Judul Tesis : Pendekatan Contextual Teaching And Learning dengan Metode Eksperimen Lapangan dan Eksperimen Laboratorium Ditinjau dari Keterampilan Proses Sains dan Kesadaran Lingkungan
A. Latar Belakang Masalah
Rendahnya prestasi belajar seharusnya menjadi titik tolak bagi seorang guru Biologi agar lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanaan pembelajaran dengan cara mempertimbangkan semua faktor yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran. Selain itu guru juga dituntut untuk lebih menghargai peserta didik dengan segala potensinya sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan dengan cara terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar sebagai subyek pendidikan.
Dalam proses pembelajaran, guru bukan hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun peserta didik dalam belajar. Oleh karena itu seorang pengajar dituntut untuk dapat menguasai metode pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik untuk belajar.
B. Perumusan Masalah
- Apakah terdapat pengaruh pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning dengan metode Eksperimen Lapangan dan Eksperimen Laboratorium terhadap prestasi belajar peserta didik?
- Apakah terdapat pengaruh antara Keterampilan ProsesSains tinggi dengan Keterampilan ProsesSains rendah terhadap prestasi belajar peserta didik?
- Apakah terdapat pengaruh antara Kesadaran Lingkungan positif, dan negatif terhadap prestasi belajar peserta didik?
C. Landasan Teori
Pengertian CTL
Kontekstual adalah “suatu prinsip pembelajaran yang memungkinkan peserta didik belajar dengan penuh makna.Proses pembelajaran diharapkan mendorong peserta didik untuk menggunakan pemahaman dalam pengembangan diri dan menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari hari”Hanafiah(2009:67). MenurutTrianto(2010:107), Pembelajaran kontekstual adalah “konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari”.
Metode Eksperimen Lapangan
Metode Eksperimen Lapangan merupakan metode eksperimen yang dilakukan di tempat yang sesungguhnya, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Dalam metode Eksperimen Lapanganpeserta didik akan mengobservasi fakta yang terjadi di tempat yang sesungguhnya. dan peserta didik akan mencatat hasil observasi dengan menggunakan LKS yang sudah disediakan oleh guru atau yang dibuat peserta didik bersama dengan guru.
Metode eksperimen laboratorium
“ Metode Eksperimen Laboratorium, peserta didik melakukan eksperimen sendiri untuk kemudian diobservasi hasilnya. Metode eksperimen ini dapat dikatakan metode manipulatif, karena peserta didikdi pandu untuk mencocokan antara kenyataan dan teori yang di pelajari, pada umumnya menemukan dan memahami konsep melalui pengalamannya sendiri “ Wina Sanjaya (2008: 152).
Keterampilan Proses Sains
Keterampilan Proses Sains dalam bahasa Inggris disebut “ scientific skill process” adalah keterampilan intelektual, social, dan fisik yang bersumber pada kemampuan – kemampuan yang mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri peserta didikyang menekankan pada cara memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan hasilnya. (Mukminan dalam Keterampilan Proses Singgih Trihastuti). Funk dalam Dimyati dan Mudjiono (1985) dalam Singgih Trihastuti mengutarakan bahwa berbagai Keterampilan Prosesdasar dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:Keterampilan Proses dasar (basic skill) dan keterampilan terintegrasi (intergrated skill).
Kesadaran Lingkungan
Kesadaran adalah suatu tingkat kesiagaan individu pada saat ini terhadap stimulus internal dan eksternal.Yaitu terhadap peristiwa-peristiwa lingkungan dan sensasi tubuh, memori dan pikiran. Pengertian lainnya adalah Kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungan serta diri sendiri (melalui panca inderanya) dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungan serta diri sendiri (melalui perhatian).
D. Metodologi Penelitian
Penelitian mengunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2, populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.
Sampel diambil secara random sebanyak dua kelas, masing-masing terdiri dari 32 dan 31peserta didik.
Pengumpulan data keterampilan proses sains dan kesadaran lingkungan menggunakan lembar observasi, untuk prestasi belajar menggunakan tes pada kemampuan kognitif. Uji instrument penelitian dengan anatest.
Data prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan anava 3 jalan frekuensi sel tidak sama dengan Soft ware SPSS 15.
E. Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh antara Pendekatan Contextual Teaching and Learning dengan metode Eksperimen Lapangan dan metode Eksperimen Laboratorium terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi Polusi Kelas X SMA Negeri 2 Kota Yogyakarta tahun pelajaran 2010-2011.Hal ini terjadi karena prestasi belajar yang diperoleh dengan metode Eksperimen Lapangan dengan Ketrampilan ProsesSains dan Kesadaran Lingkungan dengan rerata nilai 72.97 lebih baik dari pada prestasi belajar yang diperoleh dengan metode Eksperimen Laboratorium dengan Ketrampilan Proses Sains dan Kesadaran Lingkungan dengan rerata nilai 69.65. Hal itu dikarenakan peserta didik yang pembelajarannya dengan menggunakan metode eksperimen lapangan belajar pada obyek yang langsung sehingga mempunyai daya retensi yang lebih lama.
2. Terdapat pengaruh perbedaan antara metode Eksperimen Lapangan dengan metode Eksperimen Laboratorium Ketrampilan ProsesSains kategori tinggi dan kategori rendah terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi Polusi kelas X SMA Negeri 2 Kota Yogyakarta tahun pelajaran 2010 – 2011. Terbukti dari rerata nilai yang di peroleh peserta didik dari Eksperimen lapangan Keterampilan Proses Sains tinggi 75.77 sedangkan pada kelas Eksperimen Laboratorium dengan Keterampilan Sains rendah 63.33. Hal ini terjadi karena peserta didik yang mempunyai Ketrampilan ProsesSains kategori tinggi dapat secara terampil dan jeli dalam melakukan pengamatan, pengukuran, berhipotesa dan membuat kesimpulan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
3. Tidak terdapat pengaruh antara metode Eksperimen Lapangan maupun metode Eksperimen Laboratorium dengan Kesadaran Lingkungan kategori positif dan kategori negatif terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi Polusi kelas X SMA Negeri 2 Kota Yogyakarta tahun pelajaran 2010 – 2011. Hal ini terjadi karena Kesadaran lingkungan lebih ditentukan dari kebiasaan yang di bawa dari keluarga masing – masing, sehingga bukan karena metode yang digunakan dalam pembelajaran.
Leave a Reply