HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Jasa Pembuatan Tesis Sulawesi Tenggara 2016/2017

 1. Evaluasi Pemanfaatan Program Kredit Usaha Tani (KUT) di Propinsi Sulawesi Tenggara

Abstrak

Penelitian ini bertujuan kesesuaian rencana (target) dengan Kredit Usaha Tani di Daerah Sulawesi sesuai dengan ketentuan; menilai program dalam menjangkau kelompok untuk mengetahui: pelaksanaan program Tenggara, apa sudah tingkat keberhasilan sasaran yang telah ditetapkan; mengevaluasi kondisi dan manfaat hasil fisik pelaksanaan program; mengidentifikasi masalah dan kendala dalam pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut hasil program. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik: wawancara tidak terstruktur, pengamatan terhadap kehidupan sosial masyarakat sebanyak 100 responden, baik di lingkungan keluarga dan masyarakat serta instansi terkait, studi dokumen dilakukan pada instansi terkait.

Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dan analisis Domain, taksonomi dan komponensial serta analisis manfaat B/C.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan KUT bagi petani anggota KUD di Sultra belum efektif dan belum optimal. Hal ini dilihat baik dari tingkat perkembangan pendapatan para petani dari tahun ke tahun belum menunjukkan peningkatan yang berarti, dan juga dilihat dari segi pengembalian kredit tersebut masih banyak yang menunggak baik dari segi jumlah kredit maupun dari segi jumlah anggota petani masih banyak yang menunggak setiap tahunnya.

Hal yang menyebabkan kendala-kendala yang dihadapi KUD maupun petani di Sultra adalah :

  • (a) kualitas SDM,
  • (b) kemampuan organisasi dan manajemen,
  • (c) jiwa wirausaha,
  • (d) penguasaan dan pemanfaatan teknologi, dan
  • (e) akses kemitraan.

 

2. Jaringan Sosial Komunitas Orang Bajo di Desa Bajoe, Soropia – Konawe –Sulawesi Tenggara (Studi terhadap Perubahan Struktur Sosial Masyarakat Pesisir Khususnya Orang Bajo)

3. Efektivitas Kepemimpinan Lurah Perempuan di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Studi Kasus pada Kelurahan Palabusa, Kelurahan Kampeonaho dan Kelurahan Kadolomoko)

Abstrak

Tesis ini mengangkat masalah efektivitas kepemimpinan Lurah perempuan di Kota Baubau.Terdapat beberapa permasalaban, hambatan maupun tantangan bagi Lorah perempuan yaitu adanya keterbatasan secara fisik serta berbagai peran ganda yang dimiliki seorang Lurah perempuan (sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita karier). Selain itu kepribadian dan jiwa perempuan yang begitu lembut akan menghasilkan gaya kepemimpinan tertentu. Dengan kekurangan-kekurangan yang dimiliki seorang Lurah perempuan harus tetap menjalankan kepemimpinanya secara efektif.

Adapun tujuan penelitian ini ingin mendiskripsikan bagaimana kemampuan manajerial, gaya kepemimpinan serta efektivitas kepemimpinan Lurah perempuan di Kota Baubau. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptit: sedangkan subjek penelitian adalah Lurah-Lurah perempuan yang ada di Kota Baubau sebanyak 12 orang. Teknik penentuan subjek penelitian yang akan diteliti adalah berdasarkan pertimbangan tertentu, sehingga hanya 3 orang Lurah perempuan yang diteliti yaitu Lorah Palabusa, Lurab Kadolomokn dan Lurah kampeonabo.

Hasil penelitian menjelaskan keterampilan manajerial Lurah perempuan di Kota Baubau khsususnya keterampilan administrasi sudah cukup baik. Jika ditinjau dari keterampilan kemanusiaan. Lurah-lurah perempuan di Kota Baubau dilandasi oleh semangat dan pendekatan secara kekeluargaan. Gaya kepemimpinan Lurah perempuan di Kota Baubau adalah demokratik dengan pendekatan kekeluargaan. Yang membedakan adalah orientasi para Lurah tersebut dalam menjalankan kepemimpinannya. Efektivitas kepemimpinan Lurah perempuan di Kota Baubau dipengaruhi oleh faktor manusiawi dan faktor administrasi. Walaupun secara manusiawi (fisik dan psikologis) Lurah-lurah perempuan di Kota Baubau penuh dengan keterbatasan, namun dengan tekad dan semangat tanggung jawab mereka sebagai seorang pemimpin maka mereka tetap bisa menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.

 

4. Pengaruh Kemampuan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pelayanan pada Rumah Sakit Umum Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kemampuan sumber daya manusia terhadap kinerja pelayanan pada RSUD provinsi Sulawesi tenggara. Rumah sakit merupakan institusi perawatan kesehatan professional yang menyediakan pelayanan atas jasa sumber daya manusia kesehatan idealnya, sumebr daya manusia kesehatan di rumah sakit merupakan sumber keunggulan kompetitif yang potensial karena kemampuan mentak dan fisik yang dimilikinya. Melalui surat keputusan menteri kesehatan RI, nomor 1202 tahun 2003 telah ditetapkan sejumlah infikator sumber daya manusia kesehatan yang merupakan kelompok indicator proses dan masukan untuk mencapai atau melaksanakan pelayanan kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan desain survey yang dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa kemampuan sumber daya manusia kesehatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan pada RSUD provinsi Sulawesi tenggara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan sumber daya manusia berpengaruh signifikan dan posotif terhadap kinerja pelayanan kesehatan. Pengaruh positif artinya semakin tinggi kemampuan fisik, semakin optimal pula kinerja pelayanan kesehatan. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan SDM kesehatan yang mencakup kemampuan mental dan kemampuan fisik, semakin rendah pula kinerja pelayanan kesehatan. Pengaruh kemampuan SDM terhadap kinerja pelayanan kesehatan pada RSUD provindi Sulawesi tenggara tidak besar, hal ini ditunjukkan oleh kiefisien R2 sebesar 0,255 atau 25%. Pengaruh kemampuan SDM terhadap kinerja pelayanan kesehatan pada RSUD provinsi Sulawesi tenggara hanya 25,5% sedangkan yang lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

 

5. Analisis Kualitas Pelayanan Publik pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah:

  1. Mendeksripsikan dan menganalisis kualitas pelayanan publik sehubungan dengan pelaksanan fungsi perpustakaan pada Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulawesi Tenggara;
  2. Mendeksripsikan dan menganalisis Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik sehubungan dengan pelaksanaan fungsi perpustakaan pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara;

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif, dimana data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif diferifikasi pada informan lalu dianalisis menggunakan konsep/teori yang ada atau yang dirujuk. Karena itu maka data yang diperlukan juga bersifat data kualitatif. Pendekatan ini sering disebut pendekatan induktif naturalistic atau positivistic empiric. Data dalam penelitian ini diperoleh dari nara sumber (informan) yang diharapkan dapat memberikan informasi data sesuai dengan kebutuhan. Informan ditetapkan secara purposive yakni pihak pelayan 4 orang dan yang dilayani sebanyak 3 orang. Teknik pcngumpulan data dilakukan melalui teknik Wawancara, observasi, dan Studi dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data dilakukan secara kualitatif yakni metode yang tidak berdasarkan angka-angka tetapi data yang dapat dirangkai dengan kata-kata dan kalimat, atau data diperoleh, dipilih dan disusun secara sistematika berdasarkan obyek yang diteliti, dianalisis secara kualitatif yang kemudian disusun dalam bentuk tesis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk Kehandalan (Reability), Daya Tanggap (Responsiveness), dan Empati (Emphaty) pada Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulawesi Tenggara sudah cukup baik dan memuaskan sedangkan untuk Bukti langsung (Tangibles) dan untuk Jaminan (Assurance) pada Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sulawesi Tenggara masih kurang baik dan perlu perbaikan untuk menuju pelayanan yang berkualitas. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara yakni faktor organisasi, faktor kemampuan dan ketrampilan aparat, serta faktor sarana prasarana.

 

6. Pengaruh Pengawasan dan Penerapan Disiplin terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tenggara

Abstrak

Tujuan penelitian adalah untuk:

  1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial pelaksanaan pengawasan dan disiplin pegawai terhadap kinerja pegawai pada Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tenggara; dan
  2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengawasan dan disiplin secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tenggara.

Diduga bahwa pengawasan dan penerapan disiplin, baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mendapatkan data digunakan teknik total sampling, dan dilakukan analisis melalui SPSS versi 16.

Hasil penelitian menemukan bahwa:

  1. Pelaksanaan pengawasan, baik pengawasan langsung maupun pengawasan tidak langsung, serta penerapan disiplin baik disipilin preventif maupun disiplin korektif sudah berjalan baik. Demikian pula kinerja pegawai yang diamati dari dimensi produktivitas, kualitas pelayanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas sudah berjalan baik;
  2. Pelaksanaan pengawasan dan penerapan disiplin secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin baik penerapan disiplin disertai pelaksanaan pengawasan yang baik, semakin baik pula kinerja pegawai pada Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tenggara; dan
  3. Hasil uji secara parsial juga ditemukan bahwa masing-masing variabel yakni pelaksanaan pengawasan dan penerapan disiplin, berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja pegawai. Artinya semakin baik penerapan disiplin maka semakin baik pula kinerja pegawai, dan semakin baik pelaksanaan pengawasan maka akan semakin baik pula kinerja pegawai pada Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tenggara. Kinerja pegawai yang dicapai, pelaksanaan pengawasan dan penerapan disiplin yang sudah berjalan baik pada Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tenggara, perlu dipertahankan. Untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai pada Kanwil BPN Provinsi Sulawesi Tenggara maka penerapan disiplin dan pengawasan perlu ditingkatkan pula. Karena pelaksanaan pengawasan dan disiplin yang baik, sangat menentukan kinerja pegawai di masa akan datang disertai dengan pemenuhan suasana kerja dan faktor-faktor penentu lainnya yang menjamin terlaksananya aktivitas dalam organisasi.

 

7. Efektifitas Pelaksanaan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Barangka Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana efektifitas pelaksanaan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan faktor faktor yang mempengruhinya?

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran secara nyata dan lebih mendalam terhadap keefektifan pelaksanaan program Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di sebuah desa pada lingkup Pemda Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode deskritif kualitatif yakni secara lebih mendetail menguraikan tentang efektifitas pelaksanaan Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) berdasarkan temuan di lapangan serta menggunakan analisis sumber data yang diperoleh dari hasil observasi, catatan-catatan, dokumen dan laporan serta hasil wawancara dengan masyarakat sasaran program, pengurus, aparat desa setempat maupun informasi lainnya dengan menggunakan teknik pengambilan data lewat penyebaran kuesioner (angket) dan interview (wawancara).

Subyek penelitian ini adalah masyarakat Desa Barangka Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara. Penelitian ini di laksanakan di Desa Barangka Kecamatan Kapontori yaitu pada masyarakat Desa Barangka yang telah menerima bantuan dana maupun pengadaan serta pembinaan dari Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP).

Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya bantuan baik dana, pengadaan maupun pembinaan dari Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) telah terjadi perbedaan tingkat pendapatan berkisar antara 80% sampai 100% dari sebelum dan setelah menerima bantuan atau lebih spesifik lagi masyarakat miskin telah memiliki modal usaha sebagai penopang kehidupannya. Sebagai kesimpulan, penelitian ini membuktikan bahwa Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dinyatakan sudah efektif dalam meningkatkan taraf hidup. Meningkatnya kemampuan masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari berarti pula kehidupan mereka telah berubah kearah peningkatan kesejahteraan.

 

8. Strategi Pengembangan Potensi Pariwisata dalam Menunjang Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui:

  • Strategi pengembangan potensi pariwisata dalam pelaksanaan otonomi daerah di Kota Kendari, dan
  • Menganalisis faktor-faktor yang menghambat dan mendukung dalam pengembangan potensi pariwisata di Kota Kendari.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif.

Informan peneIitian terdiri dari tiga kelompok yaitu:

  • (1) Informan kunci (key informan) yakni yang paling mengetahui dalam hal pengembangan pariwisata di Kota Kendari yakni kepala Dinas pariwisata.
  • (2) Informan Ahli, yaitu akademisi,
  • (3) Informan insidental (man on the street), yaitu siapa saja yang ditemukan di wilayah penelitian yang di duga dapat memberikan informasi tentang kepariwisataan di Kota Kendari,

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

  • (a) Pedoman wawancara,
  • (b) pengamatan terhadap objek yang diteliti, dan
  • (c) Dokumentasi.

Pengumpulan data dilakukan melalui dua teknit: yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan.

Data penelitian dianalisis dengan menggunakan SWOT analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

  1. Strategi pengembangan pariwisata di Kota Kendari dilakukan melalui pengembangan produk wisata., baik pengembangan wisata alam, wisata budaya, wisata minat khusus. Di samping itu. dilakukan srategi pengembangan promosi dan pemasaran daJam negeri dan luar negeri, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan investasi, dan strategi pengelolaan Iingkungan hidup guna menjamin pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
  2. Faktor-faktor yang menghambat pengembangan sektor pariwisata di Kota Kendari adalah:
    • infrastruktur jaIan raya yang kurang memadai, penginapan yang kurang mendukung. sarana air bersih yang kurang baik,
    • kurangnya koordinasi antara instansi terkait dalam mengembangkan komoditas unggulan sebagai obyek pariwisata.
    • kurangnya interaksi antara penyuluh lapangan dengan masyarakat untuk pengembangan selctor pariwisata.
  3. Sedangkan factor pendukung pengerobangan pariwisata di Kota Kendari adalah
    • letak geografis yang strategis,
    • potensi alam yang indah
    • dukungan masyarakat lokaI,
    • keamanan yang kondunsif dan stabil.

 

9. Analisis Pelaksanaan Tugas Operasional Polda Sultra dalam Upaya Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk

  1. mendeskripsikan pelaksanaan tugas operasional Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (polda Sultra) dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat,
  2. mengetahui faktor-Faktor yang menghambat pelaksanaan tugas operasional Polda Sultra dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat, dan
  3. mengetahui strategi yang digunakan Polda Sultra dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Penelitian iniergolong dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode survei yaitu penelitian yang berusaha menjelaskan pelaksanaan tugas operasional Kepolisian Daerah Sulawei Tenggara (polda Sultra) dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Informan penelitian ini terdiri dari 9 orang dari masing-masing satuan operasional Polda Sultra. Instrumen dalam pengumpulan data berupa pedoman wawancara dan dokumentasi. Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui

  • (1) inventarisasi data sekunder,
  • (2) pembuatan draf kasar pedoman dan
  • (3) analisis data guna menjawab permasalahan penelitian ini.

Analisis data dilakukan secara kualitatif-deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tugas operasional Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya sejumlah kasus seperti pencurian dan pemberatan naik 85 kasus dan pencurian kendaraan bermotor naik 18 kasus dari tahun 2006 hingga tahun 2007, kasus illegal loging walaupun mengalami penurunan tetapi frekwensi kejahatan ini masih tergolong tinggi, meningkatnya korban kecelakaan lalu lintas baik yang meninggal dunia, luka berat maupun luka ringan. Hambatan pelaksanaan pembinaan Kamtibmas di Sulawesi Tenggara yaitu, aspek sumber daya kepolisian yang kurang memadai, kondisi georafis yang sulit dijangkau oleh karena keadaan alam dan arus komunikasi yang tidak lancar dan terbatasnya fasilitas sarana dan prasarana Strategi dalam pembinaan Kantibmas yaitu membina dan bermitra dengan masyarakat dan kepada Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, dan Tokoh Agama melalui jalur

  1. K3I (Komunikasi Kendali Komando dan Informasi),
  2. Forum Silaturahmi Kamtibmas,
  3. Memanfaatkan petugas babin Kamtibmas,
  4. Adanya perpolisian masyarakat, dan
  5. jalur komunikasi sosial yang ada di lingkungan masyarakat.

 

10. Dinamika Pengetahuan Petani dalam Meningkatkan Produksi di Desa Wakalambe Kec. Kapontori Kab. Buton

Abstrak

Penehlian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika pengetahuan dalam meningkatkan produksi sebelum d~n setelah melakukan program Revolusi Hijau pada masyarakat di Desa Wakalambe Kecamatan kapontori Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, meliputi:

  1. sikap terhadap kebereadaan irigasi besserta segala fasilitas penunjanya;
  2. tingkat percaya diri dalam pengambilan keputusan untuk pengelolaan lahan pertaniannya;
  3. persepsi dan sikap masyarakat setelah mengetahui bahwa darah mereka telah terkontaminasi dengan pestisida.

Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif kualitatif dengan uuit kajian atau popuJasinya adalah kepala keluarga masyarakat lokal petani sawah. Respondtm dipilih 10 % dengan cara random dari seluruh populasi dan sejumlah in forman kunci yang dipilih secara purposive. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, teknik pengamatan, teknik pengamutan terlibat dan focus group discussion. Alat untuk menjaring data adalah pedoman wawancara dan pedoman pengamatan, pedoman pengamatan terlibat dan pedoman focus group discussion.

Analisa data dilakukan secara deskriptif kuulitatif mel a lui interpretasi data hasil wawancara, basil pengarnatan dan hasil diskusi kelompok terpusat.

Hasil penelitian ini menunjukknn bahwa: sikap masyarakat terhadap keberadaan irigasi dan tasilitas penunjangnya adalah pada mulanya harus menerima, namun setelah melihat kondisi masyarakat saat ini relatif menolak karena tidak dapat diandalkan sebagai penunjang hidup dimasa yang akan datang. Hal itu terbukti selama tiga tahun terakhir ini masyarakat petani mengalami gagal panen. Dinamika pengetahuan petani dalam meningkatkan produksi tidak mengalami peningkatan Karena kebebasan petani memang mengalami pengekangan luar biasa deugan diharuskannya petani menanam benih unggul sehingga kebebasan mereka memilih jenis-jenis padi menjadi hilang. Dapat diasumsikan bahwa kekayaan pengetahuan ekologi petani lebih bervariasi pada masa sebelurn dari pada pada masa setelah adanya irigasi. Degradasi biodiversitas hayati dengan mcnghilangnya beranekaragam jenis padi gagangan menandakan pula terjadinya degradasi pengetahuan lokal petani. Pemasungan kebebasan petanipun memiliki implikasi lebih jauh, yakni “pemiskinan budaya petani”. Masy.arakat saat ini masih memiliki tingkat percaya diri dalam mengambil keputusan untuk kembali meninjau cara pertanian tradisional setelah beberapa kali mengalami gagal panen.

Saat ini masyarakat hanya berpasrah setelah mengetahui jika darah mereka telah terkontaminasi dengan pestisida karena tidak memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan mencuci darah di rumah sakit. Beberapa saran yang diajukan:

  1. Pemerintah seyogyanya bertanggung jawab terhadap kondisi yang dialami oleh para petani saai iui~
  2. Petani tidak menjadi ajang perebutan atau arena kompetisi produsen-prodiJsen pelbagai proch1k teknologi pertanian tetapi petani hanis mampu menjadi produsen yang mandiri;
  3. Strategi penggunaan pestisida itu harus dievaluasi kebera.daannya saat ini, dengan merubah paradigm pembangunan dengan menempatkan pembangunan ”modal sosial” para petani itu sebagai prioritas utama.

 

11. Analisis Pengaruh Pelatihan dan Karakteristik Individu terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya yang mungkin dilaksanakan dalam meningkatkan potensi sumber daya manusia yang ada di daerah dalam meningkatkan potensi sumber daya manusia yang ada didaerah dalam hal ini dinas kelautan dan perikanan kabupaten buton dalam memberikan sebuah pelayanan kepada masyarakat.

Hasil penelitian menunjukan bahwa bilamana diadakan penambahan jumlah sumber daya manusia atau serta peningkatan mutu sumber daya manusia melalui program pelatihan terhadap karakteristik individu, maka dapat meningkatkan pelayanan serta tujuan dari sebuah organisasi dalam meningkatkan kemapuan sumber daya manusia.

Hasil penelitian ini bertujuan untuk menghubungkan antara pelatihan, karakteristik individu terhadap kinerja Pegawai dinas kelautan dan perikanan kabupaten buton, dimana latar belakang pegawai mulai dari pangkat/golongan, masa kerja, latar belakang pendidikan serta usia pegawai sangat mempengaruhi produktivitas kerja yang baik. Tersedianya sumber daya manusia yang baik dan berkualitas sebagai salah satu pendukung agar organisasi maupun instansi di daerah (RKPD) Kabupaten Buton.

Pelatihan bagi pegawai adalah merupakan factor penting untuk dikaji karena erat kaitanya dengan peningkatan produktivitas dan kinerja organisasi maupun instansi yang ada didaerah khususnya di Kabupaten Buton yang belum lama ini pindah ibu kotanya dari kota Bau-Bau ke Pasarwajo sebagai Ibu kota kabupaten buton.

Suatu karakteristik seseorang dapat diubah melalui pendidikan dan pelatihan yang ditempuh oleh individu tersebut.

 

12. Implementasi Program Tutorial Tatap Muka Mata Kuliah Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar (Penelitian Evaluasi Program Pada Program Studi S1 PGSD di Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Kendari Sulawesi Tenggara)

Abstrak

This research is program evaluation research to obtain the deep understanding about tutorial program at subject of material and learning Indonesia Language of Elementary School in UT Kendari. This research is qualitatif research with CIPP model.

Data is collected using dokumentation, questioner, interview, observation and triangulation. Data is analyzed using three steps which are data reduction, data display, and summary. The research result showed: Context: TTM program implemented appropriate with the rules and law applicable national education system, suppoted by strategic social environment, as well as being an important requirment for students. Input, material is appropriate with the curriculum of university for teacher or prospective Indonesia laguage teacher of elementary school. Learning facilities are still inadequate: TTM activites are not running optimally, efectively, and efficiently. Tutor less than the maximum in good, directing, controlling, and motivating students. Product: students’ result is good.

13. Analisis Implementasi PERDA Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Retribusi Persampahan Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis implementasi PERDA Nomor 3 Tahun 2004, tentang Retribusi Persampahan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Baubau; 2) Menganalisis aspek-aspek yang mendukung dan yang menghambat implementasi kebijakan retribusi persampahan dalam pendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Informen penelitian adalah UPTD dan seluruh Petugas Pemungut retribusi kebersihan pada Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Baubau. Informan penelitian sebanyak 20 orang yakni berasal dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Baubau, Dinas Kebersihan Kota Baubau, dan masyarakat sasaran retribusi kebersihan.

Hasil penelitian:

  1. Implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2004, yang dilakukan secara terkoordinasi antara Dinas Kebersihan dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah. Sesuai Keputusan Walikota Baubau Nomor 8 Tahun 2007, Tentang Penarikan Retribusi menjadi kewenangan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, sementara pelayanan kebersihan menjadi tanggungjawab Dinas Kebersihan;
  2. Implementasi kebijakan ini belum maksimal, sosialisasi belum berjalan baik, penggalian potensi dan penetapan target penerimaan masih rendah. Kualitas pelayanan kebersihan belum memuaskan, Proses pengawasan belum maksimal akibatnya pemungutan retribusi belum maksimal. Aspek-aspek yang pendukung implementasi kebijakan retribusi kebersihan adalah political will pemerintah. Sedangkan aspek yang menghambat adalah kualitas SDM, komitmen dan keuletan menjalankan tugas.

Kesimpulan dari Implementasi Perda Nomor 3 Tahun 2004, tentang Retribusi Persampahan belum optimal sehingga perlu ditingkatkan dalam pelaksnaannya. Hal ini dipengaruhi oleh sarana dan prasarana belum memadai, upah petugas lapangan relatif rendah, volume sampah terus meningkat, tuntutan masyarakat akan pelayanan kebersihan, teknologi pengolahan sampah belum ada, masih ada masyarakat belum sadar betul membayar retribusi, tingkat pengelolaan persampahan belum maksimal, belum efektifnya pemberian sanksi terhadap pelanggaran hukum kebersihan, terjadinya keterlambatan dalam pengangkutan sampah, dan minimnya biaya operasional pemeliharaan.

 

14. Strategi Pengelolaan Pariwisata Bahari Secara Terpadu dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Wakatobi

Abstrak

Kabupaten Wakatobi memiliki potensi pariwisata bahari yang cukup menarik dan dapat menunjang pertumbuhan sosial ekonomi yang tergambar dalam perolehan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui model pengelolaan potensi pariwisata bahari dalam rangka peningkatan PAD di Kabupaten Wakatobi, dan mengetahui hubungan antara pengelolaan potensi pariwisata bahari tersebut dengan peningkatan PAD.

Metode yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif kualitatif, dan dilaksanakan pada seluruh potensi pariwisata bahari di Kabupaten Wakatobi Propinsi Sulawesi Tenggara sebagai populasi penelitian. Sampellokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu

  1. One Moba”a di Kepulauan Tomia;
  2. Hoga di Kepulauan Kaledupa;
  3. Matahora dan Sumanga di Kepulauan Wangi-Wangi Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder, dengan metode pengumpulan data melalui observasi. wawancara dan studi dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam pengelolaan pariwisata bahari secara terpadu berdasarkan basil analisis SWOT yaitu

  1. menyusun dan menetapkan bentuk dan model pengelolaan kawasan pariwisata bahari secara terpadu ;
  2. meningkatkan kinerja sistem pemasaran atau promosi pariwisata;
  3. meningkatkan kualitas pelayanan wisata;
  4. menyediakan atau meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM serta sarana prasarana pariwisata;
  5. menyusun dan menetapkan paket perjalanan wisata.

Berdasarkan strategi ini maka diharapkan pengembangan pariwisata bahari di Kabupaten Wakatobi diarahkan pada model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism), dan juga tennasuk dalam sistem pengembangan industri pariwisata bahari. Beberapa strategi tersebut dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai perolehan PAD karena pada dasarnya terdapat hubungan antara pengelolaan pariwisata dengan perolehan PAD, sehingga disarankan agar sistem penarikan pajak dari sektor ini perlu dioptimalkan.

 

15. Potensi Sagu dalam Upaya Diversifikasi Pangan

Abstrak

Peningkatan jumlah penduduk disertai adanya perubahan iklim yang semakin ekstrim mengakibatkan penurunan ketersediaan sumber pangan pokok. Hal ini menuntut kita untuk berupaya lebih serius dalam mengupayakan sumber pangan lain di luar beras melalui penganekaragaman sumber bahan pangan. Meskipun sasarannya adalah menurunkan permintaan terhadap bahan pangan utama sumber karbohidrat, yakni beras, tetapi penganekaragaman pangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan konsumsi bahan pangan lain di luar beras sebagai sumber karbohidrat. Selain untuk menurunkan konsumsi beras, sumber pangan yang beraneka juga lebih baik bagi kesehatan, pertumbuhan dan dapat meningkatkan kecerdasan.

Salah satu sumber bahan pangan lokal dan menjadi sumber karbohidrat bagi sebagian masyarakat Indonesia adalah sagu. Sagu merupakan sumber pangan karbohidrat bagi masyarakat Indonesia di provinsi-provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Riau, dan Nanggroe Aceh Darussalam. Bagi generasi muda, sagu kurang populer dibandingkan beras yang dinilai lebih mudah didapat dan lebih praktis dalam pengolahan sebagai makanan pokok. Meskipun demikian, sebagai sumber karbohidrat potensi sagu sangat besar. Peluang pengembangan sagu sebagai substitusi bahan dasar produk pangan, seperti mie, roti, biskuit, kue, makanan kudapan/ringan sangat terbuka dan menjanjikan.

 

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?