SITASI
Pengertian Sitasi
Sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau yang dikutip oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi dokumen yang mengutip, yang secara khusus mengkaji pengarang dan karya-karya lain. Bisa juga di definisikan untuk menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu adalah pernyataan orang lain.
Konsep Sophia (2002 : 3) menyatakan bahwa arti sitasi atau citation adalah:
- Action of any word or written passage, quotation
- A reference to a passage in a book
- To cie (a book, atu etc) for a particular statemen or passage.
- To copy or repeat ( a passage, statement, etc) from book, document, speech, etc with some indication that one is giving a word of another.
Pengertian Sitasi (citation) Menurut Hartinah ( 2002 : 1) “Analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir. Hartinah (2002 : 2) Menyatakan bahwa pada kajian bibliometrika banyak digunakan analisis sitiran sebagai cara untuk menentukan berbagai kepentingan atau kebijakan seperti:
- Evaluasi program riset.
- Penentuan ilmu pengetahuan.
- Visualisasi suatu disiplin ilmu.
- indikator iptek.
- faktor dampak dari suatu majalah (journal impact factor).
- Kualitas suatu majalah.
- Pengembangan koleksi majalah, dan lain–lain.
Pengertian Sitasi (citation) Menurut Sulistyo–Basuki (1998 : 6) menyatakan bahwa:
Analisis sitiran digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari pengarang yang disitir, karena beberapa studi sitiran literatur digunakan untuk mengetahui karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan dan banyak aspek kualitatif dari penelitian dan publikasi
Pengertian Sitasi (citation) Menurut Garfield bahwa “analisis sitiran banyak digunakan dalam kajian bibliometrika karena jelas mewakili subjek yang diperlukan, tidak memerlukan interpretasi, valid dan reliable”.
Dalam menggunakan kajian analisis sitiran, masalah yang perlu dipertimbangkan adalah:
- Hanya penulis utama yang menjadi perhatian
- Penulis yang mempunyai nama sama, bidang sama dibutuhkan.
- Jenis sumber dokumen (artikel, makalah, dan lain–lain).
- Tidak dibatasi oleh waktu.
- Untuk bidang yang multi disiplin, kesulitan untuk analisis subjek
Dari definisi diatas menyimpulkan bahwa Sitasi benar–benar dibutuhkan dalam menghasilkan suatu karya tulis karena dapat membantu argumen peneliti melalui teori terkait dengan literatur, dan membantu pembaca untukme mebedakan antara ide. Atau juga bagian dari kajian bibliometrika dan yang dikaji adalah dokumen yang disitir dengan dokumen yang menyitir pada sebuah karya ilmiah. Aspek yang dikaji dalam analisis sitiran disesuaikan dengan kebutuhan peneliti atau penulis yang bersangkutan.
Pengertian Sitasi (citation) Menurut Guha menyebutkan beberapa penggunaan sekunder sitiran:
- Dipergunakan sebagai bibliografi.
- Mempersiapkan daftar peringkat majalah.
- Dipergunakan sebagai daftar peringkat.
- Mengetahui hubungan penggunaan berbagai bentuk dokumen.
- Mengetahui umur penggunaan dokumen.
- Mengetahui keterhubungan dan keterkaitan subjek–subjek.
- Mengetahui asal–usul atau akar dari subjek ilmu.
- Kajian sitiran dari abstrak/indeks.
Tehnik penulisan Sitasi (citation)
Pada dasarnya ada 2 teknik penulisan sitasi:
- Catatan langsung (catatan perut) Catatan perut ditulis langsung di dalam baris-baris naskah, yang berisi alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, yaitu: nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman. Untuk artikel jurnal, artikel media massa, atau makalah, tidak perlu dicantumkan nomor halamannya.
Contoh: berelson (1952:18) mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak,”.
Sedangkan para ahli yang lain menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan obyektif terhadap karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks (stone et al., 1966:5).
- Catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes) Footnotes dan endnotes ditulis terpisah dari baris-baris naskah.
- Catatan Kaki (Footnotes): Diletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari naskah utama menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam catatan kaki adalah: nama pengarang (tidak dibalik susunannya) , judul, penerbit, kota, tahun, dan halaman. Untuk sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media massa, tidak perlu menuliskan nomor halamannya.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1=> 1 Benard Berelson, Content Analysis in Communications Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.
- Catatan akhir (endnotes): sama dengan teknik penulisan catatan kaki. Perbedaannya terletak pada penempatan catatan. Endnotes diletakkan terpisah di bagian akhir tulisan atau bab (chapter).
Contoh: Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.”1 => 1 Benard Berelson
Leave a Reply