Judul Tesis: Analisis Optimalitas Biaya Kualitas Aplikasi Model : Hansen dan Mowen (Study Kasus PT. Batik Danar Hadi Surakarta)
A. Latar Belakang
Strategi bersaing yang tepat dalam menghadapi hal ini adalah dengan menciptakan produk yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas bertujuan untuk memuaskan kebutuan pelanggan dan memenuhi harapan pelanggan (Blocher et. al. 2000: 206). Kualitas didefinisikan sebagai ukuran kemampuan produk dalam memenuhi kepuasan pelanggan dan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh sebab itu manajemen perusahaan bertanggung-jawab untuk menjaga mempertahankan dan meningkatkan kualitas agar produk perusahaan mampu bersaing dipasar.
Pengertian kualitas menurut Feigenbaum (1992) adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembikinan dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan konsumen.
B. Rumusan Masalah
- Berapa besar tingkat biaya kualitas jika dilihat dari indikator rasio pengukuran biaya kualitas?
- Apakah biaya kualitas PT. Batik Danar Hadi sudah optimal?
C. Landasan Teori
Pengertian Kualitas
Menurut Crosby (dalam Nasution, 2001: 16) kualitas adalah conformance to requirement yang sesuai dengan yang disyaratkan atau disandarkan. Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai standar kualitas yang telah ditentukan. Standart kualitas meliputi bahan baku, proses produksi dan produk jadi.
Biaya Kualitas
Menurut Feigenbaum (1986: 109) bagi pembeli pada masa sekarang ini kepuasan terhadap kualitas berarti pula kepuasan terhadap harga rendah. Harga rendah diusahakan perusahaan dengan mempertahankan efisiensi biaya. Manajemen harus berusaha untuk meningkatkan kualitas produk dengan tanpa adanya kenaikan biaya sehingga harga jual produk tetap kompetitif. Biaya yang terjadi karena tidak tercapainya kualitas produk atau jasa sesuai standar perusahaan atau bertentangan dengan pelanggan disebut sebagai biaya kualitas (Basterfield, 1999: 142).
Pengukuran Biaya Kualitas
Pengukuran biaya kualitas menjadi alat dalam manajemen untuk mengkuantifikasi dampak dari kegiatan kualitas (James, 1996: 278). Pengukuran biaya kualitas akan mengarahkan perhatian pada biaya-biaya seperti penilaian, pencegahan dan kegagalan sehingga menyediakan kesempatan untuk mengurangi biaya. Menurut Hilton et.al. (2000: 451) sebuah organisasi sebaiknya melakukan pengukuran biaya kualitas mereka untuk mengoreksi kegagalan dalam pengendalian kualitas, sehingga baik kualitas dapat menjadi alat komunikasi yang efektif untuk memberitahu para karyawan tentang masalah kualitas.
D. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah studi kasus.
Dalam penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di PT. Batik Danar Hadi Surakarta.
Data-data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan penelitian langsung pada perusahaan.
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
E. Kesimpulan Tesis
- Batik Danar Hadi sudah mengeluarkan biaya-biaya kualitas namun belum diidentifikasi dan dikelompokkan secara tersendiri sehingga dalam akuntansi perusahaan tidak dijumpai rekening-rekening biaya kualitas secara khusus. Biaya-biaya yang seharusnya termasuk kedalam biaya kualitas dikelompokkan sebagai biaya produksi dan umum. Dengan demikian perusahaan perusaan tidak mengetahui secara pasti berapa besar biaya kualitas yang telah dikeluarkan pada periode tertentu. Dengan kata lain kebijaksanaan biaya kualitas PT. Batik Danar Hadi belum ada.
- Dalam laporan biaya kualitas yang diambil dari aktifitas produksi PT. Batik Danar Hadi menunjukkan bahwa total biaya kualitas hem dan rok pada tahun 2000 dan 2001 belum optimal. Biaya kualitas perusahaan terhadap penjualan masih lebih dari 2,5%
- Berdasarkan analisis regresi diperoleh hasil bahwa total biaya kualitas yang terjadi selama dua tahun di PT. Batik Danar Hadi – divisi garmen belum optimal. Tingkat optimal Perusahaan dicapai pada tingkat total biaya kualitas hem sebesar Rp 4.046.136,01 dengan persentase kerusakan mencapai 0,62% dari jumlah produksi dan tingkat total kualitas rok sebesar Rp 3.093.969,06 dan saat persentase kerusakan 0,70% dari jumlah produksi.
Contoh Tesis Akutansi
- Struktur Pengendalian Intern Sistem Pemrosesan Data Elektronik pada PT Air Mancur Palur
- Penilaian Kinerja Keuangan pada Perusahaan Industri Consumer Goods Perdasar
- Hubungan Tingkat Perputaran Kas dan Piutang dengan Rentabilitas Ekonomi
- Kemampuan Informasi Keuangan dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas di Pasar Modal
- Analisis Optimalitas Biaya Kualitas Aplikasi Model Hansen dan Mowen
Leave a Reply