Judul Tesis : Pembelajaran Biologi Menggunakan Model STAD dengan Media Cetak (LKS) dan Video Ditinjau dari Gaya Berpikir dan Interaksi Sosial Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Pemanfaatan media dalam proses pembelajaran memegang peranan penting karena selain memberikan variasi pembelajaran (tidak hanya mendengarkan dan melihat guru menjelaskan), tetapi juga dapat membantu siswa dalam memahami sesuatu yang sedang dipelajari dan dikajinya dengan mudah dan konkret. Proses pembelajaran yang disertai penggunaan media merupakan alternatif pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan, penalaran, dan keterampilannya guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi. Media pembelajaran diharapkan dapat mencakup aspek penglihatan (visual), pendengaran (auditif), dan gerak (motorik), karena selain bertujuan memudahkan peserta didik dalam belajar juga mampu menanamkan konsep. Sebaiknya media sebagai alat bantu pengajaran harus dapat menumbuhkan minat belajar dalam proses pembelajaran.
Menurut Baharuddin (2008 : 19-28), secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. Faktor eksternal atau eksogen adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu. Faktor ini dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan sosial (lingkungan sosial sekolah, masyarakat, dan keluarga) dan lingkungan non sosial. Proses belajar tidak pernah lepas dari faktor lingkungan. Antar individu dan lingkungan / sosial terjadi interaksi. Pada lingkungan sosial sekolah, interaksi yang terjadi adalah interaksi antar siswa ataupun interaksi antara siswa dengan guru.
B. Rumusan Masalah
- Adakah pengaruh pembelajaran model STAD dengan menggunakan media cetak (LKS) dan media video terhadap prestasi belajar siswa pada materi Ekosistem?
- Adakah pengaruh gaya berpikir terhadap prestasi belajar siswa dalam mempelajari materi Ekosistem?
- Adakah pengaruh interaksi sosial terhadap prestasi belajar siswa dalam mempelajari materi Ekosistem?
C. Landasan Teori
Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams – Achievement Division (STAD)
Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah Student Teams – Achievement Division (STAD). STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan rekan-rekan sejawatnya di Johns Hopkins University. STAD merupakan salah satu pendekatan CL yang paling sederhana, paling mudah dipahami, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.
Interaksi Antara Pembelajaran Kooperatif Model STAD Menggunakan Media Cetak (LKS) dan Media Video dengan Interaksi Sosial Siswa terhadap Prestasi Belajar
Tidak setiap individu akan memberikan respon yang sama pada suasana kerja sama. Setiap orang pada dasarnya memiliki kepribadian yang khas dalam bekerja sama, baik dalam hal kerjasama, kompetisi, pertentangan, persesuaian, dan lain-lain. Kemungkinan siswa yang melakukan belajar berkelompok dengan media video dan memiliki tingkat interaksi sosial tinggi akan memiliki prestasi yang lebih baik daripada kelompok yang lain.
Interaksi Antara Variasi Penggunaan Media Pembelajaran, Gaya Berpikir, dan Interaksi Sosial Siswa terhadap Prestasi Belajar
Pergaulan sehari-hari siswa di lingkungan sekolah melibatkan interaksi antar siswa satu dengan yang lainnya. Ternyata tidak semua individu dapat berinteraksi dengan baik sehingga hal ini menyebabkan kegiatan komunikasi antar siswa pada saat pembelajaran menjadi kurang berhasil. Adanya perbedaan gaya berpikir, minat, intelegensi, dan tingkat interaksi sosial siswa dapat diatasi dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat serta pemilihan media pembelajaran yang menarik.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2.
Populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Polanharjo Klaten. Sampel ditentukan dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas yaitu VII-A dan VII-C. Kelas VII-C sebagai kelas eksperimen A terdiri dari 30 siswa menggunakan media cetak (LKS) dan VII-A sebagai kelas eksperimen B terdiri dari 31 siswa menggunakan media video.
Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non-tes (angket). Uj validitas instrumen menggunakan Product – Moment dari Karl Pearson dan uji reliabilitas menggunakan persamaan K-R 20, hasil perhitungan diperoleh rtt = 0.848398.
Uji hipotesis penelitian menggunakan Anava tiga jalan dengan sel tidak sama. Pada penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan bantuan software Minitab 15 series.
Uji lanjut Anava menggunakan uji Scheffe.
E. Kesimpulan
1. Kedua media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini memberikan pengaruh yang sama kuat terhadap prestasi belajar biologi pada materi ekosistem, terlihat pada rata-rata nilai prestasi belajar siswa yang dibelajarkan dengan media LKS dan Video masing-masing reratanya 54,90 dan 56,29. Oleh karena itu tidak ditemukan adanya perbedaan pengaruh penggunaan media LKS dan Video terhadap prestasi belajar biologi pada materi Ekosistem.
2. Siswa yang memiliki gaya berpikir acak mendapatkan rerata prestasi 58,70, sedangkan siswa yang memiliki tingkat gaya berpikir sekuensial mendapatkan prestasi yang sedikit lebih rendah yaitu 52,61. Dengan demikian tidak ditemukan adanya perbedaan pengaruh antara gaya berpikir siswa terhadap prestasi belajar biologi pada materi Ekosistem.
3. Tingkat interaksi sosial siswa memberikan efek berbeda terhadap pencapaian prestasi belajar biologi, dimana siswa yang memiliki tingkat interaksi sosial tinggi mendapatkan rerata prestasi yang tinggi, Sedangkan siswa yang memiliki tingkat interaksi sosial rendah mendapatkan prestasi yang rendah juga. Siswa dengan kemampuan interaksi sosial tinggi dan rendah masing-masing memperoleh rerata 61,45 dan 48,71. Oleh karena itu ditemukan adanya perbedaan pengaruh antara interaksi sosial siswa terhadap prestasi belajar biologi pada materi Ekosistem.
Leave a Reply