Dalam bekerja tentu saja pegawai di posisikan dalam suatu lingkungan tertentu. Secara umum jenis atau sifat dari lingkungan terdiri dari lingkungan fisik dan lingkungan non fisik atau meta fisik.
Lingkungan Kerja dan Semangat Kerja
Namun banyak pakar yang menulis mengenai jenis lingkungan yang terdiri dari lingkungan abiotik dan lingkungan biotik. Dari kedua pengertian atau istilah tersebut sebenarnya adalah sama, seperti lingkungan fisik atau abiotik dan non fisik atau biotik. lingkungan kerja dan lingkungan fisik maupun kondisi fisik tempat kerja tidak dapat dipisahkan dan berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pegawai di dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Oleh sebab itu, baik tidaknya pegawai melaksanakarn tugas-tugasnya tergantung pada suasana atau keadaan lingkungan kerjanya. Sehingga apabila suasana atau keadaan lingkungan kerja baik, maka semangat kerja pegawai cenderung akan meningkat dan begitu pula sebaliknya.
Secara implisit pemimpin berada di tengah-tengah orang-orang yang digerakkan untuk memberikan bimbingan, nasehat, koreksi, instruksi dan membangkitkan semangat sehingga terjamin kesatuan gerak.
Peran Pemimpin dalam Menciptakan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Hal tersebut menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus dapat menempatkan dirinya pada posisi yang tepat, artinya pemimpin harus dapat melihat situasi dan kondisi yang di buthkan pada waktu tertentu, yang mana pemimpin dapat menempatkan, dirinya pada posisi yang tepat, yaitu pemimpin harus berada di depan, berada di tengah, dan atau di belakang pegawainya sehingga dapat mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan pegawainya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Keberhasilan dari seorang pemimpin apabila dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu secara bersam-sama didalam organisasi. Adapun maksud tujuan bersama di sini adalah pemimpin dapat mengintegrasikan kepentingan dan kebutuhan organisasi dengan kebutuhan pegawainya.
Hirarki kebutuhan tersebut dapat melahirkan sesuatu pola yang tipikal dan bisa dilaksanakan pada hampir setiap waktu artinya apabila pemenuhan kebutuhan yang satu dapat terpenuhi, maka pada saat yang bersamaan akan menimbulkan keperluan kebutuhan yang lain.
Pernyataan di atas memberikan petunjuk bahwa seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku pegawainya apabila dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, untuk dapat rneningkatkan semangat kerja pegawai dalam organisasi, pemimpin harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pegawainya dan kemudian dapat rnemberikan dan memenuhi kebutuhan tersebut.
Kemudian telah disebutkan terlebih dahulu bahwa meskipun kepada karyawan diberikan rangsangan yang layak, semangat kerja karyawan dapat menjadi jelek apabila lingkungan kerjanya diabaikan.
semangat kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila ada lingkungan kerja pegawai baik. Untuk mencapai lingkungan kerja yang baik, pegawai harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja, seperti kebersihan, penerangan (cahaya), tata ruangan kerja tersebut agar lingkungan kerja pegawai tetap berada dalam keadaan yang baik.
Sehubungan dengan pendapat dan pernyataan tersebut di atas, maka tidaklah berlebihan apabila penulis berpendapat bahwa antara kepemimpinan dan lingkungan kerja dengan semangat kerja pegawai mempunyai hubungan.
Dengan demikian, kepemimpinan yang baik dan disertai dengan lingkungan kerja yang baik akan membuat semangat kerja pegawai tinggi. Apabila tingkat semangat kerja pegawai tinggi, maka tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dari efisien.
Demikian artikel yang berisikan Lingkungan Kerja beserta pengaruh Lingkungan kerja terhadap seemangat kerja yang disajikan oleh IDtesis.
Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan refrensi untuk anda.
Leave a Reply