran ketrampilan proses sains dengan eksperimen bebas termodifikasi dan eksperimen terbimbing ditinjau dari sikap ilmiah dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMK Kasatrian Solo Sukoharjo. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen pertama (XIR.1) mendapatkan perlakuan dengan pendekatan ketrampilan proses sains metode eksperimen bebas termodifikasi dan kelas eksperimen kedua XIR.2) mendapatkan perlakuan dengan pendekatan ketrampilan proses sains metode eksperimen terbimbing. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar, angket untuk sikap ilmiah dan motivasi belajar, lembar observasi untuk penilaian afektif dan psikomotorik. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan analisis variansi tiga jalan dengan isi sel tak sama. Uji komparasi ganda pada gaya belajar menggunakan metode Scheffe.

 

Hasil penelitian menunjukkan :

  • Pendekatan ketrampilan proses sains dengan metode eksperimen berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA (Biologi), metode eksperimen terbimbing lebih efektif dibandingkan dengan metode eksperimen bebas termodifikasi;
  • Sikap ilmiah tidak berpengaruh terhadap prestasi kognitif dan psikomotorik tetapi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi afektif. Siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi akan menghasilkan prestasi belajar afektif yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah;
  • Tidak terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotorik tetapi berpengaruh terhadap prestasi afektif;
  • Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan sikap ilmiah terhadap prestasi kognitif dan tidak terdapat interaksi untuk prestasi afektif dan psikomotorik;
  • tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar baik kognitif, afektif maupun psikomotorik;
  • Tidak terdapat interaksi antara sikap ilmiah dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA (Biologi) baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik;
  • Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran eksperimen dengan sikap ilmiah dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA (Biologi) dari aspek kognitif, afektif, mapun psikomotorik.

 

Kata kunci: Pendekatan Ketrampilan Proses Sains, METODE EKSPERIMEN, Sikap Ilmiah, Motivasi Belajar.

 

 

8. Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik Menggunakan Model Learning Cycle dan Discovery Learning Ditinjau dari Aktivitas dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar (Eksperimentasi Pembelajaran IPA pada Materi Klasifikasi Benda

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pebelajaran IPA dengan pendekatan saintifik antara siswa yang belajar melalui model learning cycle dan discovery learning, antara siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi dan rendah, antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan rendah, serta interaksiinteraksinya terhadap prestasi belajar pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 2 Masaran Sragen tahun pelajaran 2014/2015. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas. Data dikumpulkan dengan metode tes tertulis untuk prestasi belajar aspek pengetahuan dan metode observasi untuk motivasi, aktivitas, prestasi belajar aspek sikap, dan keterampilan. Teknik analisis data menggunakan analisis anava 2x2x2. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Klasifikasi Benda.

 

Hasil pada penelitian ini adalah :

  • ada pengaruh yang signifikan penggunaan pendekatan saintifik melaui model learning cycle dan discovery learning terhadap prestasi belajar;
  • tidak ada pengaruh yang signifikan tingkat aktivitas siswa baik tinggi maupun rendah terhadap prestasi belajar aspek pengetahuan dan keterampilan;
  • ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar aspek sikap dan keterampilan;
  • ada interaksi antara pendekatan saintifik menggunakan model discovery learning dan learning cycle dengan aktivitas belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa;
  • ada interaksi antara pendekatan saintifik menggunakan model discovery learning dan learning cycle dengan motivasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar aspek pengetahuan dan keterampilan;
  • tidak ada interaksi antara aktivitas belajar tinggi dan rendah dengan motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa;
  • tidak ada interaksi antara pendekatan saintifik dengan model pembelajaran yang diterapkan, aktivitas dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

 

Kata Kunci: Pendekatan saintifik, learning cycle, discovery learning, aktivitas, motivasi, prestasi belajar.

 

 

9. Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Kontekstual Menggunakan Simulasi Komputer dan Model Kerja Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Gaya Belajar

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual menggunakan simulasi komputer dan model kerja, kemampuan berpikir kritis dan gaya belajar terhadap prestasi belajar.

 

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 – Januari 2013.Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Magetan Tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel penelitian ada 4 kelas terbagi dua kelompok yang diambil dengan caracluster random sampling. Kelas VIII A dan VIII H menggunakan media simulasi komputer dan kelas VIII B dan VIII C menggunakan media model kerja. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk kemampuan berpikir kritis dan prestasi belajar kognitif, angket untuk gaya belajar, prestasi afektif, prestasi psikomotor, dan lembar observasi untuk prestasi belajar afektif dan psikomotor. Data dianalisis menggunakan anava tiga jalan, uji lanjut anava dengan uji Scheffe’ dan desain faktorial 2x2x2, dengan bantuan PASW 18.

 

Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan :

  • pembelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual menggunakan media simulasi komputer dan model kerja berpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor;
  • kemampuan berpikir kritis berpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor;
  • gaya belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor;
  • tidak ada pengaruh yang signifikan dari interaksi antara media dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor;
  • ada pengaruh yang signifikan dari interaksi antara media dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor;
  • tidak ada pengaruh yang signifikan dari interaksi antara kemampuan berpikir kritis dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor;
  • tidak ada pengaruh yang signifikan dari interaksi antara media, kemampuan berpikir kritis, dan gaya belajar terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor.

Kata Kunci:   simulasi komputer, model kerja, kemampuan berpikir kritis, gaya belajar, prestasi belajar.

 

 

10. Pembelajaran IPA Menggunakan Metode Eksperimen Dipandu dengan Animasi dan Komik Ditinjau dari Kemampuan Verbal dan Gaya Belajar Siswa (Materi Pemantulan Cahaya Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 2 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

 

Abstrak

Pembelajaran IPA meliputi tiga hal yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. Namun, dewasa ini pembelajaran IPA belum mencakup tiga hal tersebut dan belum melibatkan siswa secara aktif dalam perolehan konsep IPA.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengan animasi dan komik, kemampuan verbal, dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA siswa. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dan dilaksanakan di SMP N 2 Kartasura. Populasi semua siswa kelas VIII Tahun Ajaran 2011/2012 terdiri dari 7 kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Sampel penelitian sebanyak 4 kelas, yaitu kelas VIII A dan VIII C sebagai kelas eksperimen I mendapat perlakuan pembelajaran IPA dipandu dengan animasi dan kelas VIII E dan VIII F sebagai kelas eksperimen II mendapat perlakuan pembelajaran IPA dipandu dengan komik. Pengumpulan data menggunakan teknik angket untuk gaya belajar, teknik tes untuk prestasi belajar kognitif dan kemampuan verbal serta teknik observasi untuk prestasi belajar afektif dan psikomotorik. Teknik analisis data menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2x2x3, dilanjutkan dengan uji lanjut metode Scheffe.

 

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan :

  • ada pengaruh pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengan animasi dan komik terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif, namun tidak ada pengaruh pada aspek afektif dan psikomotorik;
  • ada pengaruh kemampuan verbal siswa terhadap prestasi belajar siswa;
  • tidak ada pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa;
  • tidak ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengan animasi dan komik dan kemampuan verbal siswa terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dan psikomotorik, namun ada interaksi pada aspek afektif;
  • tidak ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengan animasi dan komik dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa;
  • ada interaksi antara kemampuan verbal dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dan afektif, namun tidak ada interaksi pada aspek psikomotorik;
  • tidak ada interaksi antara pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dipandu dengan animasi dan komik, kemampuan verbal, dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dan psikomotorik siswa, namun ada interaksi pada aspek afektif. .

 

11. Pengaruh Penggunaan Media Berbasis Information Technology (IT) pada Pembelajaran IPA terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Kemandirian Belajar di Gugus Diponegoro Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pendidikan Kecamatan Bae Kudus

 

Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  • Perbedaan pengaruh penggunaan media IT dan pembelajaran yang berpusat pada guru terhadap prestasi belajar IPA kelas V SD gugus Diponegoro.
  • Perbedaan pengaruh kemandirian belajar pada kategori tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar IPA peserta didik kelas V SD gugus Diponegoro.
  • Interaksi penggunaan media IT dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar IPA peserta didik kelas V SD gugus Diponegoro.

 

Jenis penelitian menggunakan metode eksperimen factorial 2×2. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik SD Negeri kelas V Gugus Diponegoro kecamatan Bae, Kudus. Sampel penelitian menggunakan cluster random sampling, terpilih SD 2 Dersalam dan SD 1 Dersalam. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes. Pengujian hipotesis menggunakan teknik ANAVA dua jalur.

 

Hasil penelitian :

  • terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan media pembelajaran IT dan pembelajaran berpusat pada guru terhadap prestasi belajar IPA (Fhitung 4,808 > Ftabel 4,000),
  • terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar IPA (Fhitung 4,770 > Ftabel 4,000), dan
  • terdapat interaksi pengaruh yang signifikan media pembelajaran dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar IPA (Fhitung 4,402> Ftabel 4,000).

 

Kata Kunci: Media IT, Kemandirian Belajar dan Prestasi Belajar IPA

 

 

12. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Fisika SMP Kelas IX Berbasis Pendekatan Jelajah Alam Sekitar (JAS) pada Materi Gerakan Bumi dan Bulan yang Terintegrasi Budaya Jawa

 

Abstrak

Dalam Kurikulum 2013, budaya merupakan salah satu komponen yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Pengembangan bahan ajar yang relevan berdasarkan konsep ilmiah yang diintegrasikan dengan unsur budaya diperlukan agar pembelajaran menjadi lebih bermakna sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar.

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

  • hasil prosedur pengembangan modul,
  • implementasi modul, dan
  • pandangan guru dan siswa terhadap pengembangan modul. Penelitian ini mengacu pada model 4D (four-D model) oleh Thiagarajan yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran.

 

Penelitian diawali dengan pembuatan draf modul. Draf modul divalidasi oleh ahli, guru, dan teman sejawat. Hasil revisi berupa draf modul I diujicobakan secara terbatas pada 9 siswa kemudian direvisi menjadi draf modul II. Draf modul II dilakukan uji coba lapangan pada 32 siswa dengan diberikan modul pendekatan JAS yang terintegrasi budaya Jawa kemudian direvisi menjadi modul produk akhir. Modul kemudian disebarkan ke guru IPA untuk mendapat umpan balik. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan tes. Uji coba lapangan menggunakan one group pretest-posttes design. Data hasil belajar kognitif dihitung dengan gain ternormalisasi dan diuji dengan uji t dua sampel berpasangan, sedangkan hasil belajar psikomotorik dan afektif dihitung persentase ketercapaiannya.

 

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

  • pengembangan modul berbasis Pendekatan JAS yang terintegrasi budaya Jawa pada materi Gerakan Bumi dan Bulan menggunakan model 4D (four-D model) yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran,
  • pencapaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam kategori “sedang”,
  • terdapat perbedaan hasil belajar siswa, sebelum dan setelah diterapkan modul,
  • hasil respon guru dan siswa terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan memiliki kategori “baik”.

 

 

13. Peningkatan Efektivitas Pembelajaran IPA Terpadu Melalui Penggunaan Modul Berbasis Salingtemas Materi Cahaya dan Mata dengan Tema Cahaya dan Manfaatnya

 

Abstrak

Teknologi berkembang dari aplikasi sains dan sebaliknya kemajuan teknologi yang diaplikasikan pada sains menyebabkan sains berkembang lebih lanjut. Pembelajaran sains menjadi lebih bermakna apabila disajikan dengan memperhatikan aplikasi sains dan teknologi dalam masyarakat.

 

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul IPA Terpadu berbasis salingtemas (sains, teknologi, lingkungan, masyarakat) dengan tema cahaya dan manfaatnya dan mengetahui efektivitasnya dalam pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R and D) modul IPA terpadu dengan model 4D yang dikembangkan Thiagarajan, meliputi define, design, develop, dan disseminate. Pembuatan modul didasarkan pada literatur buku-buku yang relevan, masukan ahli, guru dan siswa sebagai praktisi pendidikan. Modul divalidasi oleh dosen ahli, guru IPA dan teman sejawat. Validasi modul mencakup penilaian materi, media, silabus, dan RPP. Hasil validasi modul diperoleh nilai materi 3,73 dan media 3,66 dengan kriteria sangat baik, silabus dan RPP dinyatakan layak digunakan. Modul setelah divalidasi diujikan pada siswa kelas VIII SMP N 1 Kebakkramat. Hasil penilaian prestasi belajar diperoleh dengan membandingkan nilai pretes dan postes menggunakan desain analisis one group pretest posttest diperoleh data yang homogen tetapi tidak normal sehingga digunakan uji non parametrik dengan uji Wilcoxon, diperoleh nilai signifikansi 0,00 < 0,05 maka Ho ditolak, jadi ada perbedaan antara nilai pretes dan postes dengan rata-rata pretes adalah 56,41 lebih rendah dari rata-rata postes 84,84, sehingga disimpulkan bahwa modul efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Penyebaran modul pada pertemuan MGMP Pokja 1 Karanganyar Bagian Barat diperoleh rata-rata nilai 3,14 dengan kriteria sangat baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa modul IPA Terpadu ini layak digunakan.

 

Kata kunci : modul, IPA terpadu, model webbed, salingtemas, cahaya

 

 

14. Prestasi Belajar IPA pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Menggunakan Metode Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Divisions) Ditinjau dari Kemampuan Memori Siswa (Studi Kasus Pembelajaran IPA Menggunakan Buku Teks Terprogram Dan Torso)

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  • Pengaruh metode pembelajaran STAD menggunakan Buku Teks Terprogram dan STAD menggunakan Torso terhadap prestasi belajar IPA.
  • Pengaruh memori tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi belajar IPA.
  • Interaksi antara metode pembelajaran dengan memori terhadap prestasi belajar IPA.

 

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah seluruh kelas V MI Sudirman Kedungjeruk Karanganyar tahun pelajaran 2007/2008, sejumlah 2 kelas. Sampel sebagian yang diambil dari populasi, baik anggotanya maupun karakteristik yang dipelajari sejumlah 2 kelas. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster random sampling. Teknik pengumpulan data variabel memori dan prestasi belajar kognitif digunakan metode tes, prestasi belajar afektif digunakan metode angket. Teknik analisis data yang menggunakan uji t dan analisis variansi dua jalan dengan rancangan faktorial 2×3.

 

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :

  • Terdapat pengaruh metode pembelajaran STAD menggunakan Buku teks terprogram dan STAD menggunakan Torso terhadap prestasi belajar IPA baik kognitif maupun afektif, STAD menggunakan buku teks terprogram prestasinya lebih baik dari pada STAD menggunakan Torso.
  • Terdapat pengaruh memori tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi kognitif, akan tetapi tidak terdapat pengaruh memori tinggi dan rendah terhadap prestasi afektif belajar IPA. Siswa yang mempunyai memori tinggi, mendapatkan prestasi yang tinggi sedangkan siswa yang mempunyai memori rendah mendapatkan prestasi rendah.
  • Ada interaksi antara metode pembelajaran dengan memori terhadap prestasi belajar IPA. Terdapat kecocokan antara metode STAD dengan memori tinggi, sedang dan rendah.

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?