Judul Tesis : Pembelajaran Kimia Menggunakan CTL (Contextual Teaching And Learning) Melalui Laboratorium Real dan Laboratorium Virtual Ditinjau dari Motivasi Belajar dan Gaya Belajar Siswa
A. Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran kimia di Sekolah ditujukan untuk mendidik siswa agar mampu mengembangkan observasi dan eksperimentasi serta berpikir taat asas. Hal ini didasari oleh tujuan kimia, yakni mengamati, memahami, dan memanfaatkan gejala-gejala alam yang melibatkan zat (materi) dan energi. Kemampuan observasi dan eksperimentasi ini lebih ditekankan pada melatih kemampuan berpikir eksperimental yang mencakup tata laksana percobaan dengan mengenal peralatan yang digunakan dalam pengukuran baik di dalam laboratorium maupun di alam sekitar kehidupan siswa. Kemampuan berpikir dilatihkan melalui pengelolaan data untuk selanjutnya dengan menggunakan perangkat matematis dibangun konsep, prinsip, hukum dan teori (Depdiknas, 2003).
Bertolak dari uraian diatas maka penulis ingin mengadakan penelitian tentang pengaruh pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan menggunakan laboratorium riil dan virtual terhadap prestasi belajar kimia siswa baik aspek kognitif, maupun aspek afektif bagi siswa yang mempunyai motivasi belajar dan gaya belajar yang berbeda-beda.
B. Perumusan Masalah
- Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe CTL (Contextual Teaching and Learning) menggunakan laboratorium real dan laboratorium virtual materi belajar Polimer terhadap prestasi belajar siswa?
- Apakah terdapat pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap prestasi belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi dan motivasi rendah?
- Apakah terdapat pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap prestasi belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik?
C. Tinjauan Pustaka
CTL (Contextual Teaching and Learning)
CTL dikembangkan oleh The Washington State Concortium for Contextual Teaching and Learning, yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam propinsi di Indonesia untuk belajar metode kontekstual di Amerika Serikat, melalui Direktorat SLTP Depdiknas.
Laboratorium Real
Menurut Mujiono (2005:11), Dalam kegiatan praktikum siswa akan mengalami diantaranya:
- Pengenalan Alat
- Pengukuran
- Pengamatan
- Percobaan
Laboratorium Virtual
Laboratorium virtual adalah alat-alat laboratoriumyang dapat dilihat secara maya berupa program (software) komputer, dioperasikan dengan komputer. Laboratoriumkomputer adalah suatu mesin yang dirancang secara khusus guna memproses suatu informasi. Mesin elektronik ini dapat melakukan pekerjaan perhitungan dan operasional mulai dari yang sederhana hingga yang paling kompleks, dapat dikerjakan lebih cepat dan lebih teliti. Dalam perkembangannya komputer dewasa ini memiliki kemampuan menggabungkan berbagai peralatan, seperti CD player, video tape juga audio tape.
Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasari atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
Gaya Belajar
“Gaya belajar adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi” (Bobbi DePorter, 2008 : 112-113). Ada dua kategori utama tentang bagaimana seseorang belajar. Pertama, bagaimana ia menyerap informasi dengan mudah (modalitas) dan kedua, bagaimana ia mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominan otak).
D. Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2011 sampai dengan Desember 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, populasi adalah siswa kelas XI SMK Bhinneka Karya Simo, sampel diambil dengan sistem cluster random sampling, kelas XI OA dan XI KA menggunakan laboratorium virtual, kelas XI MB dan XI OE menggunakan laboratorium real.
Data motivasi belajar dan gaya belajar dikumpulkan dengan metode angket, prestasi kognitif dikumpulkan dengan metode test.
Data prestasi afektif dikumpulkan dengan observasi. Prestasi belajar meliputi aspek kognitif.
Data dianalisis dengan Anova dengan desain faktorial 2X2X2 dengan menggunakan bantuan SPSS 17.
E. Kesimpulan
1. Dengan Media Laboratorium Real, siswa lebih aktif dan mandiri dibandingkan dengan media laboratorium virtual. Prestasi belajar siswa dengan pembelajaran CTL menggunakan media laboratorium real dan media laboratorium virtual rata-rata adalah aspek kognitif mean media real 80.556 sedangkan mean media laboratorium virtual 77.444, aspek afektif mean media laboratorium real 77.764 sedangkan mean media laboratorium virtual 77.750.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh pembelajaran CTL menggunakan media laboratorium real dan media laboratorium virtual terhadap prestasi belajar siswa pada materi polimer di SMK Bhinneka Karya Simo. Siswa yang mengikuti pembelajaran CTL menggunakan media laboratorium real prestasi belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran CTL menggunakan media laboratorium virtual.
2. Gaya Belajar Siswa merupakan faktor internal siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pada materi polimer. Prestasi belajar siswa yang mempunyai gaya belajar siswa visual dan gaya belajar siswa kinestetik rata-ratanya adalah aspek kognitif mean gaya belajar siswa visual 82.258 sedangkan mean gaya belajar siswa kinestetik 76.53. Siswa yang mempunyai gaya belajar siswa visual prestasi belajarnya lebih tinggi dibandingkan siswa yang mempunyai gaya belajar siswa kinestetik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh antara gaya belajar siswa visual terhadap prestasi belajar siswa pada materi polimer di SMK Bhinneka Karya Simo.
3. Motivasi Siswa merupakan faktor internal siswa yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pada materi polimer. Prestasi belajar siswa baik aspek kognitif maupun afektif yang mempunyai motivasi siswa tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi siswa rendah rata-ratanya adalah aspek kognitif mean motivasi tinggi 81.825 sedangkan mean motivasi rendah 77.149, aspek afektif mean motivasi tinggi 78.526 sedangkan mean motivasi rendah 77.253. Siswa yang mempunyai motivasi siswa tinggi prestasi belajarnya lebih tinggi dibandingkan siswa yang mempunyai motivasi siswa rendah. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh yang signifikan motivasi siswa terhadap prestasi belajar siswa baik aspek kognitif maupun afektif pada materi polimer di SMK Bhinneka Karya Simo.
Leave a Reply