HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Tesis Pembelajaran Sains dengan Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD dari Kemampuan dan Gaya Belajar

Judul Skripsi : Pembelajaran Sains dengan Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD ( Student Team Achivement Divition ) Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Gaya Belajar

A. Latar Belakang

Model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dan STAD adalah model pembelajaran cooperative learning. Model pembelajaran tipe JIGSAW terdiri dari: pembentukan tim (tim ahli), memilih pemimpin, membagi sekmen tiap anak satu segmen materi pelajaran, membuat tim ahli dengan segmen yang sama, tim ahli berdiskusi, setelah memahami kembali ke tim asal, mengajukan pertanyaan,  intervensi materi yang relevan, dan pemberian kuis.

Sedangkan pembelajaran kooperatif tipe STAD yang disusun oleh Robert E Slavin. dan dikembangkan oleh John Hoking sejak tahun 1971 di Augustin Texas Amirika Serikat dengan multi etnik, ras, jenis kelamin, dan ragam kemampuan langkah-langkah sebagai berikut: presentasi kelas, pembentukan tim/ kelompok, yang terdiri dari 4 sanpai 5 anak, diskusi kelompok, dan pembagian kuis.

B. Perumusan Masalah

  1. Apakah ada pengaruh pembelajaran kooperatif yang menggunakan tipe JIGSAW dan STAD terhadap prestasi belajar siswa?
  2. Apakah ada pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa?
  3. Apakah ada pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar siswa?

C. Kajian Teori

Metode Pembelajaran Kooperatif (cooperative learning)

Kooperative learning adalah sebuah pembelajaran kelompok yang tidak membedakan ras, etnik, agama, suku, budaya ekonomi dan kemampuan seseorang. Dalam pembelajaran bersama atau kelompok yang dipentingkan adalah kerja sama untuk mencapai tujuan, dan tidak mengesampingkan kemampuan individu, kemampuan individu perlu di pacu sampai maksimum untuk mencapai tujuan kelompok atau bersama, dan apabila ada dari anggota yang kurang mampu maka anggota yang lain akan membantu atau mendorong agar anggota yang kurang mampu dapat memiliki kemampuan yang sejajar maka dalam kelompok tidak ada yang merasa dikecilkan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik dan maksimal.

Pembelajaran Kooperatif Tipe JIGSAW

Model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW pertama kali dikembangkan oleh Eliot Aronson tahun 1971. Dalam model pembelajaran JIGSAW setiap siswa menjadi anggota kelompok asal (home group) dan juga sebagai kelompok ahli (expert group) Siswa dalam kelompok ahli bertanggungjawab terhadap penguasaan materi yang menjadi bagian yang harus dipelajarinya dan memiliki kuwajiban untuk menularkannya kepada teman-temannya.

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

Dalam kelompok belajar kooperatif tipe STAD keberhasilan pembelajaran sangat ditekankan pada para oanggota kelompok untuk melakukan hal terbaik untuk kelompoknya, seperti saling memberi semangat, dukungan, perhatian, dan penghargaan diri untuk keberhasilan belajar. kegiatan akhir,meliputi:

  1. evaluasi belajar. Setelah satu pokok bahasan guru mempresentasikan materi pelajaran, maka kemudian dilakukan evaluasi perseorangan dengan tujuan untuk mengukur pengetahuan yang diperoleh selama melakukan kegiatan belajar mengajar.
  2. Skor / nilai peningkatan perseorangan Pemberian evaluasi secara individu mempunyai tujuan untuk membandingkan skor/nilai yang diperoleh pada tes dengan skor dasar/ awal yang dimiliki sebelumnya, jadi skor/ nilai akan memiliki arti bila setelah dibandingkan antara nilai sebelumnya dan nilai akhir setelah diberi tindakan.

Pengetian Kemampuan awal.

Menurut Munandir (1977: 50) “Kemampuan awal adalah ketrampilan yang harus dimiliki siswa agar dapat belajar secara efisien seperti yang dimaksud dalah tujuan akhir pembelajaran” Sedangkan Atwi Suparnan (1877: 110) menyatakan bahwa “Kemampuan awal adalah sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki sehingga dapat mengikuti pelajaran“ Adapun Dick dan Carey (1985 :85) menyebutkan bahwa “prilaku awal (entry behavior ) kemampuan atau skill khusus yang sudah diketahui sekelompok siswa sebelum memulai suatu pelajaran baru”.

Gaya Belajar (learning Styles).

Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memperhatikan keunikan individu siswa, pemahaman akan keunikan induvidu siswa akan menghindarkan guru dari pendekatan belajar yang sama (seragam) untuk semua siswa, disamping itu mendorong siswa untuk lebih bertanggungjawab terhadap proses belajarnya dan akan menggunakan kopentensi yang ada pada dirinya.

D. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kooperatif, dilaksanakan pada bulan Mei – Desemember 2009.

Populasi adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Wedarijaksa Pati tahun pelajaran 2009/2010, sejumlah 5 kelas.

Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari empat kelas. Dua kelas eksperimen 1 menggunakan metode kooperatif tipe JIGSAW yaitu kelas VIIIA dan VIIID dan dua kelas eksperimen 2 menggunakan metode kooperatif tipe STAD yaitu kelas VIIIB dan VIIIC. Masing-masing kelas terdiri 44 siswa. Teknik pengumpulan data untuk prestasi belajar menggunakan metode tes, kemampuan awal dan gaya belajar menggunakan metode angket.

Uji hipotesis penelitian menggunakan ANAVA tiga jalan sel tak sama dengan bantuan software minitab 15. Uji lanjut ANAVA menggunakan uji Scheffe dengan bantuan software minitab 15.

E. Kesimpulan

1. Penggunaan metode kooperatif tipe JIGSAW dan tipe STAD terhadap prestasi belajar sains. Siswa yang yang diberi pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW mempunyai rata-rata nilai 71,93 sedangkan yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai ratarata nilai 65,39. Meskipun dalam rata-ratanya berbeda tetapi setelah diuji ternyata nilai pvalue = 0,020, hal ini lebih kecil dari 0,05 (p-value < 0,05) HO tidak diterima. Kesimpulannya metode belajar kooperatif tipe JIGSAW dan STAD terdapat pengaruh pembelajaran terhadap prestasi belajar sains materi usaha dan energi di SMP Negeri 2 Wedarijaksa Pati.

2. Kemampuan awal tinggi dan rendah. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi akan mempunyai nilai yang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah dan sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Dalam tabel 4.7 dan 4.8 diperoleh data Kemampuan awal tinggi untuk pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW dan STAD prestasinya untuk tipe JIGSAW = 71,93 sedangkan untuk STAD = 65,39, dan yang rendah 44,76 dan 41,18. Meskipun ada perbedaan tetapi setelah diuji p-value < 0,05 yaitu 0,000. Kesimpulannya: ada pengaruh antara siswa yang berkemampuan awal tinggi dan rendah, terhadap prestasi belajar siswa pada materi usaha dan energi di SMP Negeri 2 Wedarijaksa Pati.

3. Gaya belajar Kinestetik dan visual. Siswa yang mempunyai gaya belajar kinestetik akan mempunyai nilai yang lebih baik daripada siswa yang mempunyai gaya belajar visual. Gaya belajar sangat berpengaruh dalam pembelajaran. Dalam tabel 4.10. ternyata prestasi belajar siswa yang bergaya belajar visual lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang bergaya belajar kinestetik, yaitu gaya belajar kinestetik nilai rata-rata = 49,08, dan visual = 52,45. Dan setelah diuji p-value < 0,05 yaitu 0,009 hal ini berarti H0 ditolak. Kesimpulannya: siswa yang bergaya belajar kinestetik dan yang bergaya belajar visual ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa pada materi usaha dan energi di SMP Negeri 2 Wedarijaksa Pati

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?