Judul Tesis : Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Menggunakan Lab Riil dan Lab Virtuil Ditinjau dari Kemampuan Awal dan Gaya Belajar Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Metode mengajar guru yang monoton dan kurang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran juga memberikan andil pada rendahnya prestasi belajar siswa karena dalam hal ini guru sering memposisikan dirinya sebagai “Teacher Centered Learning”. Ini bisa dilihat dalam pengajaran menggunakan metode ceramah dan mencatat. Siswa kurang diajak berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, interaksi antar siswa kurang diperhatikan, padahal banyak penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih banyak belajar dari satu teman ke teman lainnya dari pada belajar dengan guru.
Apalagi dalam pembelajaran materi listrik dinamis yang merupakan materi aplikatif, memerlukan metode yang tepat dalam pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk aktif dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Pembelajaran yang terpusat pada guru tidak tepat dilaksanakan pada materi pembelajaran listrik dinamis. Sesuai dokumentasi SMP Negeri 2 Adimulyo tahun 2008 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada materi pembelajaran listrik dinamis mempunyai standar deviasi yang tinggi yaitu sebesar 19,7, ini menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan yang terlalu ekstrim antara siswa dengan nilai tinggi dengan siswa dengan nilai rendah.
Hal ini menunjukkan bahwa dalam tiap kelas terdapat siswa yang tergolong superior dan siswa yang tergolong cacat akademik ringan yang kinerja akademiknya dibelakang para siswa yang taraf perkembangannya normal. Kesenjangan ini juga menunjukkan bahwa selama ini siswa tidak saling bekerjasama dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar. Metode mengajar guru juga turut andil dalam hal ini, karena selama ini guru jarang menggunakan metode yang memungkinkan siswa untuk saling bekerjasama mempelajari materi pembelajaran secara berkelompok, metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran kooperatif.
B. Perumusan Masalah Tesis
- Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab riil dengan siswa yang diberi pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan lab virtuil?
- Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah?
- Apakah ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki gaya belajar visual dengan siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik?
C. Kajian Teori
STAD (Student Team Achievement Division),
Menurut Slavin (2008:143), “STAD merupakan metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif”. Siswa-siswa yang berkemampuan berbeda dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas 4-5 orang ditugasi untuk mempelajari materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru. Dalam kelompok ini diharapkan masing-masing siswa akan meningkatkan pemahamannya masing-masing setiap siswa diuji sendiri-sendiri.
Laboratorium Riil
Laboratorium riil menyediakan seperangkat peralatan nyata dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menggunakan laboratorium merupakan sebuah eksperimen nyata. Melalui kegiatan laboratorium riil siswa mempelajari fakta, gejala, merumuskan, konsep, prinsip, hukum dan sebagainya.
Laboratorium Virtuil
Laboratorium virtuil merupakan fasilitas untuk melakukan kegiatan ilmiah berupa penelitian, eksperimen, pengujian dan pengukuran yang terkontrol dalam kondisi tidak nyata atau tidak sebenarnya. UNESCO memberikan definisi yang lebih luas: “Virtuil laboratory is an electronic workspace for distance collaboration and experimentation in research or other creative activity, to generate and deliver results using distributet information and communication technologies”, jika diterjemahkan laboratorium virtuil adalah ruang kerja elektronik untuk berkolaborasi dan eksperimentasi dalam penelitian atau kegiatan kreatif lainnya, untuk menghasilkan dan memberikan hasil melalui dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Pengertian Kemampuan Awal
Kemampuan adalah kesanggupan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu. Gagne dalam Ratna Wilis (1989:134) menyatakan bahwa “penampilan yang diamati sebagai hasil belajar disebut kemampuan (capabilities)”, sedangkan kata awal adalah permulaan. Nana Sudjana (2008:158) mengatakan bahwa, “pengetahuan dan kemampuan baru membutuhkan kemampuan sebelumnya dan kemampuan yang lebih rendah dari kemampuan baru tersebut”.
D. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan dilaksanakan pada bulan juni sampai dengan desember 2009.
Populasi sampel adalah seluruh siswa kelas IX. Sampel diambil dengan teknik cluster random dari empat kelas, kelas IX D dan IX E diberi pembelajaran STAD menggunakan lab virtuil, sedangkan kelas IX F dan IX G diberi pembelajaran STAD menggunakan lab riil.
Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk mendapatkan data kemampuan awal dan data prestasi belajar, serta teknik non tes berupa angket untuk mendapatkan data gaya belajar siswa.
Analisis data menggunakan anava tiga jalan dengan desain faktorial 2 x 2 x 2 dan dilanjutkan dengan Analysis of Means.
E. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil uji statistik diperlihatkan bahwa kedua kelas, lab Riil dan Virtuil masing-masing memperoleh rerata prestasi 59,14 dan 62,38 dengan hasil p-value sebesar 0,141. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan lab riil dan lab virtual dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA pada materi pembelajaran listrik dinamis.
2. Kemampuan awal adalah kemampuan prasyarat yang dimiliki siswa pada materi pokok bahasan sebelumnya yang menunjang materi pelajaran. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi mempunyai pengetahuan prasyarat lebih baik dari siswa dengan kemampuan awal rendah, berarti dalam pembelajaran siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih mudah menyesuaikan diri dengan pengetahuan yang baru.
Sesuai dengan data hasil penelitian diperoleh informasi bahwa kemampuan awal tinggi dan rendah masing-masing memperoleh rerata prestasi 65,65 dan 56,14 dengan hasil p-value sebesar 0,000. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar IPA pada materi listrik dinamis. Hasil uji lanjut memberikan informasi bahwa siswa dengan kemampuan awal tinggi prestasinya lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.
3. Gaya belajar merupakan kombinasi antara bagaimana seseorang menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Setiap orang cenderung mempunyai satu gaya belajar yang menonjol. Pembelajaran kooperatif tipe STAD menyebabkan siswa yang mempunyai gaya belajar berbeda bercampur, belajar bersama, dan saling berinteraksi dalam kelompoknya masing-masing. Dari hasil analisis data diperoleh informasi bahwa siswa dengan Gaya Belajar kinestetik dan visual masing-masing memperoleh rerata prestasi 60,37 dan 61,05 dengan p-value = 0,783, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar IPA pada materi listrik dinamis.
Leave a Reply