HP CS Kami 0852.25.88.77.47(WhatApp) email:IDTesis@gmail.com

Jasa Pembuatan Tesis Pembelajaran Bahasa Inggris

1. Implementasi Model Quantum Learning pada Pembelajaran Bahasa Inggris (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Grobogan)

 

Abstrak

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa di SMA Negeri 1 Grobogan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

  • Persiapan pembelajaran di SMA Negeri 1 Grobogan dengan model quantum learning dilakukan dengan penyusunan silabus dan RPP. Konsep pembelajaran Bahasa Inggris dengan model Quantum Learning di SMA Negeri 1 Grobogan mengaplikasikan pembelajaran bahwa peserta didik adalah subyek dari pembelajaran sehingga kebutuhan belajar itu murni dari peserta didik dan konsep AMBAK ( Apa Manfaat Bagi Ku ) dapat benar-benar dipahami oleh peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.
  • Pelaksanaan pembelajaran dengan model quantum learning pada pembelajaran bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Grobogan adalah guru memberikan apresiasi dan motivasi, memberitahu dimana letak menarik dan manfaat dari pembelajaran.
  • Evaluasi yang dilaksanakan setiap tatap muka dan di setiap akhir pembelajaran kompetensi dasar digunakan untuk melihat hasil proses pembelajaran. Bentuk soal yang digunakan adalah pilihan ganda dan essay. Guru memberikan waktu 45 menit untuk mengerjakannya. Aspek penilaian meliputi aspek kognitif, psikomotor dan afektif.
  • Hambatan dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan model quantum learning di SMA Negeri 1 Grobogan adalah fasilitas yang tersedia kurang maksimal, LCD dan komputer mengalami masalah ketika digunakan saat pembelajaran, waktu dalam pembelajaran habis dalam apersepsi dan motivasi, peserta didik terkadang ramai dan tidak fokus untuk mengikuti pembelajaran; Upaya yang dilakukan oleh guru dalam mengatasi hambatan yang ada adalah membuat pembelajaran itu semenarik mungkin, membuat suasana dalam kelas menjadi menyenangkan, komunikasi dengan peserta didik dibuat dua arah, menumbuhkan dan meningkatkan minat para peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

 

Kata kunci: pelaksanaan, quantum learning, bahasa Inggris

 

 

2. Model Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Portofolio Melalui Weblog di SMA Negeri 1 Karanganyar Demak

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

  • Latar belakang pembelajaran bahasa Inggris dengan portofolio melalui weblog di SMAN 1 Karanganyar Demak.
  • Pelaksanaan model pembelajaran bahasa Inggris dengan portofolio melalui weblog di SMAN 1 Karanganyar Demak.
  • Kelebihan dan kekurangan pembelajaran bahasa Inggris dengan portofolio melalui weblog di SMAN 1 Karanganyar Demak.

 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualtitatif deskriptif jenis studi kasus tunggal terpancang (embedded case study research) berusaha menggali sebanyak mungkin fakta sesuai dengan fokus penelitian. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bahasa Inggris dan siswa. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Keabsahan data diperoleh dengan ketekunan pengamatan, keterlibatan terus menerus, trianggulasi data (sumber) dan metode.

 

Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ;

  • Latar belakang model pembelajaran dengan portofolio melalui weblog adalah;
    • Kemampuan melulis siswa masih rendah,
    • Kurangnya praktik menulis,
    • Kurangnya media publikasi tulisan siswa,
    • Maraknya teknologi informasi,
    • Sekolah memiliki fasilitas internet.
    • Tersedianya layanan weblog gratis dari google.
  • Dalam proses pembelajaran guru memfokuskan pada pembelajaran menulis (writing), suatu materi yang memiliki kompleksitas tinggi dari empat keterampilan berbahasa; listening, speaking, reading dan writing. Materi pembelajaran terbagi menjadi 3 (tiga);
    • Menulis bebas (free writing), siswa dibangkitkan untuk menulis baik dipandu guru, dengan memberi provokasi (gambar, kata-kata maupun imajinasi) maupun berkreativitas sendiri menghasilkan tulisan yang didokumentasikan sebagai portofolio di weblog.
    • Menulis buku harian (dairy writing), siswa diberi tugas kegiatan mandiri, menulis aktivitas setiap hari sebagai buku harian siswa yang diabadikan dalam weblog dan
    • Menulis berbasis genre / teks (genre base writing) merupakan materi wajib yang harus dikuasai siswa supaya memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar kompetensi lulusan.
  • Kelebihan menggunakan weblog sebagai media pembelajaran;
    • Siswa bisa mencurahkan kegiatan dalam buku harian dan tulisan bebasnya
    • Siswa dan guru bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi untuk mengembangkan keterampilan menulis.
    • Siswa merasa bangga karena memiliki ruang pamer melalui weblognya
    • Portofolio siswa tersimpan aman di web bisa dibuka kapa saja dan siapa saja,

sedangkan kelamahannya;

  • Ketika multimedia tutup di sore hari siswa malas pergi ke warnet karena pertimbangan biaya Rp.3000,- per jam.
  • Karena kesibukan, guru tidak bisa mengedit semua tulisan siswa
  • Siswa kecewa kalau tulisannya tidak mendapat komentar. Solusinya perlu ada pemberdayaan interaksi antar siswa untuk mengurangi beban guru.

 

 

3. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas Akselerasi di SMP Pangudi Luhur Domenico Savio Semarang

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk :

  • Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran bahasa Inggris kelas akselerasi;
  • Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris kelas akselerasi;
  • Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat pembelajaran bahasa Inggris kelas akselerasi.
  • Untuk mendeskripsikan evaluasi dan hasil pembelajaran bahasa Inggris kelas akselerasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan etnografi. metode pengumpulan data menggunakan wawancara snawball, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.

 

Hasil penelitian menunjukkan:

  • Perencanaan pembelajaran bahasa Inggris di kelas akselerasi dilakukan secara menyeluruh. Siswa menyiapkan diri untuk memulai pembelajaran seperti menyiapkan vocabulary. Guru menyiapkan beberapa aspek sepeti RPP, materi, bahan ajar, setting tempat, media pembelajaran, alat evaluasi dan nilai karakter. RPP yang disiapkan guru menunjukkan alokasi waktu yang dipersingkat, sedangkan untuk materi lebih dipilih materi yang esensi.
  • Pelaksanaan pembelajaran bahasa inggris kelas akselerasi dikemas dengan berbagai metode dan media untuk penyampaian materi reading, writing, listening, dan speaking. Guru memulai dengan kegiatan yang menyenangkan seperti mengajak siswa untuk menyanyikan yel-yel kelas. Metode yang digunakan seperti metode hree phase technique dan task based language teaching. Media yang digunakan dalam menyampaikan materi adalah komputer, LCD, powerpoint, tape recorder, film, video dan lain sebagainya.
  • Faktor penghambat pembelajaran bahasa inggris di kelas akselerasi SMP PL domenico Savio berasal dari faktor SDM dan juga faktor fisik. Perbedaan karakter siswa menjadikan pembelajaran kurang optimal seperti sikap siswa yang egois dan semena-mena. Tugas guru yang banyak kadang menjadikan guru stress dan tidak dapat hadir dikelas. Ada beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki seperti LCD dan juga loker siswa yang sudah waktunya untuk diganti.
  • Evaluasi pembelajaran bahasa Inggris kelas akselerasi di SMP PL Pangudi Luhur sama dengan kelas regular hanya waktunya lebih cepat. Tes tertulis dan praktik menjadi agenda rutin pelaksanaan evaluasi dengan aspek penilaian meliptui kemampuan reading, writing, speaking, dan listening. Nilai karakter bangsa juga menjadi aspek penilaian yang dilakukan melalui observasi dan wawancara. Hasil penilaian menunjukkan bahwa siswa mampu mencapai nilai KKM 7.5 dengan rentang nilai antara 80 hingga 100. Siswa termotivasi untuk menjadi yang lebih baik sehingga jarang mengikuti kegiatan remedial.

 

Kata Kunci : pembelajaran, inggris, akselerasi

 

 

 

4. Analisis Penerapan Model Pakem sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA Nu Al Ma’ruf Kudus

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penerapan model PAKEM sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran Bahasa Inggris, disamping itu, peneliti ingin mengungkap bagaimana penyusunan desain pembelajaran dan penerapan sistem evaluasi model PAKEM dilaksanakan di SMA NU Al Ma’ruf Kudus.

 

Penelitian dilakukan di sekolah dengan subjek penelitian guru-guru Bahasa Inggris dalam menerapkan model PAKEM baik di dalam maupun di luar kelas. Semua guru Bahasa Inggris menjadi subjek penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah-langkah reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan. Penelitia mengumpulkan data sambil melakukan tiga kegiatan analisis sampai penarikan simpulan. Untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan validitas triangulasi sumber yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.

 

Hasil penelitian data yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penyusunan desain model PAKEM dan penerapan model PAKEM pada kegiatan pembelajaran serta sistem evaluasi telah dilaksanakan. Namun demikian masih terdapat banyak kekurangan atau kendala. Hal ini diakibatkan karena keterbatasan waktu, sarana dan prasarana berupa media pembelajaran, khasanah metodologi pembelajaran yang dimiliki oleh guru Bahasa Inggris dan motivasi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang beragam. Berkaitan dengan kendala dan keterbatasan tersebut sekolah berupaya memberikan motivasi, bimbingan, dan menyediakan berbagai media yang dibutuhkan serta pelatihan. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penyusunan desain pembelajaran model PAKEM telah dilakukan oleh para guru Bahasa Inggris baik dengan cara kelompok ataupun individu, namun demikian tidak semua unsur desain pembelajaran dapat terselesaikan. Penerapan model PAKEM dalam kegiatan pembelajaran di kelas bervariasi pelaksanaannya begitu pula penerapan sistem evaluasinya, tidak semua guru menerapkan semua jenis penilaian otentik. Implikasinya adalah semua guru perlu meningkatkan kualitas profesionalnya melalui belajar dan berlatih tentang berbagai teori pendidikan dan metodologi pembelajaran.

 

 

5. Kreativitas Guru dalam Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Bahasa Inggris (Studi Kasus di SMA Kristen Pelita Nusantara Kasih Surakarta)

 

Abstrak

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

  • mencermati dan menganalisa kreativitas guru SMA Kristen Pelita Nusantara Kasih Surakarta dalam merencanakan pembelajaran bahasa Inggris.
  • mencermati dan menganalisa kreativitas guru SMA Kristen Pelita Nusantara kasih Surakarta dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.
  • mencermati dan menganalisa kreativitas guru SMA Kriten Pelita Nusantara Kasih Surakarta dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran bahasa Inggris.

 

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan strategi studi kasus. Sumber data yang diambil untuk penelitian ini adalah :

  • guru bahasa Inggris, kepala sekolah, dan siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar,
  • peristiwa atau aktivitas yaitu proses belajar mengajar yang melaksanakan KTSP dalam pelajaran bahasa Inggris dan peristiwa lainnya yang erat kaitannya dengan kegiatan belajar siswa di sekolah,
  • tempat atau lokasi yaitu kondisi lingkungan sekolah secara keseluruhan, dan
  • arsip dan dokumen yaitu informasi tertulis yang berkenaan dengan pelaksanaan program kurikulum tingkat satuan pendidikan dalam pelajaran Bahasa Inggris.

 

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan meneliti dokumen. Hasil penelitian ini adalah kreativitas para guru bahasa Inggris pada tahap perencanaan selalu merencanakan rancangan perencanaan pembelajaran dengan rapi. Dan menyiapkan media pembelajaran dengan baik yang menyangkut multimedia di sekolah. Kreavifitas pada tahap pendahuluan, para guru memulai mengawali kegiatan belajar mengajar dengan sapaan yang akrab berusaha membangun suasana kelas yang kondusif untuk belajar. Kegiatan belajar mengajar didahului dengan sesuatu yang menarik minat siswa untuk lebih memperhatikan lebih jauh lagi. Kreativitas pada tahap inti pembelajaran, para guru banyak menggunakan teori belajar CTL (Contextual Teaching and Learning). Guru kreatif dalam pendekatan dan pendampingan terhadap sisiwa. Selalu bisa mengikuti tren anak muda serta dapat menyegarkan suasana belajar. Pada tahap penutup, para guru menutup pelajaran dengan kesimpulan, post test, tugas-tugas untuk siswa dan disertai dengan motivasi belajar dan nasehat-nasehat untuk kehidupan anak remaja jaman sekarang. Kreatifitas guru dalam tahap evaluasi ini, melalui kuis, ulangan harian, tugas-tugas terstruktur dan tidak terstruktur, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Dan Juga evaluasi dilaksanakan dalam bentuk performance (presentasi, diskusi, pidato, drama), proses (ketekunan, keaktifan, keantusiasan), produk (kliping, dan prakarya), dan portofolio. Penilaian-penilaian ini berdasarkan kompetensi dasar pada tiap materi yang dibahas.

Kata – kunci : Kreatifitas Guru dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

 

 

6. Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris Sekolah Dasar di Kota Salatiga (Studi Kajian Etnografi)

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris Sekolah Dasar di Kota Salatiga. Pelaksanaan pembelajaran tersebut berkaitan dengan tujuan pembelajaran, model silabus, evaluasi hasil belajar, peran guru dan peran siswa dalam pembelajaran. Penelitian dilaksanakan di SDN Salatiga 06 dan SDN Sidorejo Lor 02, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

 

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk etnografi. Subjek dalam penelitian ini adalah dua guru bahasa Inggris dan para siswa yang diajar oleh kedua guru tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dan analisis dokumen. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan teknik analisis kualitatif model Spradley, meliputi analisis domein, taksonomi, komponen, dan tema. Pemeriksaan validitas data dilakukan dengan memperpanjang waktu penelitian dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris Sekolah Dasar di Kota Salatiga dilaksanakan sebagai muatan lokal.

 

Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran tersebut dapat dikemukakan sejumlah dimensi sebagai berikut .

  1. Tujuan Pembelajaran: agar para siswa memiliki persepsi dan sikap positif terhadap bahasa Inggris. Selain itu, agar para siswa memiliki keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sederhana dalam bahasa Inggris.
  2. Model silabus yang digunakan adalah silabus tematik. Keterampilan bahasa dan unsur bahasa diajarkan secara terpadu di bawah topik atau tema tertentu.
  3. Aktivitas pembelajaran berbentuk penyelesaian tugas dan dilaksanakan secara klasikal. Prosedur pelaksanaannya dilaksanakan melalui empat tahap yakni membuat rencana pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
  4. Materi pembelajaran yang digunakan terdiri dari materi pokok dan materi pengembangan. Materi pokok yang digunakan bersumber dari kurikulum bahasa Inggris SD yang ditetapkan oleh Kanwil Depdikbud, Prov. Jawa Tengah, sedangkan materi pengembangan diambil dari referensi yang lain, materi buatan guru dan materi buatan siswa.
  5. Evaluasi hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris. Dalam pelaksanaannya, penilaian diklasifikasikan dalam empat bagian, yakni prosedur penilaian, jenis penilaian, alat penilaian, dan bentuk pelaksanaan tes. Prosedur penilaian dilaksanakan melalui tes dalam proses dan tes akhir. Jenis tes dilaksanakan melalui tes lisan dan tes tertulis. Alat penilaian berupa soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa melalui tes tertulis. Soal-soal diambilkan dari buku
  6. Teks, LKS, dan soal-soal yang dibuat oleh guru. Bentuk pelaksanaan tes diberikan melalui tes formatif dan tes sumatif.
  7. Peran guru dalam kegiatan pembelajaran sangat dominan: menjelaskan materi, memberi tugas, mengontrol kelas, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
  8. Peran siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa hanya melaksanakan tugas yang diinstruksikan oleh guru. Siswa kurang diberi kesempatan untuk berlatih menggunakan bahasa Inggris itu sendiri.

 

 

7. Penerapan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Bahasa Inggris (Studi Kasus di SMPN 3 Bawen)

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk :

  • mengetahui perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan media audio visual di SMP N 3 Bawen.
  • mengetahui pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan media audio visual di SMP N 3 Bawen.
  • mengetahui evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris dengan media audio visual di SMP N 3 Bawen.
  • Kendala yang dihadapi dan cara menanganinya dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan media audio visual di SMP N 3 Bawen. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan dokumentasi.

 

Hasil penelitian menunjukkan :

  • Perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan Media Audio Visual dimulai dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, LCD, Laptop dan materi, dilakukan diawal semester. Guru Bahasa Inggris sharing dengan rekan kerja, guru senior dan rekan MGMP Bahasa Inggris.
  • Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris dengan Media Audio Visual dimulai dengan mengacu pada silabus dan RPP dan mempersiapkan materi ajar serta software pembelajaran. Guru mengarahkan siswa agar mengetahui tujuan pembelajaran, mengatur Pelaksanaan Pembelajaran agar bisa menyampaikan materi secara maksimal. Guru menggunakan power point, VCD, kaset, tape recorder, LCD, laptop sebagai penunjang pembelajaran media audio visual. Kondisi siswa saat mengikuti pembelajaran menjadi lebih kondusif, rileks dan senang.
  • Evaluasi hasil pembelajaran diadakan setelah menyelesaikan 1 SK/KD, dilakukan secara individu dan kelompok, berbentuk tes tulis dan lisan. Penilaian dengan format khusus sehingga penilaiannya berlangsung lebih efektif dan efisien. Kriteria siswa yang dinilai berhasil dengan KKM 7,2.
  • Kendala yang dihadapi berupa ruang pembelajaran kurang gelap sehingga tampilan di layar sulit dicermati. Guru kesulitan dalam proses pembuatan media sehingga dibantu guru yang lebih ahli. Kemampuan guru masih terbatas dalam persiapan, sehingga harus mencari di media internet yang belum tentu sesuai dengan keinginan dan menghabiskan waktu yang cukup lama. Keterbatasan fasilita, Keterbatasan genset ketika listrik padam. Pemahaman siswa native speaker lebih sulit dipahami daripada guru Bahasa Inggris yang asli dari Indonesia.

Kata Kunci: Pembelajaran, Media Audio Visual, Bahasa Inggris.

 

8. Penerapan Model Assure dengan Menggunakan Media Power Point dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sebagai Usaha Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X MAN Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013

 

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di kelas X MAN Sukoharjo tahun akademik 2012/2013. Penelitian ini menggunakan Model ASSURE. Model ASSURE adalah panduan prosedur perencanaan dan bimbingan belajar yang menggabungkan bahan-bahan, metode dan media.

 

Langkah-langkah Model ASSURE:

  • analisis siswa,
  • menentukan tujuan pembelajaran,
  • metode yang dipilih, media dan bahan,
  • penggunaan media dan bahan,
  • mendorong partisipasi siswa, dan
  • evaluasi dan perbaikan.

 

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan dokumen, bertujuan untuk mengetahui:

  • menganalisis, bagaimana aplikasi model ASSURE menggunakan media powerpoint dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam bahasa Inggris.
  • menganalisis, bagaimana penerapan model ASSURE menggunakan media yang powerpoint dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada siswa bahasa Inggris.
  • menganalisis, mengapa aplikasi model ASSURE dengan menggunakan power point media yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar bahasa Inggris pada siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: CAR (Classroom Action Research).

 

Percobaan dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2013. MAN Sukoharjo di kelas X tahun ajaran 2012/2013. Sumber data yang diperoleh dari wawancara kepala sekolah, guru, siswa. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan purposive sampling peneliti memilih informasi dan masalahnya secara lebih mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data. Analisis menggunakan metode kualitatif.

 

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

  • Penerapan model ASSURE menggunakan dengan menggunakan power point media dalam pembelajaran bahasa Inggris di MAN Sukoharjo dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
  • Penerapan model ASSURE menggunakan dengan menggunakan power point media dalam pembelajaran bahasa Inggris di MAN Sukoharjo dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
  • Penerapan model ASSURE dengan menggunakan media power point dalam pembelajaran bahasa Inggris di MAN Sukoharjo untuk memperkenalkan media power point kepada siswa, sehingga siswa dapat belajar dengan baik.

 

 

9. Penerapan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Model Inkuiri sebagai Usaha Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMP (Penelitian Tindakan Kelas di SMP 5 Wadaslintang , Wonosobo)

 

Abstrak

Penelitian tindakan ini bertujuan :

  • untuk mengkaji motivasi siswa terhadap penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran bahasa Inggris model inkuiri di SMP 5 Wadaslintang,
  • untuk mengkaji prestasi hasil belajar bahsa Inggris siswa SMP 5 Wadaslintang setelah pembelajaran menggunakan model inkuiri dengan penilaian portofolio. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin. Sumber data yang diperoleh adalah informan yang terdiri guru, peserta didik, tempat dan peristiwa.

 

Prosedur penelitian terdiri dari :

  • perencanaan,
  • pelaksanaan tindakan,
  • observasi, dan

 

Tehnik pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan tes.Data motivasi belajar menggunakan angket dan prestasi belajar kognitif dengan tes.Tehnik analisa data diperoleh dalam penelitian tindakan kelas adalah menggunakan tehnik analisa data deskriptif kualitatif.

 

Hasil penelitian sebagai berikut :

  • penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran bahasa Inggris model Inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena ada 75,66% jumlah siswa yang motivasinya meningkat,
  • penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan model Inkuiri dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, karena ada 75% jumlah siswa yang skor nialainya meningkat.

 

Penerapan Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Model Inkuiri Sebagai Usaha Peningkatan Hasil Belajar Siswa SMP (Penelitian Tindakan kelas di SMP N 5 Wadaslintang,Wonosobo) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

 

 

10. Pengembangan Media M-Learning Berbasis Android sebagai Upaya Meningkatkan Efektivitas, Efisiensi, serta Daya Tarik Pembelajaran Bahasa Inggris di SMK Negeri 3 Surakarta

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk :

  • mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris di SMK 3 Surakarta
  • mengembangkan media m-learning berbasis Android yang valid dan layak digunakan, serta
  • mengetahui efektivitas, efisiensi dan daya tarik pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan media m-learning yang telah dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah R & D (Research and Development).

 

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang diadopsi dari model Dick Carey & Carey. Langkah-langkahnya adalah :

  • mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
  • melakukan analisis instruksional,
  • menganalisis karakteristik peserta didik dan konteks,
  • merumuskan tujuan khusus pembelajaran,
  • mengembangkan instrumen penilaian,
  • mengembangkan strategi pembelajaran,
  • mengembangkan media m-learning,
  • melakukan evaluasi formatif,
  • revisi pembelajaran, dan
  • merancang dan melakukan evaluasi sumatif.

 

Subjek penelitian adalah 30 siswa kelas XI SMK Negeri 3 Surakarta (sebagai kelompok eksperimen) dan 32 siswa kelas XI SMK YPE Sampang (sebagai kelompok kontrol). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan tes prestasi belajar. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan uji-t.

 

Hasil validasi penelitian ini menunjukkan bahwa :

  • hasil validasi ahli materi diperoleh kesimpulan media m-learning dalam kriteria “baik” dengan rata-rata skor 3,9;
  • hasil validasi ahli media mendapatkan penilaian bahwa media m-learning berada dalam kriteria “baik” dengan rata-rata 3,9;
  • hasil dari uji coba perseorangan menunjukkan media dalam kriteri “baik” dengan rata-rata 4.07;
  • uji coba kelompok kecil menunjukkan pada kriteria “baik” dengan rata-rata 3,95;
  • hasil perhitungan uji-t hasil tes pada uji coba lapangan menunjukkan H0 diterima, artinya nilai pretest tidak sama dengan nilai posttest, yakni dengan nilai rata-rata pretest (2,80) dan posttest (2,99). Sementara hasil uji efektivitas dari hasil tes prestasi belajar yang dihitung menggunakan statistik uji-t dengan DK = {t | t <-1,645 atau> 1,645} dan tobs= 3,793 ? DK, disimpulkan bahwa kedua kelompok memiliki prestasi yang tidak sama. Kelompok eksperimen (menggunakan m-learning) memiliki nilai rata-rata kelas 3,05 sedangkan kelompok kontrol (tanpa media m-learning) memiliki nilai rata-rata kelas 2,70 (dalam skala 4).

Kata kunci: m-learning berbasis android, efektivitas, efisiensi dan daya tarik pembelajaran

 

 

Leave a Reply

Open chat
Hallo ????

Ada yang bisa di bantu?