CONTOH TESIS NO.1 STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI PETERNAK GALUR MURNI DI KABUPATEN JEMBER
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal Koperasi Peternak Galur Murni, menganalisis alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan Koperasi Peternak Galur Murni, dan menentukan prioritas strategi pengembangan Koperasi Peternak Galur Murni di masa datang. Metode analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, analisis Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), analisis matrik Internal-External (IE), Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan faktor strategik yang menjadi kekuatan utama dengan kepentingan relatif tertinggi adalah sistem Quality Control (QC) untuk peneriman susu dari peternak. Alternatif strategi yang dapat diterapkan di KPGM adalah peningkatan kegiatan promosi dengan sosialisasi pentingnya minum susu, efisiensi kegiatan produksi dengan penyusunan Standard Operational Procedure (SOP), penguatan kelembagaan koperasi, melakukan pendaftaran produk ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), melakukan komunikasi intensif dengan semua anggota koperasi, pemanfaatan teknologi tepat guna dalam kegiatan produksi, diversifikasi produk, penguatan permodalan melalui pinjaman selain lembaga keuangan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk bantuan penguatan koperasi dan peternak. Hasil analisis AHP, strategi prioritasnya adalah 1) penguatan modal melalui lembaga keuangan, 2) peningkatan kegiatan promosi dengan sosialisasi pentingnya minum susu, 3) diversifikasi produk, dan 4) melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah serta Dinas Peternakan dan Dinas UMKM.
BAB I
Proses pemasaran susu segar yang baik merupakan salah satu prasyarat pengembangan usaha peternakan sapi perah. Keterbatasan para peternak sapi perah dalam menyediakan saluran pemasaran yang baik, telah mengakibatkan mereka beraliansi dalam format koperasi. Baga (2005) menyatakan bahwa secara umum terdapat banyak alasan yang menyebabkan koperasi menjadi hal yang dibutuhkan bagi pengembangan pertanian. Ditinjau dari segi kuantitas perkembangan koperasi di Indonesia saat ini sangat menggembirakan, tetapi dilihat dari segi kualitas masih memprihatinkan. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya masalah-masalah yang dihadapi koperasi, antara lain pada aspek kelembagaan yang meliputi kepercayaan dan partisipasi anggotanya yang belum optimal, alat kelengkapan organisasi (Rapat Anggota, Pengurus dan Badan Pengawas) yang belum sepenuhnya berfungsi dengan baik, dan masalah pengawasan yang belum memadai (Anoraga dan Widiyanti 2007).
Teknik Analisis
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan melalui tiga tahapan analisis, yaitu tahap masukan dengan analisis deskriptif menggunakan pendekatan non finansial yang meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial lingkungan, aspek hukum dan aspek ekonomi.
CONTOH TESIS NO.2 STRATEGI PENGEMBANGAN PRIMER KOPERASI STUDI DI PRIMER KOPERASI PRODUSEN TEMPE DAN TAHU INDONESIA (PRIMKOPTI) BANGKIT USAHA KOTA MALANG
Abstrak
PRIMKOPTI Bangkit Usaha Kota malang adalah koperasi primer produsen untuk tahu dan tempe di Malang yang difungsikansebagai produsen kedelai untuk anggotanya, Penelitian ini bertujuan untuk (1) MengetahuiPengembangan Visi dan Misi PRIMKOPTI Bangkit Usaha Kota Malang (2) Mengetahui Strategi Pengembangan PRIMKOPTIBangkit Usaha Kota Malang (3) Mengetahui Prinsip PRIMKOPTI Bangkit Usaha Kota Malang dalam mengembangkan Koperasi. Berdasarkan hasil penelitian strategi yang cocok diterapkan PRIMKOPTI Bangkit Usaha Kota Malang untuk mengembangkan koperasi menurut analisis matriks SWOT yaitu Mengembangkan strategipromosi yang dapat meningkatkan penjualan, Mengembangkan kemampuan anggota,Meningkatkan sistem manajemen pengendalian persediaan untuk menghindari persaingan harga,dan Menerapkan sistem manajaemen informasi yang terpadu. PRIMKOPTI Bangkit Usaha KotaMalang sudah melaksanakan prinsip koperasi berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992yaitu, Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, Pengelolaan dilakukan secara demokratis,Pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota, Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal, Kemandirian, Pendidikan perkoperasian, danKerjasama antar koperasi.
BAB I
Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Bangkit Usaha Kota Malang merupakan salah satu koperasi berkualitas di kota Malang. Koperasi Berkualitas adalah koperasi sebagai badan usaha aktif yang dicirikan oleh prinsip-prinsip kohesivitas dan partisipasi anggota yang kuat dengan kinerja usaha yang semakin sehat dan berorientasi kepada usaha anggota serta memiliki kepedulian sosial.hal ini didasarkan pada Penilaian Kinerja suatu Koperasi yang dilandaskan pada Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor : 129/KEP/ M.KUKM/XI/2002 tanggal 29 November 2002, tentang Pedoman Klasifikasi Koperasi. Tujuan terpenting dari klasifikasi koperasi, adalah untuk mengetahui kinerja koperasi dalam satu periode tertentu dan menetapkan peringkat kualifikasi koperasi serta mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis sehat.
Teknik Analisis
Analisis data yang digunakan David (2009,h.327) Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi yaitu:1) strategi SO, 2) Strategi WO, 3) strategi ST, 3) Strategi WT.
CONTOH TESIS NO.3 ANALISIS DAMPAK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TERHADAP PENGEMBANGAN ORGANISASI (Studi Pengembangan Koperasi Pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya pengembangan organisasi koperasi pasar di bawah binaan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, yang diduga dikarenakan implementasi kebijakan perkoperasian belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Indikasi tersebut diantaranya adalah belum optimalnya sistem penghargaan kepada pengurus, pengawas, serta badan hukum koperasi pasar, serta adanya perilaku pimpinan dan anggota koperasi pasar yang merugikan aktivitas koperasi pasar itu sendiri. Untuk itu peneliti tertarik menyusun tesis dengan judul Analisis Dampak Implementasi Kebijakan Terhadap Pengembangan Organisasi (Studi Pengembangan Koperasi Pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung). Implementasi kebijakan diukur melalui dimensi komunikasi, sumber daya, disposisi/sikap pelaksana, dan struktur birokrasi. Sedangkan pengembangan organisasi diukur melalui struktur organisasi, sistem penghargaan dan kepuasan kerja, perilaku pimpinan, dan karakteristik pekerjaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey, yaitu menjelaskan gejala yang timbul dalam suatu objek penelitian. Sedangkan anggota populasi dalam penelitian ini sebanyak 123 responden, yang terdiri dari pengurus dan pengawas koperasi pasar di bawah binaan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi dengan pendekatan penelitian kuantitatif yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan path analysis. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa secara simultan dampak implementasi kebijakan terhadap pengembangan organisasi (Studi Pengembangan Koperasi Pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung) berpengaruh secara signifikan sebesar 65,12%. Secara parsial dampak implementasi kebijakan ditentukan oleh dimensi komunikasi sebesar 60,23%, sumberdaya sebesar 64,82%, dan struktur birokrasi sebesar 53,08% berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan organisasi (studi pengembangan koperasi pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung). Pengaruh yang terbesar nilainya adalah dimensi sumberdaya. Sedangkan dimensi disposisi/sikap pelaksana tidak memberikan dampak yang siginifikan sebesar 35,49% terhadap pengembangan organisasi (studi pengembangan koperasi pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung), dengan sumbangan nilai terkecil diberikan oleh dimensi disposisi/sikap pelaksana. Untuk itu peneliti memberikan saran secara teoritis, hendaknya dilibatkan peran perguruan tinggi dalam perumusan pengembangan organisasi koperasi pasar serta secara praktis terkait dengan perilaku pengurus dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, sehingga perlu dibuat model pengembangan organisasi koperasi pasar yang melibatkan dua elemen tersebut.
BAB I
Koperasi mengalami kendala dalam menjalankan fokus bisnisnya antara usaha koperasi dengan garapan wirausaha. Output yang dihasilkannya tidak memiliki jalur distribusi yang established, serta masih lemah kemampuan untuk memasarkan dan melakukan promosi. Sehingga, produknya cenderung tidak mampu untuk eksis dalam pangsa pasar yang cukup sehingga dapat tetap menjalankan kegiatan usahanya.Peranan pemerintah sekali lagi, diperlukan regulasi untuk menyediakan sarana distribusi yang memadai. Dalam aspek bisnis, koperasi, karena keterbatasan sumber pengelola dan modal sulit untuk melakukan pemasaran (marketing) dan promosi (promotion). Karena itu, selaras dengan mapping product, pemerintah melanjutkannya dengan memperkenalkan produk-produk yang menjadi unggulan koperasi dari keanggotaan wirausahanya. Dengan demikian, output koperasi dapat dikenal dan permintaan potensial (potential demand) dapat menjadi permintaan efektif (effective demand).
Teknik Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey, yaitu menjelaskan gejala yang timbul dalam suatu objek penelitian. Sedangkan anggota populasi dalam penelitian ini sebanyak 123 responden, yang terdiri dari pengurus dan pengawas koperasi pasar di bawah binaan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi dengan pendekatan penelitian kuantitatif yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan path analysis.
CONTOH TESIS NO.4 ANALISIS DAMPAK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TERHADAP PENGEMBANGAN ORGANISASI (Studi Pengembangan Koperasi Pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya pengembangan organisasi koperasi pasar di bawah binaan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, yang diduga dikarenakan implementasi kebijakan perkoperasian belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Indikasi tersebut diantaranya adalah belum optimalnya sistem penghargaan kepada pengurus, pengawas, serta badan hukum koperasi pasar, serta adanya perilaku pimpinan dan anggota koperasi pasar yang merugikan aktivitas koperasi pasar itu sendiri. Untuk itu peneliti tertarik menyusun tesis dengan judul Analisis Dampak Implementasi Kebijakan Terhadap Pengembangan Organisasi (Studi Pengembangan Koperasi Pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung). Implementasi kebijakan diukur melalui dimensi komunikasi, sumber daya, disposisi/sikap pelaksana, dan struktur birokrasi. Sedangkan pengembangan organisasi diukur melalui struktur organisasi, sistem penghargaan dan kepuasan kerja, perilaku pimpinan, dan karakteristik pekerjaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey, yaitu menjelaskan gejala yang timbul dalam suatu objek penelitian. Sedangkan anggota populasi dalam penelitian ini sebanyak 123 responden, yang terdiri dari pengurus dan pengawas koperasi pasar di bawah binaan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi dengan pendekatan penelitian kuantitatif yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan path analysis. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa secara simultan dampak implementasi kebijakan terhadap pengembangan organisasi (Studi Pengembangan Koperasi Pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung) berpengaruh secara signifikan sebesar 65,12%. Secara parsial dampak implementasi kebijakan ditentukan oleh dimensi komunikasi sebesar 60,23%, sumberdaya sebesar 64,82%, dan struktur birokrasi sebesar 53,08% berpengaruh secara signifikan terhadap pengembangan organisasi (studi pengembangan koperasi pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung). Pengaruh yang terbesar nilainya adalah dimensi sumberdaya. Sedangkan dimensi disposisi/sikap pelaksana tidak memberikan dampak yang siginifikan sebesar 35,49% terhadap pengembangan organisasi (studi pengembangan koperasi pasar di Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung), dengan sumbangan nilai terkecil diberikan oleh dimensi disposisi/sikap pelaksana. Untuk itu peneliti memberikan saran secara teoritis, hendaknya dilibatkan peran perguruan tinggi dalam perumusan pengembangan organisasi koperasi pasar serta secara praktis terkait dengan perilaku pengurus dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, sehingga perlu dibuat model pengembangan organisasi koperasi pasar yang melibatkan dua elemen tersebut.
BAB I
Koperasi mengalami kendala dalam menjalankan fokus bisnisnya antara usaha koperasi dengan garapan wirausaha. Output yang dihasilkannya tidak memiliki jalur distribusi yang established, serta masih lemah kemampuan untuk memasarkan dan melakukan promosi. Sehingga, produknya cenderung tidak mampu untuk eksis dalam pangsa pasar yang cukup sehingga dapat tetap menjalankan kegiatan usahanya.Peranan pemerintah sekali lagi, diperlukan regulasi untuk menyediakan sarana distribusi yang memadai. Dalam aspek bisnis, koperasi, karena keterbatasan sumber pengelola dan modal sulit untuk melakukan pemasaran (marketing) dan promosi (promotion). Karena itu, selaras dengan mapping product, pemerintah melanjutkannya dengan memperkenalkan produk-produk yang menjadi unggulan koperasi dari keanggotaan wirausahanya. Dengan demikian, output koperasi dapat dikenal dan permintaan potensial (potential demand) dapat menjadi permintaan efektif (effective demand).
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory survey, yaitu menjelaskan gejala yang timbul dalam suatu objek penelitian. Sedangkan anggota populasi dalam penelitian ini sebanyak 123 responden, yang terdiri dari pengurus dan pengawas koperasi pasar di bawah binaan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi dengan pendekatan penelitian kuantitatif yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan path analysis.
CONTOH TESIS NO.5 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SUSU SAPI PERAH PADA KOPERASI PETERNAK GALUR MURNI KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pendapatan usaha susu sapi perah pada Koperasi Peternak Galur Murni, (2) mengetahui kelayakan finansial usaha susu sapi perah pada Koperasi Peternak Galur Murni dan (3) mengetahui strategi pengembangan usaha yang tepat untuk diterapkan usaha susu sapi perah pada Koperasi Peternak Galur Murni Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive method). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitik. Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini teknik total sampling dan purposive sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan, analisis kelayakan finansial dengan kriteria NPV, Net B/C, Gross B/C, IRR, PR serta PP, serta penggunaan analisis SWOT.
BAB I
Susu sapi perah merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Jember. Komoditas tersebut ditampung oleh koperasi-koperasi yang bergerak di bidang susu sapi perah di Kabupaten Jember, salah satunya adalah usaha susu sapi perah pada Koperasi Peternak Galur Murni yang merupakan salah satu koperasi yang sudah bekerja sama dengan PT. Nestle Indonesia. Usaha susu sapi perah pada Koperasi peternak Galur Murni terletak di Desa Rowo Tengah Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember. Anggota usaha susu sapi perah pada koperasi peternak Galur Murni merupakan kelompok peternak sapi perah yang berasal dari beberapa Kecamatan di Kabupaten Jember. Beberapa kelompok peternak sapi perah tersebut yaitu dari Kecamatan Kaliwates, Balung, Puger, Gumukmas, Sukorambi, Mumbulsari, Sumberbaru, Panti, Silo, dan Sumbersari. Dengan demikian, koperasi tersebut menghasilkan produksi susu sapi perah yang cukup banyak yaitu 2.500 L/hari.
Teknik Analisis
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan, analisis kelayakan finansial dengan kriteria NPV, Net B/C, Gross B/C, IRR, PR serta PP, serta penggunaan analisis SWOT.
CONTOH TESIS NO.6 STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI JASA AGRIBISNIS (KOJA) STA PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS PROPINSI JAWA BARAT
Abstrak
Analisis lingkungan bisnis pada Koperasi Jasa Agribisnis (KOJA) dimulai dari menganalisis lingkungan internal bisnis koperasi yang terdiri dari : manajemen, sumberdaya manusia, keuangan, produksi, pemasaran, sedangkan analisis lingkungan eksternal bisnis koperasi mencakup sejarah, politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis kesenjangan (gap analysis) dimana dalam analisis ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu melakukan identifikasi pelayanan koperasi Jasa Agribisnis (KOJA), menentukan standar pelayanan, dan kemudian melakukan analisis data. Adapun langkah-langkah dari analisis SWOT yang dilakukan yaitu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, kemudian melakukan rumusan strategi matrik SWOT. Seluruh strategi yang telah didapat dipetakan kedalam arsitektur strategi dalam bentuk blue print strategy yaitu strategi yang memiliki jadwal waktu agar pelaksanaan dari strategi- strategi tersebut dapat berkesinambungan dan mencapai sasaran dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk menyusun sebuah arsitektur strategi yang lengkap perlu memperhatikan komponen inti yang merupakan komponen krusial dan komponen pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti. BAB I Fungsi dan peran koperasi sebagaimana disebutkan dalam Undang- Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Tentu saja dalam konteks pembangunan fungsi dan peran koperasi itu tidak lain ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat lokal. Sementara itu, dengan adanya kebijakan otonomi daerah maka terbuka peluang bagi pemberdayaan koperasi secara lebih baik, sehingga sebutan koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat di daerah diharapkan benar-benar akan terwujud. Bilamana fungsi dan peran koperasi yang dicita-citakan pada satu sisi dan pemberdayaan koperasi melalui kebijakan otonomi daerah terlaksana dengan tepat pada sisi lainnya maka akan ada sinergi dimana koperasi memberikan kontribusi besar dalam pembangunan. Sesuai landasan hukumnya, koperasi telah dianggap sebagai suatu gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai organisasi yang berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, dimana dalam penelititan ini menggunakan beberapa alat analisis data yang digunakan yaitu analisis lingkungan bisnis koperasi, analisis kesenjangan, analisis SWOT dan arsitektur strategi.
CONTOH TESIS NO.7 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRIMER KOPERASI PRODUSEN TEMPE TAHU INDONESIA (PRIMKOPTI) (KASUS PRIMKOPTI KOTA BOGOR)
Abstrak
Kacang kedelai adalah salah satu komoditas utama di Indonesia. PRIMKOPTI Bogor adalah suatu kooperasi dengan bisnis utamanya sebagai pedagang kacang kedelai, terutama untuk para anggota kooperasinya. Sekarang ini, PRIMKOPTI Bogor sedang menghadapi beberapa permasalahan seperti loyalitas dari para anggota dan persaingan kacang kedelai. Di dalam studi ini, kita meneliti kondisi-kondisi internal dan eksternal PRIMKOPTI dan merumuskan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Studi ini diselenggarakan dari Maret sampai Juni 2009. Peneliti meneliti dengan menggunakan data matriks Internal Factor Evaluation (IFE); data matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE); matriks Eksternal-Internal; matriks kekuatan-kekuatan, kelemahan-kelemahan, peluang, ancaman-ancaman (matriks SWOT) dan strategi arsitektur. Di matriks IFE dan EFE, kondisi-kondisi internal dan eksternal dikelompokkan ke dalam empat kategori; kekuatan, kelemahan-kelemahan, peluang, dan ancaman-ancaman. Berdasarkan hasil dari matriks IFE dan EFE , menunjukkan bahwa PRIMKOPTI Kota Bogor mempunyai posisi di dalam kwadrant yang ke lima yang menunjukkan pegang dan pelihara posisi. Implementasi strategi penetrasi pasar dan peningkatan produk atau strategi jasa diperlukan. Strategi global dari matriks IE untuk merumuskan strategi khusus menggunakan analisis matriks SWOT. Beberapa strategi yang penting dirumuskan dari analisis SWOT seperti peningkatan promosi, peningkatan pelayanan bagi para anggota, mendidik karyawan, manajemen pengendalian persediaan, implementasi riset dan sistem informasi manajemen.
Akhirnya, bisa ditunjukkan masing-masing strategi dengan beberapa program dalam satu rencana strategi arsitektur yang perlu diterapkan oleh PRIMKOPTI Bogor untuk mengembangkan kooperasi.
BAB I
Kedelai telah menjadi bagian makanan seharihari bangsa Indonesia selama lebih dari 200 tahun. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai bentuk olahan kedelai berupa tempe dan tahu karena kandungan gizi tempe dan tahu yang cukup tinggi, harga yang relative terjangkau, serta mudah diolah dan dihidangkan. Berdasarkan fakta tersebut, tempe dan tahu menjadi salah satu pangan untuk perbaikan gizi dalam peningkatan kesejahteraan penduduk Indonesia.
Teknik Analisis
Implementasi strategi penetrasi pasar dan peningkatan produk atau strategi jasa diperlukan. Strategi global dari matriks IE untuk merumuskan strategi khusus menggunakan analisis matriks SWOT.
CONTOH TESIS NO.8 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KOPERASI UNIT DESA (KUD) “TRI JAYA” SRATEN KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pada unit simpan pinjam KUD menggunakan strategi sebagai berikut : (1) kebijakan bunga pinjaman yang diterapkan pada unit simpan pinjam yaitu sebesar 3% untuk pengembalian pokok plus jasa, dan pengembalian jasa bayar dimuka 3% setiap bulan dengan jumlah pinjaman maksimal 50% dari harga barang jaminan yang diberikan oleh KUD pada peminjam, sedangkan untuk simpanan dibagi menjadi dua yaitu siagama dengan bunga 0,7% setiap bulan dan simpanan santika bunga 12% per tahun dengan masa simpanan selama 6 bulan, bunga 11% per tahun dengan masa simpanan 3 bulan; (2) hadiah undiah bagi nasabah diberikan saat RAT berupa sepeda montor sebagai hadiah utama; (3) proses pencairan kredit yang mudah dan tidak perlu menunggu waktu yang lama; (4) kualitas SDM yang memadai karena telah mengikuti berbagai bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas koperasi tingkat provinsi dan memiliki syarat penerimaan karyawan. Sedangkan strategi yang digunakan KUD pada unit swalayan dapat disimpulkan bahwa : (1) jenis produk yang dijual di unit swalayan lebih beraneka ragam; (2) unit swalayan memberikan potongan harga pada produk non pangan yang memiliki nilai jual tinggi seperti pakaian dan peralatan sekolah; (3) promosi dimedia dilakukan melalui media elektronik pada radio MC FM dan Gandrung FM.
BAB I
KUD “TRI JAYA” Sraten merupakan KUD yang melayani masyarakat dengan menyediakan unit produksi, unit pelayanan jasa dan unit pemasaran. KUD “TRI JAYA” dalam mengembangkankan usahanya menerapkan sistem yang berbeda dibandingkan dengan KUD yang lain. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan, unit swalayan dan unit simpan pinjam mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan kedua unit tersebut tidak lepas dari strategi yang diterapkan. Adapun bentuk strategi yang digunakan pada simpan pinjam yaitu : (1) mempertahankan kebijakan harga (bunga simpan pinjam); (2) memberikan hadiah undian bagi nasabah; (3) mempermuda proses pencairan kredit; (4) meningkatkan kualitas SDM dan memperbaiki fasilitas kerja. Sedangkan bentuk strategi pada unit swalayan meliputi : (1) menciptakan produk yang berbeda dengan koperasi lain; (2) memberikan potongan harga pada beberapa produk; (3) mengadakan promosi di media.
Teknik Analisis
Analisis data yang dilakukan yaitu : (1) menelaah data; (2) mereduksi data; (3) menyusun data dalam satuan-satuan; (4) mengatagorikan data: (5) menentukan keabsahan data.
CONTOH TESIS NO.9 STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI AGRO SIGER MANDIRI DI KECAMATAN KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja usaha Koperasi Agro Siger Mandiri, mengetahui kontribusi Koperasi Agro Siger Mandiri terhadap pembangunan daerah dan mengetahui tingkat kesejahteraan anggota Koperasi Agro Siger Mandiri menurut kriteria BPS tahun 2007, serta menyusun strategi pengembangan yang tepat sebagai upaya pengembangan Koperasi Agro Siger Mandiri. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus. Responden dalam penelitian ini berjumlah 31 orang yang terdiri dari 9 orang pengurus, 21 orang anggota dan 1 orang pendamping. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja usaha Koperasi Agro Siger Mandiri termasuk kualifikasi kurang berkualitas, kontribusi koperasi terhadap pembangunan daerah memiliki kualifikasi tidak berkontribusi, seluruh rumah tangga anggota Koperasi Agro Siger Mandiri termasuk dalam kategori sejahtera. Strategi prioritas yang dapat digunakan dalam pengembangan dan keberlanjutan Koperasi Agro Siger Mandiri adalah: membuat dan menata pembukuan yang jelas untuk mengetahui kondisi keuangan dan data-data koperasi, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pemasaran sehingga dapat memasarkan produk baik di dalam maupun di luar wilayah Kabupaten Lampung Selatan, serta mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pengurus dan anggota koperasi sehingga mampu berinovasi.
BAB I
Tingkat kesejahteraan rumah tangga erat kaitannya dengan tingkat kemiskinan. Tingkat kemiskinan merupakan indikator yang dapat menggambarkan taraf kesejahteraan kehidupan masyarakat secara umum (BPS, 2012). Permasalahan yang besar dan mendasar banyak dihadapi oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia yakni kemiskinan dan kesenjangan sosial. Permasalahan tersebut menjadi agenda utama di dalam upaya pengkajian dan pemecahan permasalahan pembangunan pertanian.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis deskriptif kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis kontribusi terhadap pembangunan daerah dan strategi pengembangan Koperasi Agro Siger Mandiri.
CONTOH TESIS NO.10 STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI PETERNAK GALUR MURNI DI KABUPATEN JEMBER
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal Koperasi Peternak Galur Murni, menganalisis alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan Koperasi Peternak Galur Murni, dan menentukan prioritas strategi pengembangan Koperasi Peternak Galur Murni di masa datang. Metode analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, analisis Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), analisis matrik Internal-External (IE), Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats (SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan faktor strategik yang menjadi kekuatan utama dengan kepentingan relatif tertinggi adalah sistem Quality Control (QC) untuk peneriman susu dari peternak. Alternatif strategi yang dapat diterapkan di KPGM adalah peningkatan kegiatan promosi dengan sosialisasi pentingnya minum susu, efisiensi kegiatan produksi dengan penyusunan Standard Operational Procedure (SOP), penguatan kelembagaan koperasi, melakukan pendaftaran produk ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), melakukan komunikasi intensif dengan semua anggota koperasi, pemanfaatan teknologi tepat guna dalam kegiatan produksi, diversifikasi produk, penguatan permodalan melalui pinjaman selain lembaga keuangan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk bantuan penguatan koperasi dan peternak. Hasil analisis AHP, strategi prioritasnya adalah 1) penguatan modal melalui lembaga keuangan, 2) peningkatan kegiatan promosi dengan sosialisasi pentingnya minum susu, 3) diversifikasi produk, dan 4) melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah serta Dinas Peternakan dan Dinas UMKM.
BAB I
Koperasi Peternak Galur Murni (KPGM) merupakan salah satu koperasi susu yang terdapat di Kabupaten Jember, Propinsi Jawa Timur. Koperasi ini berdiri sejak tahun 1999, tetapi baru tahun 2010 memiliki fokus pada pemeliharaan sapi perah. Unit usaha yang dikelola oleh KPGM adalah penjualan susu segar ke Industri Pengolahan Susu (IPS), susu pasteurisasi dan yogurt serta simpan pinjam. Sebagai sebuah badan usaha berbentuk koperasi, KPGM didirikan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Keberadaan KPGM di Kabupaten Jember sangat penting bagi keberlanjutan usaha para peternak sapi perah, sebab melalui wadah koperasi inilah seluruh hasil produksi susu sapi peternak dapat tersalurkan kepada konsumen. Permasalahan yang dihadapi Peternak Galur Murni adalah sulitnya mendapatkan pinjaman modal, produksi susu segar yang semakin turun, fasilitas produksi yang masih sederhana dan ketergantungan pada penjualan susu segar. Dengan adanya berbagai permasalahan tersebut maka koperasi diharapkan mampu menjawab masalah dari Peternak Galur Murni sehingga perlu merumuskan prioritas strategi dalam pengembangannya di masa datang dengan menganalisis alternatif strategi yang dapat diterapkan, berdasarkan identifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal KPGM.
Tenik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT
CONTOH TESIS NO.11 PRIORITAS STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) SARI MEKAR DESA CIBARENGKOK KECAMATAN BOJONGPICUNG KABUPATEN CIANJUR
Abstrak
Koperasi unit desa (KUD) adalah salah satu lembaga ekonomi yang ada di pedesaan yang berasaskan kekeluargaan. Organisasi KUD saat ini, mulai menunjukan ketidakberdayaannya untuk menopang perekonomian pedesaan. Sebagai upaya menegakan kembali peran lembaga KUD, perlu dilakukan penelitian tentang strategi pengembangan KUD, untuk menegakan kembali peran KUD di kawasan pedesaan.Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan KUD Sari Mekar Desa Cibarengkok Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur. (2) Mengetahui prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan KUD Sari Mekar Desa Cibarengkok Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur. Hasil penelitian, tahap input (input stage), pada matriks IFE yang menjadi kekuatan KUD Sari Mekar terdiri dari delapan kekuatan, sedangkan yang menjadi kelemahan, terdiri dari sembilan kelemahan. Matriks EFE yang menjadi peluang KUD Sari Mekar terdiri dari delapan peluang. Sedangkan yang menjadi ancaman terdiri dari tujuh ancaman. Tahap pencocokan (matching stage), dari matriks IE KUD Sari Mekar berada pada sel II (Growth and Build). Strategi yang dapat di terapkan adalah strategi intensif dan strategi integratif. Pada matriks SWOT, diperoleh sembilan strategi yang kemudian di prioritaskan dengan menggunakan matrik QSP. Tahap keputusan (decision stage) prioritas strategi makriks QSP yang dapat di terapkan adalah Menyusun administrasi KUD yang belum merata dalam hal organisasi dan merumuskan visi misi yang jelas.
BAB I
KUD Sari Mekar Desa Cibarengkok Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur merupakan salah satu KUD yang belum mampu untuk bersaing dengan unit usaha lain, rendahnya tingkat pendidikan dan lemahnya kemampuan manajerial pengelola menjadi akar masalah kemunduran Koperasi Unit Desa Sari Mekar yang sudah berdiri dari Tahun 1988. Sebagai upaya menegakan kembali peranan KUD, perlu di dilakukan penelitian tentang strategi pengembangan lembaga tersebut dalam perekonomian desa yang semakin berkembang.
Teknik Analisis
Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari analisis deskriptif dan analisis lingkungan organisasi.
CONTOH TESIS NO.12 STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI AGRO SIGER MANDIRI DI KECAMATAN KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: mengetahui kinerja operasi Agro Siger Mandiri kerja sama; menentukan kontribusi kerja sama Agro Siger Mandiri terhadap pembangunan daerah; dan menentukan tingkat kesejahteraan anggota koperasi Agro Siger Mandiri sesuai dengan kriteria BPS pada tahun 2007; selain merumuskan strategi pembangunan yang tepat sebagai upaya pembangunan di Agro Kerjasama Siger Mandiri. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus. Penelitian ini digunakan Analisis deskriptif kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa kinerja penilaian kerja sama Agro Siger Mandiri menunjukkan kualitas yang kurang; kerja sama ini tidak ada kontribusi untuk pembangunan daerah; dan semua anggota kerjasama Agro Siger Mandiri dalam kesejahteraan kategori. Strategi prioritas yang dapat digunakan dalam pengembangan dan keberlanjutan Agro Siger Kerjasama Mandiri adalah menciptakan dan mengelola catatan transaksi yang jelas untuk menentukan keuangan kondisi dan data kerja sama, memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas produk dan meningkatkannya jaringan pemasaran, serta melakukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan administrator dan kerjasama anggota koperasi untuk dapat berinovasi.
BAB I
Penduduk di Provinsi Lampung didominasi oleh penduduk yang tinggal di pedesaan. Mayoritas penduduk yang tinggal di pedesaan menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan bekerja sebagai petani. Menurut BPS (2013), jumlah penduduk miskin di Provinsi Lampung mencapai 1.215.584 jiwa atau sekitar 15,65 persen. Penduduk miskin di pedesaan berjumlah 1.001.207 jiwa (12,89%), sedangkan penduduk miskin di perkotaan berjumlah 242.340 jiwa (3,12%).
Tenik Analisis
Penelitian ini digunakan Analisis deskriptif kualitatif dan metode analisis kuantitatif. Hasil menunjukkan bahwa kinerja penilaian kerja sama Agro Siger Mandiri menunjukkan kualitas yang kurang; kerja sama ini tidak ada kontribusi untuk pembangunan daerah; dan semua anggota kerjasama Agro Siger Mandiri dalam kesejahteraan kategori.
CONTOH TESIS NO.13 IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH (STUDI PADA DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA MALANG)
Abstrak
Implementasi strategi pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di Kota Malang berfokus pada RENSTRA dan RENJA, membutuhkan manajemen strategik yang baik. Implementasi strategi digunakan untuk merevitalisasi koperasi sakit dan mengembangan UKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalis implementasi strategi pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan fokus permasalahan adalah (1) Implementasi strategi pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di Kota Malang, dan (2) Faktor pendukung dan factor penghambat. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan strategi belum berjalan dengan baik karena kondisi riil lapangan yang dinamis sehingga membutuhkan manajemen strategik yang fleksibel dengan faktor pendukung dan penghambat secara internal dan eksternal. Saran yang diberikan adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang harus lebih aktif membina dan mengembangkan koperasi dan UKM.
BAB I
Pembinaan dan pengembangan koperasi dan UKM di Kota Malang merupakan wewenang yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Dewasa ini kondisi koperasi dan UKM di Kota Malang tidak semuanya dalam kondisi baik dan dapat berfungsi dengan baik. Banyak koperasi dan UKM yang ada di Kota Malang dalam kondisi yang memprihatikan, dimana sebagai organisasi yang mendukung perekonomian masyarakat, banyak koperasi dan UKM dalam kondisi tidak sehat, bahkan ada di antaranya izinnya dicabut karena sudah sangat sulit untuk diperbaiki. Banyaknya koperasi dan UKM yang masuk kategori tidak sehat itu karena tidak pernah lagi memberikan laporan, apalagi menggelar rapat anggota tahunan (RAT) dan pembagian sisa hasil usaha (SHU). Kendala umum yang dihadapi
Teknik Analisis
Analisis data menggunakan interactive model of analysis yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman (Sutopo, 2002, h.196) melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi.
CONTOH TESIS NO.14 STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI UNIT DESA (KUD) BERKAT TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO
Abstrak
Tujuan penelitian ini (1) untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan KUD Berkat, (2) menentukan strategi pengembangan KUD Berkat. Pengumpulan data didasarkan pada survei dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil ini menunjukkan bahwa strategi diterapkan pada kegiatan KUD Berkat yang merupakan strategi (SO): Memanfaatkan unit bisnis yang dikelola dengan melihat peluang pasar untuk komoditas yang dihasilkan koperasi, meningkatkan kualitas layanan kepada anggota, (ST): meningkatkan unit bisnis yang dikelola dalam rangka mengurangi intensifnya kompetisi, (WO): meningkatkan bimbingan dan pelatihan pegawai pemerintah dan manajemen koperasi, mempekerjakan kembali karyawan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan koperasi, (WT): mengoptimalkan sistem komputerisasi agar efensiensi dan efektivitas kegiatan operasional KUD Berkat, meningkatkan kerja sama internal dalam manajemen operasional koperasi.
BAB I
Koperasi memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Hal itu sesuai dengan pasal 3 UU No. 25/1992, dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa tujuan koperasi Indonesia adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut, koperasi harus dikelola dengan baik dan benar. Dalam pengelolaan koperasi tersebut tentunya memiliki suatu strategi tertentu guna mewujudkan berdirinya koperasi. Dalam menentukan suatu strategi, koperasi harus mempertimbangkan secara cermat hal-hal sebagai berikut: (a). kekuatan internal koperasi,(b). kelemahan internal koperasi, (c). kesempatan atau peluang bisnis yang tersedia untuk dimanfaatkan guna mencapai tujuan koperasi, (d). Hambatan atau kendala bisnis yang diperkirakan mengganggu pencapaian tujuan koperasi (Anindya, 2003 : 45).
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan SWOT. SWOT merupakan singkatan dari lingkungan internal Strengths danWeaknesses dan lingkungan eksternal Opportunities dan Threats.
CONTOH TESIS NO.15 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH DINAS KOPERASI DAN UKM KOTA TANGERANG SELATAN
Abstrak
Pada penelitian ini digunakan pendekatan Kualitatif. Dimana penulis menggunakan wawancara, observasi langsung ke lapangan dan analisis bahan-bahan tertulis sebagai sumber data utama. Strategi Pengembangan UMKM Kota Tangerang Selatan oleh Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan sudah cukup baik. Pengembangan UMKM yang selama ini berbentuk pelatihan, bimbingan teknis maupun workshop kewirausahaan yang diikuti oleh para pelaku UMKM di Kota Tangerang Selatan sudah memberikan efek positif bagi beberapa pelaku UMKM, walaupun belum semua UMKM mampu mengimplementasikan apa yang sudah diberikan saat pelatihanyang di adakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan.
BAB I
Pengembangan koperasi dan UMKM mutlak harus dilakukan seluruh stakeholder karena terdapat beberapa alasan kuat yaitu pertama, bahwa koperasi dan UMKM merupakan sokoguru perekonomian Indonesia berdasarkan atas azas kekeluargaan. Kedua, koperasi dan UMKM merupakan bentuk usaha yang padat karya sehingga dapat menjadi mitra pemerintah dalam mengatasi permasalahan perekonomian Indonesia dan peningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ketiga, mengingat keterbatasan kemampuan manajerial dan permodalan maka jenis usaha ini merupakan usaha yang cocok bagi perekonomian rakyat Indonesia karena merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama.
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis yaitu deskriptif. Dengan cara deskriptif yaitu dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode yang alamiah.
Leave a Reply