Judul Tesis : Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah Menggunakan Laboratorium Riil dan Virtuil Ditinjau dari Kemampuan Kerjasama dan Ketrampilan Berpikir Kritis
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Surakarta (SMA N 3) adalah salah satu Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Menurut Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan pada Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, aktif, kreatif, menyenangkan dan kontekstual. Sedangkan kenyataan yang banyak ditemui di lapangan, pembelajaran di sekolah SBI masih banyak yang bersifat satu arah, guru menyampaikan informasi dan siswa mendengarkan.
Pembelajaran masih kurang melibatkan peran aktif siswa dan kurang memperhatikan karakteristik materi serta belum memanfaatkan teknologi informasi yang ada secara optimal. Sehingga perlu dilakukan inovasiinovasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah SBI diantaranya dengan memanfaatkan media yang ada diantaranya penngunaan laboratorium baik riil maupun virtuil agar pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Dengan pembelajaran menggunakan media laboratorium riil dan virtuil maka di harapkan materi keseimbangan benda tegar lebih mudah dipahami siswa dan diharapkan prestasi belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.
B. Perumusan Masalah
- Apakah ada pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah menggunakan media laboratorium riil dan laboratorium virtuil terhadap prestasi belajar Fisika?
- Apakah ada pengaruh ketrampilan berpikir kritis terhadap prestasi belajar Fisika?
- Apakah ada pengaruh kemampuan kerjasama terhadap prestasi belajar Fisika?
C. Kajian Teori
Laboratorium Riil
Laboratorium riil menyediakan seperangkat peralatan nyata dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan merupakan sebuah eksperimen nyata. Melalui kegiatan laboratorium riil siswa mempelajari fakta,gejala, konsep, prinsip, hukum dan sebagainya. Sehingga, selain memperoleh pengetahuan kognitif juga didapat ketrampilan/kinerja dan dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan tersebut pada situasi yang baru serta memperoleh sikap ilmiah.
Laboratorium Virtuil
Pemakaian komputer sebagai media pembelajaran, sudah bukan merupakan hal yang baru karena banyaknya berbagai perusahaan software melakukan inovasi-inovasi untuk mengaet pelanggannya dari kalangan perguruan tinggi dan sekolah. Simulasi pada komputer memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar secara dinamis dan interaktif. Dengan simulasi, lingkungan pekerjaan yang kompleks dapat ditata sedemikian rupa hingga menyerupai dunia nyata.
Kemampuan kerjasama
Pada dasarnya tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri.Manusia selalu membutuhkan orang lain di sisinya, sehingga mau tidak mau mereka akan saling berhubungan satu sama lain. Meskipun hubungan tersebut tidak selalu mulus, tetapi manusia menempatkan hal ini sebagai sesuatu yang penting. Hubungan interpersonal atau hubungan manusia satu dengan manusia yang lain adalah merupakan basis atau pokok dari kerjasama.
Ketrampilan Berpikir Kritis
Bagian utama tugas pendidik adalah meningkatkan keterampilan siswa berpikir dan memperkaya pengetahuannya. Ketrampilan adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik dan cermat (WJS Poerwadarminta 1976).Sedangkan berpikir kritis mempunyai banyak difinisi. Diantaranya dikemukakan oleh DePoter dan Hernacki (2007) menyebutkan bahwa berpikir kritis berarti berlatih atau memasukkan penilaian yang cermat, seperti menilai kelayakan suatu gagasan atau produk.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode experimen dan dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2012 pada tahun pelajaran 2011/2012.
Sampel diambil dengan menggunakan metode cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas XI IPA 3 menggunakan pembelajaran Laboratorium Riil dan kelas XI IPA 4 menggunakan pembelajaran Laboratorium Virtuil.
Instrumen tes di gunakan untuk mengukur data prestasi belajar kognitif dan keterampilan berfikir kritis.
Angket untuk mengukur data kemampuan kerjasama. Sedangkan analisis data menggunakan anava tiga jalan dan uji lanjut anava.
E. Kesimpulan
Pembelajaran Berbasis Masalah dengan menggunakan laboratorium riil dan virtuil terbukti membantu siswa mengembangkan pengetahuan, keterampilan berpikir, keterampilan pemecahan masalah, serta menjadi siswa yang mandiri. Dengan pembelajaran menggunakan laboratorium virtuil terbukti dapat menarik siswa untuk belajar lebih aktif dan mandiri, sehingga siswa dapat memecahkan masalah-masalah yang dipelajari pada materi Fisika yang bersifat konkrit tetapi terdapat hal-hal yang perlu diabstraksikan, seperti pada materi Keseimbangan Benda Tegar. Sedangkan dengan laboratorium riil, siswa mampu memahami materi pelajaran dengan melakukan percobaan secara berkelompok yang akan lebih meningkatkan kemampuan kerjasamanya.
Ketrampilan berpikir kritis dan kemampuan kerjasama merupakan faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa baik aspek kognitif maupun afektif dalam pembelajaran Fisika. Terbukti siswa yang memiliki ketrampilan berpikir kritis tinggi dan kemampuan kerjasama tinggi akan cenderung lebih aktif sehingga lebih mudah dalam memecahkan permasalahan belajarnya, dan akhirnya dapat memiliki hasil prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang berada pada kategori rendah pada salah satu atau kedua faktor ketrampilan berpikir kritis dan kemampuan kerjasama.
Dalam penelitian ini, tingkat ketrampilan berpikir kritis, kemampuan kerjasama, dan media pembelajaran laboratorium riil dan virtuil secara bersamasama ada kaitannya atau ada interaksi dalam mempengaruhi prestasi belajar baik aspek kognitif maupun aspek afektif dalam pembelajaran Fisika. Hal ini dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik itu faktor internal maupun faktor eksternal.Ketrampilan berpikir kritis dan kemampuan kerjasama merupakan bagian dari faktor internal harus diperhatikan karena mempengaruhi prestasi belajar. Demikian juga media laboratorium riil maupun virtuil yang merupakan salah satu dari faktor eksternal.
Leave a Reply