Judul Tesis : Pembelajaran Fisika Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Menggunakan Kit Listrik Magnet dan Animasi Komputer Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran fisika di SMP perlu diterapkan model pembelajaran inovatif yaitu model pembelajaran yang memberi peluang kepada siswa untuk mengaktualisasikan diri. Berdasarkan pandangan penulis perlu dilakukan optimalisasi pembelajaran yang mengacu pada hakekat sains/fisika di SMP. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan hakekat sains adalah model pembelajaran siklus belajar atau learning cycle (LC). Model pembelajaran learning cycle (LC) merupakan model pembelajaran berorientasi konstruktivistik sehingga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran fisika. Model pembelajaran tersebut perlu dioptimalkan agar terjadi pembelajaran bermakna sesuai dengan paradigma konstruktivistik. Konsep implementasi pembelajaran dengan model LC adalah mengajar suatu konsep/materi pokok dijabarkan dalam fase-fase yaitu eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep (LC tiga fase) atau engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation (LC lima fase).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis memperoleh pemikiran bahwa dalam pembelajaran fisika, prestasi belajar siswa di SMP Negeri 1 Karas dapat ditingkatkan melalui penggunaan model dan media pembelajaran yang tepat. Hal ini tentu saja tetap memperhatikan pengaruh faktor intrinsik dan ekstrinsik siswa sebagai subyek didik. Faktor intrinsik dan ekstrinsik siswa dalam hal ini berkaitan dengan ragam gaya belajar dan kemampuan berpikir yang dimiliki oleh masing-masing siswa.
B. Perumusan Masalah
- Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle menggunakan kit listrik magnet dan animasi komputer terhadap prestasi belajar fisika?
- Apakah terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika?
- Apakah terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika?
C. Landasan Teori
Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle)
Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Menurut Herron (dalam Ratna Wilis, 1989:164) “LC pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept application)”. Pada proses selanjutnya, tiga tahap siklus tersebut mengalami pengembangan .Tiga siklus tersebut saat ini oleh Lorsbach dikembangkan menjadi lima tahap yang terdiri atas tahap pembangkitan minat (engagement),eksplorasi (eksploration), penjelasan (eksplanation), elaborasi (elaboration/ekstension) dan evaluasi (evaluation) (Made Wena, 2009:170).
Media Animasi Komputer
Komputer sangat kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia pendidikan, komputer telah digunakan dalam beberapa bidang. Komputer yang digunakan dalam dunia pendidikan disebut komputer digital (digital computer).
Media Kit Listrik Magnet
Kit Listrik Magnet adalah seperangkat alat percobaan yang biasa dipakai pada pembelajaran fisika materi listrik dan magnet. Kit listrik dan magnet terdiri dari peralatan yang telah tertata pada dudukan (tray) yang tertulis sesuai dengan urutan yang tercetak di bagian dalam penutup kotak. Masing-masing komponen ditempatkan pada denah dengan diberi nama dan gambar teknis supaya mudah dan cepat mengetahui tata letak komponen bila memerlukan maupun menata kembali.
Kemampuan Berpikir Abstrak
Kemampuan berpikir merupakan sekumpulan ketrampilan yang kompleks yang dapat dilatih sejak usia dini. Berpikir menurut Suryabrata merupakan proses aktif dinamis yang bersifat ideasional dalam rangka pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan kesimpulan (Suryabrata,1993:54). Sedangkan menurut Iskandar (2009: 86), kemampuan berpikir merupakan kegiatan penalaran yang reflektif, kritis dan kreatif, yang berorientasi pada suatu proses intelektual yang melibatkan pembentukan konsep, aplikasi, analisis, menilai informasi yang terkumpul (sintesis) atau dihasilkan melalui pengamatan, pengalaman, refleksi, atau komunikasi sebagai landasan kepada satu keyakinan dan tindakan. Jadi kemampuan berpikir merupakan kegiatan penalaran dalam upaya untuk pembentukan konsep, pengalaman dan kesimpulan tertentu.
D. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX di SMP Negeri 1 Karas tahun pelajaran 2010/2011.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, dipilih empat kelas. Kelas eksperimen I dengan perlakuan menggunakan kit listrik magnet dan kelas eksperimen II dengan perlakuan menggunakan animasi computer.
Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar dan kemampuan berpikir abstrak dan non tes (angket) untuk gaya belajar dan penilaian aspek afektif.
Uji hipotesis penelitian menggunakan Anava dengan desain factorial 2x2x2 dengan sel tak sama dengan bantuan software Minitab 15. Uji lanjut Anava menggunakan uji Scheffe.
E. Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh pembelajaran model learning cycle menggunakan media kit listrik magnet dan animasi komputer terhadap prestasi belajar materi listrik dinamis kelas IX semester 1 SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010/2011. Pembelajaran model learning cycle menggunakan animasi komputer berpengaruh lebih baik terhadap prestasi belajara fisika daripada menggunakan kit listrik magnet dengan nilai rata-rata fisika berturut-turut 70,99 dan 68,78 .
2. Tidak terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar fisika pada materi listrik dinamis kelas IX semester 1 SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010/2011. Siswa yang mempunyai gaya belajar visual dan kinestetik mempunyai prestasi belajar yang sama meskipun diberikan pembelajaran dengan media yang berbeda.
3. Terdapat pengaruh kemampuan berpikir abstrak tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar fisika materi listrik dinamis kelas IX semester 1 SMP Negeri 1 Karas Kabupaten Magetan tahun pelajaran 2010/2011. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir abstrak tinggi memiliki prestasi belajar fisika lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir abstrak rendah.
Leave a Reply