Judul Skripsi : Pengaruh Penggunaan Laboratorium Riil dan Laboratorium Virtuil pada Pembelajaran Fisika Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas X MAN Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009 Pada Materi Gerak Lurus Berubah Beraturan)
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat. Fenomena tersebut mengakibatkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satu di antaranya bidang pendidikan. Untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini keberhasilan pendidikan tak lepas dari peran sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta.
Proses pembelajaran secara umum merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik. Untuk pencapaian hasil belajar yang optimal diperlukan suatu alat pendidikan ataupun media pembelajaran. Penerapan media pembelajaran harus dapat melatih cara-cara memperoleh informasi baru, menyeleksinya dan kemudian mengolahnya, sehingga terdapat jawaban terhadap suatu permasalahan.
B. Perumusan Masalah Skripsi
- Apakah ada pengaruh pembelajaran fisika dengan metode eksperimen menggunakan laboratorium riil dan laboratorium virtuil terhadap prestasi belajar ranah kognitif pada kompetensi dasar gerak lurus berubah beraturan ?
- Apakah ada pengaruh siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir kritis rendah terhadap prestasi belajar ranah kognitif pada kompetensi dasar gerak lurus berubah beraturan ?
- Apakah ada interaksi metode eksperimen dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar?
C. Landasan Teori
Penerapan Laboratorium
”Laboratorium adalah suatu tempat untuk melakukan percobaan dan penyelidikan” (Hadiat dkk, 2000). Untuk melakukan percobaan dan penyelidikan dapat dilakukan didalam ruangan tertutup maupun ruangan terbuka sesuai dengan kebutuhan dan jenis percobaan yang dilakukan. Jadi laboratorium dapat berupa ruangan tertutup sebagaimana ruangan kelas untuk kegiatan belajar mengajar dan ruangan terbuka seperti halaman sekolahan atau tanah lapang. Sebagai tempat percobaan dan penyelidikan maka laboratorium dilengkapi dengan alat-alat dan bahan untuk melaksanakan pratikum. Didalam proses pembelajaran fisika, siswa tidak hanya mendengarkan informasi dari guru mengenai konsep-konsep yang ada di dalam buku. Tetapi siswa dituntut untuk dapat melakukan kegiatan sendiri, mencari dan memperoleh informasi lebih lanjut tentang konsep fisika yang dipelajari. Sehingga keberadaan laboratorium sangat dibutuhkan oleh lembaga pendidikan khususnya untuk pembelajaran sains.
Laboratorium Riil
Laboratorium riil adalah ruangan untuk melakukan kegiatan percobaan atau pratikum yang dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan yang riil. Peralatan dan bahan-bahan riil diperlukan untuk memberikan dan menguatkan kepastian informasi dalam menentukan hubungan sebab akibat, mempraktekan konsep yang telah diketahui dan untuk mendorong serta mengembangkan pengetahuan siswa. Dalam laboratorium riil guru dapat mengenalkan dan menunjukkan secara langsung kepada siswa perihal alat dan bahan yang hendak dipakai untuk melakukan percobaan atau pratikum.
Laboratorium virtuil
Laboratorium virtuil adalah perangkat lunak (software) yang dijalankan oleh perangkat keras (hardware) atau yang disebut dengan komputer. Semua peralatan yang diperlukan oleh laboratorium virtuil terdapat di dalam software tersebut. Dengan memiliki sebuah laboratorium komputer dan berbagai software simulasi praktikum maka suatu sekolah dapat dikatakan telah memiliki laboratorium virtuil untuk melakukan berbagai macam percobaan atau pratikum yang sifatnya maya, misalnya laboratorium fisika, kimia, biologi, matematika, bahasa, seni rupa dan lain-lain. Salah satu contoh software laboratorium virtual yaitu Electronics Workbench (EWB) yang dikeluarkan oleh Interactive Image Technologies Ltd.
Hakekat belajar Fisika
Fisika adalah bagian dari sains, pada hakikatnya adalah kumpulan pengetahuan, cara berpikir, dan penyelidikan. Sains sebagai kumpulan pengetahuan dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan model. Sains sebagai cara berpikir merupakan aktivitas yang berlangsung di dalam pikiran orang yang berkecimpung di dalamnya karena adanya rasa ingin tahu dan hasrat untuk memahami fenomena alam. Sains sebagai cara penyelidikan merupakan cara bagaimana informasi ilmiah diperoleh, diuji, dan divalidasikan.
D. Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei 2008 sampai dengan Nopember 2008.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X MAN Karanganyar Tahun Pelajaran 2008/2009 yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah siswa 337 siswa. Sampel berjumlah 97 siswa.
Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah eksperimen dan kemampuan berpikir kritis. Untuk variabel terikatnya prestasi belajar Fisika pada ranah kognitif.
Data penelitian untuk prestasi belajar ranah kognitif diperoleh menggunakan metode tes.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan pada bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan melalui eksperimen menggunakan laboratorium riil dan laboratorium virtual terhadap prestasi belajar ranah kognitif.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar ranah kognitif, dimana siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi memberikan rataan prestasi belajar pada ranah kognitif yang lebih tinggi dibanding siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah baik menggunakan laboratorium riil maupun laboratorium virtual.
3. Tidak ada interaksi antara metode eksperimen dan berpikir kritis terhadap prestasi belajar fisika.
Leave a Reply