Pengertian Dan Definisi Kurikulum
Setiap orang, kelompok masyarakat, atau bahkan ahli pendidikan dapat mempunyai penafsiran yang berbeda tentang pengertian kurikulum. Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh banyak ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian kurikulum dapat ditinjau dari dua sisi yang berbeda, yakni menurut pandangan lama dan pandangan baru (Oemar Hamalik, 2007).
Pandangan lama, atau sering juga disebut pandangan tradisional, merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh murid untuk memperoleh ijazah. Pengertian tadi mempunyai implikasi sebagai berikut: (1) kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran; (2) mata pelajaran adalah sejumlah informasi atau pengetahuan, sehingga penyampaian mata pelajaran pada siswa akan membentuk mereka menjadi manusia yang mempunyai kecerdasan berpikir; (3) mata pelajaran menggambarkan kebudayaan masa lampau; (4) tujuan mempelajari mata pelajaran adalah untuk memperoeh ijazah, (5) adanya aspek keharusan bagi setiap siswa untuk mempelajari mata pelajaran yang sama; (6) sistem penyampaian yang digunakan oleh guru adalah sistem penuangan (imposisi).
Di Indonesia istilah “kurikulum” boleh dikatakan baru menjadi populer sejak tahun lima puluhan, yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan di Amerika Serikat. Kini istilah itu telah dikenal orang di luar pendidikan. Sebelumnya yang lazim digunakan adalah “rencana pelajaran”. Pada hakikatnya kurikulum sama artinya dengan rencana pelajaran. Hilda Taba dalam bukunya Curriculum Development, Theory and Practise mengartikan sebagai “a plan for learning”, yakni sesuatu yang direncanakan untuk pelajaran anak.
1. Beberapa pengertian Kurikulum :
a. Pengertian Kurikulum secara Etimologis
Secara etimologis istilah kurikulum yang dalam bahasa Inggris ditulis “curriculum” berasal dari bahasa Yunani yaitu “curir” yang berarti “pelari”, dan “curere” yang berarti “tempat berpacu”. Tidak heran jika dilihat dari arti harfiahnya, istilah kurikulum tersebut pada awalnya digunakan dalam dunia Olah raga, seperti bisa diperhatikan dari arti “pelari dan tempat berpacu”, yang mengingatkan kita pada jenis olah raga Atletik
b. Pengertian Kurikulum berdasarkan Istilah
Berawal dari makna “curir” dan “curere” kurikulum berdasarkan istilah diartikan sebagai “Jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari mulai dari start sampai finish untuk memeroleh medali atau penghargaan”. Pengertian tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam dunia pendididikan dan diartikan sebagai “Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal hingga akhir program demi memeroleh ijazah”
c. Kurikulum menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
Menurut UU no. 20 tahun 2003, kurikulum adalah “Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. (Bab I Pasal 1 ayat 19).
2. Beberapa definisi Kurikulum
Di bawah ini kami berikan sejumlah definisi kurikulum menurut beberapa ahli kurikulum.
a. J.Galen Saylor dan William M.Alexander dalam buku Curriculum Planning for Better Teaching and Learning (1956) menjelaskan arti 8 kurikulum sebagai berikut: “The Curriculum is the sum total of school’s efforts to influence learning, whwther in the classroom , on the playground, or out of school”. Jadi segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruangan kelas, di halaman sekolah atau diluar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan ekstra-kurikuler.
b. Harold B. Albertsycs dalam Reorganizing the High School Curriculum (1965) mengandung kurikulum sebagai “ all of the activities that are provided for students by the shcool”. Seperti halnya dengan definisi Saylor dan Alexander, kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran, akan tetapi juga meliputi kegiatan-kegiatan lain, didalam dan diluar kelas , yang berada di bawah tanggung jawab sekolah. Definisi melihat manfaat kegiatan dan pengalaman siswa diluar mata pelajaran tradisional.
c. J.Lloyd Trump dan Delmas F.Miller dalam buku SecondarySchool Improvemant (1973) juga menganut definisi kurikulum yang luas. Menurut mereka dalam kurikulum juga termasuk metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan tenaga pengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran. Ketiga aspek pokok, program, manusia dan fasilitas sngat erat hubungannya, sehingga tak mungkin diadakan perbaikan kalau tidak diperhatikan tiga-tiganya.
d. Smith dan kawan-kawan memandangkurikulum sebagai rangkaian pengalaman yang secara potensial dapat diberikan kepada anak , jadi dapat disebutkan potential curriculum. Namun apa yang benar-benar dapat diwujudkan pada anak secara individual , misalnya bahan yang benar-benar diperolehnya, disebut actual curriculum.
IDtesis merupakan solusi, konsultasi dan refrensi untuk anda, di bawah ini kami sajikan refrensi :
- Konsep-konsep kurikulum
Leave a Reply