HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Skripsi Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Pemberian Tugas Pendokumentasian Cerita Rakyat

Judul Skripsi : Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Pemberian Tugas Pendokumentasian Cerita Rakyat (Studi Kasus di SMA Pangudi Luhur Giriwoyo)

A. Latar Belakang Masalah

Pemaparan nilai-nilai secara tepat oleh guru lewat metode dan model pembelajaran yang baik akan merangsang peserta didik untuk mengimplementasikan nilai moral dari suatu peristiwa sejarah, baik peristiwa sejarah nasional maupun sejarah lokal, termasuk cerita rakyat yang terdapat proses pembelajaran nilai moral, nilai budi pekerti dan nilai perkembangan sejarah bangsa itu sendiri. Penyampaian sejarah yang terakhir inilah yang memungkinkan sejarah itu ada maknanya sehingga sejarah mempunyai kesan dan memberikan pembelajaran pada generasi berikutnya melalui proses pewarisan nilai-nilai. Paradigma Sejarah bersifat statis dan membosankan dalam proses pembelajarannya dapat berubah menjadi suatu yang dinamis dan menarik apabila upaya diatas dapat diterapkan di sekolah.

Upaya pembelajaran sejarah yang dinamis dan menarik memerlukan peranan berbagai faktor. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran dapat menggunakan metode pemberian tugas sebagai salah satu metode membelajarkan sejarah di kelas. Metode ini dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya pengajaran sejarah dan peranan metode mengajar ini sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar (Winarno Surakhmad, 2003: 39). Pemberian tugas di sini tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari pekerjaaan rumah. Tugas dapat dikerjakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan dan di tempat lainnya.

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimanakah kesesuaian pembelajaran tentang cerita rakyat dengan KTSP?
  2. Bagaimanakah relevansi cerita rakyat untuk pembelajaran sejarah?
  3. Mengapa guru memilih metode pemberian tugas pendokumentasian cerita rakyat dalam pembelajaran sejarah?

C. Kajian Teori

Pembelajaran Sejarah

Arti penting mempelajari sejarah adalah peristiwa sejarah menyimpan pengalaman berharga yang dapat memberikan kearifan dengan mengambil hikmah dari peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. Mempelajari sejarah berarti melihat gambaran nyata tentang perjalanan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun kelompok dalam menunjukkan adanya suatu perubahan sebagai hasil aktivitas sosial, politik. Ekonomi dan kebudayaan (Isjoni, 2007: 32).

Pengertian KTSP

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 pasal 15, menyebutkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP ini mempunyai landasan pengembangan yaitu UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), PP No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (SI), Peraturan Pemerintah No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) (Susanto, 2007: 12).

Pengertian Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas mengandung pengertian bahwa metode ini merupakan suatu cara mengajar yang dicirikan oleh adanya kegiatan perencanaan antara peserta didik dengan guru mengenai suatu persoalan atau permasalahan yang harus diselesikan/dikuasai oleh peserta didik dalam jangka watu tertentu yang disepakati bersama antara peserta didik dengan guru (Mustadji, 1993: 11).

Cerita Rakyat

Cerita rakyat atau folklor adalah pengindonesiaan kata Inggris folklore yang terdiri dari dua kata dasar folk dan lore. Folk artinya kolektif (collectivity) yang  memiliki pengertian tentang sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan sehingga dapat dibedakan dengan kelompok yang lain.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pangudi Luhur Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif bersifat naturalistic mengarah pada studi kasus tunggal terpancang (embedded case study research. Sumber data meliputi informan atau nara sumber yang terdiri dari Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran sejarah dan peserta didik kelas X SMA Pangudi Luhur Giriwoyo;

Proses pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar; dan Dokumen dan arsip seperti VCD, buku paket sejarah dan buku-buku penunjang lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi langsung dan content analysis. Validitas data penelitian menggunakan teknik trianggulasi sumber (data) dan trianggulasi metode. Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah analisis interaktif dengan 3 komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi).

E. Simpulan

1. Ada kesesuaian antara pembelajaran cerita rakyat dengan materi yang ditampilkan dalam kurikulum KTSP. Kesuaian ini dapat dilihat pada indikator dan tujuan pembelajaran antara kurikulum KTSP dengan perangkat pengajaran guru. Materi tentang cerita rakyat sesuai dengan indikator dan tujuan yang ada dalam panduan KTSP terutama pada KD 1.2 untuk mendukung sistem pendidikan nasional sesuai dengan mengembangkan potensi daerah (lingkungan sekolah).

KD 1.2 tentang pemahaman sejarah nasional, mengenai jejak sejarah di dalam sejarah lisan (folklore, mitologi, dongeng dan legenda) dari berbagai daerah di Indonesia, oleh guru dijabarkan dalam 6 RPP. RPP ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik, sehingga pembelajaran sejarah di SMA PL Giriwoyo memanfaatkan potensi lokal. Pembelajaran tentang cerita rakyat terdapat dalam kurikulum kelas X semester 1 terutama pada KD 1.2 dapat terlihat pada materi pelajaran

  • Tradisi sejarah pada masyarakat pra-aksara
  • Jejak sejarah di dalam sejarah lisan (folklore, mitologi, dongeng dan legenda) dari berbagai daerah di Indonesia

2. Relevansi cerita rakyat di wilayah Giriwoyo dengan pembelajaran sejarah mengacu pada proses pengidentifikasian dan pendokumentasian tradisi lisan yang berkembang di Giriwoyo sebagai salah satu bentuk praktek penelusuran kajian sejarah sosial, sejarah lisan dan sejarah lokal. Observasi lapangan dan bentuk laporan akhir sebagai tagihan pembelajaran telah berusaha menerapkan proses metodologi sejarah untuk membelajarkan peserta didik memahami proses penggalian jejak-jejak sejarah terutama jejak sejarah yang berkaitan dengan jejak lisan dan jejak lokal yang masih berupa tradisi lisan dalam masyarakat setempat tersebut. Peserta didik dapat mengidentifikasi dan menginventarisasi cerita rakyat (mitos dan legenda) yang berkembang di sekitar wilayah Giriwoyo dalam bentuk laporan tertulis.

3. Metode pemberian tugas pendokumentasian cerita rakyat di wilayah Giriwoyo ini dipilih dan diterapkan guru untuk untuk mencapai KD pemahaman sejarah nasional, mengenai jejak sejarah di dalam sejarah lisan (folklore, mitologi, dongeng dan legenda) dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Giriwoyo sebagai bagian dari pelestarian sejarah lokal. Alasan guru menerapkan metode ini untuk mengembangkan potensi daerah dan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dan proses pembelajaran.

Nilai praktis dan pragmatis dalam pembelajaran sejarah memupuk kesadaran aspek sejarah sosial budaya di Giriwoyo dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik memahami proses penelusuran sejarah lokal. Pemberian tugas ini, guru mengajak peserta didik untuk belajar dan memiliki problem oriented untuk mengenali, mengkaji peristiwa sejarah di sekitarnya secara utuh, sehingga kreatifitas peserta didik berkembang optimal.

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?