- Pengaruh Motivasi Kerja, Kompetensi, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di Yayasan Bintang Timur Tangerang
- Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Kota Surakarta
- Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
- Pengaruh Budaya Organisasi, Kualitas Sumber Daya Manusia, Motivasi dan Displin terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Sarolangun
- Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Guru melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
- Manajemen Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi
- Pengaruh Budaya Organisasi dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai di Yayasan Tenaga Kerja Indonesia
- Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pada Pt Kereta Api Indonesia (Persero) Unit Pelaksana Teknis Balai Yasa Manggarai
- Pengaruh Beban Kerja dan Perceived Behavioral Control terhadap Kinerja melalui Motivasi pada Anggota Satlantas Polres Sleman
- Analisis Hubungan Antara Remunerasi dengan Kepuasan Kerja Pegawai pada Kejaksaan Negeri Medan
- Pengaruh Beban Kerja dan Perceived Behavioral Control terhadap Kinerja melalui Motivasi pada Anggota Satlantas Polres Sleman
- Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal terhadap partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Kelurahan Tamanarum Kabupaten Ponorogo Tahun 2015
- Kerja sama kepala sekolah dan guru dalam upaya peningkatkan motivasi belajar siswa SMA Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten
- Konflik dan Pengaruh Budaya Kerja Etnik dalam Kalangan Kaki Tangan Awam di Pihak Berkuasa Tempatan Pasaman Barat, Wilayah Sumatera Barat, Indonesia
- Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus dan Kinerja Karyawan Terhadap Kualitas Pelayanan Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Fajar Baru Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2011
- Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang
- Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus di PDAM Kabupaten Kupang)
- Pengaruh Mutasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Buana Samudra Lestari
- Pencapaian Keunggulan Kompetitif Sebuah Start Up Business Melalui Optimalisasi Faktor Eksternal Perusahaan di Kota Surabaya
- Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Kepuluan Riau, Studi: Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Pengaruh Motivasi Kerja, Kompetensi, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan di Yayasan Bintang Timur Tangerang
Intisari
Yayasan Bintang Timur adalah suatu Lembaga Pendidikan Katolik milik Kongregasi Maria Mediatrix, terletak di Tangerang. Yayasan ini memiliki 108 orang Guru/Karyawan yang mengabdikan diri di Persekolahan Maria Mediatrix mulai dari tingkat TK sampai dengan SMK/SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh Motivasi Kerja, Kompetensi, dan Kompensasi memberikan pengaruh pada Kinerja karyawan di Yayasan Bintang Timur Tangerang.
Pendekatan Penelitian
Untuk menganalisa pengaruh variabel bebas (Motivasi Kerja, Kompetensi, dan Kompensasi) terhadap variabel terikat (kinerja karyawan), maka digunakan analisa Regresi berganda untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh. Populasi 108 orang, dengan menggunakan teknik acak sederhana (Simple Random Sampling), maka diambil sebanyak 75 sampel. Sampling yang digunakan adalah tabel Krecjie.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menggambarkan bahwa kesemua variabel berpengaruh terhadap kinerja karyawan kecuali variabel kompensasi. Hasil penelitian tersebut dapat digambarkan dengan persamaan Y = 0,271 + 0,714X1 + 0,409X2 – 0.168 X3, di mana X1 = Motivasi Kerja, X2 = Kompetensi, dan X3 = Kompensasi. Artinya konstanta sebesar 0,271 menyatakan bahwa faktor faktor selain variabel X1, X2, dan X3 yang mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 0,271. Koefisien Motivasi kerja sebesar 0,714 menyatakan bahwa apabila variabel X1 bertambah satu satuan akan menambah pengaruh kinerja karyawan sebesar 0.714 dengan anggapan variabel kompetensi dan kompensasi adalah konstan. Koefisien regresi X2 sebesar 0,409 adalah bahwa apabila variabel X2 bertambah satu satuan akan menambah kinerja pegawai sebesar 0,409 dengan anggapan variabel motivasi kerja dan kompensasi adalah konstan. Selanjutnya dengan koefisien regresi X3 sebesar -0,168. Ini berarti bahwa dengan faktor lain dianggap konstan, pengaruh kompensasi lebih kecil dibandingkan dengan motivasi kerja dan kompetensi.
Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja karyawan. Untuk itu perlu adanya perhatian terhadap motivasi kerja dalam organisasi. Disamping itu, perlu juga dilakukan pengembangan karyawan secara terus menerus melalui kompetensi dan kompensasi terhadap para karyawan.
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Perencanaan Daerah (BAPEDA) Kota Surakarta
Pembangunan suatu bangsa memerlukan modal utama yaitu sumber daya manusia. Sudah sejak lama dimaklumi bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor pertama dan terutama dalam memajukan kesejahteraan suatu bangsa. Adapun rumusan masalah antara lain : (1) Apakah faktor kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Surakarta? (2) Apakah faktor kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja secara bersama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Surakarta? (3) Faktor manakah di antara kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Surakarta?. Adapun tujuan dari penelitian ini (1) Untuk mengetahui apakah faktor kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Surakarta. (2) Untuk mengetahui apakah faktor kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja secara bersama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Surakarta. (3) Untuk mengetahui faktor manakah di antara kepemimpinan, motivasi dan kepuasan kerja yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Surakarta.
Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia pada Organisasi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
Intisari
Manajemen adalah suatau proses pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif melalui fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, pengelolaan, serta kontrol. Manajemen dalam peningkatan kualitas da?i dalam berdakwah sangatlah diperlukan, karena tanpa adanya konsep manajemen yang baik dalam mengelola, hasil yang diharapkan akan jauh dari yang diharapkan. Sifat-sifat ideal seorang da?i sangat banyak dan beragam dan sangat sulit untuk merumuskannya dalam poin-poin tertentu, namun paling tidak kriteria da?i yang berkualitas yaitu bacaan Al-Qur?annya harus sudah baik, serta tingkah laku serta komunikasi berbagai pihak harus baik.
Da?i memiliki peran strategis dalam mengemban tugas dakwah. Untuk itu, da?i dituntut memiliki kualitas lebih dalam keilmuannya agar objek dakwah (mad?u) dapat memahami dan menerima dakwah yang disampaikannya. Agar da?i memiliki kualitas yang baik, diperlukan adanya lembaga yang dapat memfasilitasi mereka untuk dibimbing dan dibina melalui fungsi-fungsi manajemen. Melalui program manajemen Dewan Dakwah tersebut para da?i dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang dakwah Islamiyah. Namun demikian dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen ini dapat menjadikan kualitas da?I lebih meningkat.
Fokus penulis tentang: “Bagaimana manajemen Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Provinsi Lampung dalam meningkatkan kualitas Da?i dalam berdakwah?” Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dalam pengumpulan data penulis menggukan metode studi kasus, untuk mengetahui jumlah sampel penulis menggunakan tekhnik snowball sampling, dimana yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu Ustad Ansori lalu ustad Ansori mengalihkan ke Ustad Lutfi karena penulis masih merasa kurangnya data. Adapun alat pengumpulan datanya yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi. Setelah data terkumpul dianalisis dengan metode induktif, yaitu cara pengambilan kesimpulan hal yang bersifat khusus pada hal yang bersifat umum.
Hasil Penelitian
Hasil temuan penulis dapat diketahui bahwa proses peningkatan kualitas da?I di DDII Provinsi Lampung sebagai berikut: pertama Planing, merencanakan arah tujuan dakwah diawal kepengurusan. Kedua pengorganisasian menentukan orangorang yang kompeten dibidangnya agar proses peningkatan kualitas da?i melalui pengkaderan atau pelatihan berjalan dengan baik. Ketiga penggerakan dilakukan oleh wakil ketua bidang dan wakil ketua umum menggantikan kepla bidang dakwah. Keempat pengawasan serta evaluasi adanya laporan bulan dan rapat mingguan. Faktor pendukung dalam proses dakwah ini adalah adanya anggaran untuk berdakwah, jaringan yang baik dengan pemerintah dan lembaga Islam yang lain.
Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Guru melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening
Guru merupakan elemen kunci dan pelaku utama dalam sistem pendidikan. Esensi pembelajaran yang terbentuk dalam interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses PBM keberhasilannya tergantung dari kualitas dan kemampuan guru, maka penilaian kinerja guru menjadi keniscayaan sebagai proses penting dalam rangka pembentukan profesionalisme guru. Terdapat banyak hal yang mempengaruhi kinerja guru, antara lain kepemimpinan dan kompensasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja, kompensasi terhadap kepuasan kerja, kepuasan kerja terhadap kinerja, kepemimpinan terhadap kinerja, kompensasi terhadap kinerja, kepemimpinan terhadap kinerja melalui kepuasan kerja serta kompensasi terhadap kinerja melalui kepuasan kerja.
Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan maksud agar hipotesis dapat diuji dengan semestinya. Jumlah responden 65 guru mata pelajaran maupun guru ekstra di SMA Muhammadiyah 1 Gresik. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala pengukuran likert dan alat analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan bantuan program SPSS. PLS digunakan karena dapat diterapkan pada semua skala data dengan ukuran sample tidak harus besar. PLS mampu mengestimasi model yang komplek dengan banyak variabel dan indikator. Selain itu PLS dapat digunakan untuk konfirmasi teori dan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya (proposisi).
Hasil penelitian menunjukkan kepemimpinan berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja, kompensasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja, kepemimpinan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja, kompensasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja guru dan kepuasan kerja berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja guru, kepemimpinan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja guru melalui kepuasan kerja dan kompensasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja guru melalui kepuasan kerja di SMA Muhammadiyah 1 Gresik.
Manajemen Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi
Suatu yang paiing penting dalam setiap organisasi adalah manusia, oleh karena itu dalam suatu organisasi manusia memiliki peran penting yang sangat strategis dalam mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia (human resources) adalah “the people who are ready, willing and able to contribute to organizational goals ” (Werther dan Davis, 1996: 596). Berdasarkan pendapat ini, dapat dinyatakan bahwa SDM adalah orang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi.
Perencanaan sumber daya manusia memungkinkan para manajer dan departemen sumber daya manusia untuk mengembangkan rencana pengembangan staf (staffing) yang mampu mendukung strategi organisasi melalui pengisian jabatan yang lowong secara proaktif. Perencanaan sumber daya manusia dalam setiap organisasi perlu disusun dengan baik, karena perencanaan SDM sangat menentukan keberhasilan jangka panjang suatu organisasi.
Melalui perencanaan SDM, dapat diketahui kesenjangan antara kebutuhan atau permintaan tenaga keija dnegan ketersediaan tenaga kerja, baik dari segi jumlah maupun kualifikasi. Jika diketahui bahwa pekeija yang tersedia lebih kecil dari yang dibutuhkan, maka perlu dilakukan rekrutmen.
Pengaruh Budaya Organisasi dan Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai di Yayasan Tenaga Kerja Indonesia
Intisari
Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh budaya organisasi dan iklim terhadap kepuasan kerja serta kinerja; pengaruh budaya organisasi dan iklim serta kepuasan kerja bersama terhadap kinerja karyawan di Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (YTKI).
Pendekatan Peneltian
Populasi penelitian adalah 160 karyawan di YTKI. Dengan random sampling, ada 114 peserta. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Kalibrasi instrumen dilakukan untuk menguji validitas dan koefisien reliabilitas. Koefisien validitas dihitung menggunakan koefisien product moment, sedangkan koefisien reliabilitas dihitung menggunakan koefisien alpha cronbach. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menguji hipotesis menggunakan analisis jalur dengan + Amos SPSS versi 23.0.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja dengan P-value 0,002 (<0,05) atau efek 14,8%, pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dengan P-value 0,000 (<0,05) atau sebesar 83, 1%. Budaya organisasi tidak mempengaruhi kinerja, dengan nilai-P 0,365 (> 0,05) atau efek hanya 1,9%. Iklim organisasi mempengaruhi kinerja dengan nilai-P 0,000 (<0,05) atau total efek 80,7%. Kepuasan kerja mempengaruhi kinerja dengan nilai-P 0,000 (<0,05) atau total efek 46,2%. Sedangkan budaya organisasi, serta iklim dan kepuasan kerja secara simultan mempengaruhi kinerja karyawan 70,7%. Budaya organisasi dan iklim organisasi sangat memengaruhi sikap dan perilaku karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. Kepuasan Perilaku muncul ketika iklim organisasi di tempat kerja berada dalam suasana yang kondusif yang memungkinkan karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif dan menghasilkan kinerja maksimum, sehingga kinerja organisasi / perusahaan dapat tinggi atau terjangkau.
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pada Pt Kereta Api Indonesia (Persero) Unit Pelaksana Teknis Balai Yasa Manggarai
Intisari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan & motivasi transformasional terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja di PT KAI (Persero) Balai Yasa Manggarai. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan penyebaran kuesioner kepada responden.
Pendekatan Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh karyawan PT KAI (Persero) UPT Balai Yasa Manggarai dengan total 347. Teknik pengumpulan sampel menggunakan stratified random sampling dari semua populasi, dengan sampel sebanyak 186 responden. Instrumen kalibrasi untuk memverifikasi validitas dan realibilitas per item pernyataan. Per item pernyataan dihitung dengan momen produk koefisien dan perhitungan reabilitas dengan koefisien alfa cronbach. Penelitian ini menggunakan model hubungan sebab akibat atau pengaruh. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan sebesar 0,140 atau (14%), dan motivasi berpengaruh langsung terhadap kinerja karyawan sebesar 0,393 atau (39,3%). Kesimpulannya adalah motivasi memiliki nilai lebih tinggi sebagai efek langsung terhadap kinerja karyawan daripada kepemimpinan transformasional. Kepemimpinan transformasional berpengaruh total terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebesar 0,203 atau (20,3%) dan motivasi berpengaruh total terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja sebesar 0,450 atau (45%). Kesimpulannya adalah motivasi memiliki nilai lebih tinggi sebagai pengaruh total terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja daripada kepemimpinan transformasional. Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk meningkatkan kinerja karyawan dibutuhkan keterampilan kepemimpinan yang dapat memiliki motivasi dan semangat penggerak di tempat kerja bagi karyawan dalam rangka statifikasi pekerjaan kepada seluruh karyawan.
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Pada PT Kereta Api Indonesia (Persero) Unit Pelaksana Teknis Balai Yasa Manggarai
Intisari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh praktik manajemen sumber daya manusia, seperti kompensasi, pengembangan karier dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada empat museum pemerintah provinsi DKI Jakarta, yaitu Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik serta Museum Bahari).
Penelitian menggunakan teori Ivancevich untuk menggambarkan kompensasi, teori Gouzali untuk menggambarkan pengembangan karier, serta teori Simamora dan Chrerrington untuk menggambarkan pelatihan. Penelitian juga menggunakan teori dari James E Neal dan Mangkunegara untuk menggambarkan kinerja.
Pendekatan Penelitan
Metode peneltian ini menggunakan metode survey. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif eksplanatif dengan menyebarkan kuesioner terhadap 53 responden yang diambil dengan teknik sensus. Pengumpulan data dilakukan dengna kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data menggunakan statistic inferensial yang meliputi koefisien korelasi dan regresi yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompensasi, pengembangan karier dan pelatihan terhadap kinerja. Serta terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara kompensasi, pengembangan karier dan pelatihan terhadap kinerja. Secara individu, pengaruh pengembangan karier dan pelatihan lebih besar daripada kompensasi terhadap kinerja.
Pengaruh Beban Kerja dan Perceived Behavioral Control terhadap Kinerja melalui Motivasi pada Anggota Satlantas Polres Sleman
Intisari
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengaruh antara beban kerja terhadap kinerja pada Satlantas Polres Sleman (2) Mengetahui pengaruh antara Perceived Behavioural Control terhadap kinerja pada Satlantas Polres Sleman (3) Mengetahui pengaruh antara motivasi terhadap kinerja pada Satlantas Polres Sleman (4) Mengetahui pengaruh antara beban kerja terhadap motivasi Satlantas Polres Sleman (5) Mengetahui pengaruh antara Perceived Behavioural Control terhadap motivasi pada Satlantas Polres Sleman (6) Mengetahui motivasi merupakan variabel mediasi antara beban kerja terhadap kinerja pada Satlantas Polres Sleman (7) Mengetahui motivasi merupakan variabel mediasi antara Perceived Behavioural Control terhadap kinerja pada Satlantas Polres Sleman.
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian sebanyak 135 orang ini yaitu penelitian survey. Ukuran sampel (sample Size). Instrumen penelitian yang digunakan adlah kuisioner. Metode analisis yang digunakan adalah analisis Inferensial dengan pendekatan analisis jalur (path analysis).
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah (1) Responden mayoritas berjenis kelamin laki – laki, kemudian memiliki masa kerja antara 11 – 20 tahun, dan tingkat pendidikan mayoritas tamat SMA (2) Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel Beban kerja terhadap Kinerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Kinerja. (3) Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel Perceived Behavioural Control memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja. (4) Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja. (5) Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa variabel Beban kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap motivasi. (6) Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa variabel Perceived Behavioural Control memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi. (7) Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa variabel Motivasi merupakan variable intervening pengaruh beban kerja terhadap Kinerja Anggota Satlantas Polres Sleman. (8) Hasil pengujian hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa variabel Motivasi merupakan variable intervening pengaruh Perceived Behavioural Control terhadap Kinerja.
Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal terhadap partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Kepala Daerah Langsung di Kelurahan Tamanarum Kabupaten Ponorogo Tahun 2015
Intisari
Partisipasi masyarakat yang tinggi dalam proses demokrasi atau politik lokal akan semakin mendorong tercapainya pembangunan yang sinergis antara pemerintah dengan masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh adanya asumsi bahwa kepemimpinan dalam pemerintahan yang terpilih benar-benar legitimate dan didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pengaruh Tingkat Pendidikan formal terhadap partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Langsung di Kelurahan Tamanarum Kabupaten Ponorogo Tahun 2015.
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tamanarum Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga masyarakat Desa Tamanarum Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo yang memberikan suaranya dalam Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung Tahun 2015. Berdasarkan rekapitulasi Form C 1 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Ponorogo adalah sebanyak 680 pemilih.Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 responden. Di Kelurahan Tamanarum terdapat 2 (dua) wilayah Tempat Pemungutan Suara (TPS), sehingga 13 responden akan diambil dari TPS I dan 15 responden akan diambil dari lingkungan TPS 2.
Analisis Hubungan Antara Remunerasi dengan Kepuasan Kerja Pegawai pada Kejaksaan Negeri Medan
Intisari
Penelitian ini menggambarkan di Kantor Kejaksaan Negeri Medan. Latar belakang penelitian ini adalah bagaimana Analisis Hubungan antara Remuerasi dengan Kepuasaan Kerja Pegawai yang dilaksanakan. Kerangka berpikir dimana dengan adanya remunerasi yang baik maka kepuasan kerja pegawai juga baik dan meningkatkan kinerja peagwai. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor kejaksaan negeri medan. Pengumpulan data di lakukan dengan wawancara, observasi, dokumentasi dan riset lapangan dengan key infoman.
Pendekatan Penelitian
Narasumber dalam penelitian ini hanya pegawainya saja yang ada di kantor kejaksaan tersebut yakni key informan. Data – data dikumpulkan, dibandingkan dan dianalisis dengan analisis kualitatif deskriptif.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan remunerasi dengan kepuasaan kerja pegawai dikantor kejaksaan negeri medan dan sudah berjalan dengan sangat baik terutama dalam hal prinsip individual equiy, internal dan eksternal equity serta keadilan organisasi.
Kerja Sama Kepala Sekolah dan Guru Dalam Upaya Peningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMA Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten
Intisari
Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya sadar dan terus menerus dalam rangka memahami nilai-nilai luhur agar kelak menghasilkan manusia. Indonesia yang bermutu dan berkualitas, kualitas manusia yang dimaksud adalah manusia yang cerdas, sehat, berdisiplin, mandiri dan berbudi pekerti luhur. Hingga mampu berperan meningkatkan budaya, harkat, derajat dan martabat bangsa dalam memperkuat diri sesuai dengan kepribadian bangsa melakukan upaya peningkatan sumber daya manusia ( SDM ).
Pendekatan penelitian
Memasuki abad ke-21, isu tentang perbaikan dalam sektor pendidikan di Indonesia mencuat kepermukaan, tidak hanya dalam jalur pendidikan umum, tapi semua jalur dan jenjang pendidikan, bahkan upaya advokasi untuk jalur pendidikan yang dikelola oleh beberapa departemen teknis, dengan tuntutan sosial equity sangat kuat tidak hanya disuarakan oleh departemen terkait sebagai otoritas pengelola jalur pendidikan tersebut, tapi juga untuk para praktisi dan pengambil kebijakan dalam pembangunan sektor pembinaan sumber daya manusia, karena semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan, merupakan unsur-unsur yang memberikan pengaruh terhadap rata-rata hasil pendidikan secara nasional.
Konflik dan Pengaruh Budaya Kerja Etnik dalam Kalangan Kaki Tangan Awam di Pihak Berkuasa Tempatan Pasaman Barat, Wilayah Sumatera Barat, Indonesia
Intisari
Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnis. Keragaman etnis membuat mereka mempraktikkan budaya kerja etnis mereka sendiri, terutama di sektor publik. Akibatnya ada konflik di antara budaya kerja, terutama di sektor publik. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji konflik antara budaya kerja etnis dan budaya kerja sektor publik di pemerintah daerah Pasaman Barat. Budaya etnis yang diteliti adalah Minangkabau, Mandailings dan Jawa. Penelitian ini penting karena ada benturan budaya antara budaya kerja sektor publik dengan budaya kelompok etnis yang diwarisi oleh pegawai negeri berdasarkan etnis mereka.
Pendekatan Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi kualitatif secara alami. Pengumpulan data didasarkan pada observasi dan wawancara mendalam dengan 37 informan, terdiri dari 18 Minangkabau, 11 Mandailing dan delapan pegawai negeri sipil Jawa serta analisis isi dokumen yang relevan. Informan dari penelitian ini terdiri dari pegawai negeri sipil di pemerintah daerah Pasaman Barat yang adalah Minangkabau, Mandailings dan Jawa.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh budaya etnis dominan dalam praktik pegawai negeri sipil dari tiga kelompok etnis yang bertentangan dengan budaya kerja yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Di antara faktor-faktor di balik ini adalah fakta bahwa lebih mudah bagi para pegawai negeri untuk mempraktikkan budaya kerja etnis mereka yang telah dipupuk di dalamnya sejak lama. Akibatnya, kinerja pegawai negeri sipil dalam memberikan layanan kepada masyarakat menjadi buruk. Karakteristik budaya kerja etnis yang dominan di antara pegawai negeri Minangkabau adalah galie, maota, dan egaliter. Sementara itu, di antara Mandailing, mereka paternalistik, giot, ipas, jogal, dan tegas. Dan untuk orang Jawa, mereka nrimo, alon-alon weton klakon, taqlid, paternalistik dan teliti. Studi ini mengusulkan bahwa upaya sistematis dan berkelanjutan harus dilakukan untuk mengubah budaya kerja pegawai negeri. Selain itu, budaya kerja multi-etnis yang positif harus menjadi bagian dari budaya kerja sektor publik dan diubah menjadi pegawai negeri sipil di Indonesia.
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Non Medis) di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun Tahun 2017
Intisari
Menurut data Indikator Kinerja Individu (IKI) RSI Siti Aisyah Madiun pada tahun 2015 dari 85 karyawan non medis terdapat 47 karyawan mendapat nilai cukup dengan persentase 55,30%. Tahun 2016 dari 82 karyawan non medis terdapat 42 karyawan mendapatkan nilai cukup dengan persentase 51,22%. Berdasarkan interview dengan Kabag SDI RSI Siti Aisyah Madiun, diperoleh informasi bahwa motivasi kerja karyawan non medis masih rendah. Rendahnya motivasi kerja dan banyaknya karyawan non medis yang mendapat nilai cukup menujukkan bahwa kinerja karyawan non medis belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan non medis di RSI Siti Aisyah Madiun.
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah karyawan non medis RSI Siti Aisyah Madiun sebanyak 82 karyawan. Teknik sampling menggunakan proporsional random sampling dimana diperoleh sampel sebanyak 45 responden. Data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner motivasi kerja dan data sekunder yaitu data Indikator Kinerja Individu (IKI) RSI Siti Aisyah Madiun kemudian, dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan non medis di RSI Siti Aisyah Madiun memiliki motivasi kerja tinggi dan nilai Indikator. Kinerja Individu (IKI) karyawan non medis sebagian besar mendapat nilai cukup. Hasil uji korelasi Chi-Square menunjukkan nilai p value 0,077 > ? 0,05 . Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan non medis. Pihak manajemen RSI Siti Aisyah Madiun sebaiknya meningkatkan motivasi kerja seluruh karyawan sehingga kinerja karyawan dapat meningkat.
Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus dan Kinerja Karyawan Terhadap Kualitas Pelayanan Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Fajar Baru Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun 2011
Intisari
Pengurus dan karyawan sebagai pengelola koperasi harus mampu memberikan dorongan agar dapat menarik anggota untuk ikut serta dalam pengembangan koperasi. Untuk menarik minat seseorang agar menjadi anggota dengan memberikan pelayanan yang baik bagi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam segala bidang. Permasalahan dalam penelitian ini (1) Adakah pengaruh kemampuan manajerial pengurus dan kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan (2) adakah pengaruh kemampuan manajerial pengurus terhadap kualitas pelayanan (3) adakah pengaruh kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendiskripsikan kemampuan manajerial pengurus dan kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan (2) untuk mendiskripsikan pengaruh kemampuan manajerial pengurus terhadap kualitas pelayanan (3) untuk mendiskripsikan pengaruh kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan.
Pendekatan Penelitian
Populasi penelitian sebanyak 236 anggota. Pengambilan sampel menggunakan Nomogram Harry King yang diambil 52% dari populasi diperoleh 122 anggota. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif dan regresi berganda menggunakan uji t dan uji F.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan manajerial pengurus termasuk dalam kategori baik, kinerja karyawan termasuk dalam kategori baik, kualitas pelayanan termasuk dalam kategori baik. Hasil analisis regresi menunjukkan (1) ada pengaruh kemampuan manajerial pengurus terhadap kualitas pelayanan (2) ada pengaruh kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan (3) ada pengaruh kemampuan manajerial pengurus, kinerja karyawan dan kualitas pelayanan. Disarankan bagi koperasi untuk mempertahankan kualitas pelayanan yang memuaskan kepada anggota, sebaiknya lebih memperhatikan terhadap kinerja pengurus dan karyawan dalam memenuhi pelayanan melalui ketanggapan dalam melayani anggota dengan cepat dan tepat serta mempermudah prosedur peminjaman kredit dalam usaha simpan pinjam.
Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang
Intisari
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya produktivitas karyawan ukiran kayu di Kabupaten Subang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja dan upah terhadap produktivitas karyawan.
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada karyawan bisnis ukiran kayu melalui pengamatan terhadap 134 orang dari 20 perusahaan ukiran kayu di Kabupaten Subang.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif upah dan pengalaman kerja terhadap produktivitas kerja baik secara parsial maupun simultan.
Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus di PDAM Kabupaten Kupang)
Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja. Untuk membuktikan itu maka peneliti berusaha mengetahui, menganalisis sejauhmana pengaruh secara simultan dan parsial Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kupang. Untuk pengujian hipotesis dibutuhkan responden yang diambil dari karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kupang yang berjumlah 66 orang. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dijabarkan berdasarkan pada dimensi dan indikator yang ada dengan menggunakan skala Likert. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda. Hasil penelitian membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja, variabel terikat adalah kinerja karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kupang. Implikasi dari penelitian ini yakni memberikan sumbangan pemikiran untuk memperluas kajian ilmu manajemen yang menyangkut kepuasan kerja dan motivasi kerja serta kinerja, sebagai referensi bagi penelitian lebih lanjut, dan sebagai sumbangan pemikiran bagi pimpinan lembaga selaku pengambil kebijakan meningkatkan kinerja karyawan terhadap organisasi.
Pengaruh Mutasi dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Buana Samudra Lestari
Intisari
Mutasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses pemindah fungsi, tanggung jawab dan status tenaga kerja ke situasi tertentu agar tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja. Mutasi adalah metode yang mampu meningkatkan motivasi dan kinerja Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis sejauh mana mutasi mempengaruhi kinerja, motivasi mempengaruhi kinerja dan seberapa besar pengaruhnya antara mutase dan motivasi terhadap kinerja.
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dengan menggunakan rumus slovin jumlah sample yang didapat sebanyak 78 responden. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuisioner dan studi pustaka. Kesimpulan. Teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas. Analisis statistik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji asumsi Klasik (uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas, uji atokorelasi dan uji linearitas), Analisis Regresi Linear Berganda, Koefisien Korelasi Berganda, Koefisien Detreminasi dan Uji hipotesis (Uji T, Uji F).
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil olah data nilai sig. untuk pengaruh Mutasi terhadap kinerja adalah sebesar 0.000<0.005 dan nilai t hitung 9.541> t tabel 1.992. pengaruh motivasi terhadap kinerja sebesar 0.002 < 0.05 dan nilai t hitung 3.230> t tabel 1.992 disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel mutasi dan motivasi terhadap kinerja secara simultan sebesar 0.000 < 0.0005 dan nilai Fhitung 52.615 > F tabel 3.12. nilai adjusted R2 adalah sebesar 0.573, hal ini mengandung arti bahwa variabel independen (mutase dan motivasi) mempengaruhi variabel dependen (kinerja) sebesar 57,3% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti Kata kunci : Mutasi, Motivasi, dan Kinerja.
Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai
Intisari
Penelitiannya bertujuan untuk menguji dan menjelaskan seberapa besar pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil di Kantor Inspektorat Daerah di Kabupaten Konawe Utara. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian eksplanatori dengan pengumpulan data dilakukan secara cross-section melalui kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 39 responden yang merupakan pegawai negeri sipil dari Inspektorat Kabupaten Konawe Utara. Alat parametrik yang digunakan untuk menjawab hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda melalui program SPSS versi 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, pengalaman kerja dan lingkungan kerja secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Kompetensi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, Pengalaman Kerja sebagian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan Lingkungan Kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Inspektorat Daerah. staf Kabupaten Konawe Utara.
Pencapaian Keunggulan Kompetitif Sebuah Start Up Business Melalui Optimalisasi Faktor Eksternal Perusahaan di Kota Surabaya
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui dampak konsentrasi portofolio pinjaman terhadap pengembalian bank-bank Indonesia. Makalah ini menggunakan serangkaian pendekatan heuristik untuk mengukur diversifikasi dan menangkap penyimpangan portofolio bank dari tolok ukur karena tolok ukur yang mungkin adalah diversifikasi naif di semua sektor. Demikian, The Hirschman
Indeks Herfindahl, Ukuran Jarak dan Penyimpangan dari rata-rata diterapkan sebagai ukuran konsentrasi. Data mencakup periode sebelum dan sesudah GFC dari 2003-2011 untuk 109 bank komersial di Indonesia (pengamatan 981 tahun bank). Temuan-temuan menunjukkan bahwa portofolio pinjaman sektoral konsentrasi di Indonesia cenderung menurun secara keseluruhan dengan peningkatan fokus pada sektor-sektor lain yang tidak ditentukan, yang terutama mengacu pada konsumsi. Selain itu, dampak dari konsentrasi portofolio pinjaman terhadap pengembalian bervariasi dengan ukuran konsentrasi. Perbedaan-perbedaan ini dapat menjadi informasi penting bagi Bank Sentral dalam penerapan serangkaian pendekatan heuristik untuk mengukur konsentrasi.
Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Kepuluan Riau, Studi: Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
Permasalahan penelitian adalah aspek-aspek kinerja pegawai belum efektif dilaksanakan. Hal ini disebabkan adanya kendala merumuskan perubahan paradigma pengisian form DP3 menjadi SKP, khususnya dalam memecahkan permasalahan kinerja untuk meningkatkan produktivitas pegawai belum efektif dilaksanakan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Diteliti melalui aspekaspek: Kualitas kerja, Ketepatan, Inisiatif, Kemampuan dan Komunikasi dan dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam dengan teknik
purposive sampling pada 13 (Tiga Belas) informan terpilih. Hasil penelitian terungkap bahwa: Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) belum efektif dilaksanakan, hal ini dikarenakan konsep dasar peningkatan kinerja dalam merubah paradigma pengisian form DP3 menjadi SKP, khususnya dalam memecahkan permasalahan peningkatan kinerja aparatur belum efektif Selain itu pula langkah-langkah meningkatkan kinerja berdasarkan aspek kualitas kerja, ketepatan, inisiatif, kemampuan dan komunikasi belum berjalan sesuai dengan harapan. Faktor tersebut lebih didominasi oleh rendahnya kemampuan pegawai dalam mencari inovasi dalam bekerja yang memungkinkan pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat serta kreativitas kerja pegawai belum berkembang dengan baik. Kesimpulan bahwa: kinerja pegawai Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau belum efektif, karena masih menyesuaikan paradigma maupun pola pikir dari teknik penilaian SKP lebih proporsional, sehingga diharapkan kedepannya mampu meningkatkan kemampuan sesuai kompetensinya, meningkatkan inovasi dan kreativitas bekerja serta dapat menghindari hambatan penilaian tidak obyektif oleh kompetensi tim penilai.
Leave a Reply