Latar Belakang Masalah
Ketuntasan belajar merupakan tingkat penguasaan minimal oleh siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan sesuai dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) siswa dituntut untuk dapat memenuhi batas ketuntasan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka diperlukan suatu program khusus yang bisa menghilangkan kesulitan-kesulitan belajar bagi siswa agar dapat memenuhi batas ketuntasan dalam belajar. Dr. Siswojo (1981: 21) menyatakan bahwa ”Mastery Learning adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran, baik secara perseorangan maupun kelompok”.
Faktor yang lebih prinsipil dalam strategi Mastery Learning adalah pengembangan prosedur umpan balik. Prosedur umpan balik memberikan informasi kepada guru dan siswa tentang pencapaian hasil belajar. Bloom (1968) dalam Dibenedetto dan Zimmerman (2008) menyatakan bahwa ”Sistem belajar tuntas memungkinkan 90% siswa dapat mencapai hasil belajar yang tinggi dibandingkan dengan proses kurikuler yang hanya mencapai 10%”. Dalam Mastery Learning siswa yang prestasinya kurang memerlukan waktu yang lebih lama untuk belajar menguasai pokok bahasan.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu oleh Saudari Tutut Lina Indrasari tahun 2009 silam, selain kemampuan matematika, kemampuan awal dan aktivitas belajar juga mempengaruhi banyak sedikitnya kesulitan belajar yang ditemui, sehingga akan menghambat tercapainya ketuntasan belajar. Saudari Ari Susilowati di dalam penelitiannya pada tahun 2009 juga mengungkapkan bahwa ”Adanya Mastery Learning (belajar tuntas) akan mendorong siswa untuk belajar lebih baik, karena siswa dapat belajar semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan instruksional”. Jadi, dengan sistem belajar tuntas diharapkan proses belajar mengajar dapat dilaksanakan secara optimal agar tujuan instruksional dapat dicapai.
Salah satu pokok bahasan pada materi pelajaran Fisika adalah Listrik Dinamis. Listrik Dinamis adalah pokok bahasan yang bertujuan membahas mengenai kelistrikan. Materi Listrik Dinamis termasuk materi yang sulit dipahami siswa karena konsepnya yang abstrak dan perlu pencermatan yang mendalam. Untuk mengajarkan materi ini kepada siswa maka perlu upaya penjelasan yang diikuti penjelasan visual untuk lebih memberikan pemahaman, maka keberadaan metode demonstrasi dan diskusi siswa sangat diperlukan.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut :
- Kemampuan matematika dapat mempengaruhi ketuntasan belajar Fisika pada sistem belajar mengajar Mastery Learning.
- Mastery Learning perlu dikembangkan di sekolah-sekolah agar pencapaian taraf penguasaan siswa dapat maksimal.
- Ada beberapa macam metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimpelementasikan strategi pembelajaran.
Pembatasan Masalah Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang timbul dari topik kajian yang dilakukan, maka pembatasan masalah diperlukan guna memperoleh kedalaman kajian untuk menghindari perluasan masalah.
Adapun pembatasan masalah dalam hal ini adalah :
- Subyek penelitian adalah siswa SMA kelas X-5 semester II SMA Negeri 1 Sambungmacan tahun ajaran 2009/2010.
- Obyek penelitian adalah kemampuan matematika siswa dilihat dari nilai pelajaran Matematika semester I dan ketuntasan belajar Fisika dilihat dari kemampuan kognitif siswa.
- Ketuntasan belajar dibatasi pada materi pelajaran Fisika yang telah disampaikan, yaitu pada pokok bahasan Listrik Dinamis.
- Metode mengajar yang digunakan adalah metode demonstrasi disertai diskusi.
Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
Adakah kontribusi kemampuan matematika terhadap ketuntasan belajar Fisika pada sistem belajar mengajar Mastery Learning siswa SMA tahun ajaran 2009/2010 ?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: adakah kontribusi kemampuan matematika terhadap ketuntasan belajar Fisika pada sistem belajar mengajar Mastery Learning.
Metode Penelitian
Penelitian terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas kemampuan matematika (X) dan variabel terikat ketuntasan belajar Fisika (Y). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri I Sambungmacan berjumlah 192 siswa yang terdiri dari 5 kelas. Secara acak, diambil sampel satu kelas sebagai subyek penelitian, yaitu kelas X-5 di SMA Negeri 1 Sambungmacan.
Teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dan teknik tes. Digunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh data kemampuan matematika siswa yang diambil dari nilai mata pelajaran Matematika Semester I, sedangkan teknik tes digunakan untuk mengukur ketuntasan belajar Fisika yang berupa kemampuan kognitif siswa setelah diberikan perlakuan.
Untuk analisis data menggunakan Teknik Analisis Regresi Linear Sederhana dan Teknik Statistik Korelasi.
Kesimpulan Berdasar uji normalitas diperoleh Lobs = 0,062 > Ltab untuk variabel X, Lobs = 0,115 > Ltab untuk variabel Y, dan persamaan garis regresi Yˆ = 23,762 + 0,681X, sehingga uji prasyarat analisis dapat terpenuhi. Karena harga koefisien korelasi sebesar 0,634, koefisien determinasi sebesar 40,2% dan taraf signifikansi sebesar 4,779 maka hipotesis penelitian diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: “Ada kontribusi kemampuan matematika terhadap ketuntasan belajar Fisika sebesar 40,2%”.
SKRIPSI
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPA,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran IPS,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Matematika,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Sastra dan Bahasa,
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran PENJASKES
- Daftar Contoh Skripsi Mata Pelajaran Agama Islam / Tarbiyah,
- Daftar Contoh Skripsi Bimbingan Konseling,
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode JIGSAW
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode Metode Pembelajaran Numbered Heads Together
- Daftar Contoh Skripsi dengan Metode Metode Pembelajaran Think Pair Share (Metode TPR)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan I (campuran)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan II (campuran)
- Daftar Contoh Skripsi Pendidikan III (campuran)
Leave a Reply