HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Pengaruh Metode Kuis Interaktif terhadap Prestasi Belajar Matematika

Judul Skripsi : Pengaruh Metode Kuis Interaktif terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Sikap Percaya Diri (Penelitian Eksperimen di SMA Kabupaten Karanganyar)

 

A. Latar Belakang

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang memberikan kontribusi positif tercapainya masyarakat yang cerdas dan bermartabat melalui sikap kritis dan berfikir logis. Masalah klasik dalam pendidikan matematika di Indonesia adalah rendahnya prestasi serta kurangnya motivasi dan keinginan terhadap pembelajaran matematika di sekolah. Dalam pembelajaran matematika penyampaian guru cenderung monoton kurang kreatif. Hal ini yang dirasakan karena kurangnya percaya diri siswa diantaranya matematika, kurang peka, sulit, tidak mampu menjawab, takut disuruh guru ke depan dan lain sebagainya.

Dalam proses belajar mengajar, terjadi interaksi antara guru dengan siswa atau pun siswa dengan siswa lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Keberhasilan atau prestasi belajar siswa yang dicapai tergantung pada beberapa faktor diantaranya adalah faktor internal salah satunya adalah kemampuan siswa dan sikap percaya diri yang dimiliki siswa, dan faktor eksternal yaitu diantaranya karakteristik mata pelajaran, kompetensi guru dan metode yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Salah satu metode yang digunakan adalah metode pembelajaran dengan Kuis Interaktif. Permainan Kuis Interaktif adalah suatu bentuk metode pembelajaran yang lebih melibatkan dan mengaktifkan siswa dalam belajar dengan cara menggabungkan metode ceramah, diskusi, pemberian tugas yang dikemas dalam suatu permainan kuis. Metode permainan ini dilakukan secara berputar dalam setiap kelompok.

 

B. Rumusan Masalah Skripsi

  1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh pembelajaran matematika dengan metode kuis interaktif dan metode pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar siswa?
  2. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara siswa dengan sikap percaya diri tinggi, sikap percaya diri sedang dan sikap percaya diri rendah terhadap prestasi belajar siswa?
  3. Apakah terdapat interaksi penggunaan metode pembelajaran dan tingkat sikap percaya diri siswa terhadap prestasi belajar siswa?

 

C. Landasan Teori

Tinjauan Tentang Metode Mengajar

Bagi kaum konstruktivis, mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuanya Paul Suparno (1997 : 65 ) Pengertian metode pembelajaran atau metode mengajar menurut Slameto (2003 ; 65) adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Sedangkan menurut Lou Anne Johnson ( 2008 : 4 ) mengajar memberikan tantangan dan kesempatan yang tiada habisnya untuk berkembang. Wina Sanjaya (2008 : l47 ) menyebut metode adalah cara yang digunakan untuk mengiplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal, ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan pengertian lain adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami digunakan oleh siswa dengan baik.

 

Prestasi Belajar

Rooijakkers ( 2008: 13 ) Untuk mengerti sesuatu hal, dalam diri seseorang, terjadi sesuatu proeses yang disebut sebagai proses belajar. Seorang pengajar mempunyai tugas merangsang serta meningkatkan jalanya proses belajar Syaiful Bahri Djamarah ( 2006: 38 ) belajar pada hakekatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri sesorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Moh. Uzer Usman ( 2005: 5 ) belajar diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya.

 

Pengertian Kuis Interaktif

Permainan kuis interaktif merupakan suatu bentuk permainan kuis yang cara bermainya dilakukan secara berputar. Permainan ini merupakan penggabungan dari metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas yang dikemas dalam suatu permainan kuis. Permainan seperti ini memberikan kesempatan kepada pemain dan semua peserta bahkan penonton untuk melakukan upaya kreatif.

 

D. Metode Penelitian

Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan Cluster Random Sampling untuk memperoleh sampel penelitian yaitu untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen adalah SMA Negeri Gondangrejo Karanganyar dan SMA Negeri Colomadu Karanganyar dan masing-masing kelas penelitian terdiri dari dua kelas.

Hasil ujicoba instrumen penelitian yang dilakukan di SMA Negeri Jumapolo Karanganyar berupa

(1) soal tes dilihat dari validitas isi yaitu dengan melihat kisikisi soal dan dengan dikonsultasikan kepada seorang guru matematika senior yang telah berpengalaman dan juga dengan memandang konsistensi internal. reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal, menunjukkan bahwa dari 30 soal ujicoba hanya 26 soal yang digunakan dikarenakan ada 4 butir soal yang tidak mencapai konsistensi internal dan tingkat kesulitan yang diminta dan

(2) angket juga dilihat dari validitas isi dengan melihat pada kisi-kisi angket dan dikonsultasikan kepada guru bimbingan konseling yang telah berpengalaman dan dilihat dari konsistensi internal soal angket, serta diperhitungkan reliabilitas angketnya, terlihat bahwa dari Angket tertutup tentang sikap percaya diri siswa diujicobakan pada kelas yang sama dengan kelas ujicoba tes.

Angket tentang sikap percaya diri siswa ini terdiri dari 40 butir pertanyaan uji coba angket dilakukan untuk melihat tentang Validitas Isi, Konsistensi Internal dan Reliabilitas. Adapun hasil ujicoba menunjukkanbahwa ke 40 butir pertanyaan tentang sikap percaya diri siswa 35 butir dapat Digunakan sedangkan.

Hasil analisis data dengan menggunakan anava dua jalan dengan sel tidak sama dengan tingkat signifikan 5% menunjukkan bahwa

(1) Fa = 38,153 > Ftabel = 3.84 atau efek pembelajaran memberikan perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa

(2) Fb = 6,219 > Ftabel = 3,00 atau efek sikap percaya diri memberikan perbedaan yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa

(3) Fab = 2,738 < F table = 3,00 atau tidak ada interaksi antara pembelajaran dan sikap percaya diri terhadap prestasi belajar matematika siswa.

 

E. Kesimpulan

1. Prestasi belajar matematika siswa yang diberikan dengan metode kuis interaktif lebih baik dari pada siswa yang diberikan metode pembelajaran langsung.

2. Prestasi matematika siswa yang memiliki sikap percaya diri tinggi lebih baik dibandingkan dengan sikap percaya diri sedang, sikap percaya diri sedang sama baiknya dibandingkan dengan sikap percaya diri rendah, dan sikap percaya diri tinggi lebih baik dibanding dengan sikap percaya diri rendah, baik secara umum maupun kalau ditinjau dari masingmasing metode mengajar.

3. Perbedaan prestasi belajar matematika siswa antara siswa yang diberikan metode pembelajaran kuis interaktif dan pembelajaran langsung selalu sama (konsisten) untuk tiap-tiap sikap percaya diri,demikian juga antara siswa dengan sikap percaya diri tinggi, sedang, dan rendah terhadap metode mengajar.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?