Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Jigsaw dan Student Teams Achievement Divisions (STAD) terhadap Prestasi Belajar Bahasa Inggris Ditinjau dari Motivasi Berprestasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat Tahun Pelajaran 2008/2009 ( Eksperimen di SMP Negeri 3 Ngrambe dan SMP Negeri 1 Mantingan )
A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. (UU Sisdiknas, 2003: 3)
Setiap satuan pendidikan jalur pendidikan di sekolah harus menyediakan sarana belajar yang sesuai dengan kurikulum sekolah. Kurikulum sekolah disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pendidikan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
- Adakah perbedaan pengaruh yang signifikan antara model Cooperative Learning Jigsaw dan STAD terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat?
- Adakah perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi tinggi dengan motivasi berprestasi rendah terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat?
- Adakah interaksi pengaruh yang signifikan model pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat?
C. Kajian Teori
Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Sutratinah Tirtonagoro (2001: 43) bahwa: “Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.”
Evaluasi Belajar Bahasa Inggris
Untuk mengungkapkan dan mengukur hasil belajar bahasa Inggris harus dilakukan evaluasi. Adapun yang dimaksud dengan evaluasi menurut Moore (dalam Farida Rahim, 2007: 137) adalah suatu proses pengumpulan, menganalisis data, mempertimbangkan dan membuat keputusan tentang hasil belajar siswa.
Pengertian Motivasi Berprestasi
Menurut Ngalim Purwanto (2002:60) bahwa: “motivasi berprestasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.” Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan terentu.
Model Pembelajaran Cooperative Learning
Hakikat cooperative learning adalah bekerja sama untuk mencapai tujuan (Johnson dan Johnson, 1996: 4). Dalam kegiatan cooperative, individu mencapai tujuan yang menguntungkan untuk dirinya dan juga menguntungkan bagi semua anggota kelompok. Selanjutnya dikatakan cooperative learning adalah suatu bentuk pembelajarna dalam kelompok kecil di mana para siswa bekerja sama untuk memaksimalkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran.
Pengertian Cooperative Learning STAD
Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari Universitas John Hopkin. Metode ini dipandang paling sederhana dan paling langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Metode STAD ini merupakan teori belajar konstruktivisme yang berdasar pada teori belajar kognitif. Menurut Nurhadi (2004:46): “Hakikat toeri konstruktivisme adalah bahwa siswa harus menjadikan informasi itu menjadi miliknya sendiri.
D. Metode Penelitian Skripsi
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 3 Ngrambe dan SMP Negeri 1 Mantingan Wilayah Ngawi Barat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Wilayah Ngawi Barat Kabupaten Ngawi yang meliputi 5 kecamatan terdiri dari 15 SMP Negeri. Kecamatan Ngrambe terdiri dari: SMP Negeri 1, 2, dan 3; Kecamatan Karanganyar terdiri dari SMP Negeri 1, 2, 3, dan 4; Kecamatan Mantingan terdiri dari SMP negeri 1, dan 2; Kecamatan Wododaren terdiri dari SMP negeri 1, 2, 3, dan 4; Kecamatan Sine terdiri dari SMP Negeri 1 dan 2, , peneliti mengambil dua sekolah untuk dijadikan sampel dengan teknik multi stage cluster random sampling.
Anggota sampel penelitian berjumlah 64 siswa diambil dengan teknik purposive random sampling. Jumlah tersebut berasal dari dua kelas yang mewakili dari 15 SMP negeri Ngawi Barat yang dijadikan objek penelitian satu kelas untuk kelas Jigsaw dan satu kelas untuk kelas STAD.
E. Kesimpulan
1. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara model Jigsaw dan STAD terhadap prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat tahun pelajaran 2008/2009.
2. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi tinggi dengan motivasi berprestasi rendah terhadap prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat tahun pelajaran 2008/2009.
3. Ada interaksi pengaruh yang signifikan model pembelajaran dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri Ngawi Barat. Siswa dengan motivasi berprestasi tinggi, prestasi belajar bahasa Inggris lebih tinggi dibanding dengan siswa dengan motivasi berprestasi rendah yang menggunakan model Jigsaw, sedangkan siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi prestasi belajar bahasa Inggris tidak terdapat perberbedaan dengan menggunakan model STAD dibanding dengan siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
Leave a Reply