Judul Tesis : Pembelajaran Kimia Model STAD (Student Teams Achievement Divisions) Menggunakan Media Animasi dan Laboratorium Ditinjau dari Sikap Ilmiah dan Aktivitas Belajar Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Tuntutan terhadap sistem pendidikan yang dapat mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai landasan untuk mencapai masyarakat industri yang produktif perlu segera diwujudkan. Pendidikan dianggap sebagai modal bangsa untuk mencapai keunggulan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan sehingga dapat memacu produktivitas nasional yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya pada era globalisasi.
Pendidikan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang merupakan salah satu ilmu dasar yang terus berkembang pesat baik isi materi maupun kegunaanya. Kimia sebagai salah satu ilmu dalam IPA mempunyai peran yang besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini dapat ditinjau dari banyaknya konsep ilmu Kimia yang dapat diaplikasikan baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) maupun dalam kehidupan masyarakat seharihari serta mempunyai potensi sangat besar yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dalam menyiapkan sumber daya manusia yang bermutu serta dapat bersaing di kancah internasional.
B. Perumusan Masalah
- Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran STAD (Student Teams- Achievement Divisions) menggunakan media animasi dan laboratorium terhadap prestasi belajar siswa?
- Apakah terdapat pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa?
- Apakah terdapat pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa?
C. Landasan Teori
Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division)
STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model pembelajaran kooperatif yang cukup mudah untuk dilaksanakan. STAD terdiri dari 5 komponen utama yaitu :
- presentasi kelas, guru mengajar seperti biasa untuk materi-materi pokok dalam kelas
- tim, terdiri dari 4-5 orang yang mewakili seluruh bagian kelas
- kuis, setelah guru mengajar dan tim bekerja, siswa akan mengerjakan kuis individual tidak boleh saling membantu
Media Animasi
Media animasi: jenis media visual bergerak yang dapat dioperasikan oleh komputer antara lain dengan program SWF. File animasi yang telah disimpan di dalam komputer (hard disk) dapat dilihat menggunakan program Macromedia Flash Player atau SWF Opener. SWF Opener adalah salah satu perangkat lunak pemutar file animasi yang dapat diunduh dan digunakan secara gratis. Gambar animasi yang dibuat dengan program macromedia Flash Player dan disimpan dalam bentuk file shockwave (berekstensi.swf) dapat ditampilkan dalam presentasi menggunakan program PowerPoint.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang harus ditunjukkan dalam bekerja dan berfikir untuk mendapatkan pengetahuan dalam sains. Isilah sikap dalam bahasa inggris disebut “attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental untuk melakukan kegiatan. Sikap ilmiah terjadi dalam proses kegiatan ilmiah yaitu sesuatu kegiatan untuk mengamati obyek tertentu.
Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Dalam hal kegiatan belajar, Rousseuau dalam Sardiman memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis (2010 : 96 ).
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasinya siswa kelas X SMA 3 Muhammadiyah Surakarta tahun pelajaran 2010/2011, sebanyak 3 kelas.
Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas.
Teknik pengumpulan data prestasi belajar kognitif menggunakan metode tes, sedangkan sikap ilmiah dan aktivitas belajar menggunakan metode angket.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama.
E. Kesimpulan
1. Siswa yang beri perlakuan dengan model pembelajaran STAD menggunakan laboratorium mempunyai rata-rata prestasi kognitif yaitu 85,91 lebih tinggi dari pada siswa yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran STAD menggunakan media animasi dengan nilai rata-rata 78,96. Hal ini disebabkan karena pembelajaran STAD menggunakan laboratorium dimana siswa dihadapkan dengan hal yang riil (nyata) untuk melakukan pengamatan secara langsung sehingga membangkitkan semangat belajar dan menjadikan pemahaman yang mendalam.
Sedangkan pada pembelajaran model STAD menggunakan media animasi pembelajarannya kurang maksimal karena siswa hanya berpusat pada penjelasan dari animasi yang ditampilkan dengan software komputer, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mempelajarinya secara mandiri. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran model pembelajaran STAD menggunakan media animasi dan laboratorium terhadap prestasi kognitif siswa untuk materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta tahun 2010/2011.
2. Sikap ilmiah merupakan faktor internal yang ada dalam diri siswa yang berkenaan dengan perilaku, obyektif, kritis, tekun, dan selalu mencari sesuatu yang baru. Sikap ilmiah tinggi rendah dapat digunakan untuk membuktikan adanya perbedaan prestasi belajar. Berdasar penelitian siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi mempunyai prestasi belajar lebih rendah dari siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah. Hal ini dimungkinkan karena banyak faktor yang dapat mempengaruhinya diantaranya model dan media yang digunakan tidak memerlukan sikap ilmiah tinggi, instrumen penilaian sikap ilmiah belum mampu menggambarkan kondisi siswa yang sebenarnya, serta masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor-faktor tersebut di luar kegiatan belajar mengajar. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh sikap ilmiah siswa dengan prestasi kognitif materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta tahun 2010/2011.
3. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dengan cara mengamati sendiri, pengalaman sendiri, menyelidiki sendiri dan bekerja secara aktif dengan fasilitas yang diciptakan sendiri untuk berkembang sendiri dengan bimbingan dan pengamatan dari guru. Aktivitas belajar yang dilakukan siswa merupakan aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan belajarnya sehingga sangat membantu kesuksesan belajarnya, aktivitas belajar yang tinggi menunjukkan minat yang tinggi dan sikap yang positif terhadap pelajaran kimia. Berdasar penelitian siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi prestasi belajar kognitifnya lebih tinggi dari pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap prestasi kognitif materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta tahun 2010/2011.
Leave a Reply