Mengintip Gejala Multiplier Effect Tax Amnesty
Dampak Psikologis Kuat: Dana pembelian langsung properti memberikan penambahan kapitalisasi pasar properti hingga Rp 180 triliun sehingga perkiraan total kapitalisasi pasar menjadi Rp 380 triliun.
60% masuk sektor properti.
Undang-undang No 11 Tahun 2016 tentang Pengampun Pajak yang baru disahkan pada 1 Juli lalu digadang-gadang memberikan multiplier effect yang besar, terutama di dunia properti. Realisasi penjualan properti yang kurang menggairahkan pada semester pertama tahun ini diramalkan bakal terdongkrak dengan masuknya dana repatriasi yang jumlahnya mencapai 16 digit.
Ketika pemerintah menetapkan properti sebagai salah satu instrumen tujuan dana repatriasi yang dijaring dari program pengampunan pajak (tax amnesty), para pengembang bertepuk tangan dan menaruh harapan. Potensi dana repatriasi tax amnesty yang diperkirakan mencapai Rp 1.000 triliun hingga 1 April 2017 setidaknya 60 persen akan masuk sektor properti.
Pengamatan properti Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menjelaskan, secara tidak langsung kebijakan tax amnesty mempengaruhi bisnis properti. “Properti merupakan pilihan utama investasi jangka panjang. Sebab, ada peningkatan nilai properti yang semakin bertumbuh”, jelas Ali.
Dana properti tersebut akan masuk melalui perbankan atau pembelian langsung properti akan memberikan penambahan kapitalisasi properti hingga Rp 180 triliun sehingga perkiraan total kapitalisasi pasar menjadi Rp 380 triliun.
“Dengan tax amnesty, diperkirakan akan banyak transaksi properti dari dana-dana yang saat ini nganggung’. Pajak yang relatif kecil membuat dampak psikologis yang kuat bagi pasar untuk melakukan pembelian properti, khususnya menengah atas,” tutur Ali.
Direktur Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk Theresia Rustandi mengatakan, pengampunan pajak memang sudah dinantikan sektor properti dalam rangka penguatan basis pajak dan mendorong laju perekonomian lebih cepat lagi. Kini pengembangan menunggu peraturan turunan yang masih dipersiapkan pemerintah untuk dana investasi yang ,asuk langsung ke sektor properti.
Menurut Theresia, produk properti premiumlah yang berpotensi paling diburu. Sebab, nilai investasinya akan lebih tinggi. “kenaikan penjualan diharapkan akan kembali menggairahkan pasar. Kalau penjualan properti bagus, dana diputar lagi. Ketika itu terjadi, ekonomi bergerak lagi,” paparnya.
Saat ini, Theresia mengakui mulai ada gejala peningkatan rencana pembelian di semester kedua 2016, tercermin pada kenaikan jumlah penelpon dan customer yang datang berkunjung untuk mengetahui produk-produk properti yang ditawarkan. Hal itu menjadi sinyal positif.
“kan dananya juga belum masuk. Prosedurnya melalui bank persepsi dulu. Jadi, sekarang mereka masih window shopping ke properti,” imbuh Theresia
Analis PT Mandiri Sekuritas Kevin Halim menuturkan, pelaku bisnis properti harus memperkuat kinerja, terutama di sisi marketingsales pada semester kedua untuk mendekati target setahun penuh dan melanjutkan outperform-nya. Angka penjualan diestimasikan baru menguat pada kuartal empat 2016. “sebagai besar orang mengurus administrasi tax amnesty mereka dulu,” ujar Kevin.
Manfaat Penghuni Graha Natura
Kawasan Hunian eksklusif yang mengedepankan konsep Nature, Healthy Living dan Technology. Graha Natura merupakan persembahan Intiland yang telah sukses dengan mengembangkan proyek hunian sebelumnya yaitu Graha Family. Dibangun di kawasan strategis seluas 80 Ha di Surabaya Barat yang dilintasi akses utama & akan ada akses baru. Lingkungan dan landscape kawasan yang di desain seorang arsitek internasional dengan banyak ruang terbuka, asri nan teduh. Segera miliki hunian eksklusif baru dengan nilai investasi properti yg terus meningkat.
Graha Natura Memfasilitasi:
Terdapat banyak fasilitas yang mampu menunjang kehidupan anda sekeluarga sehingga nyaman untuk di huni , fasilitas tersebut terdiri dari club house, Cluster System, 24 Hour Security, sekolah, Healthy Living, Nature, Technology, Lake and Park, Jogging Track and COMMERCIAL Area.
Leave a Reply