BAB I
PENDAHULUAN
Konvensi sebagai salah satu bentuk kegiatan komunikasi sangat diperlukan dalam rangka peningkatan hubungan antar manusia atau kelompok manusia baik tingkat lokal maupun regional untuk meningkatkan dan menyebarkan suatu bentuk informasi maupun teknologi, didukung suatu bentuk wadah pameran yang direncanakan sebagai pusat kegiatan masyarakat maupun perusahaan untuk mempromosikan dan memamerkan produk/karyanya. Penyelenggaraan konvensi pada kenyataannya melibatkan usaha jasa perjalanan (travel), akomodasi (hotel dan restauran), pameran promosi (eksebisi) serta berkaitan dengan bisnis dan wisata sebagai aspek pendukungnya menjadi hubungan terkait satu dengan yang lainnya. Hal ini mendorong munculnya pengembangan industri jasa komersial kepariwisataan yang khusus menangani penyelenggaraan bisnis wisata dan konvensi dikemas dalam bentuk paket wisata konvensi. Keberadaan kota Solo sendiri sebagai daerah persinggahan dari Jawa Timur dan Jogjakarta, menjadikannya sebagai daerah yang potensial sebagai tempat pertemuan dan pameran bisnis bagi para trader dari kedua daerah.
Menilik peranan di bidang bisnis dan pariwisata kota Solo dalam hal ini wisata konvensi, keberadaan fasilitas akomodasi tidak lepas dalam menunjang kegiatan tersebut, akan tetapi tidak semua fasilitas akomodasi yang ada juga memiliki wadah khusus bagi suatu kegiatan pertemuan atau rapat. Hal ini dapat dilihat dari data yang ada, diantaranya hanya terdapat di beberapa hotel berbintang satu hingga empat yang lebih berorientasi pada bisnis penginapan/hotel. Keadaan ini tentunya merupakan sebuah pangsa pasar bagi keberadaan bangunan pusat konvensi dan eksebisi yang nantinya akan memiliki fasilitas yang tentunya lebih lengkap serta feasibel.
Di kota Solo terdapat beberapa klasifikasi bagi fasilitas akomodasi, dalam hal ini hotel sebagai fasilitas penginapan terbagi atas :
§ Hotel Bintang Empat ( Hotel Sahid Raya Solo, Hotel Sahid Kusuma, Hotel Novotel, Hotel Quality ).
§ Hotel Bintang Tiga ( Hotel AGAS Internasional, Hotel Cakra, Hotel Riyadi, Solo Inn ).Hotel Bintang Dua ( Hotel Asia, Hotel Dana, Hotel Kartikasari ).
§ Hotel Hotel Bintang Satu ( Hotel Indah Jaya, Hotel Graha Indah, Hotel Sanashtri, Hotel Wisata Indah ).
§ Hotel Melati terbagi 3 kelas beserta Hotel belum terklasifikasi (diantaranya Hotel Central, Hotel Arini, Hotel Baron Indah, Hotel Kota ).
- Model Pengelolaan Desa Wisata Perkebunan Salak Pondoh Kembangarum, Donokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta
- Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Goa Gong di Kabupaten Pacitan
- Pemasaran Paket Wisata dengan metode Personal Selling PT. Kesan Indah Abadi Tour and Travel
- Peran Promosi dan Pemasaran dalam Meningkatkan Jumlah Wisatawan Di Objek Wisata nDayu Alam Asri
- Potensi Dan Pengembangan Paket Wisata Karimunjawa
- Potret Wisata Malam Pasar Semawis Di Kota Semarang
- Strategi Pengembangan Obyek Wisata Goa Kreo Sebagai Daerah Tujuan Wisata di Kota Semarang
- Potensi Obyek Wisata Pantai Di Gunungkidul Yogyakarta
- Potensi Dan Promosi Desa Tumang Sebagai Desa Wisata Melalui Video Profile
- Potensi dan Pengembangan Obyek Wisata Alam Gua Tembus Di Kabupaten Wonogiri
- Pusat Konvensi dan Eksebisi di Solo
- Sistem Pengelolaan Obyek Wisata Air Terjun Kalipancur sebagai Aset Wisata Desa Nogosaren Kabupaten Semarang
- Pengembangan Obyek Wisata Pantai Sepanjang di Kabupaten Gunungkidul
- Kesenian Reog Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Kabupaten Ponorogo
- Potensi Dan Pengembangan Wana wisata Coban Rondo sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Malang
- Aktivitas Outbound Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Karanganyar
Leave a Reply