HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Sikap dan Perilaku PSK

Judul Skripsi : Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan Sikap dan Perilaku PSK dalam Rangka Pencegahan IMS di Lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati

 

A. Latar Belakang

Ada beberapa jenis media informasi yang dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan, di antaranya media cetak dan media elektronik. Leaflet merupakan salah satu jenis media cetak yang berisi informasi atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Ada pula metode lain untuk menyampaikan informasi kesehatan dengan melalui ceramah. Ceramah merupakan cara yang paling alamiah untuk berkomunikasi dengan orang lain, yaitu dengan cara berbicara secara langsung, selain itu ceramah merupakan cara yang paling umum digunakan untuk berbagai pengetahuan dan fakta kesehatan. Informasi yang diberikan dalam pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dan leaflet diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku PSK dalam rangka pencegahan IMS.

Peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai pengaruh pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku PSK dalam rangka pencegahan IMS di lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati.

 

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

  1. Apakah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan melalui metode ceramah terhadap peningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku PSK dalam rangka pencegahan IMS di lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati?
  2. Apakah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan pemberian leaflet terhadap peningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku PSK dalam rangka pencegahan IMS di lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati?
  3. Apakah ada perbedaan pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dengan pemberian leaflet terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku PSK dalam rangka pencegahan IMS di lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati?

 

C. Tinjauan Pustaka

Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan di dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan sebagai bagian atau cabang dari ilmu kesehatan, juga mempunyai dua sisi, yaitu sisi ilmu dan seni. Dari sisi seni yakni praktisi atau aplikasi. Pendidikan kesehatan merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain, artinya setiap program kesehatan misalnya pencegahan IMS, perlu ditunjang atau dibantu oleh pendidikan kesehatan (penyuluhan). Hambatan yang dialami dalam rangka pencapaian tujuan, yakni mewujudkan perilaku hidup sehat bagi masyarakat. Hambatan yang paling besar dirasakan adalah faktor pendukung (enabling factor). Dari penelitian-penelitian yang ada terungkap, meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat sudah tinggi tentang kesehatan, namun praktik (practice) tentang kesehatan atau perilaku hidup sehat masyarakat masih rendah. Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya pesan tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan berpengaruh terhadap perilaku, adanya pendidikan tersebut diharapkan dapat membawa perubahan perilaku sasaran. Pendidikan kesehatan juga merupakan suatu proses yang mempunyai masukan (input) dan keluaran (output).

 

Pengetahuan

Pengetahuan ialah keadaan tahu. Manusia ingin tahu, kemudian ia mencari tahu dan memperoleh pengetahuan. Jadi, pengetahuan adalah semua yang diketahui (Sobur, 2003). Pengetahuan merupakan hasil tahu, ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan dapat juga didefinisikan sebagai suatu ingatan terhadap materi yang telah dipelajari, meliputi ingatan terhadap sejumlah materi yang banyak dari fakta-fakta khusus hingga teori-teori umum (Zaini et al., 2002). Pengetahuan penting dalam menentukan sikap dan untuk memotivasi seseorang untuk berperilaku sehat, walaupun pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, tetapi antara keduanya mempunyai hubungan positif (Green, et al., 1980).

Sikap

Green et al. (1980) menyatakan bahwa sikap merupakan perasaan yang lebih tetap yang ditujukan terhadap suatu objek (baik seseorang, suatu tindakan atau gagasan). Pengertian tentang sikap sebagai keteraturan perasaan dan pikiran seseorang dan kecenderungan bertindak terhadap situasi lingkungan. Sikap seseorang tercermin dari kecenderungan perilakunya dalam menghadapi situasi lingkungan yang berhubungan dengan orang lain, dengan atasan, dengan bawahan ataupun dengan lingkungan kerja (Gitosudarmo, 2000).

 

Definisi Perilaku

Perilaku merupakan respon atau reaksi yang ditunjukkan oleh individu dalam menghadapi stimulus dari luar, bentuknya berupa kegiatan atau aktivitas manusia yang dapat diamati maupun tidak diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

Pekerja Seks Komersial

Pekerja Seks Komersial (PSK) adalah sebutan bagi “pelacur”. Istilah lain yang memiliki arti yang sama adalah Wanita Tuna Susila (WTS), dan perempuan yang dilacurkan (Pedila). Pada Ensiklopedia Nasional Indonesia dijelaskan bahwa ”pelacuran” sama artinya dengan “prostitusi”, merupakan kegiatan manusia dalam menjual atau menyewakan tubuhnya untuk kenikmatan orang lain dengan mengharapkan suatu imbalan atau upah.

 

Kegiatan-kegiatan dalam mencegah infeksi menular seksual di lokalisasi

Kegiatan yang dilakukan untuk mencegah IMS salah satunya difasilitasi dengan klinik IMS Puskesmas Batangan, kegiatan yang dilakukan dengan mengadakan penapisan yang bertujuan untuk deteksi dini adanya IMS pada PSK. Kegiatan ini dilakukan secara rutin dua kali dalam sebulan.

 

D. Metodelogi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment), dengan rancangan pretest posttest group design.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja seks komersial yang berada di lokalisasi Gajah Kumpul Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling.

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kelompok ceramah dan leaflet. Variabel bebas (independent) adalah pendidikan kesehatan melalui metode ceramah dan leaflet. dan variabel terikat (dependent) adalah pengetahuan, sikap dan perilaku.

Cara pengumpulan data dengan metode kuesioner.

Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan Uji paired t-test dan uji independent t-test.

 

E. Kesimpulan

1. Pendidikan kesehatan dengan menggunakan metode ceramah dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku PSK dalam rangka pencegahan IMS di lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati.

2. Pendidikan kesehatan dengan pemberian leaflet dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku PSK dalam rangka pencegahan IMS di lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati.

3. Terdapat perbedaan antara pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah dengan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap PSK dalam rangka pencegahan IMS di lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati

4. Tidak terdapat perbedaan antara pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah dengan leaflet terhadap peningkatan perilaku PSK dalam rangka pencegahan IMS di lokalisasi Gajah Kumpul Kabupaten Pati.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?