CONTOH TESIS NO.1 ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN TOKO ROTI UMI BAKERY
Abstrak
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Bauran Pemasaran terhadap Keputusan pembelian Roti Umi Bakery di Kota Malang sebesar 0.382. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan pembelian Roti Umi Bakery di Kota Malang sebesar 0.278. Bauran Pemasaran dan kualitas pelayanan (service quality) mempengaruhi Keputusan pembelian Roti Umi Bakery di Kota Malang sebesar 35.3%. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik bauran pemasaran dan kualitas pelayanan yang diberikan akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen.
BAB I
Permasalahan yang sedang dihadapi Toko Roti Umi Bakery berupa banyaknya bermunculan usaha sejenis. Berikut beberapa pesaing yang ada di Kota Malang seperti Toko Roti Citra,Toko Roti, Dea Bakery dan masih banyak pesaing yang lain. Akibat dari banyaknya pesaing sejenis menyebabkan menurunnya omset penjualan,Sepanjang bulan Januari hingga Juli tahun 2019, penjualan roti manis Umi bakery mengalami penurunan 26.23 persen. Berdasarkan data Januari 2019 omzet penjualan sebesar Rp.16.410.000, bulan Febuari Rp.14.129.500,bulan Maret Rp.15.965.500, bulan April Rp.14.528.500, bulan Mei Rp.16.020.000, bulan Juni Rp. 11.610.000, bulan Juli sebesar Rp 12.105.000 (Data Roti Umi Bakery 2019). Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa omzet penjualan Roti Umi bakery mengalami peningkatan dan penurunan yang fluktuatif.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Teknik analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Pengelolaan data pada penelitian ini akan menggunakan Software smartPLS 2.0 (Sugiono, 2015).
CONTOH TESIS NO.2 STUDI EVALUASI PELAYANAN PUBLIK DAN KUALITAS PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOETOMO
Abstrak
Hasil penelitian mengungkapkan Perda Pelayanan Publik diterjemahkan melalui Program Pelayanan Prima sebagai bentuk pelayanan kepada pelanggan melebihi daripada yang mereka harapkan, pada saat mereka membutuhkan dengan cara yang mereka inginkan. Namun demikian tindak lanjut sinkronisasi di lapangan menemui masalah dalam hal pendanaan, keterbatasan SDM dan kesejahteraan pegawai.
BAB I
Penelitian ini dilakukan mengingat penelitian tentang implementasi Perda No 11 Tahun 2005 ini belum pernah dilakukan. Perda No 11 Tahun 2005 tentang pelayanan publik didasari atas inisiatif pemerintah provinsi Jawa Timur untuk memelopori pelayanan publik secara prima dan akuntabel sekaligus merupakan yang pertama di Indonesia. Ketika pertama kali muncul sebagai sebuah terobosan bagi pemerintah provinsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan sekaligus menjamin terwujudnya akuntabilitas publik. Pada tingkatan nasional belum ada undang-undang yang menjadi payung bagi pemberlakuan perda pelayanan publik. Sehingga sempat muncul kekhawatiran kalau kehadiran perda pelayanan public ini akan memunculkan problem hukum.
Kerangka Berpikir
Pemeliharaan kestabilan tatanan masyarakat dan politik sangat esensial demi peningkatan produksi komoditi dan akumulasi kapital. Yaitu upaya yang kita sebut ”pembangunan ekonomi”. Namun harus juga kita perhatikan bahwa proses modernisasi umumnya mendorong munculnya kelompok-kelompok dinamis dalam masyarakat yang menginginkan kebebasan politik yang semakin besar. Dengan demikian, setiap negara dalam pengertian ini menghadapi kontradiksi. Yaitu kontradiksi antara tujuan meningkatkan produksi dan reproduksi kapital yang memerlukan reproduksi tatanan masyarakat dan politik dengan tujuan memberi keleluasaan pada anggota masyarakat sehingga bisa mengembangkan prakarsa, sesuatu yang sangat penting dalam akumulasi kapital.
Teknik Analisis
Kemudian, dalam melakukan analisa, terdapat 3 (tiga) alur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan dan menjadi suatu siklus sertai nteraksi antara alur yang satu dengan alur yang lainnya, antara lain :
- Reduksi data
- Penyajian data
- Verivikasi atau penarikan kesimpulan
CONTOH TESIS NO.3 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SIKAP WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA SINGARAJA
Abstrak
Data diolah menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS Dari hasil penelitian diketahui bahwa kualitas pelayanan dan Sikap wajib pajak secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. Berdasarkan simpulan tersebut, maka dapat disarankan agar KPP Pratama Singaraja dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah baik dan juga disarankan dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak.
BAB I
Masih tingginya tingkat ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam pelaksanaan kewajibannya disebabkan oleh beberapa hal yang bervariasi. Penyebab utama adalah penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak yang utama ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat telah memenuhi ketentuan perpajakan timbul kewajiban pembayaran pajak kepada Negara. Timbul konflik, antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan Negara. Pada umumnya kepentingan pribadi yang selalu dimenangkan. Sebab lain adalah Wajib Pajak kurang sadar tentang kewajiban bernegara, tidak patuh pada peraturan, kurang menghargai hukum, tingginya tariff pajak dan kondisi lingkungan seperti kestabilan pemerintah, dan penghamburan keuangan Negara yang berasal dari pajak.
Teknik Analisis
Untuk membantu proses pengolahan data secara cepat dan tepat, maka pengolahan data untuk uji F dilakukan dengan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16,0 for windows. Analisis regresi berganda merupakan analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh dua variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen (Ghozali, 2009). Metode analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara variabel independen yakni, kualitas pelayanan (X1) dan sikap wajib pajak (X2) dengan variabel dependen kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi (Y).
CONTOH TESIS NO.4 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, AKSES, DAN KOMPETENSI FISKUS TERHADAP KEPUASAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN WAJIB PAJAK BADAN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, akses, dan fiskus kompetensi untuk pemenuhan kepuasan pajak wajib pajak perusahaan. Itu Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak dan terdaftar di KPP Madya Pekanbaru teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus slovin yang diperoleh 100 responden. Data penelitian ini menggunakan data primer langsung melalui a kuesioner dan dianalisis menggunakan SPSS 20.0. Data dianalisis untuk menguji hipotesis menggunakan pendekatan analisis regresi linier berganda. Hasil ini Studi menunjukkan bahwa kualitas layanan, akses, dan kompetensi fiskal berpengaruh pada pajak pemenuhan kepuasan wajib pajak perusahaan.
BAB I
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) memiliki tugas untuk meningkatkan kepuasan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak agar memaksimalkan penerimaan pajak Negara dengan memberikan kualitas pelayanan yang baik dalam melayani wajib pajak; akses dengan teknologi informasi di berbagai kegiatan perpajakan seperti pendaftaran sebagai wajib pajak melalui e-registration, pelaporan pajak (e-reporting, e-spt), pemberkasan dokumen pajak (efilling), maupun modul online serangkaian prosedur perpajakan (MPN); dan mempunyai sumber daya manusia yang baik yaitu fiskus yang memiliki kompetensi dalam berbagai kegiatanpemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.
Model Penelitian
Teknik Analisis
Metode analisis data digunakan analisis regresi liniear berganda.
CONTOH TESIS NO.5 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PADA KEPUASAN WAJIB PAJAK PENGGUNA LAYANAN HELP DESK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAGELANG
Abstrak
Layanan help desk berperan dalam penjelasan tentang peraturan pajak, prosedur perpajakan dan solusi atas permasalahan aplikasi yang digunakan dalam pelaporan pajak. Dengan demikian kualitas pelayanan help desk menjadi hal krusial yang perlu diperhatikan oleh manajemen di Kantor Pelayanan Pajak selaku organisasi penyelengara pelayanan publik. Penelitian ini menggunakan 169 responden. Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang terdiri dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurances dan empathy secara simultan berpengaruh signifikan pada kepuasan pengguna layanan help desk di KPP Pratama Magelang. Secara parsial dimensi tangible dan responsibility berpengaruh signifikan pada kepuasan pengguna layanan help desk sedangkan responsiveness, assurances dan empathy secara tidak signifikan berpengaruh pada kepuasan pengguna layanan help desk di KPP Pratama Magelang. Reliability merupakan dimensi yang dominan pada kepuasan pengguna layanan help desk di KPP Pratama Magelang.
BAB I
Penyampaian jasa membutuhkan interaksi antara pengguna dengan penyedia jasa. Oleh karena itu kualitas layanan help desk ditentukan oleh proses interaksi dan komunikasi yang berlangsung selama proses penyampaian pelayanan help desk. Keluhan yang dirasakan Wajib Pajak pengguna layanan help desk juga muncul pada proses interaksi dan komunikasi ini. Keluhan-keluhan inidisampaikan oleh Wajib Pajak secara langsung kepada manajemen. Keluhan yang muncul antara lain bersumber dari kesalahan pemilihan kata, sikap kurang santun yang ditunjukkan petugas layanan help desk dan ruang pelayanan yang kurang nyaman.
Model Penelitian
Teknik Analisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan analisis regresi sederhana.
CONTOH TESIS NO.6 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, MOTIVASI WAJIB PAJAK DAN PELAKSANAAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Survei pada WPOP di KPP Pratama Bandung Cibeunying)
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara layanan pajak kualitas, motivasi wajib pajak dan implementasi E-SPT kepada wajib pajak orang pribadi kepatuhan dengan kantor pajak pratama Bandung Cibeunying. kualitas layanan pajak memiliki pengaruh pada kepatuhan pajak sebesar 7,51%, motivasi wajib pajak memiliki pengaruh pada kepatuhan pajak sebesar 25,70%, sedangkan implementasi E-SPT memiliki pengaruh terhadap kepatuhan pajak sebesar 8,01%.
BAB I
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak pemerintah juga telah melakukan reformasi pada sistem administrasi modern yaitu dengan menerapkan pelayanan yang berbasis e-system. Salah satu nya adalah dengan melakukan sistem pelaporan SPT secara elektronik yang dikenal dengan e-SPT, namun dalam praktek nya menurut Rizmy Otlani Novastria (2014) masih terdapat beberapa masalah pada sistem tersebut, misalnya dalam hal wajib pajak telah melaporkan SPT menggunakan e-SPT, WP wajib menggunakan aplikasi eSPT yang disediakan oleh DJP dan harus menggunakan e-SPT tersebut untuk masa-masa selanjutnya dan juga penyediaan data SPT di database yang masih relatif lambat dan cakupan penggunaan e-SPT yang masih sedikit. Hal tersebut mengakibatkan ketertiban pengarsipan file dalam sistem dan pengawasan SPT masa PPh pasal 21 menjadi tidak maksimal.
Kerangka Pemikiran
Masalah kepatuhan pajak merupakan masalah klasik yang dihadapi di hampir semua negara yang menerapkan sistem perpajakan. Berbagai penelitian telah dilakukan dan kesimpulannya adalah masalah kepatuhan dapat dilihat dari segi keuangan publik (public finance), penegakan hukum (law enforcement), struktur organisasi (organizational structure), tenaga kerja (employees), etika (code of conduct), atau gabungan dari semua segi tersebut, Andreoni et al. (1998) dalam john Hutagaol (2007).
Dari segi keuangan publik, kalau pemerintah dapat menunjukkan kepada publik bahwa pengelolaan pajak dilakukan dengan benar dan sesuai dengan keinginan wajib pajak, maka wajib pajak cenderung untuk mematuhi aturan perpajakan. Namun sebaliknya bila pemerintah tidak dapat menunjukkan penggunaan pajak secara transparan dan akuntabilitas, maka wajib pajak tidak mau membayar pajak dengan benar. Dari segi penegakan hukum, pemerintah harus menerapkan hukum dengan adil kepada semua orang. Apabila ada wajib pajak tidak membayar pajak, siapapun dia (termasuk para pejabat publik ataupun keluarganya) akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan. Dari segi struktur organisasi, tenaga kerja, dan etika, ditekankan pada masalah internal di lingkungan kantor pajak. Apabila struktur organisasinya memungkinkan kantor pajak untuk melayani wajib pajak dengan profesional, maka wajib pajak akan cenderung mematuhi berbagai aturan.
Teknik Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
CONTOH TESIS NO.7 PENGARUH KOMPETENSI FISKUS DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara)
Abstrak
Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu untuk menguji dan menganalisis pengaruh kompetensi fiskus dan kualitas pelayanan secara simultan maupun parsial terhadap kepuasan Wajib Pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara. Penelitian ini adalah jenis explanatory research dengan metode pendekatan yaitu kuantitatif. Penggunaan sampel sebanyak 100 responden Wajib Pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Utara. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder dengan metode pengumpulan data yaitu penyebaran kuesioner kepada responden dan pencatatan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, analisis statistik inferensial, dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah secara simultan Kompetensi Fiskus (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Y). Kompetensi Fiskus (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2) secara parsial juga berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Wajib Pajak (Y)
BAB I
Pemberian pelayanan kepada Wajib Pajak dapat dikatakan berhasil tidak berdasarkan pada pihak pemberi jasa, yang dalam hal ini adalah fiskus (Wibowo 2013: 23). Kualitas pelayanan yang baik adalah dari sudut pandang Wajib Pajak, bukan dari sudut pandang fiskus. Dengan pemberian kualitas pelayanan yang maksimal tersebut, maka persepsi yang baik dari Wajib Pajak akan muncul dan kepuasan Wajib Pajak yang didapatkan akan lebih tinggi (Erviana 2013: 13). Tujuan utama dalam setiap kegiatan pemberian layanan adalah kepuasan Wajib Pajak. Tolak ukur keberhasilan Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak dalam pemberian pelayanan adalah terciptanya kepuasan Wajib Pajak.
Model Penelitian
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda
CONTOH TESIS NO.8 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN FISKUS TERHADAP REINVENTING POLICY DAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi pada Wajib Pajak Badan yang Terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi)
Abstrak
Upaya mencapai penerimaan negara yang harus ditingkatkan kemudian harus diimbangi dengan Peningkatan Pinjaman Wajib. Demi meningkatkan pembayaran Wajib Pajak yang Dampak pada penerimaan negara dengan hal ini pemerintah meluncurkan suatu kebijakan terdiri dari penghapusan sanksi administrasi yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91 / PMK.03 / 2015 pada tanggal 30 April 2015 dengan istilah reinventing policy. Untuk mendukung Kebijakan pemerintah ini dapat berjalan dengan baik, maka kualitas pelayanan oleh satuan kerja aparat pajak perlu ditingkatkan. Wajib Pajak Badan yang tercantum di KPP Madya Bekasi merupakan objek dalam penelitian ini dan dengan menerbitkan kuesioner dan diterbitkan dokumentasi. Sumber data yang digunakan sebagai data primer dan data sekunder dengan kuantitatif. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis jalur (Analisis Jalur).
BAB I
Demi mengemban tugas pencapaian target penerimaan pajak di tahun 2015. Upaya untuk mendukung program reinventing policy maka disini pemerintah lebih memperhatikan kondisi internal aparat pajaknya yang salah satunya dengan membenahi kualitas pelayanannya. Pelayanan aparat pajak (fiskus) berperan penting dalam upaya menggali penerimaan negara dikarenakan visi pemberian pelayanan untuk menuntun wajib pajak mengerti dan sadar atas kewajiban perpajakannya. Dapat dikatakan pelayanan yang baik dari aparat pajak mampu menciptakan wajib pajak patuh (Syahril, 2013:7). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh kualitas pelayanan fiskus dan reinventing policy terhadap kepatuhan Wajib Pajak.
Model Penelitian
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis path
CONTOH TESIS NO.9 OPTIMALISASI E-FILING DALAM RANGKA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERIJINAN (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto)
Abstrak
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pelaporan SPT tahunan kurang efisien sebelum adanya e-filing dan telah mengalami peningkatan kualitas sejak adanya efiling. Berbagai upaya telah dilakukan Ditjen Pajak dalam rangka optimalisasi e-filing demi pelayanan yang lebih baik. Respon masyarakat terhadap e-filing cukup bagus walaupun masih ditemui beberapa kendala. Ada beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan e-filing, namun penyelenggara layanan memberikan solusi atas hambatan- hambatan yang terjadi.
BAB I
Sosialisasi terkait e-filing dalam rangka efisiensi pelaporan SPT tahunan bagi wajib pajak perorangan yang dilakukan oleh KPP Pratama Mojokerto menunjukkan bahwa masih minimnya pengetahuan wajib pajak tentang mudahnya cara pelaporan SPT tahunan sehingga masyarakat seringkali mengesampingkan kewajibannya melakukan pelaporan SPT tahunan. Namun di sisi lain, pelaksanaan efiling pada KPP Pratama Mojokerto telah berjalan cukup baik tetapi masih perlu untuk lebih dioptimalkan lagi. Pelaksanaan e-filing pada KPP Pratama Mojokerto dapat dikatakan sudah berjalan baik dilihat dari pencapaian KPP Pratama Mojokerto yang memperoleh peringkat kedua nasional untuk pelaksanaan e-filing. KPP Pratama Mojokerto berhasil melampaui target dalam hal jumlah pengguna e-filing tahun 2015.
TEKNIK ANALISIS
Analisis data yang digunakan dalam penelitian dilakukan secara interaktif. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2007:430), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu Data Reduction (Reduksi Data); Data Display (Penyajian Data); Conclusion Drawing / Verification.
CONTOH TESIS NO.10 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN SELF ASSESSMENT SYSTEM
Abstrak
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif terhadap responden sebanyak 100 orang wajib pajak orang pribadi. Data dikumpulkan dengan mendistribusikan kuesioner. Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan alat analisis SEM dengan menggunakan PLS mendekati Perangkat Lunak SmartPLS 2.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Pelayanan Pajak dan Kualitas Keuangan Informasi Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap Implementasi Penilaian Mandiri Sistem.
BAB I
Sistem pemungutan pajak yang diianut diindonesia saat ini adalah self assessment system dengan pengertian bahwa suatu sistem perpajakan yang memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk memenuhi dan melaksanakan sendiri kewajiban dan hak perpajakannya, dalam sistem ini wajib pajak harus aktif menghitung/memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang berdasarkan perundang-undangan perpajakan (Yoyok Rahayu, 2017:50). Fenomena yang terjadi yaitu pelaksanaan self assessment system belum berjalan optimal, dimana wajib pajak kesulitan dalam melaksanakaan tata cara pelaporan SPT secara mandiri, hal ini disebabkan karena pemahaman wajib pajak yang masih rendah tentang perraturan perpajakan (Erwin Priambodo, 2018).
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data metode deskriptif, verifikatif dan pengujian hipotesis.
CONTOH TESIS NO.11 KUALITAS PELAYANAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI KANTOR SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL SATU ATAP SAMSAT) WILAYAH GOWA
Abstrak
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pajak kendaraan bermotor di Samsat Wilayah Gowa sudah sangat baik yaitu 84,89 persen. Faktor kesadaran 82,40 persen, faktor organisasi 84 persen, dan faktor sarana pelayanan 85,10 persen yang menjadi faktor pendukung dalam pelayanan. Samsat wilayah gowa memiliki sarana pelayanan yang memadai, petugas memiliki kompetensi dan bekerja sesuai dengan prosedur, bersikap sopan dan ramah kepada wajib pajak, dan peralatan komputer yang sudah berbasis online sehingga mempercepat proses pelayanan. Faktor penghambat pelayanan yaitu mesin pemanggil nomor antrian yang belum berfungsi maksimal, sistem jaringan yang kadang terganggu sehingga menghambat kecepatan pelayanan, dan jumlah personil yang ditugaskan untuk samsat keliling yang masih kurang.
BAB I
Pajak Kendaraan Bermotor sangat besar peranannya bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD), Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, pasal 1 menyatakan bahwa, “pajak kendaraan bermotor adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor”. 3 Instansi yang menangani pembayaran pajak kendaraan bermotor di Kabupaten Gowa yaitu Unit Pelaksana Teknis Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (UPT SAMSAT) Wilayah Gowa. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) atau dalam bahasa Inggris one roof system adalah suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk memperlancar dan mempercepat pelayanan kepentingan masyarakat yang kegiatannya diselenggarakan dalam satu gedung. Samsat merupakan suatu sistem kerjasama secara terpadu antara Polri, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero).
Kerangka Pikir
Berdasarkan penelitian dalam bidang jasa pelayanan, Zeithmal, Parasuraman, dan Berry dalam Dwiyanto (2014: 145) menyatakan bahwa, untuk mengetahui kualitas pelayanan yang dirasakan secara nyata oleh konsumen, ada indikator ukuran kepuasan konsumen yang terletak pada lima dimensi kualitas pelayanan yaitu: tangible (bukti fisik), reliability (kehandalan), responsiviness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan empaty (empati). Adapaun Faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan menurut Moenir yang diukur yaitu faktor kesadaran, faktor organisasi, dan faktor sarana pelayanan.
Teknik Analisis
Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis distribusi frekuensi, persentase, mean, dan standar deviasi.
CONTOH TESIS NO.12 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN KOTA
Abstrak
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan semakin baik meliputi dasar kenyamanan, dan pelayanan yang cepat agar dapat meningkatkan kepuasaan dan kepatuhan wajib pajak dengan cara memperbaiki kemampuan petugas pajak dan perbaikan infrastruktur seperti Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) untuk dapat memberikan kewajiban perpajakannya yang berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
BAB I
Aparat pajak harus senantiasa melakukan perbaikan kualitas pelayanan dengan tujuan agar dapat meningkatkan kepuasan dan kepatuhan wajib pajak. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara peningkatan kualitas dan kemampuan teknis pegawai dalam bidang perpajakan, perbaikan infrastruktur seperti perluasan tempat pelayanan terpadu (TPT). Penggunaan sistem informasi dan teknologi untuk dapat memberikan kemudahan kepada wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Kerangka Pemikiran
Dapat disimpulkan bahwa aparat pajak harus senantiasa melakukan perbaikan kualitas pelayanan dengan tujuan agar dapat meningkatkan kepuasan dan kepatuhan wajib pajak. Upaya peningkatan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas dan kemampuan teknis pegawai dalam bidang perpajakan, perbaikan infrastruktur seperti perluasan Tempat pelayanan Terpadu (TPT). Penggunaan sistem informasi dan teknologi untuk dapat memberikan kemudaan kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Teknik Analisis
Bahwa model regresi linear sederhana digunakan untuk menguji pengaruh variabel X1, atau X2 terhadap Y.
CONTOH TESIS NO.13 EVALUASI KINERJA ACCOUNT REPRESENTATIVE PADAKANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MAKASSAR UTARA
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui evaluasi kinerja Account Representativepada KPP Pratama Makassar Utara. Penelitian ini menggunakan data primerdan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan pegawai dan Wajib Pajak. Data sekunder diperoleh melalui pengumpulan dokumen yang berhubungan erat dengan penulisan ini. Setelah pengumpulan data melalui wawancara dan pengumpulan dokumen, selanjutnya data dianalisis menggunakan analisis kuantitatif deskriptif. Wawancara dan pengumpulan data dilakukan dari bulan Agustus s.d September 2017. Hasil penelitian ini adalahpemisahan fungsi Account Representativeterhadap Account Representativeyang menjalankan fungsi pelayanan dan konsultasi dan Account Representativeyang menjalankan fungsi pengawasan dan penggalian potensi memberikan nilai positif terhadap kinerja Account Representativedi KPP Pratama Makasar Utara.
BAB I
Ujung tombak penerimaan pajak salah satunya berada di seksi pengawasan dan konsultasiyang anggotanya bernama Account Representative.Account Representativeadalah penghubung antara Kantor Pelayanan Pajak dan Wajib Pajak, dalam melakukan pengawasan dan konsultasi yang bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi perpajakan secara efektif dan professional. Dalam tugasnya, Account Representativemenjalankan dua fungsi, yaitu fungsi pengawasandan juga fungsi konsultasiyang sejak 8 tahun lalu kedua fungsi tersebut dijalankan secara bersamaan. Hal ini menjadi sumber timbulnya kondisi conflict of interest pada Account Representativedalam pelaksanaan tugasnya.
Kerangka Berpikir
Teknik Analisis
Untuk memperoleh informasi data yangbaik dan tepat,penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu melakukan pengamatan dan wawancarakepada key informandiantaranya adalahAccount Representative, Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi dan Wajib Pajak, adapun sumberdata berupa data primer dan sekunderyang berkaitan langsung dengan KPPPratama Makassar Utara.
CONTOH TESIS NO.14 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SIKAP WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KPP PRATAMA SINGARAJA
Abstrak
Data diolah menggunakan model analisis regresi linier berganda dengan bantuan program SPSS Dari hasil penelitian diketahui bahwa kualitas pelayanan dan Sikap wajib pajak secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi. Berdasarkan simpulan tersebut, maka dapat disarankan agar KPP Pratama Singaraja dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah baik dan juga disarankan dilakukan upaya-upaya yang dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak.
BAB I
Masih tingginya tingkat ketidakpatuhan Wajib Pajak dalam pelaksanaan kewajibannya disebabkan oleh beberapa hal yang bervariasi. Penyebab utama adalah penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak yang utama ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada saat telah memenuhi ketentuan perpajakan timbul kewajiban pembayaran pajak kepada Negara. Timbul konflik, antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan Negara. Pada umumnya kepentingan pribadi yang selalu dimenangkan. Sebab lain adalah Wajib Pajak kurang sadar tentang kewajiban bernegara, tidak patuh pada peraturan, kurang menghargai hukum, tingginya tariff pajak dan kondisi lingkungan seperti kestabilan pemerintah, dan penghamburan keuangan Negara yang berasal dari pajak.
Teknik Analisis
Metode analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara variabel independen yakni, kualitas pelayanan (X1) dan sikap wajib pajak (X2) dengan variabel dependen kepatuhan pelaporan wajib pajak orang pribadi (Y).
CONTOH TESIS NO.15 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT
Abstrak
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Kualitas pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Kondisi keuangan perusahaan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Hasil analisis membuktikan bahwa secara simultan pengetahuan dan pemahaman wajib pajak, kualitas pelayanan fiskus, sanksi pajak, kondisi keuangan perusahaan memberikan pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan.
BAB I
Seorang wajib pajak akan memenuhi kewajiban perpajakannya bila memandang bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikannya. Sanksi perpajakan juga diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak yang akan berdampak pada tingginya penerimaan pajak. Sanksi perpajakan merupakan jaminan bahwa ketentuan perundangan – undangan akan dituruti, ditaati, dipatuhi dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma-norma perpajakannya (Mardiasmo, 2011). Namun kenyataannya menurut Dirjen Pajak masih lemahnya penegakan hukum merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan tingkat kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih rendah disamping kurangnya kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak (Julianto, 2017).
Kerangka Pemikiran
Teknik Analisis
Metode dalam teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif yaitu dengan menguji dan menganalisis data dengan perhitungan angka – angka dan kemudian menarik suatu kesimpulan dari pengujian data tersebut.
Leave a Reply