Judul Skripsi : Pengaruh Implementasi Strategi Pembelajaran Think Talk Write Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Ditinjau dari Kemandirian Belajar Siswa Pada Siswa SMK Jurusan Bisnis Manajemen Kota Madya Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009
A. Latar Belakang Masalah
Strategi pembelajaran yang ditempuh guru sangat menentukan keberhasilan pembelajaran matematika. Namun, guru masih memaknai kegiatan mengajar sebagai kegiatan transfers pengetahuan dari guru ke murid semata, tanpa memperhatikan apakah strategi pembelajaran yang guru gunakan sudah sesuai dengan kompetensi yang dipelajari. Bahkan, terkadang strategi yang dipilih hanya bersifat memberikan informasi dan berpusat pada guru. Misalnya dalam pembelajaran matematika, diawal pelajaran guru memberikan materi dengan terus menerus berbicara atau mencatat kemudian memberikan contoh soal, selanjutnya siswa diminta menyelesaikan soal di papan tulis atau di meja masing – masing. Strategi ini tidak mengeksploitasi kreatifitas siswa.
Strategi belajar dengan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis dapat meningkatkan proses kognitif informasi. Britton berteori bahwa pemahaman dapat ditingkatkan melalui berbicara. Sedangkan tulisan sebagai strategi belajar juga telah mendapatkan dukungan secara teoritis yang cukup besar. (Leonard P. Rivard dan Stanley B. Straw , 2000: 568).
B. Perumusan Masalah
- Apakah implementasi strategi pembelajaran Think Talk Write (TTW) menghasilkan prestasi belajar metematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita lebih baik dibanding dengan penggunaan strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction)?
- Apakah prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita untuk siswa yang mempunyai kemadirian belajar tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemandirian belajar sedang, apakah prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita untuk siswa yang mempunyai kemandirian belajar tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemandirian belajar rendah dan apakah prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita untuk siswa yang mempunyai kemandirian belajar sedang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemandirian belajar rendah?
- Apakah terdapat interaksi strategi pembelajaran dan Kemandirian Belajar Siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita?
C. Kajian Teori
Tinjauan Mengenai Belajar
Belajar merupakan suatu kebutuhan yang pokok dari kebutuhan manusia, karena dengan belajar manusia akan memperoleh wawasan mengenai ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku/sikap, dengan belajar manusia juga akan lebih kreatif dan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Tinjauan Mengenai Strategi Pembelajaran Think Talk Write
Menurut Rizo yang dikutip Miguel Cruz Ramirez (2006: 262) Sebuah strategi untuk memecahkan masalah adalah suatu prosedur umum yang dibuat oleh skema tindakan yang isinya bukan satu spesifik, tapi isi umum yang berlaku dalam situasi isi yang berbeda, yang seseorang menggunakannya untuk mengarahkan diri sendiri yang digunakan sebagai dasar untuk memutuskan dan mengontrol jalannya aksi untuk menemukan solusi.
Tinjauan Mengenai Kemandirian Belajar Siswa
Manfaat dari kemandirian siswa belum banyak dirasakan oleh para siswa. Siswa masih beranggapan bahwa guru adalah satu – satunya sumber ilmu. Akan tetapi sebagian dari mereka yang berhasil karena kemandirian dalam belajar tidak terfokus pada kehadiran guru atau tatap muka di kelas, melainkan pada pemanfaatan perpustakaan atau membentuk kelompok belajar.
Tinjauan Mengenai Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) menurut Roy Killen adalah pembelajaran yang disajikan begitu saja kepada siswa, siswa tidak dituntut untuk mengolahnya, kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh dan guru hanya berfungsi sebagai penyampai materi. (Wina Sanjaya, 2008: 128)
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 2 x 3.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Jurusan Bisnis Manajemen Kota Madya Surakarta kelas X tahun ajaran 2008/2009.
Sampel diambil secara stratified cluster random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara random pada populasi yang terbagi atas beberapa strata dan randomisasi dilakukan terhadap kelompok bukan individu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 222 siswa yang mewakili populasi.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket kemandirian belajar siswa dan tes prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang berbentuk uraian. Sebelum angket dan tes digunakan untuk pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan uji coba. Pada angket kemandirian belajar siswa uji coba dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas.
Uji validitas dilakukan dengan dengan validitas isi dan untuk uji reliabitasnya digunakan tehnik Alpha. Sedang untuk tes prestasi belajar matematika siswa dilakukan uji yang menyangkut tingkat kesulitan, daya beda , validitas dan reliabilitasnya.
E. Kesimpulan Skripsi
1. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita antara strategi pembelajaran Think Talk Write dengan strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction). Dari rataan marginalnya, menunjukkan bahwa rataan pada strategi pembelajaran Think Talk Write lebih baik daripada strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction), sehingga dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada strategi pembelajaran Think Talk Write lebih baik daripada strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction) pada siswa kelas X SMK Jurusan Bisnis Manajemen Kota Madya Surakarta.
2. Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari kemandirian belajar siswa. Dengan melihat rataan marginalnya dapat diketahui bahwa rataan untuk kemandirian belajar tinggi lebih baik daripada rataan untuk kemandirian belajar sedang, rataan untuk kemandirian belajar tinggi lebih baik daripada rataan untuk kemandirian belajar rendah dan rataan untuk kemandirian belajar sedang lebih baik daripada rataan untuk kemandirian belajar rendah, maka dapat disimpulkan prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada kemandirian belajar tinggi lebih baik dari kemandirian belajar sedang, prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada kemandirian belajar tinggi lebih baik dari kemandirian belajar rendah dan prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada kemandirian belajar sedang lebih baik dari kemandirian belajar rendah.
3. Pada strategi pembelajaran Think Talk Write, prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada siswa yang mempunyai kemandirian belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemandirian belajar sedang, siswa yang mempunyai kemandirian belajar tinggi lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemandirian belajar rendah, dan siswa yang mempunyai kemandirian belajar sedang lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemandirian belajar rendah. Demikian pula pada strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction). Pada setiap tingkat kemandirian belajar siswa baik tinggi, sedang maupun rendah, prestasi belajar matematika siswa dalam menyelesaikan soal cerita yang pembelajarannya dengan strategi pembelajaran Think Talk Write selalu lebih baik daripada strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction).
Leave a Reply