HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Pendidikan: Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dengan Start Renang Gaya Kupu-Kupu

Judul Tesis : Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dengan Start Renang Gaya Kupu-Kupu pada Atlet Perkumpulan Renang Spectrum Semarang

 

A. Latar Belakang

Keberhasilan perenang dalam suatu lomba pada dasarnya berasal dari dua hal, yaitu kemampuan perenang untuk menghasilkan daya dorong dan mengurangi hambatan. Maglischo (1983) yang dikutip oleh Tri Tunggal, dkk. (2004 : 1). Tenaga dorong dapat ditingkatkan dengan latihan kekuatan otot dan memperbaiki teknik gaya, sedang hambatan dapat dikurangi berdasarkan jenisnya. Ada 3 macam hambatan, yaitu hambatan gesekan, hambatan bentuk dan hambatan gelombang. (Tri Tunggal, 2004 : 1-3)Menurut Costill et al (1983) yang dikutip oleh Tri Tunggal, dkk. (2004 : 1) perenang yang memiliki kekuatan penuh merupakan perenang yang cepat. Richardson (1986) yang dikutip oleh Tri Tunggal, dkk. (2004 : 1) melaporkan, gerakan ke depan dalam renang sebagian besar dihasilkan oleh tubuh bagian atas. Dorongan maju dari tungkai akan lebih efektif apabila dilakukan dengan gerakan ekor ikan dolphin dengan sendi mata kaki yang baik Maglischo (1993) yang dikutip oleh Tri Tunggal, dkk.(2004 : 1).

Perenang dalam mengikuti kejuaraan tidak cukup hanya dengan berbekal kemampuan melakukan gerakan renang dengan baik saja tetapi juga harus dapat melakukan start, pembalikan, dan finish dengan cara yang benar. Tidak sedikit perenang gagal dalam lomba yang disebabkan kurangnya penguasaan start dan pembalikan. Disamping harus mampu mengatur tenaga dan kecepatan pada jarak yang dilombakan agar tidak kehabisan tenaga sebelum menyelesaikan jarak yang dilombakan. Sebelum mengikuti suatu lomba, perenang harus berlatih agar mampu melakukan start, pembalikan, mengatur kecepatan dan memasuki finish (Soejoko, 1992 : 109). Ditinjau dari sikapnya, start terdiri dari: (1) Start bebas, (2) Arm swing start / Racing start, (3) Grab start, (4) Start dengan ayunan lurus (khusus untuk gaya punggung) (Soejoko, 1992 : 109 – 112).

B. Rumusan Masalah

  1. Apakah ada hubungan kekuatan otot tungkai dengan start renang gaya kupu-kupu ?
  2. Berapa sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap start renang gaya kupu-kupu?

C. Landasan Teori

Renang

Dalam olahraga renang untuk dapat meraih prestasi harus menguasai berbagai komponen, yaitu komponen fisik dan komponen teknik dan mental. Komponen fisik meliputi: kekuatan, kecepatan, daya tahan, dan kelenturan atau fleksibilitas. Sedangkan komponen teknik adalah: start (mulai), gaya, turn (pembalikan), dan finish (penyelesaian). Dari komponen-komponen ini sangat berperan untuk menentukan menang atau kalahnya perenang dalam mengikuti (event) perlombaan (Kasiyo, 1995 : 48).

Tahanan dan Dorongan

Setiap saat perenang bergerak maju di dalam air selalu tergantung pada dua kekuatan. Kekuatan pertama adalah kekuatan menahan perenang untuk bergerak maju disebut tahanan, kekuatan tahanan ini disebabkan oleh air di depan perenang yang menahannya untuk maju ke depan. Sedangkan kekuatan kedua adalah kekuatan yang menyebabkan perenang bergerak maju disebut dengan dorongan, kekuatan dorongan ini disebabkan atau dihasilkan oleh gerakan lengan dan gerakan tungkai dalam berenang. Dengan adanya dua kekuatan yang mempengaruhi gerakan ke depan maka perenang dalam usahanya untuk dapat berenang lebih cepat harus mengurangi tahanan, menambah dorongan, mengurangi tahanan sekaligus menambah dorongan (Sumarno, 1999 : 4).

D. Metode Penelitian

Cabang renang memiliki beberapa komponen berkaitan dengan teknik yang harus dikuasai oleh perenang saat mengikuti perlombaan, yaitu : start, pembalikan, finish, dan gaya renang itu sendiri. Start merupakan awal dalam melakukan perlombaan dan berpengaruh terhadap hasil akhir suatu perlombaan renang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan start renang gaya kupu-kupu dan untuk mengetahui berapa besar sumbangan variabel kekuatan otot tungkai terhadap start (grab start) pada atlet Perkumpulan Renang Spectrum Semarang. Populasi penelitian ini adalah atlet laki-laki yang berusia 10 – 14 tahun berjumlah 10 atlet. Pengambilan data dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini adalah survei, instrument yang digunakan adalah (1) back and leg dynamometer untuk mengukur kekuatan otot tungkai (2) rol meter (meteran) untuk mengukur jauhnya lompatan start renang.

E. Kesimpulan

Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap start renang gaya kupu-kupu pada atlet Perkumpulan Renang Spectrum Semarang dan sumbangan yang diberikan oleh kekuatan otot tungkai terhadap start renang gaya kupu-kupu adalah 72,3%.

Contoh Tesis Pendidikan

  1. Hubungan antara Kekuatan Otot Tungkai dan Kelincahan dengan Kecepatan Menggiring Bola pada Siswa Lembaga Pendidikan Sepakbola (lpsb) Undip Semarang Tahun 2005
  2. Hubungan antara Tingkat Persepsi Kinestetik dengan Keberhasilan Smash Bola Voli Siswa SMK Pangudi Luhur Muntilan Tahun 2006/2007
  3. Hubungan Fleksibilitas dan Kelincahan dengan Kemampuan melakukan Groundstroke dalam Tenis pada Pemain usia 14-16 tahun Di kota Semarang tahun 2007
  4. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Lengan dan Kelentukan Pergelangan Tangan dengan Hasil Tembakan Bebas dalam Permainan Bola Basket Pada Siswa Putra Ekstrakurikuler SMA 1 Kendal tahun Pelajaran 2004 / 2005
  5. Hubungan Kekuatan Otot Tungkai dengan Start Renang Gaya Kupu-Kupu pada Atlet Perkumpulan Renang Spectrum Semarang

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?