Judul Skripsi : Pengaruh Metode Latihan dan Koordinasi Mata Kaki terhadap Keterampilan Bermain Sepakbola (Studi Eksperimen Perbedaan Metode Massed Practice dan Distributed Practice pada Sekolah Sepak Bola Angkatan Muda Tridadi Sleman)
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan dalam keterampilan bermain sepak bola adalah faktor pemain. Perbedaan kemampuan terutama terjadi karena kualitas fisik yang berbeda (Sugiyanto, 1997:353). Senada dengan hal tersebut Rusli Lutan (1988:332) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses latihan keterampilan bermain sepak bola adalah:
(1) kondisi internal
(2) kondisi eksternal.
Kondisi internal mencakup faktor-faktor yang terdapat pada individu, atau atribut lain yang membedakan pemain satu dengan pemain yang lainnya. Salah satu faktor kondisi internal adalah kemampuan fisik. Kemampuan fisik berhubungan dengan koordinasi mata-kaki yang mempengaruhi penampilan pemain baik dalam latihan gerakangerakan keterampilan maupun dalam pertandingan. Dengan demikian dapat dikatakan koordinasi mata-kaki yang baik adalah suatu persyaratan dalam usaha pencapaian prestasi maksimal bagi pemain dalam latihan keterampilan bermain sepak bola. Perbedaan koordinasi mata-kaki dapat dibedakan menjadi dua yaitu koordinasi mata kaki tinggi dan koordinasi mata-kaki rendah. Perbedaan koordinasi mata-kaki yang ada pada diri pemain harus menjadi pertimbangan sebagai suatu faktor yang menentukan dalam keterampilan bermain sepak bola. Perbedaan pemain dalam hal koordinasi mata-kaki akan menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam menentukan metode latihan yang sesuai dengan karakter dari masing-masing pemain sehingga bisa mencapai hasil latihan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas, maka penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Latihan Dan Koordinasi Mata-kaki terhadap Keterampilan Bermain Sepak Bola (Studi Eksperimen Perbedaan Metode Massed Practice dan Distributed Practice Pada Sekolah Sepak Bola Angkatan Muda Tridadi Sleman).
B. Perumusan Masalah
- Adakah perbedaan pengaruh antara metode massed practice dengan distributed practice terhadap keterampilan bermain sepak bola?
- Adakah perbedaan keterampilan bermain sepak bola antara pemain yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi dan rendah?
- Adakah pengaruh interaksi antara metode latihan dan koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan bermain sepak bola?
C. Kajian Teori
Metode Latihan
Menurut Suharno (1993:1) metode latihan dalam olahraga adalah cara-cara melakukan gerak dengan runtun untuk menguasai sasaran agar menguasai gerak secara otomatis dan benar. Metode latihan merupakan prosedur dan cara pemilihan jenis latihan dan penataannya menurut kadar kesulitan kompleksitas dan berat badan (Nossek, 1982:15). Jadi dapat disimpulkan bahwa metode latihan adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pemberian atau pelaksanaan latihan guna membantu anak dalam mencapai tujuan yang ditentukan.
Koordinasi Mata-Kaki
Koordinasi mata-kaki merupakan salah satu kemampuan fisik yang sangat berpengaruh dalam permainan sepak bola. Banyak gerakan-gerakan dalam sepak bola yang memerlukan koordinasi dan salah satu koordinasi tersebut adalah koordinasi mata-kaki. Koordinasi tersebut merupakan dasar untuk mencapai suatu keterampilan yang tinggi dalam bermain sepak bola. Menurut Suharno (1993:61) “koordinasi adalah kemampuan atlet untuk merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang utuh dan selaras”.
Peranan Koordinasi Mata-Kaki Terhadap Keterampilan Bermain
Sepakbola Keterampilan bermain sepak bola merupakan gerakan yang cukup komplek karena keterampilan bermain sepak bola merupakan gabungan dari berbagai unsur seperti gerakan berlari, mengontrol, menyentuh bola serta melihat situasi di lapangan. Keterampilan bermain sepak bola merupakan kemampuan, membawa bola dengan kaki sambil berlari. Pemain juga dituntut untuk mengintegrasikan gerakan mendorong dan mengontrol bola serta gerakan berlari serta harus memiliki koordinasi mata-kaki yang baik. Dengan mempunyai koordinasi mata-kaki yang baik, maka seorang pemain akan dapat melakukan keterampilan bermain sepak bola dengan baik pula.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2.
Populasi dalam penelitian ini adalah pemain Sekolah Sepak Bola (SSB) Angkatan Muda Tridadi Sleman yang berjumlah 50 pemain.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling, besarnya sampel yang diambil yaitu sebanyak 40 pemain. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan ANAVA. Sebelum menguji dengan ANAVA, terlebih dulu digunakan uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan ? = 0,05 %) dan Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan ? = 0,05 %).
E. Kesimpulan
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode latihan massed practice dan distributed practice dalam meningkatkan keterampilan bermain sepakbola, Fhitung = 5.387 > Ftabel = 4.11. Pengaruh metode latihan distributed practice lebih baik dari pada massed practice dalam meningkatkan keterampilan bermain sepakbola, rata-rata peningkatannya masing-masing adalah 193.45 dan 214.60.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara koordinasi mata-kaki tinggi dengan koordinasi mata-kaki rendah terhadap keterampilan bermain sepakbola, Fhitung = 4.938 > Ftabel = 4.11. Peningkatan keterampilan bermain sepakbola pada siswa yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi lebih baik dari pada yang memiliki koordinasi mata-kaki rendah, rata-rata peningkatannya masing-masing adalah 214.15 dan 193.90
3. Terdapat interaksi yang signifikan antara metode latihan dan koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan bermain sepakbola, Fhitung = 5.749 > Ftabel = 4.11.
- Siswa yang memiliki koordinasi mata-kaki tinggi lebih cocok jika diberikan metode latihan massed practice.
- Siswa dengan koordinasi mata-kaki rendah lebih cocok jika diberikan metode latihan distributed practice.
Leave a Reply