Judul Skripsi : Pengaruh Pendekatan Pakem dan Pendekatan Konvensional terhadap Prestasi Belajar IPA Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa (Studi Eksperimen pada Siswa SD Inti di Kecamatan Wates)
A. Latar Belakang Masalah Skripsi
Kenyataan di lapangan masih banyak guru yang masih menggunakan model pembelajaran lama, seperti pembelajaran konvensional yang cenderung teacher centered learning, siswa lebih banyak bersikap pasif, mereka lebih banyak menerima informasi dari guru dalam bentuk ceramah, dan tanya jawab, kemudian melakukan peningkatan pemahaman melalui pemberian tugas yang diberikan oleh guru. Pada model konvensional ini kemandirian siswa dalam proses pembelajaran sangatlah sedikit. Semua rancangan pembelajaran sudah dipersiapkan oleh guru, dan siswa tinggal menerima dan mengikuti saja apa yang diperintahkan oleh guru, kondisi ini sangatlah tidak menguntungkan karena menimbulkan rasa bosan, motivasi belajar kurang, masa bodoh, dan rasa malas siswa dalam mengikuti pelajaran dan bahkan merasa tertekan yang akibatnya pencapaian kompetensi kurang baik, guru belum berani intensif menerapkan model pembelajaran lain seperti PAKEM yang lebih mengedepankan kepentingan perkembangan pribadi siswa, dan kebebasan berpikir dan berkreasi serta memberikan rasa senang dan nyaman mengikuti proses pembelajaran, yang menjadikan kemandrian siswa semakin meningkat.
Berlatar belakang dari uraian di atas dan asumsi yang penulis kemukakan perlu diuji kebenarannya, untuk itu perlu adanya penelitian mengenai pendekatan PAKEM dan pendekatan pembelajaran konvensional, dan motivasi belajar serta pengaruhnya terhadap prestasi belajar IPA pada siswa SD Inti di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul dan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
- Apakah pendekatan PAKEM lebik baik dibanding dengan pendekatan konvensional pada prestasi belajar IPA pada siswa SD inti di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri?
- Apakah prestasi IPA siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada siswa SD inti di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri?
- Apakah siswa yang memiliki motivasi tinggi dan diajar dengan pendekatan PAKEM mempunyai prestasi belajar IPA yang lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi tinggi dan diajar dengan pendekatan konvensional. Dan apakah siswa yang memiliki motivasi rendah dan diajar dengan pendekatan PAKEM mempunyai prestasi belajar IPA yang lebih jelek daripada siswa yang memiliki motivasi rendah dan diajar dengan pendekatan konvensional pada siswa SD inti di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri?
C. Kajian Teori
Pendekatan PAKEM
Awal mula kata-kata PAKEM dikembangkan dari istilah AJEL (Active Joyfull and Efective Learning). Untuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1999 dikenal dengan istilah PEAM (Pembelajaran Efektif, Aktif dan Menyenangkan). Namun seiring dengan perkembangan MBS di Indonesia pada tahun 2002 istilah PEAM diganti menjadi PAKEM, yaitu kependekan dari Pembelajaran Aktif, kreatif, Efektif dan Menyenangkan).
Pendekatan Konvensional
Sebagaimana dikatakan oleh Wallace (1992:13) tentang pendekatan konservatif, pendekatan konvensional memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan sebagaimana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima.
Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Arianto, dalam http://sobatbaru,blogspot.com/2008/06, pengertian prestasi belajar adalah segala usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada tingkah laku pada diri seseorang. Perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar mengandung pengertian yang luas mencakup pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar.
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan belajar karena didorong oleh keinginannya untuk memenuhi kebutuhan dari dalam dirinya ataupun dari luar. Kegiatan itu dilakukan dengan kesungguhan hati dan terus menerus dalam rangka mencapai tujuan.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen.
Penelitian ini dilakukan di SDN Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.
Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Multistage Cluster Random Sampling, sebanyak 80 siswa.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk instrument motivasi belajar siswa dan metode tes untuk prestasi belajar IPA.
E. Kesimpulan
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara penggunaan pendekatan PAKEM dengan pendekatan konvensional terhadap prestasi belajar IPA, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan PAKEM sama baiknya dengan pendekatan pembelajaran konvensional terhadap prestasi belajar IPA pada siswa SD inti di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar IPA. Secara umum prestasi belajar IPA pada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik dibanding dengan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar IPA pada siswa SD inti di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.
3. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dan diajar dengan pendekatan PAKEM mempunyai prestasi IPA yang sama-sama baik dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi dan diajar dengan pendekatan konvensional. Sedang siswa yang memiliki motivasi rendah dan diajar dengan PAKEM mempunyai prestasi IPA yang sama-sama cukup baik dengan siswa yang memiliki motivasi rendah dan diajar dengan pendekatan konvensional pada siswa SD inti di Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.
Leave a Reply