Judul Tesis : Pengaruh Corporate Governance Terhadap Earnings Management (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
A. Latar Belakang Masalah
Isu mengenai corporate governance menjadi topik yang menarik untuk diperbincangkan menyusul beberapa skandal keuangan yang terjadi di perusahaan besar diantaranya Enron, WorldCom, dan Xerox. Sedangkan di Indonesia isu tersebut mengemuka setelah terjadinya krisis ekonomi tahun 1997 dan 1998. Survey yang dilakukan oleh Price Waterhouse Coopers tahun 1999 terhadap investor internasional di Asia menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat pertama dalam hal buruknya standar auditing, akuntabilitas terhadap shareholder serta standar pengungkapan dan transparansi (FCGI: 2006).
Penerapan corporate governance sangat penting karena dari penerapan tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan sebagai upaya untuk memberikan kepercayaan kepada investor dalam memperoleh modal, dapat mengurangi agency cost, mengurangi biaya modal (cost of capital), dapat meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan citra perusahaan kepada publik dalam jangka panjang serta menciptakan dukungan para stakeholder.
B. Perumusan Masalah
- Apakah ada pengaruh secara simultan dan parsial variabel corporate governance yang terdiri dari jumlah dewan komisaris, independensi dewan komisaris, kepemimpinan komisaris independen, jumlah komite audit, jumlah dewan direksi dan independensi dewan direksi terhadap earnings management?
- Apakah ada pengaruh secara parsial jumlah dewan komisaris, independensi dewan komisaris, kepemimpinan komisaris independen, jumlah komite audit, jumlah dewan direksi, independensi dewan direksi, ukuran perusahaan, leverage dan tipe industri terhadap earnings management?
C. Tinjauan Pustaka
Agency Theory dan Corporate governance
Dalam perekonomian modern, manajemen dan pengelolaan perusahaan harus dipisahkan dari kepemilikan perusahaan. Hal ini sejalan dengan implikasi Agency Theory yang menekankan kepentingan para pemegang saham (shareholders) dan para pengelola perusahaan. Tujuan dilakukan pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan disini adalah untuk memaksimalkan keuntungan pemegang saham dengan biaya yang seefisien mungkin sedangkan bagi pengelola dapat memiliki keleluasaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya. Akan tetapi dalam pelaksanaannya seringkali terjadi konflik antara pengelola dan pemilik (Jensen dan Meckling, 1976). Gunarsih (2003) mengungkapkan bahwa penerapan corporate governance diperlukan untuk mengurangi konflik keagenan antara pengelola dan pemilik serta untuk menyamakan kepentingan antara pemilik perusahaan dengan pengelola perusahaan tersebut.
Corporate governance dan Earnings Management
Beberapa penelitian mengenai penerapan praktik corporate governance menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan nilai ekonomis dan produktifitas perusahaan serta mengurangi risiko sistematis keuangan (Javed dan Iqbal: 2007). Penelitian Dechow et al. (1996) dan Klein (2002) menunjukkan adanya hubungan antara buruknya praktik corporate governance dengan buruknya kualitas pelaporan keuangan termasuk kecurangan pelaporan keuangan dan earnings management. Ada beberapa definisi earnings management diantaranya adalah: Schipper (1989) : Earnings management dapat terjadi dalam proses pengungkapan laporan keuangan eksternal dengan berdasarkan real earnings management berdasarkan waktu investasi atau keputusan pembiayaan.”
Dewan Komisaris, Komite Audit dan Earnings Management
Penelitian mengenai pengaruh keberadaan dewan komisaris dan komite audit terhadap earnings management sudah dilakukan sebelumnya. Salah satunya adalah Klein (2002) yang meneliti komite audit dan board characteristic terhadap earnings management. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara komite audit dengan earnings management. Secara spesifik hubungan tersebut ditemukan ketika jumlah komite audit independen lebih kecil daripada jumlah komisaris independen.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance yang terdiri dari jumlah dewan komisaris, independensi dewan komisaris, kepemimpinan komisaris independen, komite audit, jumlah direksi, serta independensi dewan direksi terhadap earnings management.
Penelitian ini mengambil sampel 59 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempublikasikan laporan tahunan (annual report) 2008 dan 2009.
Dasar pemikiran dalam penelitian ini adalah pentingnya penerapan corporate governance sebagai upaya untuk mengurangi tindakan earnings management. Hal ini merupakan implikasi dari Agency Theory yang menekankan kepentingan para pemilik dan para pengelola perusahaan.
E. Kesimpulan
1. Jumlah dewan komisaris, komisaris independen dan kepemimpinan komisaris independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap earning management. Hasil pengujian dari ketiga variabel tersebut menunjukkan bahwa semakin besar jumlah dewan komisaris, adanya komisaris independen dan kepemimpinan komisaris independen dapat mengurangi tindakan earnings management. Hasil ini konsisten dengan penelitian Dechow et al. (1996) yang menyatakan bahwa independensi dari corporate board akan mengurangi kecurangan dalam pelaporan keuangan. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Jensen dan Meckling (1976) yaitu independensi dari corporate board dapat mengurangi konflik antara shareholder dan manajer. Hal ini menunjukkan adanya efektifitas monitoring yang dilakukan oleh independent corporate board (Klein, 2002; Fama dan Jensen, 1983).
2. Ketiga variabel dewan komisaris yang digunakan hanya variabel komisaris independen saja yang berpengaruh signifikan terhadap earnings management secara parsial.
- Hasil pengujian juga menunjukkan besarnya tingkat leverage dapat mengurangi pengaruh dari variabel jumlah dewan komisaris, komisaris independen dan kepemimpinan komisaris menjadi tidak signifikan.
- Keberadaan komisaris independen dan besarnya tingkat leverage berpengaruh signifikan terhadap earnings management. Pengaruh tersebut dapat terlihat lebih besar pada perusahaan dasar kimia dibandingkan pada perusahaan anekaindustri dan barang konsumsi. Sedangkan ukuran perusahaan yang ditunjukkan dengan besarnya asset tidak berpengaruh signifikan terhadap earnings management.
- Jumlah dewan komisaris, independensi dewan komisaris, kepemimpinan komisaris independen dan jumlah komite audit secara simultan berpengaruh signifikan terhadap earning management. Keberadaan komite audit tidak mengurangi pengaruh dari independensi dewan komisaris terhadap besarnya earnings management.
Leave a Reply