Judul Skripsi : Propaganda Barat terhadap Islam dalam Film (Studi Tentang Makna Simbol dan Pesan Film “Fitna” Menggunakan Analisis Semiologi Komunikasi)
A. Latar Belakang
Film yang menurut rencananya oleh Ketua Fraksi Partai Kebebasan (PVV) di parlemen Belanda itu akan ditayangkan di stasiun TV Belanda dan telah melakukan perundingan dengan sejumlah lembaga penyiaran tentang penayangan filmnya itu akhirnya tidak membuahkan hasil, karena Wilders tidak menyetujui dengan lembaga penyiaran yang tidak setuju dengan penayangan keseluruhan film itu tanpa disunting.
Asosiasi Penyiaran Muslim Belanda (NMO) menawarkan untuk menyiarkan film itu jika mereka dapat melihat film itu untuk memeriksa kemungkinan adanya materi ilegal dan Wilders bersedia berpartisipasi dalam debat paska penyiaran dengan pihak yang mendukung dan pihak yang menentang. Wilders menolak dan berkata “Tidak, NMO”.11 Namun Wilders berhasil dengan resmi meluncurkan film “Fitna” pada tanggal 27 Maret 2008 pukul 19.00 waktu setempat (Belanda) di situs video Liveleak secara online. Situs web yang akan menayangkan “Fitna” juga dapat diakses disemua negara di alamat fitnathemovie. Tidak banyak yang bisa dilihat pada situs itu, dengan latar belakang berwarna hitam, tampil teks ‘Geert Wilders presents Fitna – Coming Soon’.
B. Rumusan Masalah
- Apa makna simbol dan pesan film “Fitna” sebagai bentuk propaganda Barat terhadap Islam?
- Fakta apa yang dilakukan Barat mempropaganda Islam dalam film “Fitna”?
C. Penyajian Data
Wacana Islamophobia
Bagi negara Islam, kuatnya Islamophobia di Barat juga mencemaskan, namun gejala psikologis itu tentu tak datang dengan sendirinya, pasti ada sesuatu dalam tubuh umat Islam sendiri. Sekalipun dewasa ini muncul banyak tokoh moderat di kalangan Muslim, tetapi citra terhadap dunia Islam belum banyak berubah. Jembatan Barat-Islam belum kokoh. Ini menjadi masalah serius hingga kini. Fobia atau ketakutan yang berlebihan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan Islam. Ketakutan yang berkembang menjadi sebuah kebencian masyarakat inilah yang kemudian dijadikan alasan pembenaran bagi pemerintah Amerika untuk menganeksasi berbagai pemerintahan yang dituduh berpotensi sebagai sarang teroris seperti Afganistan dan Irak.
Seputar Film “Fitna”
Sebuah film kontroversial yang telah memicu kemarahan dunia Islam kembali beredar luas di dunia cyber. “Fitna” merupakan film pendek berdurasi 17 menit karya Geert Wilders. Pada dasarnya film ini hanyalah gabungan dari potongan-potongan video berbagai berita televisi, di selang selingi kutipan ayat-ayat Al-Quran. Film itu di buka dengan sebuah gambar kitab Al-Quran yang di buka dan pada helai pertama muncul gambar Nabi Muhammad dengan menggunakan surban berbentuk bom dikepala, ini merupakan satu dari 12 kartun Nabi Muhammad yang pertama kali di muat di media Denmark pada tahun 2006 dan memicu protes besar.
Film Sebagai Representasi Realitas Sosial Masyarakat
Film adalah potret dari masyarakat dimana film itu dibuat. Film merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat yang kemudian diproyeksikan ke atas layar. Film sebagai refleksi dari masyarakatnya mulai dilakukan. Dalam banyak penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat, hubungan antara film dan masyarakat selalu dipahami secara linear.29 Artinya, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan (message) dibaliknya tanpa pernah berlaku sebaliknya.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa makna simbol dan pesan serta fakta apa yang dilakukan Barat mempropaganda Islam dalam film “Fitna”. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan kaidah tafsir semiologi komunikasi Andrik Purwasito yang tertuang dalam buku Message Studies (2003), yang pada intinya merupakan alat uji tanda-tanda dalam pesan diangkat dari motiv komunikator.
E. Kesimpulan Skripsi
Pertama, Geert Wilders sebagai komunikator melakukan propaganda anti-Islam dalam film “Fitna” hanya melihat sisi negatif dari potret agama Islam, dan menganggap Islam adalah agama yang menggalakkan kekerasan serta orang-orang muslim sebagai kaum radikal dan teroris. Praktek-praktek kekerasan yang dilakukan sekelompok Islam dengan membawa simbol-simbol agama telah dimanfaatkan oleh orang-orang Barat dengan memanfaatkan media massa sebagai alat utama dalam memegang tampuk wacana peradaban, sehingga Islam terus menerus dipojokkan oleh publik.
Film “Fitna” ini merupakan film yang memfitnah orang-orang Islam dengan memutarbalikan makna dari ayat ayat suci Al-Quran. Dalil-dalil teologis Islam tentang jihad, yang sering dituduh pihak Barat sebagai ajaran Islam dengan menunjuk pada kekerasan fisik, pembantaian, pembunuhan dan bom bunuh diri, sesungguhnya tidak demikian faktanya.
Kedua, komunikator melakukan propaganda anti Islam terhadap Barat adalah menebarkan gejolak Islamophobia di kalangan masyarakatnya. Pemerintah dan media-media massa Barat berusaha memperingatkan bahwa Islam tengah berkembang pesat, dan tak lama lagi Islam juga akan mencengkeram Eropa dan Amerika.
Bahwa kebangkitan Islam dalam hal ini Wilders sebagai komunikator memaknainya secara negatif dan bersikap Islamophobia, sehingga berupaya menebarkan benih-benih kebencian terhadap Islam. Citra Islam yang terus diperburuk, kemudian juga membuat banyak istilah Islam yang sebenarnya memiliki makna yang baik, menjadi sangat menakutkan. Istilah ”jihad” yang sejatinya memiliki makna bersungguh-sungguh dalam berbuat baik, kemudian dibelokkan menjadi hanya bermakna perang dengan kekerasan. Istilah ”syariat Islam” kemudian dimaknai secara menakutkan dan diidentikkan dengan potong tangan, rajam, qishash, dan sebagainya. Mereka yang meneriakkan jihad dan penegakkan syariat Islam kemudian dianggap sedang berkampanye untuk menebar aksi kekerasan dan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.
Contoh Skripsi Komunikasi
- Kampanye Pencegahan Flu Burung terhadap Anak Melalui Media Komunikasi Visual
- Peran Humas dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan RS. PKU Muhammadiyah Surakarta
- Wacana Ruu Pemilu 2009 Dalam Pemberitaan di Media Massa (Studi Analisis Wacana Tentang Pemberitaan Ruu Pemilu 2009
- Proses Produksi Program On Air “Sudut Kota” di Radio Metta Fm Surakarta
- Propaganda Barat terhadap Islam dalam Film (Studi Tentang Makna Simbol dan Pesan Film “Fitna” Menggunakan Analisis Semiologi Komunikasi)
Leave a Reply