Judul Skripsi : Pembelajaran Biologi dengan Quantum Learning Melalui Komputer dan Modul Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa
A. Latar Belakang Masalah
SMA Negeri 1 Boyolali merupakan sekolah unggulan yang ada di Kabupaten Boyolali. Sekolah ini sangat menekankan pada kemajuan di bidang akademik sehingga tidak terlalu berlebihan kalau mendapat predikat sebagai sekolah unggulan. Pada sekolah ini memiliki jumlah kelas yang cukup besar yaitu 24 kelas. Karena merupakan sekolah pelopor maka sarana prasarana cukup memadai. Jumlah guru cukup banyak yang didominasi oleh guru senior dengan beberapa guru yunior. Umumnya guru-guru disini masih banyak yang menerapkan metode klasik yaitu dengan ceramah (teacher centered). Pembelajaran dengan Quantum Learning (student centered) yang menekankan pada pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan pada sekolah ini belum ada yang menerapkan.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin meneliti, apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran biologi dengan Quantum Learning melalui media komputer dan modul , dengan memperhatikan faktor gaya belajar dan kemampuan memori siswa. Pada materi pembelajaran filum Porifera dan Coelenterata merupakan kelompok hewan invertebrata yang belum lengkap organ tubuhnya. Porifera merupakan kelompok hewan yang tubuhnya berpori-pori, umumnya hidup di laut, golongan binatang multisel primitif, jaringan tubuh terdiri dari epidermis dan selsel berleher (koanosit), bentuk tubuh seperti tabung (jambangan bunga). Porifera juga dikenal sebagai hewan spons. Contoh: Euspongia, Spongilla, Granti, Scypha. Coelenterata merupakan kelompok hewan yang mempunyai rongga tubuh gastrovaskuler, diploblastik dengan jaringan ektoderm (epidermis) dan endoderm (gastrodermis), bentuknya menyerupai kantung dengan beberapa tentakel di sekitar mulut, hidupnya akuatik di laut, mempunyai tipe tubuh polip dan medusa, mempunyai sel-sel penyengat (nematokist/knidoblas). Contoh: Hydra, Obelia, Aurelia, Mendrina, Tubifora. Kedua filum ini kebanyakan hidup di laut, sehingga untuk melihat objek secara langsung dan melihat peranannya dalam ekosistem merupakan kegiatan yang menyulitkan.
B. Perumusan Masalah
- Apakah ada pengaruh pembelajaran biologi dengan Quantum Learning melalui media komputer dan media modul terhadap prestasi belajar siswa pada kompetensi Porifera dan Coelenterata?
- Apakah ada pengaruh gaya belajar siswa (visual dan kinestetik) terhadap prestasi belajar siswa pada kompetensi Porifera dan Coelenterata?
- Apakah ada pengaruh kemampuan memori siswa (tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar siswa pada kompetensi Porifera dan Coelenterata?
C. Landasan Teori
Model Pembelajaran Quantum Learning
Akhir-akhir ini metode pembelajaran banyak dibicarakan di kalangan pendidik, karena metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan peserta didik dan kualitas lembaga pendidikan. Diantara metode pembelajaran tersebut yaitu pembelajaran konstruktif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran terpadu, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran kuantum (Quantum Learning).
Media Komputer
Komputer dalam pembelajaran merupakan media elektronik yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi dengan kode tertentu yang melakukan penyimpanan, dan operasional dari yang sederhana sampai yang paling kompleks dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih teliti. Komputer mampu menggabungkan dan mengendalikan berbagai peralatan antara lain CD player, video tape bahkan dengan LCD.
Media Modul
Modul adalah media pembelajaran berbasis cetak yang merupakan seperangkat bahan ajar mandiri yang disajikan secara sistematis sehingga memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya tanpa harus tergantung pada orang lain atau dengan bimbingan yang sangat terbatas dari guru (Depdiknas, 2003: 4).
Teori Gaya Belajar
Menurut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2007 : 120), bahwa “Keberhasilan (prestasi) belajar juga dimungkinkan dipengaruhi oleh gaya belajar siswa”. “Gaya belajar siswa adalah suatu cara yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat merasakan belajar yang nyaman dan menyenangkan”.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Boyolali.
Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari enam kelas yang terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama pembelajaran dengan Quantum Learning melalui media komputer, sedangkan kelompok kedua pembelajaran dengan Quantum Learning melalui media modul. Pengolahan data yang digunakan untuk mengetahui hasil penelitian ini adalah variansi tiga jalan yang kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe.
E. Kesimpulan
1. Pada pembelajaran melalui media berpengaruh signifikan terhadap perolehan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uji GLM diperoleh rerata melalui media komputer siswa memperoleh nilai 79.32, sedangkan melalui media modul diperoleh rerata 73.95. Pembelajaran dengan Quantum Learning melalui media komputer berpengaruh signifikan terhadap pencapaian prestasi belajar siswa, karena dalam pembelajaran melalui media komputer siswa dapat mengenali objek yang mirip dengan objek yang sesungguhnya. Dengan demikian konsep – konsep yang diperoleh menjadi lebih bermakna dan lebih melekat dalam diri siswa.
2. Gaya belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar meskipun tidak signifikan. Dalam deskripsi statistik siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik memperoleh rerata prestasi belajar 75.52 dan yang memiliki gaya belajar visual memperoleh rerata 77.55. Meskipun rerata yang diperoleh siswa pada kedua kelompok tampak berbeda namun setelah diuji melalui Analysis of Mean tidak berpengaruh secara signifikan. Faktor yang mendukung tidak adanya pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar pada materi Porifera dan Coelenterata adalah cakupan materinya sebagian besar hidup di perairan laut. Hal ini bagi para pendidik dan siswa merupakan suatu masalah untuk mendapatkan objek yang sesungguhnya bagi daerah tertentu. Oleh karena itu pembelajaran cenderung disajikan dengan gambar secara visual atau dengan model tiruan.
3. Kemampuan memori yang tinggi berpengaruh signifikan terhadap pencapaian nilai prestasi siswa dengan perolehan rerat a 79,194 dan cenderung lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan memori yang rendah. Sedangkan kemampuan memori siswa yang rendah diperoleh rerata 74,126. Siswa yang mempunyai kemampuan memori tinggi cenderung memiliki rasa ingin tahu yang lebih, belajar dengan penuh percaya diri, bertanggungjawab terhadap tugas-tugas, memiliki kecepatan untuk menyimpan informasi tersebut lebih tinggi dan selalu berusaha untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Kemampuan kecepatan menyimpan informasi dan menggunakannya kembali pada situasi yang berikutnya merupakan modal dasar bagi siswa dalam meraih prestasi belajar yang lebih baik.
Leave a Reply