Model Kegunaan dan Kepuasan (Usefulness and Satisfaction Model)
Model Kegunaan dan Kepuasan (Usefulness and Satisfaction Model) adalah model yang menjelaskan bagaimana kegunaan dan kepuasan pengguna terhadap teknologi memengaruhi penggunaan teknologi. Model ini dikemukakan oleh Doll dan Torkzadeh pada tahun 1988.”.
Komponen Model:
Model ini terdiri dari dua komponen utama sebagai berikut:
- Kegunaan (Usefulness) : Kegunaan didefinisikan sebagai tingkat di mana suatu teknologi dapat membantu pengguna mencapai tujuan mereka.
- Kepuasan (Satisfaction): Kepuasan didefinisikan sebagai tingkat di mana pengguna merasa senang dengan penggunaan suatu teknologi.
Hubungan antar Komponen:
Model ini menunjukkan bahwa kegunaan dan kepuasan pengguna saling terkait. Kegunaan yang tinggi dapat meningkatkan kepuasan pengguna, dan kepuasan pengguna yang tinggi dapat meningkatkan penggunaan teknologi.
Pengaruh Faktor Lain:
Model ini juga menunjukkan bahwa faktor lain dapat memengaruhi kegunaan dan kepuasan pengguna, seperti:
- Karakteristik individu: Pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan pengguna dapat memengaruhi kegunaan dan kepuasan mereka terhadap suatu teknologi.
- Karakteristik teknologi: Desain, fitur, dan kemudahan penggunaan teknologi dapat memengaruhi kegunaan dan kepuasan pengguna.
- Konteks penggunaan: Situasi dan lingkungan di mana teknologi digunakan dapat memengaruhi kegunaan dan kepuasan pengguna.
Aplikasi Model:
Model Kegunaan dan Kepuasan dapat digunakan untuk:
- Mengevaluasi teknologi: Model ini dapat digunakan untuk mengevaluasi kegunaan dan kepuasan pengguna terhadap suatu teknologi.
- Meningkatkan penggunaan teknologi: Model ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi cara meningkatkan kegunaan dan kepuasan pengguna, sehingga meningkatkan penggunaan teknologi.
- Memprediksi perilaku pengguna: Model ini dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana pengguna akan menggunakan teknologi di masa depan.
Gambar Model Kegunaan dan Kepuasan (Usefulness and Satisfaction Model)
Model Adopsi Teknologi (Technology Adoption Model)
Model Adopsi Teknologi (TAM) adalah salah satu model yang paling banyak digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi proses adopsi teknologi oleh individu. TAM dikembangkan oleh Fred Davis pada tahun 1986 dan didasarkan pada teori perilaku terencana (Theory of Planned Behavior).“.
Model Adopsi Teknologi atau TAM terdiri dari dua faktor utama:
- Kegunaan yang Dirasakan (Perceived Usefulness): Keyakinan individu bahwa menggunakan teknologi tertentu akan meningkatkan kinerja mereka.
- Kemudahan Penggunaan yang Dirasakan (Perceived Ease of Use): Keyakinan individu bahwa menggunakan teknologi tertentu akan mudah dipelajari dan digunakan.
Kedua faktor ini diyakini oleh Davis sebagai faktor utama yang memengaruhi Niat Perilaku (Behavioral Intention) individu untuk menggunakan teknologi. Niat perilaku ini kemudian diyakini sebagai prediktor terbaik dari Perilaku Aktual (Actual Behavior) individu dalam menggunakan teknologi.
Faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi adopsi teknologi:
- Karakteristik individu: Seperti usia, pendidikan, pengalaman, dan pendapatan.
- Karakteristik teknologi: Seperti kompleksitas, kompatibilitas, dan observabilitas.
- Faktor sosial: Seperti pengaruh teman sebaya, norma sosial, dan dukungan organisasi.
Aplikasi TAM:
TAM telah banyak digunakan dalam berbagai penelitian untuk mempelajari adopsi berbagai macam teknologi, seperti:
- Teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
- Perangkat lunak
- Perangkat keras
- Layanan online
- Inovasi kesehatan
Gambar Model Adopsi Teknologi (Technology Adoption Model)
Model Technology Acceptance Model 3 (TAM3)
Technology Adoption Model 3 atau TAM3 terdiri dari 14 variabel yang dikelompokkan menjadi 4 kategori utama:
- Determinan Anteceden: Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap teknologi.
- Persepsi Pengguna: Keyakinan pengguna tentang kegunaan dan kemudahan penggunaan teknologi.
- Sikap Pengguna: Penilaian positif atau negatif pengguna terhadap penggunaan teknologi.
- Intensi Penggunaan: Kemungkinan pengguna untuk menggunakan teknologi di masa depan.
- Perilaku Penggunaan: Penggunaan teknologi oleh pengguna.
Perbedaan TAM3 dengan TAM:
- TAM3 memiliki lebih banyak variabel yang mempertimbangkan faktor-faktor kontekstual dan individual yang lebih luas.
- TAM3 memasukkan determinan antecenden yang tidak ada di TAM, seperti hedonic motivation, job relevance, image, dan facilitating conditions.
- TAM3 memasukkan sikap terhadap penggunaan sebagai variabel yang terpisah dari persepsi pengguna.
- TAM3 memasukkan variabel mediasi yang menghubungkan persepsi pengguna dengan intensi penggunaan, seperti perceived enjoyment dan social influence.
Gambar Model Adopsi Teknologi 3 (Technology Adoption Model 3)
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Penggabungan Teori Penerimaan dan Penggunaan Teknologi Informasi (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)) adalah model yang menjelaskan bagaimana faktor-faktor individual dan kontekstual memengaruhi penggunaan teknologi informasi. Model ini dikembangkan oleh Venkatesh dan Davis pada tahun 2000..
Faktor-faktor yang diidentifikasi dalam Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT):
Faktor Individual:
- Sikap: Keyakinan individu tentang manfaat dan kekurangan menggunakan teknologi.
- Norma Subjektif: Persepsi individu tentang bagaimana orang lain mengharapkan mereka untuk menggunakan teknologi.
- Kontrol Perilaku: Persepsi individu tentang seberapa mudah mereka dapat menggunakan teknologi.
- Keterampilan Komputer: Kemampuan individu untuk menggunakan teknologi.
- Pengalaman Komputer: Seberapa sering individu menggunakan teknologi.
Faktor Kontekstual:
- Kompleksitas: Tingkat kesulitan dalam mempelajari dan menggunakan teknologi.
- Kompatibilitas: Seberapa cocok teknologi dengan nilai, kebutuhan, dan pengalaman individu.
- Kegunaan yang Dirasakan: Seberapa besar individu percaya bahwa teknologi akan membantu mereka menyelesaikan tugas.
- Kemudahan Penggunaan: Seberapa mudah individu mempelajari dan menggunakan teknologi.
- Dukungan Sosial: Seberapa banyak bantuan dan dorongan yang diterima individu dari orang lain untuk menggunakan teknologi.
- Fasilitas: Ketersediaan infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan teknologi.
Hubungan antar Faktor:
Teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) mengasumsikan bahwa faktor-faktor individual dan kontekstual saling terkait dan bersama-sama memengaruhi penggunaan teknologi. Sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku secara langsung memengaruhi niat individu untuk menggunakan teknologi. Niat ini kemudian diterjemahkan ke dalam penggunaan aktual, yang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kontekstual.
Penggunaan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT):
Teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) telah digunakan dalam berbagai penelitian untuk memahami bagaimana orang menggunakan teknologi informasi. Model ini dapat digunakan untuk:
- Memprediksi kemungkinan individu untuk menggunakan teknologi.
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan teknologi.
- Mengembangkan intervensi untuk meningkatkan penggunaan teknologi.
Gambar Model Teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2)
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) adalah model yang menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan dan penggunaan teknologi. Model ini merupakan pengembangan dari model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) yang dikembangkan oleh Venkatesh et al. (2003).”..
Faktor-faktor dalam Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2):
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2) terdiri dari tujuh faktor utama:
- Kinerja Harapan (Performance Expectancy): Keyakinan pengguna bahwa teknologi akan membantu mereka menyelesaikan tugas dengan lebih baik.
- Upaya Harapan (Effort Expectancy): Tingkat kemudahan yang dirasakan pengguna dalam mempelajari dan menggunakan teknologi.
- Sikap Sosial (Social Influence): Persepsi pengguna tentang bagaimana orang lain mengharapkan mereka untuk menggunakan teknologi.
- Fasilitas yang Mendukung (Facilitating Conditions): Ketersediaan infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan untuk menggunakan teknologi.
- Kondisi Hedonik (Hedonic Motivation): Tingkat kenikmatan yang dirasakan pengguna saat menggunakan teknologi.
- Kebiasaan (Habit): Seberapa sering pengguna menggunakan teknologi di masa lalu.
- Harga (Price Value): Persepsi pengguna tentang nilai uang yang mereka dapatkan dari menggunakan teknologi.
Perbedaan antara UTAUT dan UTAUT2:
UTAUT2 menambahkan tiga faktor baru ke model UTAUT:
- Kondisi Hedonik (Hedonic Motivation): Faktor ini ditambahkan untuk memperhitungkan bahwa orang menggunakan teknologi karena mereka menyukainya dan merasa menyenangkan.
- Kebiasaan (Habit): Faktor ini ditambahkan untuk memperhitungkan bahwa orang lebih cenderung menggunakan teknologi jika mereka sudah terbiasa menggunakannya.
- Harga (Price Value): Faktor ini ditambahkan untuk memperhitungkan bahwa orang lebih cenderung menggunakan teknologi jika mereka merasa mendapatkan nilai uang yang sepadan.
Gambar Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2)
Model Perceived Value Model (PVM)
Model Nilai yang Dirasakan (PVM) adalah model yang menjelaskan bagaimana persepsi individu tentang nilai suatu produk atau layanan memengaruhi niat mereka untuk menggunakannya. Model ini dikembangkan oleh Zeithaml pada tahun 1988.”.
Perceived Value Model – (PVM) berfokus pada dua dimensi nilai yang dirasakan:
- Nilai fungsional: Manfaat utilitarian yang diharapkan individu dari produk atau layanan.
- Nilai sosial: Manfaat sosial yang diharapkan individu dari produk atau layanan.
Perceived Value Model – (PVM) mengasumsikan bahwa:
Semakin tinggi nilai yang dirasakan individu, semakin tinggi niat mereka untuk menggunakan produk atau layanan.
Nilai yang dirasakan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal (seperti kebutuhan dan nilai individu) dan faktor eksternal (seperti informasi yang tersedia tentang produk atau layanan).
Perceived Value Model – (PVM) telah digunakan dalam berbagai penelitian untuk memahami:
- Bagaimana konsumen memilih produk atau layanan.
- Bagaimana karyawan memilih untuk menggunakan teknologi baru.
- Bagaimana pasien memilih untuk menggunakan layanan kesehatan baru.
Gambar Model Nilai yang Dirasakan (Perceived Value Model – PVM)
Gambar Pengembangan Model Nilai yang Dirasakan (Perceived Value Model – PVM)
Teori Difusi Inovasi (Diffusion of Innovations)
Teori Difusi Inovasi menjelaskan bagaimana suatu inovasi (ide, praktik, atau objek baru) diadopsi oleh individu dan masyarakat. Teori ini dikembangkan oleh Everett Rogers pada tahun 1962.”.
Atribut Inovasi:
- Keuntungan relatif: Seberapa besar manfaat yang ditawarkan inovasi dibandingkan dengan produk atau layanan yang ada.
- Kompatibilitas: Seberapa cocok inovasi dengan nilai, kebutuhan, dan pengalaman individu.
- Kompleksitas: Tingkat kesulitan dalam mempelajari dan menggunakan inovasi.
- Kemudahan untuk diamati: Seberapa mudah hasil dari penggunaan inovasi dapat dilihat oleh orang lain.
- Kemampuan untuk diuji coba: Seberapa mudah inovasi dapat dicoba sebelum diadopsi.
Gambar Model Atribut berdasarkan Teori Difusi Inovasi (Diffusion of Innovations)
Related posts:
- Teori Lengkap Tentang Perilaku Konten Digital menurut Teori dan Pendapat Ahli dan Contoh Tesis tentang Perilaku Konten Digital
- Teori Lengkap Tentang Perilaku Seksual Pranikah Remaja menurut Teori dan Pendapat Ahli dan Contoh Tesis tentang Perilaku Seksual Pranikah Remaja
- Teori Lengkap tentang Modal Sosial menurut Teori dan Pendapat Ahli dan Contoh Tesis tentang Modal Sosial
- Teori Lengkap Tentang Analisis Kematian Ibu menurut Teori dan Pendapat Ahli dan Contoh Tesis tentang Analisis Kematian Ibu
- Teori Lengkap tentang Program Penanggulangan Kemiskinan Menurut Teori dan Pendapat Ahli dan Contoh Tesis tentang Penanggulangan Kemiskinan
- Pembahasan Lengkap Teori Sistem Informasi Teknologi Informasi Menurut Para Ahli dan Contoh Tesis Sistem Informasi Teknologi Informasi
- Teori Lengkap tentang Risiko Sistem Teknologi Informasi menurut Para Ahli dan Contoh Tesis Risiko Sistem Teknologi Informasi
Leave a Reply