Judul Tesis : Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Bagi Nasabah Baru pada PT. BPR SUKADANA SURAKARTA
A. Latar Belakang
Bank merupakan sebuah lembaga yang dibutuhkan oleh masyarakat. Harapan untuk bank-bank yang masih beroperasi adalah memberikan pelayanan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jasa yang diberikan oleh bank misalnya tempat peminjaman uang (kredit), penyimpanan uang (deposito dan tabungan) atau jasa yang lain seperti transfer uang. Biasanya para pengusaha dan wiraswasta dalam mengembangkan usahanya pasti akan meminjam uang dari bank.
Mereka harus pintar-pintar memilih bank yang akan dijadikan mitra kerja. Dalam hal ini pengusaha memilih bank yang memberikan pinjaman dengan mudah dan cepat serta bunga yang ringan. Jika bank memberikan apa yang diinginkan oleh calon peminjam secara otomatis keuntungan semakin besar.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimanakah sistem pemberian kredit pada PT. BPR Sukadana?
- Apakah kelebihan dan kelemahan dari sistem pemberian kredit pada PT. BPR Sukadana?
C. Landasan Teori
Pengertian Bank
Menurut undang-undang RI Nomor 7 tahun 1992 tanggal 25 Maret 1992 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan mengeluarkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Pengertian Kredit
Menurut Muljono (93:9-10) pengertian kredit itu sendiri mempunyai dimensi yang beraneka ragam, di mulai dari arti kata “kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti “kepercayaan” atau dalam bahasa latin “Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran.
Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi fomulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen yang memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).
E. Kesimpulan
Sistem pemberian kredit pada PT. BPR Sukadana sudah baik dalam hal penyediaan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan sistem pemberian kredit dan dokumen tersebut juga sudah mendapat otorisasi dari pihak-pihak yang berwenang. Dalam hal ini pihak yang paling berwenang adalah direksi PT. BPR Sukadana, karena pada tiap bagian harus meminta persetujuan atau otorisasi kepada direksi dalam proses pencairan kredit. Akan tetapi kurangnya pemberian nomor dokumen dapat menghambat kinerja dalam pencocokan data akuntansi yang diperoleh. Prosedur pemberian kredit pada PT. BPR Sukadana sudah cukup baik dan terdapat unsur pengendalian internnya, hal ini dapat dilihat dari adanya pemisahan fungsi pada tiap bagian sehingga tidak ada bagian yang melakukan transaksi pemberian kredit dari awal sampai akhir.
E. Saran
- Sebaiknya dokumen Bukti Penerimaan Biaya Kredit (BPBK), Tanda Terima Uang Pinjaman (TTUP), Bukti Kas Masuk (BKM), dan Bukti Kas Keluar (BKK) dicantumkan nomor tercetak untuk memudahkan pengidentifikasian.
- Perlunya diadakan perputaran jabatan (job rotation) untuk semua bagian, sehingga karyawan tidak merasa jenuh dan untuk menghindari segala bentuk kecurangan yang dapat dilakukan oleh karyawan.
- Selektif memilih calon debitur dengan berdasarkan atas prinsip 5c atau 6c dan penilaian kredit yang mempertimbangkan kelayakan kredit. Dalam mengukur penilaian kelayakan kredit meliputi: aspek yuridis, aspek pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek amdal yang bertujuan untuk menghindari kredit macet yang dikarenakan debitur tidak mampu melunasi hutang atas peminjaman kredit.
Contoh Tesis Akutansi
- Evaluasi Sistem Pemberian Kredit Bagi Nasabah Baru pada PT. BPR Sukadana Surakarta
- Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Intellectual Capital
- Perbedaan Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Profesi Akuntan
- Persistensi Laba, Akrual, Aliran Kas dan Booktax Differences
- Rancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Sederhana
Leave a Reply