Karakter Sosiologis

Karakter Sosiologis – Kondisi keluarga dapat membentuk karakteristik sosiologis individu siswa. Karena keluarga atau orang tua lah yang membentuk jiwa, kepribadian atau karakter anak seperti apa. Baik buruknya tingkah laku atau karakter anak sebagian besar di pengaruhi oleh orang tuanya. Secara tidak langgsung karakter anak tersebut mempengaruhi kondisi psikologis siswa, karena karakteristik seseorang juga dapat mencerminkan latar belakang status sosial keluarga seseorang. Sehingga membentuk cap sosial bagi diri anak didalam pergaulan dilingkungan pergaulannya yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya.

Pakar sosiologi lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan karakteristik sosiologis individu adalah kecenderungan kearah pembedaan menurut ciri-ciri yang melekat pada individu yang bersangkutan. “Perbedaan diantara individu bersifat universal dan memiliki derajat yang bervariasi “(Svaslatoga dalam Ali Mandan, 1989: 1-4). Pada umumnya ada empat faktor yang perlu diperhatikan dalam setiap studi tentang perbedaan karakteristik sosiologis individu, yakni :

• informasi, pengetahuan, keterampilan atau tingkat pendidikan yang dimiliki,
• prestise pekerjaan atau kekuasaan dalam masyarakat,
• status sosial atau dimana dia bertempat tinggal,
• status ekonomi atau tingkat pendapatan (Svaslatoga dalam Ali Mandan,1989: 11)

Secara sosiologis karakter seseorang dapat dipengaruhi atau dibentuk dari status sosial yang dia miliki di masyarakat. Status sosial yang di miliki individu akan mempengaruhi seseorang tersebut dalam bertingkah laku dan bersikap sebagai konsekuensi penjaga eksistensi kedudukan mereka dalam kelompok. Siswa sebagai anggota keluarga secara hereditas akan memiliki atau menyandang status sosial yang dimiliki oleh kedua orang tuanya hal ini “Karena status anak dikaitkan dengan status ayah mereka” ( Barnhouse: 1994:22).