Judul Tesis : Pembelajaran Biologi Model Jigsaw II dan Student Teams Achievement Division (STAD) Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Kreativitas Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Dalam hal ini, E. Mulyasa (2003) menekankan pentingnya upaya pengembangan aktivitas, kreativitas, dan motivasi siswa di dalam proses pembelajaran. Dengan mengutip pemikiran Gibbs, E. Mulyasa (2003) mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya, adalah :
- Dikembangkannya rasa percaya diri para siswa dan mengurangi rasa takut;
- Memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah;
- Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya;
- Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter;
- Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
Dimilikinya kemampuan kreatif, siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, namun siswa akan berusaha mencari dan memberikan informasi dalam proses pembelajaran. Siswa yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba-coba, berpetualang, suka bermain dan intuitis. Kemampuan kreatif akan mendorong siswa merasa memiliki harga diri, kebanggaan dan kehidupan yang lebih sehat. Namun menjadi tanggung jawab dan kewajiban guru pula untuk meningkatkan kreatifitas para siswa agar prestasi belajar yang dicapai dapat maksimal dan optimal.
B. Rumusan Masalah
- Adakah pengaruh pembelajaran kooperatif model Jigsaw II dan STAD terhadap prestasi belajar biologi siswa?
- Adakah pengaruh motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa?
- Adakah pengaruh kreativitas siswa tinggi dan kreativitas rendah terhadap prestasi belajar biologi siswa?
C. Landasan Teori
Jigsaws II ( Tim Ahli )
Metode pengajaran dengan Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan rekan-rekannya (1978). Bentuk adaptasi Jigsaw yang lebih praktis dan mudah, yaitu Jigsaw II (Slavin, 1986a). Pembelajaran kooperatif model Jigsaw II dapat digunakan apabila topik-topik yang dipelajari ditulis dalam bentuk cerita sehingga pembelajaran ini cocok untuk topik-topik sosial, literature, dan beberapa topik ilmu sains terutama topik yang berkaitan dengan penanaman konsep.
Student Teams Achievemnt Division (STAD)
STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Robert E. Slavin tahun 1995 di Universitas John Hopkins, Amerika Serikat. Model ini merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan sebuah model yang bagus untuk memulai bagi seorang guru yang baru untuk menggunakan pendekatan kooperatif.
Pengertian Motivasi
Istilah motivasi dari bahasa latin “mover“ yang berarti menggerakkan. Rumusan McDonald dalam Oemar Hamalik (2001:106) bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Beck (1990:2-4) motivasi adalah dorongan, yaitu dorongan-dorongan baik dari luar diri manusia itu sendiri yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990:73), motivasi merupakan usaha yang didasari untuk menggerakkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak dan beraktifitas sehingga dapat mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Definisi Kreativitas
Diungkapkan oleh Mednick dalam Lefrancois (1996) mendefinisikan Kreativitas sebagai berikut : Creativity is “the forming of associative elements intro new combination which either meet specifed requirements or are in some ways useful. The more mutually remote the elements of the new combination. The more creative the process solution” Kreativitas merupakan bagian dari unsur-unsur asosiatif dalam kombinasi baru yang memenuhi syarat-syarat tertentu atau dengan beberapa cara yang berguna. Makin jauh timbal balik unsur-unsur kombinasi baru, makin kreatif proses untuk pemecahan masalah.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi adalah seluruh siswa kelas X semester I SMA Negeri 1 Sumberlawang tahun pelajaran 2010/2011, sejumlah 5 kelas.
Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Satu kelas eksperimen pertama dengan model Jigsaw II dan satu kelas ekperimen kedua dengan model STAD.
Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk prestasi belajar, angket untuk motivasi belajar dan angket untuk kreativitas siswa.
Uji hipotesis penelitian dengan menggunakan anava tiga jalan sel 2 x 2 x 2 yang kemudian dilanjutkan uji Scheffe.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, antara lain :
Kesimpulan pertama ada pengaruh model pembelajaran kooperatif Jigsaw II dan STAD terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif model Jigsaw II lebih tinggi prestasinya dibanding siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif model STAD. Sehingga bisa dikatakan model Jigsaw II lebih baik daripada model STAD.
Kesimpulan kedua tidak ada pengaruh motivasi belajar siswa (tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar siswa. Secara umum siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung mendapatkan prestasi lebih baik daripada siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung mendapatkan prestasi di bawah rata-rata.
Kesimpulan ketiga tidak ada pengaruh kreativitas siswa (tinggi dan rendah) terhadap prestasi belajar siswa. Secara umum siswa yang memiliki kreativitas tinggi cenderung mendapatkan prestasi lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas rendah. Sebaliknya siswa yang memiliki kreativitas rendah cenderung mendapatkan prestasi di bawah rata-rata.
Leave a Reply