HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Dinamika Konsumsi: Dinamika Konsumsi dan Budaya Penggemar Komunitas

Judul Tesis : Dinamika Konsumsi dan Budaya Penggemar Komunitas Tokusatsu Indonesia

 

A. Latar Belakang Tesis

Budaya populer yang berasal dari Jepang merupakan salah satu bentuk budaya asing yang masuk dan diterima oleh masyarakat Indonesia. Bentuk media visual tersebut beragam dari anime (animasi Jepang), tokusatsu, film Jepang, dorama (sinema elektronik Jepang), JAV (Japanese Adult Video), permainan video (yang mayoritas berasal dari Jepang), dan lain-lain. Budaya populer yang berasal dari Jepang tersebut merupakan budaya yang diproduksi dan dikonsumsi secara luas terutama untuk kalangan generasi muda dengan segmentasi usia di bawah 30 tahun. Budaya populer tersebut berkembang dan menjadi pengaruh budaya di dunia dan berkontribusi terhadap perekonomian Jepang1. Berkembangnya budaya populer Jepang secara lebih luas di Indonesia tidak lepas dari peranan masuknya serial animasi (anime) dan komik (manga)

Doraemon pada awal 1990-an. Sebelum Doraemon, masyarakat Indonesia menikmati berbagai anime dan tokusatsu melalui rental video Betamax yang populer di era 1980-an. Penayangan Doraemon di salah satu televisi swasta tersebut pada hari Minggu pagi pukul 08:00 WIB3 mendorong masuknya berbagai produk (franchise) budaya populer lainnya (seperti Candy Candy, Sailor Moon, dan Dragon Ball Z) di Indonesia. Salah satu budaya populer Jepang yang masuk ke Indonesia tersebut adalah tokusatsu yang terdiri dari berbagai genre dan dirilis dalam bentuk serial atau film.

 

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana Komunitas Tokusatsu memahami dan memanfaatkan teks tokusatsu?
  2. Bagaimana proses pembacaan teks budaya populer tokusatsu sekaligus memproduksi teks baru?

 

C. Landasan Pemikiran

Budaya populer merupakan salah satu objek yang paling komprehensif dalam konteks Cultural Studies. Istilah ‘budaya populer’ (popular culture) selalu mengacu pada konteks budaya yang dinikmati oleh banyak orang, namun memiki perbedaan-perbedaan yang kontras dengan bentuk budaya lainnya. Menurut Storey, budaya populer berarti budaya yang disenangi oleh orang banyak: Popular culture is simply culture which is widely favoured or well liked by many people (Storey, 1993:7)

Konsumsi Budaya

Konsumsi budaya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sirkuit budaya (circuit of culture), bahkan merupakan momen yang paling krusial dalam prosesnya karena konsumsi merupakan aktivitas yang telah ditentukan sebelumnya oleh produksi. Pengertian konsumsi secara umum berarti menggunakan sesuatu (bisa berupa barang atau jasa) yang merupakan kebalikan dari produksi. Konsumsi secara harfiah berarti ‘menggunakan’ sesuatu yang sebelumnya telah diproduksi. Konsumsi tidak akan berjalan tanpa adanya sesuatu yang diproduksi, sementara produksi tidak akan ada tanpa adanya mereka yang disebut konsumen sebagai target dari produksi tersebut.

Budaya Penggemar

Penggemar muncul sebagai bagian dari proses mengkonsumsi teks budaya, terutama budaya populer. Mereka tidak sekedar mengkonsumsi teks budaya tersebut, tetapi juga menyukai dan menikmatinya. Kelompok penggemar (fandom) muncul sebagai fenomena reaksi atas kegiatan konsumsi budaya yang telah dijadikan sebagai objek kesenangan. Ketika suatu individu menyukai suatu produk budaya dan dia menemukan kesamaan dengan individu lain, dari sana terbentuk kelompok penggemar atau fandom. Kelompok penggemar sendiri merupakan bagian kecil dari suatu payung besar komunitas penikmat teks budaya, terutama budaya populer.

 

D. Metodelogi Penelitian

Penulis menggunakan metode analisa etnografi untuk mendalami dan meneliti tokusatsu dan Komunitas Tokusatsu Indonesia dengan pendekatan Cultural Studies.

Sumber data untuk penelitian ini berupa data-data yang didapatkan melalui hasil wawancara, investigasi, maupun pendekatan dan analisis teks.

Data-data berupa teks yang penulis ambil berupa situs resmi dari Komutoku, data-data statistik resmi yang diberikan oleh Komutoku, maupun, berbagai foto dan video tentang tokusatsu ataupun kegiatan Komutoku itu sendiri.

 

E. Kesimpulan

Fenomena budaya penggemar merupakan fenomena yang sangat menarik dibahas dari sudut pandang Cultural Studies. Dinamika yang terjadi dan interaksi yang berlangsung di dalamnya terlihat sederhana, namun sesungguhnya sangat kompleks dan melibatkan banyak hal. Selain itu, perkembangan yang terjadi di dalam Komutoku sendiri selalu bergerak dan membawa dinamika-dinamika baru yang mengundang penelitian lanjutan terhadap komunitas ini dari ranah Cultural Studies.

Pada akhirnya penulis berharap penelitian ini memberi manfaat dan menjadi rintisan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan budaya penggemar pada umumnya dan Komunitas Tokusatsu maupun komunitas-komunitas subkultur lain khususnya.

 

Contoh Tesis Dinamika Konsumsi

  1. Dinamika Konsumsi dan Budaya Penggemar Komunitas Tokusatsu Indonesia

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?