Contoh Tesis – Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usahatani Padi Organik Di Kabupaten Sragen
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan pertanian pada era reformasi mengalami perubahan paradigma dari paradigma lama yang lebih berorientasi kepada upaya-upaya peningkatan produksi pertanian, kepada paradigma baru yang lebih berorientasi kepada peningkatan pendapatan dengan menerapkan sistem agribisnis. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam pembangunan pertanian mempunyai mandat untuk menyelenggarakan pendidikan non formal bagi petani – nelayan, keluarga tani dan masyarakat luas khususnya di pedesaan. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan produksi komoditas tertentu, misalnya padi, jagung dan gandum. Kegiatan penelitian dan penyuluhan ini telah memberikan kontribusi pada peningkatan produksi pangan dunia dan kadang-kadang memperburuk situasi lahan marjinal, sementara budidaya pertanian dan peternakan dengan model intensif meluas hingga ke lahan yang lebih baik. Pada saat ini, dampak negatif terhadap lingkungan dan sosial. Pertanian yang berteknologi tinggi membuat banyak komoditas petani kecil terpinggirkan, mereka kalah kualitas dan kuantitas sehingga terpaksa mengeksploitasi sumberdaya alam yang tersedia secara sangat intensif. Akibatnya terjadi degradasi lingkungan.
Sekaranglah saatnya digalakkan program pengembangan pertanian organik yang ramah lingkungan, melalui penyuluhan penamaman padi organik yang lebih intensif, guna meningkatkan produksi sekaligus adanya upaya peningkatan kualitas lingkungan. Bupati Sragen mencanangkan gerakan bertani padi organik pada tahun 2001 dan didukung penuh oleh pemerintah Kabupaten. Alasan memilih padi organik sebagai kebijakan unggulan, karena pertimbangan pengendalian lingkungan kesehatan masyarakat dan pasar. Harga padi organik juga lebih tinggi dari pada padi noN-organik.
Dari tahun ke tahun perkembangan luas panen dan produksi padi organik di Kabupaten Sragen sangat menggembirakan. Total luas lahan pertanian padi organik di Kababupaten Sragen adalah 4.305 ha, dengan total kapasitas produksi 27.721,55 ton pada tahun 2008. Menurut data Bapelluh Kabupaten Sragen, pada MT 2008/2009 jenis padi organik yang dikembangkan antara lain varietas IR-64 (70,72%), Mentik wangi (3,77%), Ciherang (22,12%) dan lainnya (3,39%). Harga padi organik bervariasi tergantung kualitas dan varietas (Sumber Bapelluh Kabupaten Sragen).
B. Perumusan Masalah
Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani padi organik di Kabupaten Sragen, dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi organik. Ke depan dengan penelitian ini diharapkan, produktivitas usahatani padi organik dapat ditingkatkan melalui pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi organik. Karena dalam usahatani berlaku hukum kenaikkan hasil yang semakin berkurang, dimana penambahan faktor produksi secara terus menerus pada suatu titik akan menyebabkan output yang akan semakin berkurang (Soekartawi, 1994).
Dalam penelitian tesis ini masalah-masalah yang akan di teliti:
- Adakah pengaruh luas lahan terhadap pendapatan petani ?
- Adakah pengaruh modal terhadap pendapatan petani ?
- Adakah pengaruh biaya tenaga terhadap pendapatan petani ?
- Adakah pengaruh biaya bibit terhadap pendapatan petani ?
- Adakah pengaruh biaya pupuk terhadap pendapatan petani ?
- Adakah pengaruh biaya pestisida terhadap pendapatan petani ?
- Adakah pengaruh penyuluhan terhadap pendapatan petani ?
- Faktor apakah yang paling dominan antara luas lahan, modal, biaya tenaga, biaya bibit, biaya pupuk, biaya pestisida dan penyuluhan terhadap pendapatan petani?
C. Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui hasil pendapatan petani padi organik di Kabupaten Sragen.
- Untuk mengetahui pengaruh:
- Luas lahan terhadap pendapatan petani.
- Modal terhadap pendapatan petani.
- Biaya tenaga terhadap pendapatan petani.
- Biaya bibit terhadap pendapatan petani.
- Biaya pupuk terhadap pendapatan petani.
- Biaya pestisida terhadap pendapatan petani.
- Penyuluhan terhadap pendapatan petani.
- Menganalisis faktor dominan antara luas lahan, modal, biaya tenaga, biaya bibit biaya pupuk, biaya pestisida dan penyuluhan terhadap pendapatan petani.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukaN menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
- Secara bersama-sama atau simultan pengujian penelitian menunjukkan bahwa luas lahan, modal, biaya tenaga, biaya pupuk, biaya bibit, biaya pestisida dan penyuluhan mempengaruhi pendapatan petani.
- Secara individu pengujian terhadap hipotesis penelitian menunjukkan bahwa:
- Variabel luas lahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani.
- Variabel modal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani.
iii. Variabel biaya tenaga tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani.
- Variabel biaya bibit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani.
- Variabel biaya pupuk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani.
- Variabel biaya pestisida tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani.
vii. Variabel penyuluhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani.
viii. Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap pendapatan petani adalah luas lahan.
Leave a Reply