Judul Skripsi : Pengaruh Iklim Organisasi, Etos Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Efektifitas Kinerja Organisasi di Politeknik Kesehatan Surakarta
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana dinyatakan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah tercapainya kemampuan hidup kesehatan bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan kesehatan juga merupakan bagian upaya terpadu dari pembangunan sumberdaya manusia untuk mewujudkan bangsa dan negara yang maju dan mandiri (Robertus, 2009).
Dibidang kesehatan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan harus diimbangi dengan peningkatan kualitas tenaga kesehatan. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas tenaga kesehatan adalah melalui pengembangan pendidikan tenaga kesehatan. Pengembangan pendidikan tenaga kesehatan ditujukan untuk dapat memenuhi kebutuhan tenaga yang terampil dan ahli dalam bidangnya yang mampu memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar lebih berhasil guna dan berdaya guna dalam menyelenggarakan program pelayanan yang bermutu tinggi dan profesional.
B. Perumusan Masalah
- Apakah iklim organisasi berpengaruh terhadap efektifitas kinerja organisasi di Poltekkes Surakarta?
- Apakah etos kerja berpengaruh terhadap efektifitas kinerja organisasi di Poltekkes Surakarta?
- Apakah disiplin kerja berpengaruh terhadap efektifitas kinerja organisasi di Poltekkes Surakarta?
- Apakah iklim organisasi, etos kerja, dan disiplin kerja berpengaruh terhadap efektifitas kinerja organisasi di Poltekkes Surakarta?
C. Landasan Teori
Iklim Organisasi
Para ahli mengartikan bahwa iklim organisasi sebagai suatu unsur fisik, dimana iklim dapat sebagai suatu atribusi dari organisasi atau sebagai suatu atribusi dari persepsi individu sendiri. Simamora (2001 : 81) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah lingkungan internal atau psikologi organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi praktik dan kebijakan sumber daya manusia (SDM) yang diterima oleh anggota organisasi.
Etos Kerja
Setiap organisasi yang selalu ingin maju, akan melibatkan anggota untuk meningkatkan mutu kinerjanya. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu diantaranya setiap orang yang ada dalam organisasi harus memiliki etos kerja. Etos menurut Geertz (dalam Taufik Abdullah, 2000) diartikan sebagai sikap yang mendasar terhadap diri dan dunia yang dipancarkan hidup. Sedangkan kerja secara lebih khusus dapat diartikan sebagai usaha komersial yang menjadi suatu keharusan demi hidup, atau sesuatu yang imperatif dari diri, maupun sesuatu yang terkait pada identitas diri yang bersifat sakral. Identitas diri yang terkandung dalam hal ini adalah sesuatu yang telah diberikan oleh tuntutan religius (agama).
Efektifitas Kinerja
James I. Gibson (1986:30) mengatakan efektifitas menggambarkan seluruh siklus input-proses-output. Sedangkan Walker (1992:45) mengatakan kinerja adalah pencapaian tugas-tugas individu dan tujuan. Adapun efektifitas kinerja organisasi menurut E.M. Agus D. (2001 : 36) mengatakan bahwa dalam melakukan pekerjaan, pada hakekatnya para pekerja memerlukan rasa aman, yang mempunyai kaitan dengan
- jaminan masa depan
- Suasana organisasi yang memberikan kesempatan untuk berkembang, tanpa adanya acaman-acaman
- hubungan antara atasan dan bawahan yang manusiawi.
Disiplin Kerja
Menurut Nitisemito (1986:199), masalah kedisiplinan kerja, merupakan masalah yang perlu diperhatikan, sebab dengan adanya kedisiplinan, dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode yang digunakan adalah cross sectional.
Penelitian dilakukan di Politeknik Kesehatan Surakarta yang berlokasi di Jln. Let. Jend. Soetojo Mojosongo Surakarta Propinsi Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Nopember 2009.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai (dosen dan karyawan) Politeknik Kesehatan Surakarta yang berjumlah 110 orang. Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan dalam penentuan sampel adalah proportional cluster random sampling (Winarsunu, 2004).
Berikut tabel mengenai jumlah sampel.
Variabel penelitian ini terdiri dari independent variable (variabel bebas), yaitu iklim organisasi (X1), etos kerja (X2), disiplin kerja (X3), dan dependent variable (variabel terikat) yaitu efektifitas kinerja organisasi (Y). Supaya penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas, dan mudah diukur, maka perlu dijabarkan arti setiap variabel tersebut dalam suatu definisi operasional. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur atau instrumen penelitian perlu di uji coba terlebih dahulu.
E. Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap efektifitas kinerja di Politeknik Kesehatan Surakarta, dengan hasil uji regresi menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,858 dan nilai sig. atau significance 0,000 (<0.05) serta uji t hitung > t tabel (2,171>2,000) dengan nilai sig 0.035 (<0,05).
2. Terdapat pengaruh etos kerja terhadap efektifitas kinerja di Politeknik Kesehatan Surakarta, dengan hasil uji regresi menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,854 dan nilai sig. 0,000 (<0.05) serta uji t hitung > t tabel (2,313 >2,000) dengan nilai sig 0.025 (<0,05).
3. Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap efektifitas kinerja di Politeknik Kesehatan Surakarta, dengan hasil regresi menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,859 dan nilai sig. 0,000 (<0.05) serta uji t hitung > t tabel (2,355>2,000) dengan nilai sig 0.022 (<0,05).
4. Terdapat pengaruh secara bersama-sama iklim organisasi, etos kerja dan disiplin kerja terhadap efektifitas kinerja organisasi di Poltekkes Surakarta, dengan hasil uji F dengan nilai sig.0,000 (<0.05).
Leave a Reply